Deskripsi Tempat Penelitian Keterbatasan Penelitian

73

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Yogyakarta yang beralamat di Jalan C. Simanjuntak nomor 2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta kode Pos 55223. SMA Negeri 6 Yogyakarta berdiri sejak tahun 1957 dengan status berakreditasi A. Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 6 pada tahun pelajaran 20162017 yaitu Kurikulum 2013 revisi untuk kelas X dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP untu kelas XI dan XII. Pada tahun pelajaran 20162017 terdapat 27 kelas denga 9 kelas untuk masing-masing angkatan. Kelas X, XI dan XII terdapat 2 jurusan yaitu Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam IPA dan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

B. Persiapan Penelitian, Hasil Validasi Instrumen, dan Sosialisasi Media

Pembelajaran. 1. Persiapan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa tahap persiapan. Persiapan sebelum pelaksanaan penelitian tersebut meliputi: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Menyusun Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang disiapkan meliputi rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP untuk empat pertemuan, Materi pembelajaran limit fungsi, dan Media pembelajaran berupa blog. b. Menyusun Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang disiapkan meliputi lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, angket minat belajar siswa, pedoman wawancara dan soal tes.

2. Hasil Validasi Instrumen Penelitian

Sebelum digunakan, instrumen penelitian divalidasi terlebih dahulu oleh para pakar ahli dibidangnya. Peneliti melakukan validasi instrumen dengan dosen pengampu matakuliah pendidikan, dosen pengampu matakuliah kalkulus dan dosen pembimbing. Berikut ini hasil validasi dari masing-masing instrumen penelitian yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Penelitian No Instrumen Validator Kesimpulan Validator Saran Validator 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dosen pengampu matakuliah pendidikan RPP dapat digunakan dengan revisi kecil dan kualitas sudah baik sesuai, jelas, tepat guna dan operasional Diperjelas pada kegiatan kuisnya. 2. Lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran matematika Dosen pengampu matakuliah pendidikan RPP dapat digunakan dengan revisi kecil Tambahkan kolom “keterangan” yang menjelaskan mendukung kegiatan yang belum teramati. 3. Media Pembelajaran Matematika Blog Dosen pengampu matakuliah pendidikan RPP dapat digunakan dengan revisi kecil Tambahkan tujuan dan KD pada blog 4. Angket minat belajar siswa Dosen pengampu matakuliah pendidikan RPP dapat digunakan dengan revisi kecil - Perbaiki petunjuk pengisian angket - Kurangi kata-kata “cenderung” pada pernyataan 5. Pedoman wawancara Dosen Pembimbing RPP dapat digunakan dengan revisi kecil 6. Materi pembelajaran matematika limit fungsi Dosen pengampu matakuliah Kalkulus RPP dapat digunakan dengan revisi kecil - Definisi limit dituliskan, agar siswa mengetahui, meskipun hanya untuk sekedar tahu. - Penerapan limit cari yang lebih meyakinkan 7. Soal Tes Dosen pengampu matakuliah Kalkulus RPP dapat digunakan dengan revisi kecil - Soal no. 2 diperjelas titiknya. - Soal no. 6 tambahkan keterangan waktu Berdasarkan tabel di atas instrumen penelitian dapat digunakan untuk pelaksanaan dan pengambilan data. Meskipun demikian, peneliti melakukan sedikit revisi sesuai dengan saran dari validator yang diungkapkan secara tertulis maupun lisan.

3. Sosialisasi Media Pembelajaran

Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti melakukan perkenalan dan memberikan sosialisasi kepada siswa terkait materi, proses pembelajaran, penggunaan media blog sebagai media pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan. Hal ini dilakukan karena blog sebagai media pembelajaran merupakan hal baru bagi siswa sehingga perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diberikan arahan dalam menggunakannya agar tidak terjadi kebingungan ketika proses pembelajaran berlangsung. Sosialisasi ini juga tidak lepas dari masukan guru matematika yang meminta adanya sosialisasi mengenai media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Peneliti membagikan selembar kertas berisi informasi media, model dan materi pembelajaran yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Siswa mulai mengakses blog untuk melihat materi yang akan dipelajari. Sosialisasi berjalan dengan baik dan lancar, siswa merasa antusias terhadap media yang akan digunakan. Meskipun demikian, ada beberapa gangguan yang terjadi saat sosialisasi berlangsung yaitu listrik sempat padam dan suara siswa kurang terkontrol sehingga mengganggu kelas lain. Hal ini menjadi bahan evaluasi peneliti agar mengkondisikan siswa dengan baik dan kondusif sehingga tidak menganggu kelas lain ketika pembelajaran.

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta yang terdiri atas 30 orang siswa, dengan 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai guru. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa pertemuan yaitu empat kali untuk pelaksanaan pembelajaran, satu kali untuk pelaksanaan tes hasil belajar siswa dan satu kali pertemuan untuk pengisian angket minat belajar siswa dan wawancara. Gambaran singkat dari pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Agenda Pelaksanaan Penelitian Haritanggal pelaksanaan Jenis Kegiatan Kamis, 16 Maret 2017 Sosialisasi terkait pelaksanaan penelitian Jumat, 17 Maret 2017 Pertemuan pertama Kamis, 30 Maret 2017 Pertemuan Kedua Jumat, 31 Maret 2017 Pertemuan Ketiga Kamis, 6 April 2017 Pertemuan Keempat Kamis, 20 April 2017 Pelaksanaan tes hasil belajar siswa Jumat, 21 April 2017 Pengisian angket minat belajar siswa dan wawancara Berikut ini rincian materi limit fungsi pada pelaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog pada setiap pertemuannya. Tabel 4.3 Rincian Materi Limit Fungsi Pertemuan ke- Materi 1 Pengertian limit fungsi dan limit fungsi aljabar untuk → 2 Limit fungsi aljabar untuk → ∞ 3 Kontinuitas dan diskontinuitas suatu fungsi serta sifat-sifat limit fungsi 4 Limit fungsi Trigonometri Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan pembelajaran matematikadengan blog pada setiap pertemuan.

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada jam pelajaran ketiga sampai keempat dengan materi pengertian limit dan limit fungsi aljabar untuk → .

a. Pendahuluan

Guru membuka pembelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru menyampaikan topik dan peta konsep materi limit fungsi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Guru memberi motivasi kepada siswa berupa video penerapan limit dalam kehidupan sehari-hari yang di posting pada halaman blog. Dari video tersebut, guru menggali pengetahuan siswa mengenai penerapan limit dalam kehidupan sehari-hari dan siswa secara bergantian menjelaskan penerapan limit dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari, guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.

b. Kegiatan inti

Siswa duduk secara berkelompok mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Guru mempresentasikan materi pengertian limit fungsi dan limit fungsi untuk → yang ditampilkan pada halaman blog. Guru menjelaskan pengertian limit fungsi secara intuisi maupun aljabar, untuk memperjelas guru menjelaskannya dengan grafik. Selain itu, guru menjelaskan limit fungsi untuk → yang dapat diselesaikan dengan 3 metode yaitu, Metode subtitusi, pemfaktoran dan perkalian sekawan. Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru memberikan contoh soal untuk masing-masing metode penyelesaian limit fungsi untuk → yang ditampilkan pada halaman blog. Dari masing- masing contoh soal, guru menjelaskan perbedaan antara metode subtitusi, pemfaktoran dan perkalian sekawan. Metode subtitudi digunakan jika nilai limit fungsinya tidak sama dengan atau , untuk ∈ ℝ. Sedangkan jika nilai limit fungsinya sama dengan atau untuk ∈ ℝ maka harus menggunakan metode pemfaktoran atau perkalian sekawan. Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan soal yang diposting di halaman blog. Siswa berdiskusi secara kelompok menyelesaikan soal terkait materi limit fungsi aljabar untuk → . Soal yang diberikan terdiri dari 5 soal dan harus diselesaikan dalam waktu 20 menit, Siswa diperbolehkan memanfaatkan bloginternet untuk membantu menyelesaikan soal. Beberapa siswa bertanya mengenai cara memfaktokan fungsi aljabar, mereka kurang memahami tentang pemfaktoran. Guru membimbing dengan memberikan arahan dan siswa sendiri yang menyelesaikan pemfaktoran fungsi aljabar. Siswa mengumpulkan hasil diskusinya dan siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk mendapatkan kuis dari guru untuk melihat kemampuan individu siswa. Kuis dikerjakan secara individu dan tidak diperkenankan untuk bekerjasama. Setelah kuis harusnya dilakukan presentasi dari hasil kuis siswa tetapi karena keterbatasan waktu maka siswa hanya mengumpulkan hasil kuisnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Penutup

Pada bagian penutup, guru memberikan umpan balik positif berupa apresiasi secara lisan kepada siswa atas hasil belajar siswa selama pembelajaran. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merangkum dan melakukan refleksi pembelajaran dengan tanya jawab. Guru memberikan tindak lanjut dari pembelajaran dengan menginformasikan bahwa materi berikutnya akan diposting pada halaman blog sebelum pertemuan selanjutnya dan siswa diminta untuk mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal. Guru memberikan motivasi agar siswa tetap semangat belajar. Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam penutup.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada jam pelajaran pertama sampai kedua dengan materi pengertian limit dan limit fungsi aljabar untuk → ∞.

a. Pendahuluan

Guru membuka pembelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru menyampaikan topik dan peta konsep materi limit fungsi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Guru memberi motivasi kepada siswa berupa video ice breaking yang di posting pada halaman blog. Selanjutnya guru mereview materi pada pertemuan sebeumnya yaitu limit fungsi aljabar untuk → . Guru juga mengevaluasi hasil diskusi kelompok dan kuis yang diselesaikan siswa pada pertemuan sebelumnya. Sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari, guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.

b. Kegiatan inti

Siswa duduk secara berkelompok mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Guru mempresentasikan limit fungsi aljabar untuk → ∞ yang ditampilkan pada halaman blog. Guru menjelaskan limit fungsi aljabar bentuk pecahan dan akar. Selain itu, guru menjelaskan limit fungsi untuk → ∞ yang dapat diselesaikan dengan 2 metode yaitu metode membagi dengan pangkat tertinggi dan metode perkalian sekawan. Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru memberikan contoh soal untuk masing-masing limit fungsi aljabar bentuk pecahan dan akar untuk → ∞. Penyelesaian limit fungsi aljabar bentuk pecahan dan akar untuk → ∞ ditampilkan pada halaman blog. Dari masing-masing contoh soal, guru menjelaskan perbedaan metode membagi dengan pangkat tertinggi dan metode perkalian sekawan. Metode membagi pangkat tertinggi digunakan untuk bentuk lim �→∞ � ℎ � dan Metode perkalian sekawan digunakan untuk bentuk lim �→∞ √ − √ℎ . Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan soal yang diposting di halaman blog. Siswa berdiskusi secara kelompok menyelesaikan soal terkait materi limit fungsi aljabar untuk → ∞. Soal yang diberikan terdiri dari 4 soal dan harus diselesaikan dalam waktu 20 menit. Siswa diperbolehkan memanfaatkan bloginternet untuk membantu menyelesaikan soal. Beberapa siswa bertanya mengenai cara membagi pangkat tertinggi, dan ada perbedaan pangkat tertinggi yang dimaksud pada LKS yang digunakan siswa dengan materi yang diberikan guru. Guru menjelaskan dengan konsep yang tepat mengenai metode membagi pangkat tertinggi pada limit fungsi aljabar untuk → ∞. Guru membimbing dengan memberikan arahan dan siswa sendiri yang menyelesaikan pemfaktoran fungsi aljabar. Siswa mengumpulkan hasil diskusinya dan siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk mendapatkan kuis dari guru untuk melihat kemampuan individu siswa. Kuis dikerjakan secara individu dan tidak diperkenankan untuk bekerjasama. Setelah kusi, guru meminta 2 siswa untuk menyelesaikan dan mempresentasikan soal kuis yang diberikan. Siswa mampu menyelesaikan dan mempresentasikan soal dengan baik dan lancar.

c. Penutup

Pada bagian penutup, guru memberikan umpan balik positif berupa apresiasi secara lisan kepada siswa atas hasil belajar siswa selama pembelajaran. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merangkum dan melakukan refleksi pembelajaran dengan tanya jawab. Guru memberikan tindak lanjut dari pembelajaran dengan menginformasikan bahwa materi berikutnya akan diposting pada halaman blog sebelum pertemuan selanjutnya dan siswa diminta untuk mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal. Guru memberikan motivasi agar siswa tetap semangat belajar. Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam penutup.

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan kedua dilaksanakan pada jam pelajaran ketiga sampai keempat dengan materi kontinuitas, diskontinuitas dan sifat-sifat limit fungsi.

a. Pendahuluan

Guru membuka pembelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru menyampaikan topik dan peta konsep materi limit fungsi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Guru memberi motivasi kepada siswa berupa video ice breaking yang di posting pada halaman blog. Selanjutnya guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya yaitu limit fungsi aljabar untuk → ∞. Guru juga mengevaluasi hasil diskusi kelompok dan kuis yang diselesaikan siswa pada pertemuan sebelumnya. Sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari, guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.

b. Kegiatan inti

Siswa duduk secara berkelompok mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Guru mempresentasikan materi kontinuitas, diskontinuitas dan sifat-sifat limit fungsi yang ditampilkan pada halaman blog. Guru menjelaskan syarat suatu fungsi dikatakan kontinu di suatu titik. Suatu fungsi dikatakan kontinu di = , jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1 terdefinisi atau ada. 2 lim �→ ada. 3 lim �→ = . Jika salah satu atau lebih syarat di atas tidak dipenuhi, maka dikatakan tidak kontinu diskontinu di = . Selain itu, guru menjelaskan sifat-sifat limit fungsi. Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru memberikan contoh soal yang ditampilkan pada halaman blog. Contoh soal terdiri dari fungsi kontinu dan diskontinu serta penerapan sifat-sifat limit fungsi dalam menghitung nilai limit fungsi aljabar. Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan soal yang diposting di halaman blog. Siswa berdiskusi secara kelompok menyelesaikan soal terkait materi Kontinuitas, Diskontinuitas dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sifat-sifat limit fungsi. Soal yang diberikan terdiri dari 5 soal dan harus diselesaikan dalam waktu 20 menit. Siswa diperbolehkan memanfaatkan bloginternet untuk membantu menyelesaikan soal. Beberapa siswa bertanya mengenai syarat suatu fungsi dikatakan kontinu. Siswa merasa lebih paham jika dihadapkan pada soal daripada materiteori. Guru membimbing siswa dengan memberikan arahan dan siswa sendiri yang menyelesaikan pemfaktoran fungsi aljabar. Siswa mengumpulkan hasil diskusinya dan siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk mendapatkan kuis dari guru untuk melihat kemampuan individu siswa. Kuis dikerjakan secara individu dan tidak diperkenankan untuk bekerjasama. Setelah diskusi, guru meminta 2 siswa untuk menyelesaikan dan mempresentasikan soal kuis yang diberikan. Siswa mampu menyelesaikan dan mempresentasikan soal dengan baik dan lancar.

c. Penutup

Pada bagian penutup, guru memberikan umpan balik positif berupa apresiasi secara lisan kepada siswa atas hasil belajar siswa selama pembelajaran. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merangkum dan melakukan refleksi pembelajaran dengan tanya jawab. Guru memberikan tindak lanjut dari pembelajaran dengan menginformasikan bahwa materi berikutnya akan diposting pada halaman blog sebelum pertemuan selanjutnya dan siswa diminta untuk mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal. Guru memberikan motivasi agar siswa tetap semangat belajar. Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam penutup.

4. Pertemuan Keempat

Pertemuan kedua dilaksanakan pada jam pelajaran pertama sampai kedua dengan materi limit fungsi aljabar.

a. Pendahuluan

Guru membuka pembelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Guru menyampaikan topik dan peta konsep materi limit fungsi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru memmotivasi siswa dan menyampaikan tujuan serta langkah-langkah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Selanjutnya guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya yaitu limit fungsi trigonometri . Guru juga mengevaluasi hasil diskusi kelompok dan kuis yang diselesaikan siswa pada pertemuan sebelumnya. Sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari, guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.

b. Kegiatan inti

Siswa duduk secara berkelompok mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Guru mempresentasikan materi limit fungsi trigonometri yang ditampilkan pada halaman blog. Sebelum menjelaskan materi limit fungsi trigonometri, guru mereview materi trigonometri seperti : nilai-nilai perbandingan trigonometri, identitas trigonometri, rumus jumlah dan selisih dua sudut, rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus, dan rumus-rumus perkalian sinus dan kosinus. Selanjutnya guru menjelaskan materi limit fungsi trigonometri untuk → dan → serta rumus-rumus limit fungsi trigonometri. Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru memberikan contoh soal untuk masing-masing limit fungsi trigonometri. Penyelesaian limit fungsi trigonometri ditampilkan pada halaman blog. Dari masing-masing contoh soal, guru menjelaskan perbedaan limit fungsi trigonometri untuk → dan untuk → . Selanjutnya, guru meminta siswa mendiskusikan soal yang diposting di halaman blog. Siswa berdiskusi secara kelompok menyelesaikan soal terkait materi limit fungsi trigonometri . Soal yang diberikan terdiri dari 4 soal dan harus diselesaikan dalam waktu 20 menit. Siswa diperbolehkan memanfaatkan bloginternet untuk membantu menyelesaikan soal. Beberapa siswa bertanya mengenai cara menyederhanakan fungsi trigonometri. Siswa kesulitan mengingat identitas dan rumus-rumus trigonometri sehingga siswa harus membuka materi pada halaman blog atau membuka catatan. Guru menjelaskan cara mengubah bentuk fungsi trigonometri dengan konsep yang tepat. Guru membimbing dengan memberikan arahan dan siswa sendiri yang menyelesaikan soal terkait limit fungsi trigonometri. Siswa mengumpulkan hasil diskusinya dan siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing untuk mendapatkan kuis dari guru untuk melihat kemampuan individu siswa. Kuis dikerjakan secara individu dan tidak diperkenankan untuk bekerjasama. Setelah kuis, guru meminta 2 siswa untuk menyelesaikan dan mempresentasikan soal kuis yang diberikan. Siswa mampu menyelesaikan dan mempresentasikan soal dengan baik dan lancar.

c. Penutup

Pada bagian penutup, guru memberikan umpan balik positif berupa apresiasi secara lisan kepada siswa atas hasil belajar siswa selama pembelajaran. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk merangkum dan melakukan refleksi pembelajaran dengan tanya jawab. Guru memberikan tindak lanjut dari pembelajaran dengan menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes terkait materi limit fungsi. soal-soal latihan tes akan diposting pada halaman blog sebelum pertemuan selanjutnya dan siswa diminta untuk memcoba menyelesaikan latihan soal sebelum pertemuan berikutnya. Guru memberikan motivasi agar siswa tetap semangat belajar. Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam penutup.

D. Tabulasi Data

1. Data Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Media Blog.

Observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog masing-masing dilakukan oleh 2 pengamat pada tiap pertemuan. Berikut data hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog yang dirangkum dari 2 pengamat pada tiap pertemuan. Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Media Blog Indikator Pertemuan Pertama Kedua Ketiga Keempat 1 √ √ √ √ 2 √ √ √ √ 3 √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 5 √ √ √ √ 6 √ √ √ √ 7 √ √ √ √ 8 √ √ √ √ 9 √ √ √ √ 10 √ √ √ √ 11 √ √ √ √ 12 √ √ √ √ 13 - √ √ √ 14 √ √ √ √ 15 √ √ √ √ 16 - √ √ √ 17 - √ √ √ 18 √ √ √ √ 19 - √ √ √ 20 √ √ √ √ 21 √ √ √ √ 22 √ √ √ √ 23 √ √ √ √ 24 √ √ √ √ 25 √ √ √ √ 26 √ √ √ √ 27 √ √ √ √ 28 √ √ √ √ Keterangan: √ : Kegiatan yang tertera pada indikator terlaksana - : Kegiatan yang tertera pada indikator tidak terlaksana

2. Data Minat Belajar Siswa

Pada pelaksanaan pengisian angket minat belajar siswa terdapat 2 siswa tidak hadir yaitu nomor presensi 2 dan 13 sehingga pengisian angket minat belajar siswa hanya diikuti oleh 28 siswa yang hadir. Berikut ini adalah data hasil pengisian angket minat belajar siswa kelas XI IPA 1 terhadap pembelajaran matematika dengan media blog yang telah diikuti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.5 Data Minat Belajar Siswa No Kode Siswa Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 P.1 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 P.2 3 P.3 1 4 3 3 3 1 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 1 3 3 3 2 1 1 4 P.4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 2 3 2 3 5 P.5 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 6 P.6 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 7 P.7 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 8 P.8 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 4 9 P.9 2 2 3 4 3 1 2 4 3 3 1 3 3 2 2 1 3 4 1 2 3 4 1 1 2 1 3 1 1 1 10 P.10 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 11 P.11 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 12 P.12 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 13 P.13 14 P.14 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 1 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 15 P.15 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 16 P.16 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 17 P.17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 18 P.18 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 19 P.19 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 20 P.20 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 21 P.21 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 22 P.22 2 2 2 2 1 1 4 4 2 1 1 3 4 3 4 1 3 2 2 1 3 2 4 1 2 1 4 4 1 1 23 P.23 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 24 P.24 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 25 P.25 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 1 3 2 2 1 2 2 26 P.26 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 27 P.27 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 28 P.28 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 2 29 P.29 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 30 P.30 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 Keterangan: : Pernyataan Positif : Pernyataan Negatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Data hasil pengisian angket minat belajar siswa didukung dengan hasil wawancara mengenai minat belajar siswa. Berikut ini adalah hasil wawancara siswa untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dengan media blog. Tabel 4.6 Hasil Wawancara Siswa No Pertanyaan Tanggapan Siswa 1. Apakah kamu berkosentrasi dan bersungguh- sungguh mengikuti proses pembelajaran matematika dengan blog ? S1: Kadang-kadangnya aja sih mbak, kalau pas materinya enak aja serius. S2: Kadang-kadang sih mbak, kalau berkelompok aku masih sering ngobrol sendiri. S3: gak selalu mbak, kadang-kadang iya, kadang- kadang ngobrol karena gangguan suara yang keras dari luar. S4: Iya, memperhatikan pas mbak menjelaskan. S5: Iya, secara keseluruhan aku kosentrasi. S6: Iya, saya selalu mendengarkan yang mbaknya jelaskan. S7: Cukup berkosentrasi ketika mbak menjelaskan. S8: Iya, pas ngerjain tugas-tugas bareng. S9: Iya, kalau dijelasin perhatiin. 2. Apakah kamu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru melalui media blog? S1: Iya mbak, aku mengerjakan semua soal-soal yang mbak berikan kecuali trigonometri. S2: Iya mbak, aku mengerjakan soal-soal latihan, kuis, dan soal-soal lainya. S3: Iya pas mau ulangan, sebelumnya iya tapi gak semua aku kerjain. S4: Iya, soal-soal latihan mbak. S5: Iya mbak, soal dari mbak yang kelompok, individu kadang soal latihan tak kerjain di les. S6: Iya, soal latihan yang ada di blog. S7: Iya, soal-soal latihan pada blog. S8: Iya, soal latihan dan soal-soal diskusi. S9: Iya, semua soal-soal yang diberikan mbak. 3. Apa kamu berusaha mencari referensi materi ketika mengalami kesulitan mamahami materi yang diberikan oleh guru? Apa jenis S1: Iya, biasanya sebelum pembelajaran aku membuka buku, internet khususnya blog math is simple. S2: Iya, aku pakai LKS dan cari-cari materi di internet mbak. S3: Iya mbak, dari internet. S4: Iya, aku cari di buku mbak. S5: Iya, aku pakai internet, buku dan catatan mbak. S6: Iya, Internet, Buku dari sekolah, dan les. S7: Gak selalu mbak, soalnya aku sudah punya LKS dan buku udah cukup. referensi yang kamu gunakan ? S8: Iya, biasanya LKS, buku paket dan internet mbak. S9: Iya mbak, blog dan dari LKS dan catatan. 4. Apakah penggunaan media blog memotivasi kamu untuk belajar matematika ? S1: Ada malesnya, ada memotivasinya mbak. Malesnya kalau jaringan internetnya lemot dan memotivasinya kalau soal-soalnya sudah diupload bisa untuk belajar di rumah. S2: Iya, karena pakai blog menarik mbak jadi aku jadi semangat belajar matematika. S3: Lumayan, 70 memotivasi mbak. Biasanya kalau buka internet jadi inget blog untuk mendownlod materi dan soal-soalnya mbak. S4: Gak juga mbak. S5: Iya mbak, jadi lebih ingin tau lagi, habis ini apa besok belajar apa dengan blog aku bisa termotivasi untuk tau mbak. S6: Iya, Dari dulu sebenarnya saya suka matematika dan sekarang jadi lebih suka. S7: Gak sih mbak, tapi apa-apa jadi lebih gampang aja dengan blog. S8: Biasa aja sih mbak. S9: Enggak juga sih mbak, tapi membantu belajar aja. 5. Apakah kamu membuat catatan ketika pembelajaran matematika dengan media blog ? S1: Gak selalu, gak tau ya mbak aku bikin catatan cuma pas diskusi kelompok aja. S2: Kalau pembelajaran mbak sih aku jarang nyatet karena ada di blog mbak. S3: Enggak, soalnya udah ada di blog. S4: Enggak, kan sudah pake blog. S5: Pas pembelajaran enggak, tapi bikin catatannya di rumah mbak. S6: Kalau di sekolah enggak, tapi di luar sekolah iya. S7: Iya mbak, hampir setiap pertemuan saya membuat catatan. S8: Enggak, karena ringkasannya sudah ada di blog. S9: Jarang mbak, kan udah ada blog kecuali kalau ada yang penting-penting aku baru nyatet. 6. Apakah kamu memanfaatkan fasilitas media bloginternet sebagai media dan sumber belajar dalam menyelesaikan soal diskusi kelompok ? S1: Iya, kalau ada soal yang sulit bisa lihat di blog, kalau di blog gak paham bisa membuka internet. S2: Iya, kalau aku kesulitan ngerjain soal, aku nyari- nyari di internet. S3: Iya, sering buka internet buat cari materi mbak. S4: Iya, aku memanfaatkan blog ketika diskusi kelompok dan ngerjain soal-soal sendiri. S5: Iya, buat searching limit trigonometri mbak. S6: Iya, ketika ada materi yang ngerti baca-baca lagi di blog atau cari-cari di internet mbak. S7: Iya mbak, buat download materi dan soal-soal latihan. S8: Iya mbak, pas pembelajaran, diskusi dan les aku buka-buka blog. S9: Iya, tapi gak yang utama mbak. 7. Apa yang kamu rasakan saat mengikuti pembelajaran dengan media blog? Mengapa? S1: Senang dan seru, karena pembelajarannya beda dari biasanya, karena biasanya hanya menggunakan LKS. S2: Menyenangkan, karena gak sepaneng dan santai mbak. biasanya pembelajaran hanya buka lks tapi kalau dengan blog kita bisa menggunakan internet untuk belajar. S3: Menyenangkan, ya beda aja mbak, gak ngebosenin biasanya males buka buku. Lebih enak aja mbak, soalnya gak usah nyatet aja, kalau lagi males tinggal aku print aja mbak. S4: Menyenangkan, asyik aja mbak, gak usah nulis S5: Senang mbak, lebih simple gak perlu buka-buka buku karena udah ada disitu jadi lebih efisien dan praktis. jadi gak terlalu ngerjain soal mulu tapi kita ada interaksinya juga sama temen-temen. S6: Enjoy, karena kita tidak hanya belajar dengan buku aja jadi terasa serius tapi dengan blog jadi gak terlalu serius. S7: Senang, karena lebih simple dan materinya mudah di dapat dan dibaca mbak. S8: Senang, karena lebih praktis. secara prosesnya beda, biasanya menggunakan buku tapi sekarang dengan blog. S9: Senang mbak, soalnya jadi hal baru buat aku. kalau pakai blog aku bisa lebih banyak baca. Kalau di jelaskan biasanya cuma bisa liatin dan sering ketinggalan materi. 8. Apakah kamu meluangkan waktu untuk belajar matematika dengan mengakses blog? Seberapa sering kamu membuka media blog selama pembelajaran maupun di luar pembelajaran? S1: Iya mbak, sekitar 60 mbak. S2: Iya, kalau selama pembelajaran mbak aku lebih sering buka blog daripada LKS mbak, prosentasenya sekitar 90 mbak. S3: Iya, biasanya sehari sebelum pembelajaran mbak buat downlod materi dan soal-soal tok, sekitar 70. S4: Iya, sekitar 80. S5: Iya, sekitar 75 biasanya ngikut temen sih mbak, paling aku minta tolong bukain terus aku pinjem. S6: Iya, pas pelajaran, diluar pembelajaran, hampir tiap hari sih mbak sekitar 70 S7: Iya, sekitar 80 mbak. S8: Jarang sih mbak, soalnya udah les. S9: Iya, sekitar 65 9. Apakan kamu tertarik belajar matematika dengan blog ? S1: Tertarik kalau isi dari blognya menarik, contohnya blog math is simple, menarik karena bisa nulis refleksi, materi lengkap, bahasa blognya gak terlalu formal dan ada video-video tutorial soal. Hal menarik apa yang dapat kamu temui saat mengikuti pembelajaran dengan blog ? S2: Iya mbak, karena gampang buat di akses. S3: Iya, karena menarik, ya beda mbak gak ngebosenin. S4: Tertarik, gak usah nyatet mbak. S5: Tertarik, lebih gampang, cepet, mau nyari apa aja ketemu. S6: Iya mbak, soal-soalnya lebih variatif daripada yang ada di buku. S7: Tertarik, jadi mudah belajar dengan blog karena sudah banyak yang punya HP. S8: Tertarik mbak, nanti kedepannya akan menggunakan blog untuk pelajaran lain juga. S9: Iya tertari mbak, kalau ada blog mau apa-apa atau gak ngerti ngerjain soal tinggal buka blog aja. 10. Bagaimana perbedaan pembelajaran matematika menggunakan blog dengan pembelajaran matematika yang kamu alami sebelumnya tanpa media blog? S1: Dengan media blog itu rasanya beda mbak, blog menjadi hal baru jadi lebih mau mengikuti pembelajaran sedangkan pembelajaran sebelumnya cuma pakai LKS. S2: Ya kalau di blog itu, misalnya kita lagi nunggu apa kita bila buka-buka blog tapi kalau pembelajaran sebelumnya pakai buku, susah juga harus bawa buku kemana-mana. Pakai blog lebih praktis. S3: pelajaran biasanya ngebosenin cuma buka LKS ngerjain soal gitu-gitu terus, kalau dengan blog beda aja jadi warna lain. S4: kalau pake blog itu gak usah nyatet lagi mbak. S5: kalau sebelumnya itu kaya hahaha suruh ngerjain ini kalau udah selesai suruh ngerjain lagi tapi kalau pake blog lebih enjoy, enak dan santai gitu. S6: lebih enak lewat blog sih mbak. S7: Iya mbak, saya rasa lebih mudah paham pakai blog. S8: Pembelajaran blog lebih santai mbak. S9: Kalau pembelajaran sebelumnya lebih banyak dengerin guru jelasin tapi kalau dengan blog itu lebih banyak bacanya dan gak ketinggalan materi.

3. Data Hasil Belajar Siswa

Siswa mengikuti tes untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan media blog. Pelaksanaan tes diikuti oleh 30 siswa yang hadir. Berikut ini adalah data hasil belajar siswa pada masing-masing item soal. Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa No Kode Siswa No. Soal 1 2 3 4 5 6 Skor maks 20 Skor Maks 10 Skor Maks 15 Skor Maks 15 Skor Maks 20 Skor Maks 20 1 P.1 16 7 15 15 13 3 2 P.2 20 9 12 11 13 20 3 P.3 18 10 14 15 14 20 4 P.4 20 10 15 15 14 20 5 P.5 17 8 15 15 14 18 6 P.6 20 10 15 15 14 18 7 P.7 16 7 15 15 14 12 8 P.8 20 10 12 15 13 20 9 P.9 15 6 10 15 8 4 10 P.10 20 10 15 15 14 18 11 P.11 20 5 15 15 14 18 12 P.12 18 10 15 12 14 18 13 P.13 20 10 15 15 14 18 14 P.14 10 3 8 15 5 4 15 P.15 20 10 15 15 14 20 16 P.16 20 10 15 15 14 20 17 P.17 18 9 15 15 13 20 18 P.18 5 3 10 10 13 17 19 P.19 20 10 12 15 14 20 20 P.20 20 10 15 15 14 20 21 P.21 17 9 15 15 14 20 22 P.22 20 10 15 15 14 20 23 P.23 15 6 15 15 14 20 24 P.24 16 9 15 15 14 20 25 P.25 20 10 7 15 13 20 26 P.26 16 10 15 15 14 5 27 P.27 16 6 13 10 9 20 28 P.28 20 10 15 15 14 18 29 P.29 20 9 15 15 15 18 30 P.30 12 6 13 14 14 18

E. Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran

Matematika dengan Media Blog Analisis data hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog dilakukan dengan menghitung jumlah indikator yang terlaksana pada setiap pertemuannya. Selanjutnya dihitung persentase indikator yang terlaksana pada setiap pertemuan sehingga diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.8 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Media Blog Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 85,71 100 100 100 Tabel di atas menunjukkan persentase keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog pada keempat pertemuan. Selanjutnya dihitung rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran dari keempat pertemuan. ̅ � � = � � � = , = , = , Rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran adalah 96, 43. Meskipun demikian terdapat beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi pada setiap pertemuannya. Hal-hal tersebut akan dibahas pada bagian pembahasan data keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Analisis Data Minat Belajar Siswa

Analisis data angket minat belajar siswa dilakukan dengan menghitung skor total dari semua item skor dari setiap siswa. Skor total tersebut selanjutnya dibandingkan dengan kriteria seperti pada tabel 3.6 sehingga didapat hasil sebagai berikut. Tabel 4.9 Analisis Data Minat Belajar Siswa No Kode Siswa Skor Kriteria 1 P.1 87 Tinggi 2 P.2 - - 3 P.3 87 Tinggi 4 P.4 86 Tinggi 5 P.5 87 Tinggi 6 P.6 91 Tinggi 7 P.7 88 Tinggi 8 P.8 85 Tinggi 9 P.9 67 Cukup 10 P.10 86 Tinggi 11 P.11 88 Tinggi 12 P.12 77 Cukup 13 P.13 - - 14 P.14 89 Tinggi 15 P.15 85 Tinggi 16 P.16 90 Tinggi 17 P.17 85 Tinggi 18 P.18 72 Cukup 19 P.19 88 Tinggi 20 P.20 104 Sangat Tinggi 21 P.21 90 Tinggi 22 P.22 68 Cukup 23 P.23 90 Tinggi 24 P.24 88 Tinggi 25 P.25 75 Cukup 26 P.26 103 Sangat Tinggi 27 P.27 86 Tinggi 28 P.28 91 Tinggi 29 P.29 92 Tinggi 30 P.30 87 Tinggi Selanjutnya data diatas dirangkum dengan mengelompokkan berdasarkan kriteria yang sejenis. Setelah dikelompokkan, lalu dihitung Persentase banyaknya siswa pada setiap kriteria yang sejenis sehingga didapat hasil sebagai berikut. Tabel 4.10 Persentase Minat Belajar Siswa No Kriteria Minat belajar Siswa Banyak Siswa Persentase 1. Sangat Tinggi 2 7,14 2. Tinggi 21 75 3. Cukup 5 17,86 4. Rendah 5. Sangat Rendah Selanjutnya akan dianalisis hasil wawancara minat belajar siswa untuk mendukung hasil angket minat belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 9 orang siswa, analisis data hasil wawancara dilakukan dengan menyimpulkan jawaban 9 orang siswa pada setiap item pertanyaan. Berikut ini adalah kesimpulan jawaban siswa dari setiap item pertanyaan. Tabel 4.11 Analisis Hasil Wawancara Siswa No Pertanyaan Kesimpulan 1. Apakah kamu berkosentrasi dan bersungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran matematika dengan blog ? Beberapa siswa berkonsentrasi dan bersungguh-sungguh mengikuti pembelajaran matematika dengan blog. Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika menjelaskan materi menggunakan media blog. Siswa juga bersungguh- sungguh mengerjakan tugas-tugas dalam kelompok. Namun ada beberapa siswa mengaku kurang berkonsentrasi dan bersungguh-sungguh mengikuti pembelajaran matematika dengan blog karena gangguan suara yang keras dari luar dan ada materi yang dianggap sulit. Selain itu, siswa juga mengaku masih sering ngobrol sendiri ketika berkelompok. 2. Apakah kamu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru melalui media blog? Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru melalui media blog. Soal- soal yang dikerjakan diantaranya: soal-soal latihan, soal kuis, dan tugas-tugas individu maupun kelompok. Namun masih ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan soal pada bagian limit fungsi trigonometri. 3. Apa kamu berusaha mencari referensi materi ketika mengalami kesulitan mamahami materi yang diberikan oleh guru? Apa jenis referensi yang kamu gunakan ? Beberapa siswa berusaha mencari referensi ketika mengalami kesulitan memahami materi dan mengerjakan soal. Jenis referensi yang digunakan yaitu blog, LKS, buku matematika dan internet. Namun ada beberapa siswa yang merasa menggunakan LKS dan buku paket sudah cukup. 4. Apakah penggunaan media blog memotivasi kamu untuk belajar matematika ? Beberapa siswa termotivasi belajar matematika dengan penggunaan blog sebagai media pembelajaran matematika. Ketika membuka internet siswa teringat untuk membuka blog dan belajar matematika. Siswa juga merasa terdorong untuk mengetahui materi pada pertemuan selanjutnya melalui blog sehingga siswa dapat belajar matematika sebelum pembelajaran matematika. Namun ada beberapa siswa merasa tidak termotivasi karena menganggap blog hanya sebatas membantu tidak memotivasi. 5. Apakah kamu membuat catatan ketika pembelajaran matematika dengan media blog ? Beberapa siswa tidak membuat catatan ketika pembelajaran karena materi dan contoh-contoh soal sudah ada di blog. Namun masih ada siswa yang membuat catatan di setiap pertemuan. 6. Apakah kamu memanfaatkan fasilitas media bloginternet sebagai media dan sumber belajar dalam menyelesaikan soal diskusi kelompok ? Siswa memanfaatkan fasilitas media blog dan internet sebagai media dan sumber belajar. Siswa memanfaaatkan bloginternet untuk membantu menyelesaikan soal-soal dan mencari materi limit fungsi yang kurang paham. 7. Apa yang kamu rasakan saat mengikuti pembelajaran dengan media blog? Mengapa? Siswa merasa senang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan blog karena beda dari biasanya, hal baru, lebih sederhana, santai dan mudah untuk diikuti. Siswa merasa pembelajaran matematika dengan menggunakan blog lebih modern karena dapat memanfaatkan internet untuk belajar dan tidak selalu harus menggunakan LKS. Dengan menggunakan blog, materi dan soal- soal mudah untuk diakses. 8. Apakah kamu meluangkan waktu untuk belajar matematika dengan mengakses blog? Seberapa sering kamu membuka media blog selama pembelajaran maupun di luar pembelajaran? Beberapa siswa meluangkan waktu untuk belajar matematika dengan mengakses blog. Intensitas terbesar membuka blog adalah ketika pembelajaran matematika. Rata-rata prosesntase siswa mengakses blog adalah 73,75. Namun masih ada seorang siswa yang jarang membuka blog karena dia sudah les di bimbingan belajar. 9. Apakan kamu tertarik belajar matematika dengan blog ? Hal menarik apa yang dapat kamu temui saat mengikuti pembelajaran dengan blog ? Siswa tertarik belajar matematika dengan media blog karena bahasa yang digunakan tidak terlalu formal, mudah diakses, ada video-video tutorialnya, materinya ringkas dan soal-soalnya variatif. 10. Menurut kamu, apakah ada perbedaan antara pembelajaran matematika menggunakan blog dengan pembelajaran matematika yang kamu alami sebelumnya? Siswa merasa penggunaan blog sebagai media pembelajaran matematika merupakan hal yang beda dan baru. Penggunaan blog dalam pembelajaran lebih santai dan praktis. Sedangkan pembelajaran sebelumnya masih dominan menggunakan LKS dan mengerjakan soal- soal pada LKS.

3. Analisis Data Hasil belajar

Analisis data hasil belajar siswa dilakukan dengan menghitung nilai akhir dengan rumus pada bab III, yaitu nilai akhir sama dengan skor total yang diperoleh setiap siswa. Selanjutnya nilai akhir dibandingkan dengan kriteria hasil belajar pada tabel 3.7 sehingga didapat hasil sebagai berikut. Tabel 4.12 Analisis Data Hasil Belajar Siswa No. Absen Kode Siswa Nilai Kriteria 1 P.1 69 Tidak Tuntas 2 P.2 85 Tuntas 3 P.3 91 Tuntas 4 P.4 94 Tuntas 5 P.5 87 Tuntas 6 P.6 92 Tuntas 7 P.7 79 Tuntas 8 P.8 90 Tuntas 9 P.9 58 Tidak Tuntas 10 P.10 92 Tuntas 11 P.11 87 Tuntas 12 P.12 87 Tuntas 13 P.13 92 Tuntas 14 P.14 45 Tidak Tuntas 15 P.15 94 Tuntas 16 P.16 94 Tuntas 17 P.17 90 Tuntas 18 P.18 58 Tidak Tuntas 19 P.19 91 Tuntas 20 P.20 94 Tuntas 21 P.21 90 Tuntas 22 P.22 94 Tuntas 23 P.23 85 Tuntas 24 P.24 89 Tuntas 25 P.25 85 Tuntas 26 P.26 75 Tuntas 27 P.27 74 Tidak Tuntas 28 P.28 92 Tuntas 29 P.29 92 Tuntas 30 P.30 77 Tuntas Selanjutnya data diatas dirangkum dengan mengelompokkan berdasarkan kriteria yang sejenis. Setelah dikelompokkan, lalu dihitung persentase banyaknya siswa pada setiap kriteria yang sejenis sehingga didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.13 Persentase Hasil Belajar Siswa No Kriteria Hasil belajar Siswa Banyak Siswa Persentase 1. Tuntas KKM 25 83,33 2. Tidak Tuntas KKM 5 16,67 Selanjutnya akan dianalisis tinggat ketercapaian tiap indikator dengan menghitung rata-rata skor perolehan siswa pada tiap indikator. Kemudian dicari persentase ketercapaian indikator dengan membandingkan rata-rata skor tiap indikator dengan skor maksimal tiap indikator sehingga di dapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.14 Persentase Ketercapaian Indikator Hasil Belajar Siswa No. Soal Indikator Rata- rata skor siswa tiap item Skor maksimal tiap indikator Persentase ketercapaian Indikator 1 Siswa dapat menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk → 17,5 20 87,5 2 Siswa dapat menentukan kontinuitas dan diskontiunitas dari suatu fungsi pada titik tertentu 8,4 10 84 3 Siswa dapat menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk → ∞ 13,7 15 91 4 Siswa dapat menerapkan sifat-sifat limit fungsi untuk menghitung limit fungsi aljabar 14,4 15 96 5 Siswa dapat menghitung nilai limit fungsi trigonometri untuk → . 13,17 20 65,83 6 Siswa mampu menerapkan limit fungsi dalam kehidupan sehari-hari dengan menghitung kecepatan 16,9 20 84,5

F. Pembahasan Hasil

1. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Media Blog

Pembelajaran matematika dengan media blog telah dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta. Pembelajaran dengan media blog mengakomodasi model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI beberapa tahap pembelajaran dan pemanfaatan media blog. Tahap pembelajaran meliputi: penyampaian tujuan pembelajaran dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi guru, kegiatan belajar dalam tim, evaluasi kuis dan penghargaan tim. Pemanfaatan blog meliputi: menampilkan video motivasi dan tutorial pembelajaran, mempresentasikan materi saat pembelajaran, mendownload materi pembelajaran dan soal-soal, serta melakukan refleksi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran telah terlaksana selama 4 pertemuan, berikut pembahasan keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog. a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama persentase indikator keterlaksanaan pembelajaran matematika 85,71 terlaksana. Meskipun demikian terdapat beberapa indikator yang belum terlaksana dan indikator terlaksana tetapi kurang maksimal. Indikator yang tidak terlaksana teradapat pada indikator 13 yaitu kegiatan guru membantu siswa yang mengalami kesulitan memecahkan masalah, 16 yaitu presentasi soal kuis oleh siswa, 17 yaitu kegiatan guru membantu merumuskan jawaban soal yang dipresentasikan dan 19 yaitu kegiatan menampilkan video motivasi melalui halaman blog. Indikator- indikator tersebut tidak terlaksana karena masalah jaringan akses internet yang sempat terputus, listrik yng sempat padam dan waktu yang tidak mencukupi. Kegiatan penyampaian peta konsep materi terlaksana tetapi tidak berjalan maksimal, awalnya guru bermaksud menyampaikan secara tulisan melalui blog tetapi karena listrik sempat padam sehingga peta konsep hanya disampaikan secara lisan oleh guru. Kegiatan presentasi materi oleh guru juga tidak berjalan maksimal karena beberapa gangguan teknis membuat penyampaian materi terlalu lama hingga menghabiskan waktu 1 jam pelajaran. Hal ini menjadi salah satu penyebab beberapa indikator keterlaksanaan pembelajaran tidak terlaksana. b. Pertemuan Kedua Kendala waktu dan padam listrik pada pertemuan kedua tidak terjadi seperti pertemuan pertama sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih baik dari pertemuan pertama. Hal ini ditunjukkan dengan persentase indikator keterlaksanaan pembelajaran matematika pada pertemuan kedua 100 terlaksana. Meskipun demikian ada beberapa indikator tidak berjalan maksimal. Pada kegiatan presentasi, siswa terlihat malu-malu saat menjelaskanmempresentasikan hasil pekerjaanya kepada teman- temannya. Hal ini menyebabkan kegiatan presentasi berjalan sedikit lambat dan menghabiskan waktu cukup lama. Kegiatan refleksi di halaman blog juga tidak berjalan maksimal. Beberapa siswa tidak menuliskan refleksinya melalui halaman blog PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sehingga guru melakukan refleksi secara lisan dengan meminta siswa mengutarakan perasaannya selama mengikuti pembelajaran. Pada pertemuan kedua ini, siswa yang menggunakan gadget untuk membuka blog intensitasnya meningkat, meskipun masih ada beberapa siswa diketahui menggunakan gadget untuk membuka media sosial pribadinya. c. Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga persentase indikator keterlaksanaan pembelajaran matematika 100 terlaksana. Pada pertemuan ketiga, tidak ada masalah yang berarti. Intensitas siswa menggunakan gadget untuk membuka media sosial pribadinya mulai berkurang. Siswa cenderung memanfaatkan gadget untuk membuka blog pembelajaran dan situs-situs yang membantu mereka untuk memahami materi, menyelesaikan masalah dan lain-lain. Semua kegiatan guru maupun siswa berjalan dengan baik. d. Pertemuan Keempat Pada pertemuan keempat persentase indikator keterlaksanaan pembelajaran matematika 100 terlaksana. Meskipun demikian ada beberapa indikator tidak berjalan maksimal. Pada kegiatan presentasi materi oleh guru cukup menghabiskan waktu karena beberapa siswa lupa terhadap materi trigonometri yang dipelajarai pada semester 1. Hal ini membuat guru harus mengulang kembali mengenai rumus-rumus trigonometri sebelum masuk pada materi limit fungsi trigonometri. Pada kegiatan diskusi juga berjalan sedikit lambat karena siswa kesulitan menghitung nilai limit fungsi trigonometri. Guru membantu siswa dengan memberikan pertanyaan arahan sehingga siswa secara mandiri mencari jawabannya. Pada pertemuan keempat ini, siswa sedikit kesulitan memahami materi limit fungsi trigonometri tetapi siswa berusaha memanfaatkan internet untuk membantu mereka menyelesaikan permasalahan tersebut. Instensitas siswa dalam menggunakan gadget untuk pembelajaran semakin meningkat. Guru tidak menemukan siswa yang menggunakan gadget untuk membuka media sosial pribadinya saat pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa kendala yang menonjol adalah beberapa siswa memanfaatkan gadget tidak untuk pembelajaran tetapi untuk membuka media sosial pribadi. Berdasarkan pengamatan peneliti, hal ini karena siswa tidak dapat lepas dari gadget tetapi guru kurang maksimal memanfaatkan kebiasaan siswa yang tidak dapat lepas dari gadget untuk mendukung pembelajaran. Meskipun terdapat kendala dalam pelaksanaan pembelajaran dengan blog, namun pelaksanaan pembelajaran dengan media blog telah terlaksana dengan baik. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan blog yang menunjukkan rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan blog yaitu 96,43. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran mencapai lebih dari . Berdasarkan tabel 3.4, persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan media blog termasuk dalam kriteria baik. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan media blog telah berjalan dengan baik.

2. Minat Belajar Siswa

Gambar 4.1 Grafik Persentase Minat Belajar Siswa Hasil analisis data angket minat belajar siswa pada grafik di atas menunjukkan 7,14 siswa termasuk dalam kriteria minat sangat tinggi, 75 siswa termasuk dalam kriteria minat tinggi, 17,86 siswa termasuk dalam kriteria minat cukup, 0 siswa termasuk dalam kriteria minat rendah dan sangat rendah. Jika diakumulasikan persentase siswa yang termasuk dalam kriteria minat belajar sangat tinggi dan tinggi sebanyak 7,14 75 17,86 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah P er se ntas e Kriteria Persentase Minat Belajar Siswa Persentase Minat Belajar Siswa 82,14. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pembelajaran matematika dengan media blog. Berdasarkan hasil wawancara mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan media blog yang telah terlaksana maka dapat disimpulkan beberapa hal. Sebagian besar siswa merasa senang mengikuti pembelajaran matematika dengan media blog. Blog merupakan hal baru bagi siswa. Pembelajaran dengan media blog dirasa lebih sederhana, santai, dan mudah diikuti. Selain itu, dengan media blog siswa merasa lebih mudah untuk mengakses materi dan soal-soal yang diberikan guru. Sebagian besar siswa tertarik menggunakan media blog karena bahasa yang digunakan pada blog tidak terlalu formal, blog mudah diakses, ada video-video tutorial, materinya ringkas dan soal-soalnya variatif. Selain itu, ketertarikan siswa ditunjukkan dengan intensitas mereka membuka blog mencapai 73,75. Siswa lebih memusatkan perhatiannya terhadap pembelajaran dengan media blog. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar siswa berkonsentrasi mengikuti pembelajaran dengan blog, mengerjakan soal- soal yang diberikan guru melalui blog, dan berusaha mencari referensi materi ketika mengalami kesulitan. Siswa juga merasa termotivasi untuk belajar dengan penggunaan blog sebagai media pembelajaran karena lebih mudah untuk mengakses materi dan soal-soal yang diberikan oleh guru. Siswa juga termotivasi karena dengan media blog siswa merasa terdorong untuk mengetahui dan mempelajari materi selanjutnya. Namun masih ada siswa yang tidak termotivasi untuk membuat catatan ketika pembelajaran karena materi dan soal-soal sudah ada di blog. Analisis data angket minat belajar siswa menunjukkan 82,14 siswa termasuk dalam kriteria minat belajar tinggi terhadap pembelajaran dengan media blog. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pembelajaran matematika dengan media blog. Hal ini juga diperkuat dengan hasil wawancara siswa yang menunjukkan bahwa siswa memiliki minat belajar terhadap pembelajaran matematika dengan media blog.

3. Hasil Belajar Siswa

Gambar 4.2 Grafik Persentase Hasil Belajar Siswa Hasil analisis data tes hasil belajar pada grafik di atas menunjukkan bahwa 83,33 siswa memperoleh nilai tuntas KKM dan 17,67 siswa 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 Tuntas KKM Tidak Tuntas KKM P er se ntase Kriteria Persentase Hasil Belajar Siswa Persentase Hasil Belajar Siswa 83,33 17,67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memperoleh nilai tidak tuntas KKM. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 75 siswa memiliki hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM setelah mengikuti pembelajaran dengan media blog. Hasil belajar siswa tidak menunjukkan bahwa 100 siswa memiliki hasil belajar tuntas KKM sehingga perlu dilihat tingkat ketercapaian tiap indikator. Selanjutnya akan dibahas ketercapaian tiap indikator hasil belajar. a. Indikator menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk → . Gambar 4.3 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No.1 Berdasarkan tabel 4.14 persentase ketercapaian indikator menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk → adalah 87,5. Sebagian besar siswa dapat menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk → . Namun, pada gambar 4.3 terlihat bahwa masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam memfaktorkan dan mengalikan sekawan ketika nilai limitnya sama dengan . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Indikator menentukan kontinuitas dan diskontiunitas dari suatu fungsi pada titik tertentu. Gambar 4.4 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No. 2 Berdasarkan tabel 4.14 persentase ketercapaian indikator menentukan kontinuitas dan diskontiunitas dari suatu fungsi pada titik tertentu adalah 84. Sebagian besar siswa dapat menentukan kontinuitas dan diskontiunitas dari suatu fungsi pada titik tertentu. Namun, pada gambar 4.4 terlihat bahwa masalah yang sama dengan nomor 1 yaitu masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam memfaktorkan dan mengalikan sekawan ketika nilai limit jika disubtitusikan sama dengan . Siswa juga belum menunjukkan secara lengkap syarat suatu fungsi dikatakan kontinu di suatu titik. c. Indikator menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk → ∞. Gambar 4.5 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No. 3 Berdasarkan tabel 4.14 persentase ketercapaian indikator menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk → ∞ adalah 91. Sebagian besar siswa dapat menghitung nilai limit fungsi aljabar untuk → ∞. Namun, pada gambar 4.5 terlihat bahwa masih ada siswa yang belum paham tentang perkalian sekawan. Selain itu, siswa juga kurang teliti dalam membagi dengan pangkat tertinggi sehingga mempengaruhi hasil akhir. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Indikator menerapkan sifat-sifat limit fungsi untuk menghitung limit fungsi aljabar. Gambar 4.6 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No. 4 Berdasarkan tabel 4.14 persentase ketercapaian indikator menerapkan sifat-sifat limit fungsi untuk menghitung limit fungsi aljabar adalah 96. Semua siswa dapat menerapkan sifat-sifat limit fungsi untuk menghitung limit fungsi aljabar. Namun, pada gambar 4.6 terlihat siswa dapat menerapkan sifat-sifat limit fungsi tetapi siswa masih kesulitan memfaktorkan bentuk fungsi kuadrat, serta siswa juga kurang teliti dalam menghitung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Indikator menghitung nilai limit fungsi trigonometri untuk → . Gambar 4.7 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No. 5 Berdasarkan tabel 4.14 persentase ketercapaian indikator menghitung nilai limit fungsi trigonometri untuk → adalah 65,83. Beberapa siswa dapat menyelesaiakan soal no. 5a dan 5b tetapi hampir semua siswa kesulitan menyelesaikan soal no 5c. Pada gambar 4.7 terlihat siswa kesulitan menerapkan rumus-rumus dan identitas dalam manipulasi fungsi trigonometri. Siswa kesulitan melakukan manipulasi fungsi trigonometri yang bentuknya rumit seperti soal no 5c. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f. Indikator menerapkan limit fungsi dalam kehidupan sehari-hari dengan menghitung kecepatan . Gambar 4.8 Contoh Jawaban Siswa untuk Soal No. 6 Persentase ketercapaian indikator menerapkan limit fungsi dalam kehidupan sehari-hari untuk menghitung kecepatan adalah 84,5. Sebagian besar siswa dapat menerapkan limit fungsi dalam kehidupan sehari-hari untuk menghitung kecepatan. Pada gambar 4.8 terlihat bahwa siswa memahami cara menghitung kecepatan dengan menerapkan limit fungsi tetapi siswa kurang teliti dalam menjabarkan fungsi kuadrat. Bila dilihat dari masing-masing indikator hasil belajar siswa, indikator menghitung nilai limit fungsi trigonometri untuk → PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunjukkan persentase yang paling rendah yaitu 65, 83. Indikator ini terkait dengan limit fungsi trigonometri. Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa indikator tidak tercapai secara maksimal. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi. Kesulitan tersebut antara lain: memfaktorkan dan mengalikan sekawan dalam menghitung nilai limit fungsi di suatu titik tertentu, menerapkan rumus-rumus dan identitas trigonometri untuk melakukan manipulasi fungsi trigonometri, dan beberapa siswa masih kurang teliti dalam menyelesaikan operasi matematika.

4. Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Media Blog

Analisis ketiga indikator pembelajaran efektif menunjukkan bahwa rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog yaitu 94,43 berarti rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran mencapai lebih dari 75, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan media blog telah berjalan dengan baik. Siswa yang termasuk dalam kriteria minat belajar tinggi yaitu 82,14, berarti siswa yang termasuk dalam kriteria minat belajar tinggi mencapai lebih dari 75, dan siswa yang memiliki hasil belajar tuntas KKM yaitu 83,33 , berarti siswa yang memiliki hasil belajar tuntas KKM mencapai lebih dari 75. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga indikator pembelajaran efektif yang telah ditetapkan tercapai. Berdasarkan tabel 2.1 maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan media blog efektif.

G. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, yaitu: 1. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian tidak sesuai dengan rencana karena terkendala oleh pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional sehingga peneliti tidak melakukan observasi lebih mendalam terhadap tempat dan subjek penelitian. 2. Pada penelitian ini, efektivitas pembelajaran dengan media blog hanya ditinjau dari minat dan hasil belajar. Sebenarnya masih banyak faktor lain yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran matematika dengan media blog. Misalnya, gaya belajar, bakat, intelegensi, motivasi, lingkungan dan lain sebagainya, 3. Pemanfaatan media blog dalam pembelajaran membutuhkan jaringan internet yang baik sehingga pembelajaran dengan media blog hanya dapat dilaksanakan apabila jaringan internet mendukung. 119

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian maka didapat hasil sebagai berikut: 1. Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Media Blog Hasil analisis data observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog menunjukkan rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan blog yaitu 96,43. Hal ini berarti rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan media blog mencapai lebih dari . Berdasarkan tabel 3.4, persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan media blog termasuk dalam kriteria baik. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan media blog pada materi limit fungsi telah berjalan dengan baik. Meskipun pembelajaran matematika dengan media blog telah berjalan dengan baik, masih terdapat kendala yang menonjol saat pembelajaran yaitu beberapa siswa memanfaatkan gadget tidak untuk pembelajaran tetapi untuk membuka media sosial pribadi, hal ini karena siswa tidak dapat lepas dari gadget . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI