73
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Yogyakarta yang beralamat di Jalan C. Simanjuntak nomor 2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta kode Pos 55223. SMA Negeri 6 Yogyakarta berdiri sejak tahun 1957 dengan status berakreditasi A. Kurikulum yang
digunakan di SMA Negeri 6 pada tahun pelajaran 20162017 yaitu Kurikulum 2013 revisi untuk kelas X dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
untu kelas XI dan XII. Pada tahun pelajaran 20162017 terdapat 27 kelas denga 9 kelas untuk
masing-masing angkatan. Kelas X, XI dan XII terdapat 2 jurusan yaitu Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam IPA dan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Penelitian
ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
B. Persiapan Penelitian, Hasil Validasi Instrumen, dan Sosialisasi Media
Pembelajaran. 1.
Persiapan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa tahap
persiapan. Persiapan sebelum pelaksanaan penelitian tersebut meliputi: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Menyusun Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang disiapkan meliputi rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP untuk empat pertemuan, Materi
pembelajaran limit fungsi, dan Media pembelajaran berupa blog. b.
Menyusun Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang disiapkan meliputi lembar pengamatan
keterlaksanaan pembelajaran, angket minat belajar siswa, pedoman wawancara dan soal tes.
2. Hasil Validasi Instrumen Penelitian
Sebelum digunakan, instrumen penelitian divalidasi terlebih dahulu oleh para pakar ahli dibidangnya. Peneliti melakukan validasi instrumen
dengan dosen pengampu matakuliah pendidikan, dosen pengampu matakuliah kalkulus dan dosen pembimbing. Berikut ini hasil validasi dari
masing-masing instrumen penelitian yang digunakan:
Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Penelitian
No Instrumen
Validator Kesimpulan
Validator Saran Validator
1. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Dosen pengampu
matakuliah pendidikan
RPP dapat digunakan
dengan revisi kecil dan
kualitas sudah baik
sesuai, jelas, tepat guna
dan operasional
Diperjelas pada kegiatan kuisnya.
2. Lembar
pengamatan keterlaksanaan
pembelajaran matematika
Dosen pengampu
matakuliah pendidikan
RPP dapat digunakan
dengan revisi kecil
Tambahkan kolom “keterangan” yang
menjelaskan mendukung kegiatan
yang belum teramati.
3. Media
Pembelajaran Matematika
Blog Dosen
pengampu matakuliah
pendidikan RPP dapat
digunakan dengan revisi
kecil Tambahkan tujuan
dan KD pada blog
4. Angket minat
belajar siswa Dosen
pengampu matakuliah
pendidikan RPP dapat
digunakan dengan revisi
kecil -
Perbaiki petunjuk pengisian angket
- Kurangi kata-kata
“cenderung” pada pernyataan
5. Pedoman
wawancara Dosen
Pembimbing RPP dapat
digunakan dengan revisi
kecil
6. Materi
pembelajaran matematika
limit fungsi Dosen
pengampu matakuliah
Kalkulus RPP dapat
digunakan dengan revisi
kecil -
Definisi limit dituliskan, agar
siswa mengetahui, meskipun hanya
untuk sekedar tahu.
- Penerapan limit
cari yang lebih meyakinkan
7. Soal Tes
Dosen pengampu
matakuliah Kalkulus
RPP dapat digunakan
dengan revisi kecil
- Soal no. 2
diperjelas titiknya. -
Soal no. 6 tambahkan
keterangan waktu
Berdasarkan tabel di atas instrumen penelitian dapat digunakan untuk pelaksanaan dan pengambilan data. Meskipun demikian, peneliti
melakukan sedikit revisi sesuai dengan saran dari validator yang diungkapkan secara tertulis maupun lisan.
3. Sosialisasi Media Pembelajaran
Sebelum melaksanakan
pembelajaran, peneliti
melakukan perkenalan dan memberikan sosialisasi kepada siswa terkait materi, proses
pembelajaran, penggunaan media blog sebagai media pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan. Hal ini dilakukan karena blog
sebagai media pembelajaran merupakan hal baru bagi siswa sehingga perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diberikan arahan dalam menggunakannya agar tidak terjadi kebingungan ketika proses pembelajaran berlangsung. Sosialisasi ini juga tidak lepas
dari masukan guru matematika yang meminta adanya sosialisasi mengenai media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Peneliti membagikan selembar kertas berisi informasi media, model dan materi pembelajaran yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk
memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Siswa mulai mengakses blog untuk melihat materi yang akan
dipelajari. Sosialisasi berjalan dengan baik dan lancar, siswa merasa antusias terhadap media yang akan digunakan. Meskipun demikian, ada
beberapa gangguan yang terjadi saat sosialisasi berlangsung yaitu listrik sempat padam dan suara siswa kurang terkontrol sehingga mengganggu
kelas lain. Hal ini menjadi bahan evaluasi peneliti agar mengkondisikan siswa dengan baik dan kondusif sehingga tidak menganggu kelas lain
ketika pembelajaran.
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta yang terdiri atas 30 orang siswa, dengan 12 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan. Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai guru. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa pertemuan yaitu empat kali untuk pelaksanaan
pembelajaran, satu kali untuk pelaksanaan tes hasil belajar siswa dan satu kali pertemuan untuk pengisian angket minat belajar siswa dan wawancara.
Gambaran singkat dari pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Agenda Pelaksanaan Penelitian
Haritanggal pelaksanaan Jenis Kegiatan
Kamis, 16 Maret 2017 Sosialisasi terkait pelaksanaan penelitian
Jumat, 17 Maret 2017 Pertemuan pertama
Kamis, 30 Maret 2017 Pertemuan Kedua
Jumat, 31 Maret 2017 Pertemuan Ketiga
Kamis, 6 April 2017 Pertemuan Keempat
Kamis, 20 April 2017 Pelaksanaan tes hasil belajar siswa
Jumat, 21 April 2017 Pengisian angket minat belajar siswa dan
wawancara
Berikut ini rincian materi limit fungsi pada pelaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog pada setiap pertemuannya.
Tabel 4.3 Rincian Materi Limit Fungsi
Pertemuan ke-
Materi
1 Pengertian limit fungsi dan limit fungsi aljabar untuk
→ 2
Limit fungsi aljabar untuk → ∞
3 Kontinuitas dan diskontinuitas suatu fungsi serta sifat-sifat limit
fungsi 4
Limit fungsi Trigonometri
Berikut ini
adalah deskripsi
pelaksanaan pembelajaran
matematikadengan blog pada setiap pertemuan.
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada jam pelajaran ketiga sampai keempat dengan materi pengertian limit dan limit fungsi aljabar untuk
→ .
a. Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru menyampaikan topik dan peta konsep materi
limit fungsi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Guru memberi motivasi kepada siswa berupa video penerapan limit dalam kehidupan sehari-hari yang
di posting pada halaman blog. Dari video tersebut, guru menggali pengetahuan siswa mengenai penerapan limit dalam kehidupan
sehari-hari dan siswa secara bergantian menjelaskan penerapan limit dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum masuk pada materi yang akan
dipelajari, guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.
b. Kegiatan inti
Siswa duduk secara berkelompok mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Guru mempresentasikan materi
pengertian limit fungsi dan limit fungsi untuk → yang ditampilkan
pada halaman blog. Guru menjelaskan pengertian limit fungsi secara intuisi maupun aljabar, untuk memperjelas guru menjelaskannya
dengan grafik. Selain itu, guru menjelaskan limit fungsi untuk →
yang dapat diselesaikan dengan 3 metode yaitu, Metode subtitusi, pemfaktoran dan perkalian sekawan.
Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru memberikan contoh soal untuk masing-masing metode penyelesaian limit fungsi
untuk → yang ditampilkan pada halaman blog. Dari masing-
masing contoh soal, guru menjelaskan perbedaan antara metode subtitusi, pemfaktoran dan perkalian sekawan. Metode subtitudi
digunakan jika nilai limit fungsinya tidak sama dengan atau , untuk
∈ ℝ. Sedangkan jika nilai limit fungsinya sama dengan atau untuk
∈ ℝ maka harus menggunakan metode pemfaktoran atau perkalian sekawan.
Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan soal yang diposting di halaman blog. Siswa berdiskusi secara kelompok
menyelesaikan soal terkait materi limit fungsi aljabar untuk →
. Soal yang diberikan terdiri dari 5 soal dan harus diselesaikan dalam waktu 20 menit, Siswa diperbolehkan memanfaatkan bloginternet
untuk membantu menyelesaikan soal. Beberapa siswa bertanya mengenai cara memfaktokan fungsi aljabar, mereka kurang
memahami tentang pemfaktoran. Guru membimbing dengan memberikan arahan dan siswa sendiri yang menyelesaikan
pemfaktoran fungsi aljabar. Siswa mengumpulkan hasil diskusinya dan siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk
mendapatkan kuis dari guru untuk melihat kemampuan individu siswa. Kuis dikerjakan secara individu dan tidak diperkenankan untuk
bekerjasama. Setelah kuis harusnya dilakukan presentasi dari hasil kuis siswa tetapi karena keterbatasan waktu maka siswa hanya
mengumpulkan hasil kuisnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Penutup
Pada bagian penutup, guru memberikan umpan balik positif berupa apresiasi secara lisan kepada siswa atas hasil belajar siswa
selama pembelajaran. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merangkum dan melakukan refleksi pembelajaran dengan tanya
jawab. Guru memberikan tindak lanjut dari pembelajaran dengan menginformasikan bahwa materi berikutnya akan diposting pada
halaman blog sebelum pertemuan selanjutnya dan siswa diminta untuk mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal. Guru
memberikan motivasi agar siswa tetap semangat belajar. Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam
penutup.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada jam pelajaran pertama sampai kedua dengan materi pengertian limit dan limit fungsi aljabar untuk
→ ∞.
a. Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru menyampaikan topik dan peta konsep materi
limit fungsi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Guru memberi motivasi kepada siswa berupa video ice breaking yang di posting pada halaman blog.
Selanjutnya guru mereview materi pada pertemuan sebeumnya yaitu limit fungsi aljabar untuk
→ . Guru juga mengevaluasi hasil diskusi kelompok dan kuis yang diselesaikan siswa pada pertemuan
sebelumnya. Sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari, guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.
b. Kegiatan inti
Siswa duduk secara berkelompok mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Guru mempresentasikan limit fungsi
aljabar untuk → ∞ yang ditampilkan pada halaman blog. Guru
menjelaskan limit fungsi aljabar bentuk pecahan dan akar. Selain itu, guru menjelaskan limit fungsi untuk
→ ∞ yang dapat diselesaikan dengan 2 metode yaitu metode membagi dengan pangkat tertinggi dan
metode perkalian sekawan. Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru memberikan
contoh soal untuk masing-masing limit fungsi aljabar bentuk pecahan dan akar untuk
→ ∞. Penyelesaian limit fungsi aljabar bentuk pecahan dan akar untuk
→ ∞ ditampilkan pada halaman blog. Dari masing-masing contoh soal, guru menjelaskan perbedaan metode
membagi dengan pangkat tertinggi dan metode perkalian sekawan. Metode membagi pangkat tertinggi digunakan untuk bentuk
lim
�→∞ �
ℎ �
dan Metode perkalian sekawan digunakan untuk bentuk lim
�→∞
√ −
√ℎ .
Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan soal yang diposting di halaman blog. Siswa berdiskusi secara kelompok
menyelesaikan soal terkait materi limit fungsi aljabar untuk →
∞. Soal yang diberikan terdiri dari 4 soal dan harus diselesaikan dalam waktu 20 menit. Siswa diperbolehkan memanfaatkan bloginternet
untuk membantu menyelesaikan soal. Beberapa siswa bertanya mengenai cara membagi pangkat tertinggi, dan ada perbedaan pangkat
tertinggi yang dimaksud pada LKS yang digunakan siswa dengan materi yang diberikan guru. Guru menjelaskan dengan konsep yang
tepat mengenai metode membagi pangkat tertinggi pada limit fungsi aljabar untuk
→ ∞. Guru membimbing dengan memberikan arahan dan siswa sendiri yang menyelesaikan pemfaktoran fungsi aljabar.
Siswa mengumpulkan hasil diskusinya dan siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk mendapatkan kuis dari guru untuk
melihat kemampuan individu siswa. Kuis dikerjakan secara individu dan tidak diperkenankan untuk bekerjasama. Setelah kusi, guru
meminta 2 siswa untuk menyelesaikan dan mempresentasikan soal kuis
yang diberikan.
Siswa mampu
menyelesaikan dan
mempresentasikan soal dengan baik dan lancar.
c. Penutup
Pada bagian penutup, guru memberikan umpan balik positif berupa apresiasi secara lisan kepada siswa atas hasil belajar siswa
selama pembelajaran. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merangkum dan melakukan refleksi pembelajaran dengan tanya jawab. Guru memberikan tindak lanjut dari pembelajaran dengan
menginformasikan bahwa materi berikutnya akan diposting pada halaman blog sebelum pertemuan selanjutnya dan siswa diminta
untuk mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal. Guru memberikan motivasi agar siswa tetap semangat belajar. Guru dan
siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam penutup.
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan kedua dilaksanakan pada jam pelajaran ketiga sampai keempat dengan materi kontinuitas, diskontinuitas dan sifat-sifat limit fungsi.
a. Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru menyampaikan topik dan peta konsep materi
limit fungsi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Guru memberi motivasi kepada siswa berupa video ice breaking yang di posting pada halaman blog.
Selanjutnya guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya yaitu limit fungsi aljabar untuk
→ ∞. Guru juga mengevaluasi hasil diskusi kelompok dan kuis yang diselesaikan siswa pada pertemuan
sebelumnya. Sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari, guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.
b. Kegiatan inti
Siswa duduk secara berkelompok mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Guru mempresentasikan materi
kontinuitas, diskontinuitas dan sifat-sifat limit fungsi yang
ditampilkan pada halaman blog. Guru menjelaskan syarat suatu fungsi dikatakan kontinu di suatu titik.
Suatu fungsi dikatakan kontinu di
= , jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1 terdefinisi atau
ada. 2
lim
�→
ada. 3
lim
�→
= .
Jika salah satu atau lebih syarat di atas tidak dipenuhi, maka dikatakan tidak kontinu diskontinu di
= . Selain itu, guru menjelaskan sifat-sifat limit fungsi. Untuk
memudahkan pemahaman siswa, guru memberikan contoh soal yang ditampilkan pada halaman blog. Contoh soal terdiri dari fungsi
kontinu dan diskontinu serta penerapan sifat-sifat limit fungsi dalam menghitung nilai limit fungsi aljabar.
Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan soal yang diposting di halaman blog. Siswa berdiskusi secara kelompok
menyelesaikan soal terkait materi Kontinuitas, Diskontinuitas dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sifat-sifat limit fungsi. Soal yang diberikan terdiri dari 5 soal dan harus diselesaikan dalam waktu 20 menit. Siswa diperbolehkan
memanfaatkan bloginternet untuk membantu menyelesaikan soal. Beberapa siswa bertanya mengenai syarat suatu fungsi dikatakan
kontinu. Siswa merasa lebih paham jika dihadapkan pada soal daripada materiteori. Guru membimbing siswa dengan memberikan
arahan dan siswa sendiri yang menyelesaikan pemfaktoran fungsi aljabar. Siswa mengumpulkan hasil diskusinya dan siswa kembali ke
tempat duduknya masing-masing untuk mendapatkan kuis dari guru untuk melihat kemampuan individu siswa. Kuis dikerjakan secara
individu dan tidak diperkenankan untuk bekerjasama. Setelah diskusi, guru meminta 2 siswa untuk menyelesaikan dan mempresentasikan
soal kuis yang diberikan. Siswa mampu menyelesaikan dan mempresentasikan soal dengan baik dan lancar.
c. Penutup
Pada bagian penutup, guru memberikan umpan balik positif berupa apresiasi secara lisan kepada siswa atas hasil belajar siswa
selama pembelajaran. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merangkum dan melakukan refleksi pembelajaran dengan tanya
jawab. Guru memberikan tindak lanjut dari pembelajaran dengan menginformasikan bahwa materi berikutnya akan diposting pada
halaman blog sebelum pertemuan selanjutnya dan siswa diminta untuk mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal. Guru
memberikan motivasi agar siswa tetap semangat belajar. Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam
penutup.
4. Pertemuan Keempat
Pertemuan kedua dilaksanakan pada jam pelajaran pertama sampai kedua dengan materi limit fungsi aljabar.
a. Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru menyampaikan topik dan peta konsep materi
limit fungsi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru memmotivasi siswa dan menyampaikan tujuan serta langkah-langkah pembelajaran
matematika dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Selanjutnya guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya yaitu
limit fungsi trigonometri . Guru juga mengevaluasi hasil diskusi
kelompok dan kuis yang diselesaikan siswa pada pertemuan sebelumnya. Sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari, guru
membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.
b. Kegiatan inti
Siswa duduk secara berkelompok mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Guru mempresentasikan materi limit
fungsi trigonometri yang ditampilkan pada halaman blog. Sebelum menjelaskan materi limit fungsi trigonometri, guru mereview materi
trigonometri seperti : nilai-nilai perbandingan trigonometri, identitas trigonometri, rumus jumlah dan selisih dua sudut, rumus jumlah dan
selisih sinus dan kosinus, dan rumus-rumus perkalian sinus dan kosinus. Selanjutnya guru menjelaskan materi limit fungsi
trigonometri untuk → dan → serta rumus-rumus limit fungsi
trigonometri. Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru memberikan
contoh soal untuk masing-masing limit fungsi trigonometri. Penyelesaian limit fungsi trigonometri ditampilkan pada halaman
blog. Dari masing-masing contoh soal, guru menjelaskan perbedaan limit fungsi trigonometri untuk
→ dan untuk → . Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan soal yang
diposting di halaman blog. Siswa berdiskusi secara kelompok menyelesaikan soal terkait materi limit fungsi trigonometri
. Soal yang diberikan terdiri dari 4 soal dan harus diselesaikan dalam waktu 20
menit. Siswa diperbolehkan memanfaatkan bloginternet untuk membantu menyelesaikan soal. Beberapa siswa bertanya mengenai
cara menyederhanakan fungsi trigonometri. Siswa kesulitan mengingat identitas dan rumus-rumus trigonometri sehingga siswa
harus membuka materi pada halaman blog atau membuka catatan. Guru menjelaskan cara mengubah bentuk fungsi trigonometri dengan
konsep yang tepat. Guru membimbing dengan memberikan arahan dan siswa sendiri yang menyelesaikan soal terkait limit fungsi
trigonometri. Siswa mengumpulkan hasil diskusinya dan siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk mendapatkan kuis
dari guru untuk melihat kemampuan individu siswa. Kuis dikerjakan secara individu dan tidak diperkenankan untuk bekerjasama. Setelah
kuis, guru
meminta 2
siswa untuk
menyelesaikan dan
mempresentasikan soal kuis yang diberikan. Siswa mampu menyelesaikan dan mempresentasikan soal dengan baik dan lancar.
c. Penutup
Pada bagian penutup, guru memberikan umpan balik positif berupa apresiasi secara lisan kepada siswa atas hasil belajar siswa
selama pembelajaran. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merangkum dan melakukan refleksi pembelajaran dengan tanya
jawab. Guru memberikan tindak lanjut dari pembelajaran dengan menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes
terkait materi limit fungsi. soal-soal latihan tes akan diposting pada halaman blog sebelum pertemuan selanjutnya dan siswa diminta
untuk memcoba menyelesaikan latihan soal sebelum pertemuan berikutnya. Guru memberikan motivasi agar siswa tetap semangat
belajar. Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam penutup.
D. Tabulasi Data
1. Data Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Media Blog.
Observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog masing-masing dilakukan oleh 2 pengamat pada tiap pertemuan.
Berikut data hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog yang dirangkum dari 2 pengamat pada tiap pertemuan.
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Media Blog
Indikator Pertemuan
Pertama Kedua
Ketiga Keempat
1 √
√ √
√ 2
√ √
√ √
3 √
√ √
√ 4
√ √
√ √
5 √
√ √
√ 6
√ √
√ √
7 √
√ √
√ 8
√ √
√ √
9 √
√ √
√ 10
√ √
√ √
11 √
√ √
√ 12
√ √
√ √
13 -
√ √
√ 14
√ √
√ √
15 √
√ √
√ 16
- √
√ √
17 -
√ √
√ 18
√ √
√ √
19 -
√ √
√ 20
√ √
√ √
21 √
√ √
√ 22
√ √
√ √
23 √
√ √
√ 24
√ √
√ √
25 √
√ √
√ 26
√ √
√ √
27 √
√ √
√ 28
√ √
√ √
Keterangan: √ : Kegiatan yang tertera pada indikator terlaksana
- : Kegiatan yang tertera pada indikator tidak terlaksana
2. Data Minat Belajar Siswa
Pada pelaksanaan pengisian angket minat belajar siswa terdapat 2 siswa tidak hadir yaitu nomor presensi 2 dan 13 sehingga pengisian angket
minat belajar siswa hanya diikuti oleh 28 siswa yang hadir. Berikut ini adalah data hasil pengisian angket minat belajar siswa kelas XI IPA 1
terhadap pembelajaran matematika dengan media blog yang telah diikuti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.5 Data Minat Belajar Siswa
No Kode
Siswa Item
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 28
29 30
1 P.1
3 3
2 3
3 3
4 4
3 2
3 3
3 4
3 1
3 4
3 3
3 2
3 2
2 3
3 3
3 3
2 P.2
3 P.3
1 4
3 3
3 1
4 4
3 3
2 4
3 4
4 3
3 4
4 3
3 4
3 1
3 3
3 2
1 1
4 P.4
3 3
3 3
3 2
3 3
3 2
2 3
3 3
4 2
3 3
4 4
3 3
4 2
3 2
2 3
2 3
5 P.5
3 3
3 3
3 2
3 4
3 3
2 4
3 3
3 2
3 3
3 4
3 3
3 2
2 3
3 3
3 2
6 P.6
3 3
4 3
3 2
3 4
3 4
3 3
2 3
3 2
4 4
3 4
3 4
3 2
2 3
3 2
3 3
7 P.7
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 2
2 3
3 2
2 3
8 P.8
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 2
2 2
3 3
2 3
2 4
3 2
2 2
3 3
2 4
9 P.9
2 2
3 4
3 1
2 4
3 3
1 3
3 2
2 1
3 4
1 2
3 4
1 1
2 1
3 1
1 1
10 P.10
2 3
3 3
2 2
3 4
3 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 4
3 2
3 4
3 2
3 2
11 P.11
3 3
3 3
3 2
3 3
4 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
4 2
3 3
3 3
3 2
3 3
12 P.12
2 3
3 3
2 2
3 3
3 3
2 3
3 3
3 2
3 3
3 2
3 2
3 2
2 2
3 2
2 2
13 P.13
14 P.14
3 3
4 4
3 2
4 4
3 4
2 3
3 4
3 2
4 3
3 1
4 3
3 2
3 3
3 2
2 2
15 P.15
2 3
3 3
3 3
4 3
2 3
3 3
3 3
3 2
4 3
3 3
3 2
3 2
3 3
3 2
2 3
16 P.16
3 3
3 3
3 3
4 3
2 3
3 3
3 4
3 3
4 3
3 3
4 3
2 2
2 3
3 3
3 3
17 P.17
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
2 3
3 3
3 2
18 P.18
2 3
2 3
3 2
3 4
2 2
2 2
2 3
3 1
3 3
2 2
3 2
2 2
3 3
3 1
2 2
19 P.19
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
3 3
20 P.20
4 3
4 4
4 2
4 4
4 4
4 4
3 4
4 3
3 4
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
21 P.21
3 3
3 3
3 2
3 3
4 3
3 3
3 3
3 2
3 4
3 3
4 3
4 3
3 3
2 3
2 3
22 P.22
2 2
2 2
1 1
4 4
2 1
1 3
4 3
4 1
3 2
2 1
3 2
4 1
2 1
4 4
1 1
23 P.23
3 4
3 4
4 3
3 4
3 4
2 4
3 4
3 2
4 3
2 3
3 3
3 1
3 2
3 1
3 3
24 P.24
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 4
4 3
3 3
3 3
3 3
2 2
3 3
2 2
2 3
25 P.25
2 3
2 3
2 2
3 4
2 2
3 3
2 3
3 2
3 3
3 4
3 2
3 1
3 2
2 1
2 2
26 P.26
4 4
3 3
3 3
4 4
3 4
3 4
3 4
4 3
3 3
4 4
3 3
4 4
3 4
3 3
3 3
27 P.27
4 3
3 3
3 3
3 4
2 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 2
3 3
3 2
3 2
2 3
28 P.28
3 3
3 4
2 3
3 3
3 3
3 3
3 4
4 3
3 3
3 3
4 2
3 4
3 3
3 2
3 2
29 P.29
3 3
3 4
3 2
3 4
3 4
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
3 3
30 P.30
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 2
2 3
Keterangan: : Pernyataan Positif
: Pernyataan Negatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data hasil pengisian angket minat belajar siswa didukung dengan hasil wawancara mengenai minat belajar siswa. Berikut ini adalah hasil
wawancara siswa untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dengan media blog.
Tabel 4.6 Hasil Wawancara Siswa
No Pertanyaan
Tanggapan Siswa
1. Apakah kamu
berkosentrasi dan bersungguh-
sungguh mengikuti proses
pembelajaran matematika
dengan blog ? S1: Kadang-kadangnya aja sih mbak, kalau pas
materinya enak aja serius. S2: Kadang-kadang sih mbak, kalau berkelompok
aku masih sering ngobrol sendiri. S3: gak selalu mbak, kadang-kadang iya, kadang-
kadang ngobrol karena gangguan suara yang keras dari luar.
S4: Iya, memperhatikan pas mbak menjelaskan. S5: Iya, secara keseluruhan aku kosentrasi.
S6: Iya, saya selalu mendengarkan yang mbaknya jelaskan.
S7: Cukup berkosentrasi ketika mbak menjelaskan. S8: Iya, pas ngerjain tugas-tugas bareng.
S9: Iya, kalau dijelasin perhatiin.
2. Apakah kamu
mengerjakan soal-soal yang
diberikan guru melalui media
blog? S1: Iya mbak, aku mengerjakan semua soal-soal
yang mbak berikan kecuali trigonometri. S2: Iya mbak, aku mengerjakan soal-soal latihan,
kuis, dan soal-soal lainya. S3: Iya pas mau ulangan, sebelumnya iya tapi gak
semua aku kerjain. S4: Iya, soal-soal latihan mbak.
S5: Iya mbak, soal dari mbak yang kelompok, individu kadang soal latihan tak kerjain di les.
S6: Iya, soal latihan yang ada di blog. S7: Iya, soal-soal latihan pada blog.
S8: Iya, soal latihan dan soal-soal diskusi. S9: Iya, semua soal-soal yang diberikan mbak.
3. Apa kamu
berusaha mencari referensi
materi ketika mengalami
kesulitan mamahami
materi yang diberikan oleh
guru? Apa jenis S1: Iya, biasanya sebelum pembelajaran aku
membuka buku, internet khususnya blog math is simple.
S2: Iya, aku pakai LKS dan cari-cari materi di internet mbak.
S3: Iya mbak, dari internet. S4: Iya, aku cari di buku mbak.
S5: Iya, aku pakai internet, buku dan catatan mbak. S6: Iya, Internet, Buku dari sekolah, dan les.
S7: Gak selalu mbak, soalnya aku sudah punya LKS dan buku udah cukup.
referensi yang kamu gunakan ?
S8: Iya, biasanya LKS, buku paket dan internet mbak.
S9: Iya mbak, blog dan dari LKS dan catatan. 4.
Apakah penggunaan
media blog memotivasi
kamu untuk belajar
matematika ? S1: Ada malesnya, ada memotivasinya mbak.
Malesnya kalau jaringan internetnya lemot dan memotivasinya kalau soal-soalnya sudah diupload
bisa untuk belajar di rumah. S2: Iya, karena pakai blog menarik mbak jadi aku
jadi semangat belajar matematika. S3: Lumayan, 70 memotivasi mbak. Biasanya
kalau buka internet jadi inget blog untuk mendownlod materi dan soal-soalnya mbak.
S4: Gak juga mbak. S5: Iya mbak, jadi lebih ingin tau lagi, habis ini apa
besok belajar apa dengan blog aku bisa termotivasi untuk tau mbak.
S6: Iya, Dari dulu sebenarnya saya suka matematika dan sekarang jadi lebih suka.
S7: Gak sih mbak, tapi apa-apa jadi lebih gampang aja dengan blog.
S8: Biasa aja sih mbak. S9: Enggak juga sih mbak, tapi membantu belajar
aja.
5. Apakah kamu
membuat catatan ketika
pembelajaran matematika
dengan media blog ?
S1: Gak selalu, gak tau ya mbak aku bikin catatan cuma pas diskusi kelompok aja.
S2: Kalau pembelajaran mbak sih aku jarang nyatet karena ada di blog mbak.
S3: Enggak, soalnya udah ada di blog. S4: Enggak, kan sudah pake blog.
S5: Pas pembelajaran enggak, tapi bikin catatannya di rumah mbak.
S6: Kalau di sekolah enggak, tapi di luar sekolah iya. S7: Iya mbak, hampir setiap pertemuan saya
membuat catatan. S8: Enggak, karena ringkasannya sudah ada di blog.
S9: Jarang mbak, kan udah ada blog kecuali kalau ada yang penting-penting aku baru nyatet.
6. Apakah kamu
memanfaatkan fasilitas media
bloginternet sebagai media
dan sumber belajar dalam
menyelesaikan soal diskusi
kelompok ? S1: Iya, kalau ada soal yang sulit bisa lihat di blog,
kalau di blog gak paham bisa membuka internet. S2: Iya, kalau aku kesulitan ngerjain soal, aku nyari-
nyari di internet. S3: Iya, sering buka internet buat cari materi mbak.
S4: Iya, aku memanfaatkan blog ketika diskusi kelompok dan ngerjain soal-soal sendiri.
S5: Iya, buat searching limit trigonometri mbak. S6: Iya, ketika ada materi yang ngerti baca-baca lagi
di blog atau cari-cari di internet mbak. S7: Iya mbak, buat download materi dan soal-soal
latihan.
S8: Iya mbak, pas pembelajaran, diskusi dan les aku buka-buka blog.
S9: Iya, tapi gak yang utama mbak.
7. Apa yang kamu
rasakan saat mengikuti
pembelajaran dengan media
blog? Mengapa? S1: Senang dan seru, karena pembelajarannya beda
dari biasanya, karena biasanya hanya menggunakan LKS.
S2: Menyenangkan, karena gak sepaneng dan santai mbak. biasanya pembelajaran hanya buka lks tapi
kalau dengan blog kita bisa menggunakan internet untuk belajar.
S3: Menyenangkan, ya beda aja mbak, gak ngebosenin biasanya males buka buku. Lebih enak
aja mbak, soalnya gak usah nyatet aja, kalau lagi males tinggal aku print aja mbak.
S4: Menyenangkan, asyik aja mbak, gak usah nulis S5: Senang mbak, lebih simple gak perlu buka-buka
buku karena udah ada disitu jadi lebih efisien dan praktis. jadi gak terlalu ngerjain soal mulu tapi kita
ada interaksinya juga sama temen-temen. S6: Enjoy, karena kita tidak hanya belajar dengan
buku aja jadi terasa serius tapi dengan blog jadi gak terlalu serius.
S7: Senang, karena lebih simple dan materinya mudah di dapat dan dibaca mbak.
S8: Senang, karena lebih praktis. secara prosesnya beda, biasanya menggunakan buku tapi sekarang
dengan blog. S9: Senang mbak, soalnya jadi hal baru buat aku.
kalau pakai blog aku bisa lebih banyak baca. Kalau di jelaskan biasanya cuma bisa liatin dan sering
ketinggalan materi.
8. Apakah kamu
meluangkan waktu untuk
belajar matematika
dengan mengakses blog?
Seberapa sering kamu membuka
media blog selama
pembelajaran maupun di luar
pembelajaran? S1: Iya mbak, sekitar 60 mbak.
S2: Iya, kalau selama pembelajaran mbak aku lebih sering buka blog daripada LKS mbak, prosentasenya
sekitar 90 mbak. S3: Iya, biasanya sehari sebelum pembelajaran mbak
buat downlod materi dan soal-soal tok, sekitar 70. S4: Iya, sekitar 80.
S5: Iya, sekitar 75 biasanya ngikut temen sih mbak, paling aku minta tolong bukain terus aku
pinjem. S6: Iya, pas pelajaran, diluar pembelajaran, hampir
tiap hari sih mbak sekitar 70 S7: Iya, sekitar 80 mbak.
S8: Jarang sih mbak, soalnya udah les. S9: Iya, sekitar 65
9. Apakan kamu
tertarik belajar matematika
dengan blog ? S1: Tertarik kalau isi dari blognya menarik,
contohnya blog math is simple, menarik karena bisa nulis refleksi, materi lengkap, bahasa blognya gak
terlalu formal dan ada video-video tutorial soal.
Hal menarik apa yang dapat kamu
temui saat mengikuti
pembelajaran dengan blog ?
S2: Iya mbak, karena gampang buat di akses. S3: Iya, karena menarik, ya beda mbak gak
ngebosenin. S4: Tertarik, gak usah nyatet mbak.
S5: Tertarik, lebih gampang, cepet, mau nyari apa aja ketemu.
S6: Iya mbak, soal-soalnya lebih variatif daripada yang ada di buku.
S7: Tertarik, jadi mudah belajar dengan blog karena sudah banyak yang punya HP.
S8: Tertarik mbak, nanti kedepannya akan menggunakan blog untuk pelajaran lain juga.
S9: Iya tertari mbak, kalau ada blog mau apa-apa atau gak ngerti ngerjain soal tinggal buka blog aja.
10. Bagaimana perbedaan
pembelajaran matematika
menggunakan blog dengan
pembelajaran matematika yang
kamu alami sebelumnya
tanpa media blog?
S1: Dengan media blog itu rasanya beda mbak, blog menjadi hal baru jadi lebih mau mengikuti
pembelajaran sedangkan pembelajaran sebelumnya cuma pakai LKS.
S2: Ya kalau di blog itu, misalnya kita lagi nunggu apa kita bila buka-buka blog tapi kalau pembelajaran
sebelumnya pakai buku, susah juga harus bawa buku kemana-mana. Pakai blog lebih praktis.
S3: pelajaran biasanya ngebosenin cuma buka LKS ngerjain soal gitu-gitu terus, kalau dengan blog beda
aja jadi warna lain. S4: kalau pake blog itu gak usah nyatet lagi mbak.
S5: kalau sebelumnya itu kaya hahaha suruh ngerjain ini kalau udah selesai suruh ngerjain lagi tapi kalau
pake blog lebih enjoy, enak dan santai gitu. S6: lebih enak lewat blog sih mbak.
S7: Iya mbak, saya rasa lebih mudah paham pakai blog.
S8: Pembelajaran blog lebih santai mbak. S9: Kalau pembelajaran sebelumnya lebih banyak
dengerin guru jelasin tapi kalau dengan blog itu lebih banyak bacanya dan gak ketinggalan materi.
3. Data Hasil Belajar Siswa
Siswa mengikuti tes untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan media blog. Pelaksanaan tes
diikuti oleh 30 siswa yang hadir. Berikut ini adalah data hasil belajar siswa pada masing-masing item soal.
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa
No Kode
Siswa No. Soal
1 2
3 4
5 6
Skor maks
20 Skor
Maks 10
Skor Maks
15 Skor
Maks 15
Skor Maks
20 Skor
Maks 20
1 P.1
16 7
15 15
13 3
2 P.2
20 9
12 11
13 20
3 P.3
18 10
14 15
14 20
4 P.4
20 10
15 15
14 20
5 P.5
17 8
15 15
14 18
6 P.6
20 10
15 15
14 18
7 P.7
16 7
15 15
14 12
8 P.8
20 10
12 15
13 20
9 P.9
15 6
10 15
8 4
10 P.10
20 10
15 15
14 18
11 P.11
20 5
15 15
14 18
12 P.12
18 10
15 12
14 18
13 P.13
20 10
15 15
14 18
14 P.14
10 3
8 15
5 4
15 P.15
20 10
15 15
14 20
16 P.16
20 10
15 15
14 20
17 P.17
18 9
15 15
13 20
18 P.18
5 3
10 10
13 17
19 P.19
20 10
12 15
14 20
20 P.20
20 10
15 15
14 20
21 P.21
17 9
15 15
14 20
22 P.22
20 10
15 15
14 20
23 P.23
15 6
15 15
14 20
24 P.24
16 9
15 15
14 20
25 P.25
20 10
7 15
13 20
26 P.26
16 10
15 15
14 5
27 P.27
16 6
13 10
9 20
28 P.28
20 10
15 15
14 18
29 P.29
20 9
15 15
15 18
30 P.30
12 6
13 14
14 18
E. Analisis Data
1. Analisis Data Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran
Matematika dengan Media Blog
Analisis data hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog dilakukan dengan menghitung jumlah
indikator yang terlaksana pada setiap pertemuannya. Selanjutnya dihitung persentase indikator yang terlaksana pada setiap pertemuan sehingga
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.8 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Media Blog
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3 Pertemuan 4
85,71 100
100 100
Tabel di atas menunjukkan persentase keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog pada keempat pertemuan. Selanjutnya
dihitung rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran dari keempat pertemuan.
̅
�
�
= �
�
�
= ,
= ,
= ,
Rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran adalah 96, 43. Meskipun demikian terdapat beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi
pada setiap pertemuannya. Hal-hal tersebut akan dibahas pada bagian pembahasan data keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media
blog. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Analisis Data Minat Belajar Siswa
Analisis data angket minat belajar siswa dilakukan dengan menghitung skor total dari semua item skor dari setiap siswa. Skor total
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan kriteria seperti pada tabel 3.6 sehingga didapat hasil sebagai berikut.
Tabel 4.9 Analisis Data Minat Belajar Siswa
No Kode
Siswa Skor
Kriteria
1 P.1
87 Tinggi
2 P.2
- -
3 P.3
87 Tinggi
4 P.4
86 Tinggi
5 P.5
87 Tinggi
6 P.6
91 Tinggi
7 P.7
88 Tinggi
8 P.8
85 Tinggi
9 P.9
67 Cukup
10 P.10
86 Tinggi
11 P.11
88 Tinggi
12 P.12
77 Cukup
13 P.13
- -
14 P.14
89 Tinggi
15 P.15
85 Tinggi
16 P.16
90 Tinggi
17 P.17
85 Tinggi
18 P.18
72 Cukup
19 P.19
88 Tinggi
20 P.20
104 Sangat Tinggi
21 P.21
90 Tinggi
22 P.22
68 Cukup
23 P.23
90 Tinggi
24 P.24
88 Tinggi
25 P.25
75 Cukup
26 P.26
103 Sangat Tinggi
27 P.27
86 Tinggi
28 P.28
91 Tinggi
29 P.29
92 Tinggi
30 P.30
87 Tinggi
Selanjutnya data diatas dirangkum dengan mengelompokkan berdasarkan kriteria yang sejenis. Setelah dikelompokkan, lalu dihitung
Persentase banyaknya siswa pada setiap kriteria yang sejenis sehingga didapat hasil sebagai berikut.
Tabel 4.10 Persentase Minat Belajar Siswa
No Kriteria Minat belajar
Siswa Banyak Siswa
Persentase
1. Sangat Tinggi
2 7,14
2. Tinggi
21 75
3. Cukup
5 17,86
4. Rendah
5. Sangat Rendah
Selanjutnya akan dianalisis hasil wawancara minat belajar siswa untuk mendukung hasil angket minat belajar siswa. Berdasarkan hasil
wawancara terhadap 9 orang siswa, analisis data hasil wawancara dilakukan dengan menyimpulkan jawaban 9 orang siswa pada setiap item
pertanyaan. Berikut ini adalah kesimpulan jawaban siswa dari setiap item pertanyaan.
Tabel 4.11 Analisis Hasil Wawancara Siswa
No Pertanyaan
Kesimpulan
1. Apakah kamu
berkosentrasi dan bersungguh-sungguh
mengikuti proses pembelajaran
matematika dengan blog ?
Beberapa siswa
berkonsentrasi dan
bersungguh-sungguh mengikuti
pembelajaran matematika dengan blog. Siswa memperhatikan penjelasan guru
ketika menjelaskan materi menggunakan media blog. Siswa juga bersungguh-
sungguh mengerjakan tugas-tugas dalam kelompok. Namun ada beberapa siswa
mengaku
kurang berkonsentrasi
dan bersungguh-sungguh
mengikuti pembelajaran matematika dengan blog
karena gangguan suara yang keras dari luar dan ada materi yang dianggap sulit. Selain
itu, siswa juga mengaku masih sering ngobrol sendiri ketika berkelompok.
2. Apakah kamu
mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
melalui media blog? Siswa
mengerjakan soal-soal
yang diberikan guru melalui media blog. Soal-
soal yang dikerjakan diantaranya: soal-soal latihan, soal kuis, dan tugas-tugas individu
maupun kelompok. Namun masih ada beberapa siswa yang tidak
mengerjakan soal pada bagian limit fungsi trigonometri.
3. Apa kamu berusaha
mencari referensi materi ketika mengalami
kesulitan mamahami materi yang diberikan
oleh guru? Apa jenis referensi yang kamu
gunakan ? Beberapa
siswa berusaha
mencari referensi ketika mengalami kesulitan
memahami materi dan mengerjakan soal. Jenis referensi yang digunakan yaitu blog,
LKS, buku matematika dan internet. Namun ada beberapa siswa yang merasa
menggunakan LKS dan buku paket sudah cukup.
4. Apakah penggunaan
media blog memotivasi kamu untuk belajar
matematika ? Beberapa
siswa termotivasi
belajar matematika dengan penggunaan blog
sebagai media pembelajaran matematika. Ketika membuka internet siswa teringat
untuk membuka
blog dan
belajar
matematika. Siswa juga merasa terdorong untuk
mengetahui materi
pada pertemuan selanjutnya melalui blog
sehingga siswa dapat belajar matematika sebelum pembelajaran matematika.
Namun ada beberapa siswa merasa tidak termotivasi karena menganggap blog hanya
sebatas membantu tidak memotivasi.
5. Apakah kamu membuat
catatan ketika pembelajaran
matematika dengan media blog ?
Beberapa siswa tidak membuat catatan ketika pembelajaran karena materi dan
contoh-contoh soal sudah ada di blog. Namun masih ada siswa yang membuat
catatan di setiap pertemuan.
6. Apakah kamu
memanfaatkan fasilitas media bloginternet
sebagai media dan sumber belajar dalam
menyelesaikan soal diskusi kelompok ?
Siswa memanfaatkan fasilitas media blog dan internet sebagai media dan sumber
belajar. Siswa memanfaaatkan bloginternet untuk membantu menyelesaikan soal-soal
dan mencari materi limit fungsi yang kurang paham.
7. Apa yang kamu rasakan
saat mengikuti pembelajaran dengan
media blog? Mengapa? Siswa
merasa senang
mengikuti pembelajaran
matematika dengan
menggunakan blog karena beda dari biasanya, hal baru, lebih sederhana,
santai dan mudah untuk diikuti. Siswa merasa pembelajaran matematika dengan
menggunakan blog lebih modern karena
dapat memanfaatkan internet untuk belajar dan tidak selalu harus menggunakan LKS.
Dengan menggunakan blog, materi dan soal- soal mudah untuk diakses.
8. Apakah kamu
meluangkan waktu untuk belajar
matematika dengan mengakses blog?
Seberapa sering kamu membuka media blog
selama pembelajaran maupun di luar
pembelajaran? Beberapa siswa meluangkan waktu untuk
belajar matematika dengan mengakses blog. Intensitas terbesar membuka blog
adalah ketika pembelajaran matematika. Rata-rata prosesntase siswa mengakses
blog adalah 73,75. Namun masih ada seorang siswa yang jarang
membuka blog karena dia sudah les di bimbingan belajar.
9. Apakan kamu tertarik
belajar matematika dengan blog ?
Hal menarik apa yang dapat kamu temui saat
mengikuti pembelajaran dengan blog ?
Siswa tertarik
belajar matematika
dengan media blog karena bahasa yang digunakan tidak terlalu formal, mudah
diakses, ada video-video tutorialnya, materinya ringkas dan soal-soalnya
variatif.
10. Menurut kamu, apakah
ada perbedaan antara pembelajaran
matematika menggunakan blog
dengan pembelajaran matematika yang kamu
alami sebelumnya? Siswa merasa penggunaan blog sebagai
media
pembelajaran matematika
merupakan hal yang beda dan baru. Penggunaan blog dalam pembelajaran
lebih santai dan praktis. Sedangkan pembelajaran sebelumnya masih dominan
menggunakan LKS dan mengerjakan soal- soal pada LKS.
3. Analisis Data Hasil belajar
Analisis data hasil belajar siswa dilakukan dengan menghitung nilai akhir dengan rumus pada bab III, yaitu nilai akhir sama dengan skor total
yang diperoleh setiap siswa. Selanjutnya nilai akhir dibandingkan dengan kriteria hasil belajar pada tabel 3.7 sehingga didapat hasil sebagai berikut.
Tabel 4.12 Analisis Data Hasil Belajar Siswa
No. Absen
Kode Siswa
Nilai Kriteria
1 P.1
69 Tidak Tuntas
2 P.2
85 Tuntas
3 P.3
91 Tuntas
4 P.4
94 Tuntas
5 P.5
87 Tuntas
6 P.6
92 Tuntas
7 P.7
79 Tuntas
8 P.8
90 Tuntas
9 P.9
58 Tidak Tuntas
10 P.10
92 Tuntas
11 P.11
87 Tuntas
12 P.12
87 Tuntas
13 P.13
92 Tuntas
14 P.14
45 Tidak Tuntas
15 P.15
94 Tuntas
16 P.16
94 Tuntas
17 P.17
90 Tuntas
18 P.18
58 Tidak Tuntas
19 P.19
91 Tuntas
20 P.20
94 Tuntas
21 P.21
90 Tuntas
22 P.22
94 Tuntas
23 P.23
85 Tuntas
24 P.24
89 Tuntas
25 P.25
85 Tuntas
26 P.26
75 Tuntas
27 P.27
74 Tidak Tuntas
28 P.28
92 Tuntas
29 P.29
92 Tuntas
30 P.30
77 Tuntas
Selanjutnya data diatas dirangkum dengan mengelompokkan berdasarkan kriteria yang sejenis. Setelah dikelompokkan, lalu dihitung
persentase banyaknya siswa pada setiap kriteria yang sejenis sehingga didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.13 Persentase Hasil Belajar Siswa
No Kriteria Hasil belajar Siswa
Banyak Siswa Persentase
1. Tuntas KKM
25 83,33
2. Tidak Tuntas KKM
5 16,67
Selanjutnya akan dianalisis tinggat ketercapaian tiap indikator dengan menghitung rata-rata skor perolehan siswa pada tiap indikator.
Kemudian dicari
persentase ketercapaian
indikator dengan
membandingkan rata-rata skor tiap indikator dengan skor maksimal tiap indikator sehingga di dapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.14 Persentase Ketercapaian Indikator Hasil Belajar Siswa
No. Soal
Indikator Rata-
rata skor siswa
tiap item Skor
maksimal tiap
indikator Persentase
ketercapaian Indikator
1 Siswa
dapat menghitung
nilai limit fungsi aljabar untuk
→ 17,5
20 87,5
2 Siswa dapat menentukan
kontinuitas dan
diskontiunitas dari
suatu fungsi pada titik tertentu
8,4 10
84 3
Siswa dapat
menghitung nilai limit fungsi aljabar
untuk → ∞
13,7 15
91 4
Siswa dapat menerapkan sifat-sifat limit fungsi untuk
menghitung limit
fungsi aljabar
14,4 15
96 5
Siswa dapat
menghitung nilai
limit fungsi
trigonometri untuk → .
13,17 20
65,83 6
Siswa mampu menerapkan limit fungsi dalam kehidupan
sehari-hari dengan
menghitung kecepatan 16,9
20 84,5
F. Pembahasan Hasil
1. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Media Blog
Pembelajaran matematika dengan media blog telah dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta. Pembelajaran dengan media
blog mengakomodasi model pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa tahap pembelajaran dan pemanfaatan media blog. Tahap pembelajaran meliputi: penyampaian tujuan pembelajaran dan motivasi,
pembagian kelompok, presentasi guru, kegiatan belajar dalam tim, evaluasi kuis dan penghargaan tim. Pemanfaatan blog meliputi:
menampilkan video
motivasi dan
tutorial pembelajaran,
mempresentasikan materi saat pembelajaran, mendownload materi pembelajaran dan soal-soal, serta melakukan refleksi pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran telah terlaksana selama 4 pertemuan, berikut pembahasan keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog.
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama persentase indikator keterlaksanaan pembelajaran matematika 85,71 terlaksana. Meskipun demikian
terdapat beberapa indikator yang belum terlaksana dan indikator terlaksana tetapi kurang maksimal. Indikator yang tidak terlaksana
teradapat pada indikator 13 yaitu kegiatan guru membantu siswa yang mengalami kesulitan memecahkan masalah, 16 yaitu presentasi soal
kuis oleh siswa, 17 yaitu kegiatan guru membantu merumuskan jawaban soal yang dipresentasikan dan 19 yaitu kegiatan
menampilkan video motivasi melalui halaman blog. Indikator- indikator tersebut tidak terlaksana karena masalah jaringan akses
internet yang sempat terputus, listrik yng sempat padam dan waktu yang tidak mencukupi.
Kegiatan penyampaian peta konsep materi terlaksana tetapi tidak berjalan maksimal, awalnya guru bermaksud menyampaikan
secara tulisan melalui blog tetapi karena listrik sempat padam sehingga peta konsep hanya disampaikan secara lisan oleh guru.
Kegiatan presentasi materi oleh guru juga tidak berjalan maksimal karena beberapa gangguan teknis membuat penyampaian
materi terlalu lama hingga menghabiskan waktu 1 jam pelajaran. Hal ini menjadi salah satu penyebab beberapa indikator keterlaksanaan
pembelajaran tidak terlaksana. b.
Pertemuan Kedua Kendala waktu dan padam listrik pada pertemuan kedua tidak
terjadi seperti pertemuan pertama sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih baik dari pertemuan pertama. Hal ini ditunjukkan
dengan persentase indikator keterlaksanaan pembelajaran matematika pada pertemuan kedua 100 terlaksana. Meskipun demikian ada
beberapa indikator tidak berjalan maksimal. Pada kegiatan presentasi, siswa terlihat malu-malu saat
menjelaskanmempresentasikan hasil pekerjaanya kepada teman- temannya. Hal ini menyebabkan kegiatan presentasi berjalan sedikit
lambat dan menghabiskan waktu cukup lama. Kegiatan refleksi di halaman blog juga tidak berjalan maksimal.
Beberapa siswa tidak menuliskan refleksinya melalui halaman blog PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga guru melakukan refleksi secara lisan dengan meminta siswa mengutarakan perasaannya selama mengikuti pembelajaran.
Pada pertemuan kedua ini, siswa yang menggunakan
gadget
untuk membuka blog intensitasnya meningkat, meskipun masih ada beberapa siswa diketahui menggunakan
gadget
untuk membuka media sosial pribadinya.
c. Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga persentase indikator keterlaksanaan pembelajaran matematika 100 terlaksana. Pada pertemuan ketiga,
tidak ada masalah yang berarti. Intensitas siswa menggunakan
gadget
untuk membuka media sosial pribadinya mulai berkurang. Siswa cenderung memanfaatkan
gadget
untuk membuka blog pembelajaran dan situs-situs yang membantu mereka untuk memahami materi,
menyelesaikan masalah dan lain-lain. Semua kegiatan guru maupun siswa berjalan dengan baik.
d. Pertemuan Keempat
Pada pertemuan keempat persentase indikator keterlaksanaan pembelajaran matematika 100 terlaksana. Meskipun demikian ada
beberapa indikator tidak berjalan maksimal. Pada kegiatan presentasi materi oleh guru cukup menghabiskan
waktu karena beberapa siswa lupa terhadap materi trigonometri yang dipelajarai pada semester 1. Hal ini membuat guru harus mengulang
kembali mengenai rumus-rumus trigonometri sebelum masuk pada materi limit fungsi trigonometri.
Pada kegiatan diskusi juga berjalan sedikit lambat karena siswa kesulitan menghitung nilai limit fungsi trigonometri. Guru membantu
siswa dengan memberikan pertanyaan arahan sehingga siswa secara mandiri mencari jawabannya. Pada pertemuan keempat ini, siswa
sedikit kesulitan memahami materi limit fungsi trigonometri tetapi siswa berusaha memanfaatkan internet untuk membantu mereka
menyelesaikan permasalahan tersebut. Instensitas siswa dalam menggunakan
gadget
untuk pembelajaran semakin meningkat. Guru tidak menemukan siswa yang menggunakan
gadget
untuk membuka media sosial pribadinya saat pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa kendala yang menonjol adalah beberapa siswa memanfaatkan
gadget
tidak untuk pembelajaran tetapi untuk membuka media sosial pribadi. Berdasarkan pengamatan
peneliti, hal ini karena siswa tidak dapat lepas dari
gadget
tetapi guru kurang maksimal memanfaatkan kebiasaan siswa yang tidak dapat lepas
dari
gadget
untuk mendukung pembelajaran. Meskipun terdapat kendala dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
blog, namun pelaksanaan pembelajaran dengan media blog telah terlaksana dengan baik. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan blog yang menunjukkan rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan blog
yaitu 96,43. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran mencapai lebih dari
. Berdasarkan tabel 3.4, persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan media blog termasuk
dalam kriteria baik. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan media blog telah berjalan dengan baik.
2. Minat Belajar Siswa
Gambar 4.1 Grafik Persentase Minat Belajar Siswa
Hasil analisis data angket minat belajar siswa pada grafik di atas menunjukkan 7,14 siswa termasuk dalam kriteria minat sangat tinggi,
75 siswa termasuk dalam kriteria minat tinggi, 17,86 siswa termasuk dalam kriteria minat cukup, 0 siswa termasuk dalam kriteria minat
rendah dan sangat rendah. Jika diakumulasikan persentase siswa yang termasuk dalam kriteria minat belajar sangat tinggi dan tinggi sebanyak
7,14 75
17,86 0,00
20,00 40,00
60,00 80,00
Sangat Tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat
Rendah
P er
se ntas
e
Kriteria
Persentase Minat Belajar Siswa
Persentase Minat Belajar Siswa
82,14. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari siswa memiliki minat
belajar yang tinggi terhadap pembelajaran matematika dengan media blog. Berdasarkan hasil wawancara mengenai tanggapan siswa terhadap
pembelajaran dengan media blog yang telah terlaksana maka dapat disimpulkan beberapa hal. Sebagian besar siswa merasa senang mengikuti
pembelajaran matematika dengan media blog. Blog merupakan hal baru bagi siswa. Pembelajaran dengan media blog dirasa lebih sederhana,
santai, dan mudah diikuti. Selain itu, dengan media blog siswa merasa lebih mudah untuk mengakses materi dan soal-soal yang diberikan guru.
Sebagian besar siswa tertarik menggunakan media blog karena bahasa yang digunakan pada blog tidak terlalu formal, blog mudah diakses, ada
video-video tutorial, materinya ringkas dan soal-soalnya variatif. Selain itu, ketertarikan siswa ditunjukkan dengan intensitas mereka membuka
blog mencapai 73,75. Siswa lebih memusatkan perhatiannya terhadap pembelajaran
dengan media blog. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar siswa berkonsentrasi mengikuti pembelajaran dengan blog, mengerjakan soal-
soal yang diberikan guru melalui blog, dan berusaha mencari referensi materi ketika mengalami kesulitan.
Siswa juga merasa termotivasi untuk belajar dengan penggunaan blog sebagai media pembelajaran karena lebih mudah untuk mengakses
materi dan soal-soal yang diberikan oleh guru. Siswa juga termotivasi karena dengan media blog siswa merasa terdorong untuk mengetahui dan
mempelajari materi selanjutnya. Namun masih ada siswa yang tidak termotivasi untuk membuat catatan ketika pembelajaran karena materi dan
soal-soal sudah ada di blog. Analisis data angket minat belajar siswa menunjukkan 82,14 siswa
termasuk dalam kriteria minat belajar tinggi terhadap pembelajaran dengan media blog. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari
siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pembelajaran matematika
dengan media blog. Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara siswa yang menunjukkan bahwa siswa memiliki minat belajar terhadap
pembelajaran matematika dengan media blog.
3. Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.2 Grafik Persentase Hasil Belajar Siswa
Hasil analisis data tes hasil belajar pada grafik di atas menunjukkan bahwa 83,33 siswa memperoleh nilai tuntas KKM dan 17,67 siswa
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
Tuntas KKM Tidak Tuntas KKM
P er
se ntase
Kriteria
Persentase Hasil Belajar Siswa
Persentase Hasil Belajar Siswa
83,33
17,67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperoleh nilai tidak tuntas KKM. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 75 siswa memiliki hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan
minimal KKM setelah mengikuti pembelajaran dengan media blog. Hasil belajar siswa tidak menunjukkan bahwa 100 siswa memiliki
hasil belajar tuntas KKM sehingga perlu dilihat tingkat ketercapaian tiap indikator. Selanjutnya akan dibahas ketercapaian tiap indikator hasil
belajar. a.
Indikator menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk → .
Gambar 4.3 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No.1
Berdasarkan tabel 4.14 persentase ketercapaian indikator menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk
→ adalah 87,5. Sebagian besar siswa dapat menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk
→ . Namun, pada gambar 4.3 terlihat bahwa masih ada siswa yang
mengalami kesulitan dalam memfaktorkan dan mengalikan sekawan ketika nilai limitnya sama dengan
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Indikator menentukan kontinuitas dan diskontiunitas dari suatu fungsi
pada titik tertentu.
Gambar 4.4 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No. 2
Berdasarkan tabel 4.14 persentase ketercapaian indikator menentukan kontinuitas dan diskontiunitas dari suatu fungsi pada titik tertentu
adalah 84. Sebagian besar siswa dapat menentukan kontinuitas dan diskontiunitas dari suatu fungsi pada titik tertentu. Namun, pada
gambar 4.4 terlihat bahwa masalah yang sama dengan nomor 1 yaitu masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam memfaktorkan dan
mengalikan sekawan ketika nilai limit jika disubtitusikan sama dengan
. Siswa juga belum menunjukkan secara lengkap syarat suatu fungsi dikatakan kontinu di suatu titik.
c. Indikator menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk
→ ∞.
Gambar 4.5 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No. 3
Berdasarkan tabel 4.14 persentase ketercapaian indikator menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk
→ ∞ adalah 91. Sebagian besar siswa dapat menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk
→ ∞. Namun, pada gambar 4.5 terlihat bahwa masih ada siswa yang belum
paham tentang perkalian sekawan. Selain itu, siswa juga kurang teliti dalam membagi dengan pangkat tertinggi sehingga mempengaruhi
hasil akhir. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Indikator menerapkan sifat-sifat limit fungsi untuk menghitung limit
fungsi aljabar.
Gambar 4.6 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No. 4
Berdasarkan tabel 4.14 persentase ketercapaian indikator menerapkan sifat-sifat limit fungsi untuk menghitung limit fungsi aljabar adalah
96. Semua siswa dapat menerapkan sifat-sifat limit fungsi untuk menghitung limit fungsi aljabar. Namun, pada gambar 4.6 terlihat
siswa dapat menerapkan sifat-sifat limit fungsi tetapi siswa masih kesulitan memfaktorkan bentuk fungsi kuadrat, serta siswa juga
kurang teliti dalam menghitung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Indikator menghitung nilai limit fungsi trigonometri untuk
→ .
Gambar 4.7 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No. 5
Berdasarkan tabel 4.14 persentase ketercapaian indikator menghitung nilai limit fungsi trigonometri untuk
→ adalah 65,83. Beberapa siswa dapat menyelesaiakan soal no. 5a dan 5b tetapi hampir semua
siswa kesulitan menyelesaikan soal no 5c. Pada gambar 4.7 terlihat siswa kesulitan menerapkan rumus-rumus dan identitas dalam
manipulasi fungsi trigonometri. Siswa kesulitan melakukan manipulasi fungsi trigonometri yang bentuknya rumit seperti soal no
5c. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Indikator menerapkan limit fungsi dalam kehidupan sehari-hari
dengan menghitung kecepatan .
Gambar 4.8 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No. 6
Persentase ketercapaian indikator menerapkan limit fungsi dalam kehidupan sehari-hari untuk menghitung kecepatan
adalah 84,5. Sebagian besar siswa dapat menerapkan limit fungsi dalam kehidupan
sehari-hari untuk menghitung kecepatan. Pada gambar 4.8 terlihat bahwa siswa memahami cara menghitung kecepatan dengan
menerapkan limit fungsi tetapi siswa kurang teliti dalam menjabarkan fungsi kuadrat.
Bila dilihat dari masing-masing indikator hasil belajar siswa, indikator menghitung nilai limit fungsi trigonometri untuk
→ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan persentase yang paling rendah yaitu 65, 83. Indikator ini terkait dengan limit fungsi trigonometri.
Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa indikator tidak tercapai secara maksimal. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal-soal limit fungsi. Kesulitan tersebut antara lain: memfaktorkan dan mengalikan sekawan dalam menghitung nilai limit fungsi di suatu titik
tertentu, menerapkan rumus-rumus dan identitas trigonometri untuk melakukan manipulasi fungsi trigonometri, dan beberapa siswa masih
kurang teliti dalam menyelesaikan operasi matematika.
4. Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Media Blog
Analisis ketiga indikator pembelajaran efektif menunjukkan bahwa rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan
media blog yaitu 94,43 berarti rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran mencapai lebih dari 75, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matematika dengan media blog telah berjalan dengan baik. Siswa yang termasuk dalam kriteria minat belajar tinggi yaitu 82,14,
berarti siswa yang termasuk dalam kriteria minat belajar tinggi mencapai lebih dari 75, dan siswa yang memiliki hasil belajar tuntas KKM yaitu
83,33 , berarti siswa yang memiliki hasil belajar tuntas KKM mencapai lebih dari 75. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga indikator pembelajaran
efektif yang telah ditetapkan tercapai. Berdasarkan tabel 2.1 maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan media blog efektif.
G. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, yaitu: 1.
Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian tidak sesuai dengan rencana karena terkendala oleh pelaksanaan Ujian Sekolah dan
Ujian Nasional sehingga peneliti tidak melakukan observasi lebih mendalam terhadap tempat dan subjek penelitian.
2. Pada penelitian ini, efektivitas pembelajaran dengan media blog hanya
ditinjau dari minat dan hasil belajar. Sebenarnya masih banyak faktor lain yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran matematika dengan media
blog. Misalnya, gaya belajar, bakat, intelegensi, motivasi, lingkungan dan lain sebagainya,
3. Pemanfaatan media blog dalam pembelajaran membutuhkan jaringan
internet yang baik sehingga pembelajaran dengan media blog hanya dapat dilaksanakan apabila jaringan internet mendukung.
119
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian maka didapat hasil sebagai berikut:
1. Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Media Blog
Hasil analisis data observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog menunjukkan rata-rata persentase
keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan blog yaitu 96,43. Hal ini berarti rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran matematika
dengan media blog mencapai lebih dari . Berdasarkan tabel 3.4,
persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan media blog termasuk dalam kriteria baik. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika dengan media blog pada materi limit fungsi telah berjalan dengan baik.
Meskipun pembelajaran matematika dengan media blog telah berjalan dengan baik, masih terdapat kendala yang menonjol saat
pembelajaran yaitu beberapa siswa memanfaatkan
gadget
tidak untuk pembelajaran tetapi untuk membuka media sosial pribadi, hal ini karena
siswa tidak dapat lepas dari
gadget
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI