Definisi Operasional Laboratorium Lapangan Laboratorium Lapangan

H 1 : Kepuasan mahasiswa 2007 dan mahasiswa 2009 terhadap penyelenggaraan akademik di IPB berbeda nyata.

3.6 Definisi Operasional

1 Populasi adalah mahasiswa Program Sarjana IPB Strata 1 yang masih dan pernah alumni mendapatkan pelayanan akademik. 2 Mahasiswa 2007 adalah mahasiswa Program Sarjana IPB Strata 1 yang masih dan pernah alumni mendapatkan pelayanan akademik pada tahun akademik 20062007. 3 Mahasiswa 2009 adalah mahasiswa Program Sarjana IPB Strata 1 yang masih dan pernah alumni mendapatkan pelayanan akademik pada tahun akademik 20082009. 4 Kepuasan mahasiswa adalah perasaan mahasiswa setelah membandingkan antara harapan dan kinerja pada komponen mutu kualitas penyelenggaraan akademik. 5 Harapan adalah derajat yang diinginkan oleh mahasiswa terhadap atribut mutu atau kualitas penyelenggaraan akademik. 6 Kinerja adalah derajat penilaian terhadap atribut mutu atau kualitas penyelenggaraan akademik. 7 Penyelenggaraan akademik adalah kegiatan belajar mengajar dan sarana prasarana pendukung yang diramu dalam suatu kurikulum untuk mencapai visi dan misi IPB. IV PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Institut Pertanian Bogor

Institut Pertanian Bogor IPB merupakan lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis merupakan bentukan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan pendidikan tinggi pertanian dan kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad ke-20 ini di Bogor. Sebelum perang dunia II lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School, Middelbare Bosbouw School, dan Nederlandsch Indische Veeartsen School. Pada tahun 1940, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian di Bogor dengan nama Landbouw Hogeschool yang pada masa pendudukan Jepang 1942-1945 ditutup. Namun pada saat itu Nederlandsch Indische Veeartsen School tetap berjalan. Hanya nama diubah menjadi Bogor Zui Gakku Sekolah Dokter Hewan Bogor yang pada tahun 1946 ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan PTKH. Pada tahun 1950 Faculteit Voor Landbouw-wetenschappen berubah nama menjadi Fakultas Pertanian Universitas Indonesia UI dengan tiga jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam, dan Kehutanan serta pada tahun 1957 dibentuk Jurusan Perikanan Darat, sedangkan Faculteit voor Diergeneeskunde berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan UI yang pada tahun 1960 berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan dan selanjutnya pada tahun 1962 menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan UI. Pada tanggal 1 September 1963, berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan PTIP Nomor 91 tahun 1963, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Peternakan UI melepaskan diri menjadi Institut Pertanian Bogor dan disahkan oleh Presiden RI dengan keputusan No.2791 tahun 1965. Pada awalnya, IPB terdiri dari lima fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas kedokteran Hewan, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Perikanan. Pada tahun 1964, IPB berkembang menjadi enam fakultas dengan didirikan Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian FATEMETA, yang pada tahun 1968 berubah menjadi Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian dan tahun 1981 hingga saat ini bernama Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun 1975, Sekolah Pascasarjana pertama di Indonesia dibuka di IPB yang pada tahun 1980 diresmikan menjadi Fakultas Pascasarjana IPB. Dengan terbitnya PP 301990 Fakultas Pascasarjana beralih status menjadi Program Pendidikan Pascasarjana yang dipimpin oleh Direktur Program Pascasarjana dan pada tahun 2003 berdasarkan ketetapan MWA IPB diubah lagi menjadi Sekolah Pascasarjana SPs dan dipimpin oleh seorang dekan. Pada tahun 1981, IPB membuka Fakultas Sains dan Matematika yang pada tahun 1983 berubah nama menjadi Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas ini merupakan gabungan dari Departemen Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Botani, Departemen statistika dan Komputasi Fakultas Pertanian IPB dengan Departemen Biokimia dan Departemen Zoologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Pada tahun 1979, IPB mulai menyelenggarakan Program Diploma yang pada tahun 1980 menjadi Fakultas Non-gelar Teknologi yang lebih dikenal dengan nama Fakultas Politeknik Pertanian. Berdasarkan PP 30 tahun 1990 Fakultas Politeknik Pertanian ditiadakan. Selanjutnya program studi pendidikan diploma tersebut dikelola oleh jurusan atau fakultas di lingkungan IPB. Pada tahun 1992 IPB membuka program pendidikan Pascasarjana profesionel setingkat S2 dalam bidang Manajemen Agribisnis MMA. Hasil pemikiran IPB ditingkat nasional adalah konsep kebijakan BIMAS yang telah membawa Indonesia menjadi negara Swasembada beras. Dalam menghadapi era globalisasi IPB telah mencanangkan konsep Pembangunan Pertanian Berkebudayaan Industri PPBI yang diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai negara industri berbasiskan pertanian yang tangguh. Pada tahun 2000 IPB membuka Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Pada anggal 26 Desember 2000, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 154 IPB telah ditetapkan menjadi Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara BHMN dengan penetapan ini maka IPB dalam menyelenggarakan kegiatan bersifat otonomi. Sejalan dengan kebijakan Dasar Pendidikan IPB mengenai pengembangan Kurikulum Program Pendidikan IPB, dilakukan penataan departemen dengan menerapkan Kurikulum Sistem Mayor-Minor dan mulai berlaku bagi mahasiswa tahun masuk 2005206. Melalui penataan departemen ini pula, IPB pada tahun 2005 membentuk Fakultas Ekologi Manusia. 4.1.1 Visi, Misi, dan Tujuan Institut Pertanian Bogor Visi IPB yaitu “Menjadi perguruan tinggi berbasis riset kelas dunia dengan kompetensi utama dibidang pertanian tropika dan biosains serta berkarakter kewirausahaan”. Visi ini kemudian diwujudkan melalui misi IPB, yaitu: 1. Menyelengarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan kemahasiswaan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa. 2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat agraris dan bahari pada masa sekarang dan kecenderungan pada masa yang akan datang yang semakin kompetitif. 3. Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter kewirausahaan, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. 4. Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak azasi manusia. Adapun tujuan yang ingin dicapai IPB adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan lulusan yang bermutu yang mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS, serta mempunyai jiwa kewirausahaan. 2. Memberikan inovasi IPTEKS ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional melalui perwujudan negara agraris dan bahari dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia. 3. Menjadikan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat secara nasional dan global. 4. Menjadikan IPB sebagai kekuatan moral dalam masyarakat madani Indonesia.

4.1.2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 154 Tahun 2000 tentang Penetapan Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara BHMN dan Ketetapan MWA Nomor 17MWA-IPB2003 tentang Anggaran Rumah Tangga IPB, melalui Ketetapan MWA Nomor 77MWA-IPB2008, organisasi IPB terdiri atas organ: 1 penentu yang terdiri atas Majelis Wali Amanat MWA dan Senat Akademik, 2 pengelola yaitu Rektor dan Wakil Rektor, 3 Pelaksana akademik terdiri atas fakultas, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, departemen dan pusat, 4 Pelaksana administrasi yaitu direktorat dan kantor, dan 5 penunjang yang meliputi perpustakaan, bagianlab, bengkel, rumah sakit hewan, kebun universitas university farm, satuan usaha, satuan keamanan dan ketertiban, dan bentuk lainnya. Struktur organisasi IPB disajikan pada Lampiran 1.

1. Majelis Wali Amanat, merupakan organ penentu tertinggi institut yang

berfungsi merepresentasikan kepentingan institut, kepentingan pemerintah, dan kepentingan masyarakat. Untuk kelancaran tugas dalam pengawasan, MWA dibantu oleh Dewan Audit yang secara independen melakukan evaluasi hasil evaluasi audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan institut untuk dan atas nama MWA IPB.

2. Senat Akademik, merupakan organ normatif tertinggi institut dalam bidang

akademik. IPB membentuk Dewan Guru Besar yang membantu pengembangan budaya akademik, integritas moral, etika dan kesujanaan dilingkungan IPB.

3. Pimpinan Institut Rektor dan Wakil Rektor, merupakan representasi IPB

yang berwenang dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan IPB, dalam pelaksanaan tugasnya Rektor dibantu oleh 4 empat Wakil Rektor, yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan, Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama, dan Wakil Rektor Bidang Bisnis dan Komunikasi.

4. Pelaksana Akademik

a. Fakultas, organisasi Fakultas terdiri atas Pimpinan Fakultas Dekan dan Wakil Dekan, Senat Fakultas, Departemen dan Bagian. b. Sekolah Pasca Sarjana, berkedudukan setingkat Fakultas. Organisasi Sekolah Pasca Sarjana terdiri atas Pimpinan Dekan, Wakil Dekan, dan Sekertaris. c. Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis MB, Program Diploma, dan Program Tingkat Persiapan Bersama TPB. Organisasinya meliputi Direktur dan AsistenWakil Direktur. d. Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat LPPM, dipimpin oleh seorang Kepala yang dibantu oleh Wakil Kepala Bidang Penelitian, Wakil Kepala Bidang Pengabdian kepada Masyarakat dan Sekertaris. Kegiatan LPPM dilaksanakan oleh pusat-pusat.

5. Pelaksana Administrasi Direktorat, Kantor, dan Sekretariat Institut,

Direktorat dipimpin oleh seorang seorang Direktur yang pelaksanaan tugas sehari-harinya dibawah koordinasi Wakil Rektor. Kantor dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dan Sekretariat Institut dipimpin oleh seorang Sekretariat Eksekutif yang pelaksanaan tugas sehari-harinya lansung dibawah Rektor. a. Direktorat yang berada dibawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, terdiri atas 1 Direktorat Pengembangan dan Pengkajian Akademik, 2 Direktorat Administrasi Pendidikan, 3 Direktorat Kemahasiswaan, dan 4 Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni; b. Dierktorat yang berada dibawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Pengembangan , terdiri atas 1 Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, 2 Direktorat Keuangan, 3 Direktorat Sumberdaya Manusia, dan 4 Direktorat Fasilitas dan Properti; c. Direktorat yang berada dibawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama, terdiri atas 1 Direktorat Riset dan Kajian Strategis, dan 2 Direktorat Kerjasama dan Program Internasional. d. Direktorat yang berada dibawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Bisnis dan Komunikasi, terdiri atas 1 Direktorat Bisnis dan Kemitraan, dan 2 Direktorat Komunikasi dan Sistem Informasi; e. Kantor dan Sekretariat Institut, terdiri atas 1 Kantor Hukum dan Organisasi, 2 Kantor Manajemen Mutu, 3 Kantor Audit Internal, dan 4 Sekretariat Institut.

6. Penunjang Akademik, merupakan satuan kerja yang berfungsi menyediakan

sarana kuliah, praktikum, penelitian, pemasaran barang dan jasa, pelayanan rujukan danatau kegiatan akademik lainnya. Satuan kerja penunjang akademik terdiri atas 1 Perpustakaan, 2 University Farm UF, 3 Unit Pelatihan Bahasa, Rumah Sakit Hewan Pendidikan, 5 Asrama Mahasiswa , 6 Unit Olah Raga dan Seni, 7 Lab Kimia Terpadu, 8 Unit Keamanan Kampus, dan 9 Poliklinik. Selain struktur organisasi utama tersebut, terdapat pelaksana pembangkitan pendapatan, yaitu Satuan Usaha Akademik SUA, Satuan Usaha Penunjang SUP, dan Satuan Usaha Komersial SUK. Khusus untuk SUK, Rektor IPB selaku pemegang kekuasaan Pengelolaan Aset bertindak sebagai pemegang otoritas RUPS dan representasi untuk melakukan perikatan dengan pihak lain.

4.1.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Institut Pertanian Bogor IPB memiliki lima kampus yang tersebar dibeberapa lokasi yaitu: kampus IPB Darmaga, kampus IPB Baranang Siang, Kampus IPB Taman Kencana, Kampus IPB Gunung Gede, dan Kampus IPB Cilibende. IPB juga memiliki fasilitas praktikum mahasiswa dan wahana penelitian mahasiswa S1,S2, dan S3 yaitu: 385 Laboratorium fisik, dan 12 unit lahan percobaan yang tersebar di daerah Darmaga, Sukamantri, Sindang Barang, Pasir Kuda, Tajur, Babaka, Jonggol-Kabupaten Bogor, Pasir Sarongge-Cianjur, Gunung Walat, Pelabuhan Ratu-Sukabumi, Ancol-Jakarta, dan Pulau Tinjil- Pandeglang. Selain itu, terdapat Unit Pelatihan Terpadu UPT Bahasa dan UPT Lab. Terpadu. IPB untuk melayani informasi yang lengkap dan mutakhir kepada mahasiswa memiliki perpustakaan yang terkategori lima besar di Indonesia yang dilengkapi dengan IPB electronic library, cyber mahasiswa dengan 800 komputer, sistem jaringan serat optic dan hot-spot untuk mengakses internet dibeberapa lokasi kampus. Sedangkan untuk menunjang kesejahteraan mahasiswa di dalam kampus disediakan student dormitory untuk mahasiswa tingkat persiapan bersama dengan kapasitas 3000 orang. Di sekeliling kampus terdapat Bank dan ATM, Kantor Pos, Poliklinik, sarana ibadah, bus keliling kampus, dan track sepeda kampus. Adapun untuk menunjang pengembangan bakat dan minat, di IPB Darmaga disediakan Gymnasium, Pusat Kegiatan Mahasiswa, Gedung Olah Raga, Plaza Akcademik serta peralatan kesenian.

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diteliti meliputi: jenis kelamin, fakultas, semester, dan asal wilayah. Hasil penelitian mengenai karakteristik responden adalah sebagai berikut:

4.2.1 Jenis Kelamin

Pada penelitian mahasiswa 2007 dan 2009 lebih dari separuh responden berjenis kelamin perempuan. Mahasiswa 2007 sebesar 64 berjenis kelamin perempuan dan 35 berjenis kelamin laki-laki. Mahasiswa 2009 sebesar 68 berjenis kelamin perempuan dan sebesar 32 berjenis kelamin laki-laki. Hal ini sesuai dengan data populasi mahasiswa IPB yang mayoritas perempuan 55,5 2007 dan 57 2009 pada Direktorat AJMP. Penjabaran mengenai jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 7. Keterangan: a = mahasiswa 2007; b = mahasiswa 2009 Gambar 7. Sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin

4.2.2 Semester

Mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini terdiri dari mahasiswa semester 2 sampai dengan mahasiswa yang telah lulus lulus 2 tahun terlihat pada Tabel 3. Mahasiswa 2007 sebagian besar 52 adalah mahasiswa semester 3 dan sebagian kecil 0,3 adalah mahasiswa di atas semester 9, sedangkan mahasiswa yang berstatus sudah lulus sebesar 4. Sementara itu, mahasiswa 2009 sebagian besar 24,4 semester 3, 23,9 semester 5, dan 35 65 Jenis Kelamin a Laki-laki Perempuan 32 68 Jenis Kelamin b Laki-laki Perempuan sebagian kecil 2,3 adalah di atas semester 9, sedangkan mahasiswa yang berstatus sudah lulus sebesar 17. Hal ini dikarenakan mahasiswa semester 3 dan 5 masih aktif kuliah sehingga kemungkinan untuk menjadi responden lebih besar. Tabel 3. Sebaran mahasiswa berdasarkan semester

4.2.3 Fakultas

Mahasiswa yang menjadi sampel penelitian berasal dari sembilan Fakultas yang ada di IPB yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dan Fakultas Ekologi Manusia. Mahasiswa 2007 sebagian besar berasal dari Fakultas Pertanian yaitu sebesar 23 dan persentase terkecil adalah Fakultas Kedokteran Hewan sebesar 3. Sementara itu, mahasiswa 2009 sebagian besar berasal dari Fakultas MIPA 19 dan persentase terkecil adalah Fakultas Kedokteran Hewan sebanyak 6. Hal ini sesuai dengan data populasi mahasiswa 2007 terbanyak adalah mahasiswa Fakultas Pertanian sebesar 24,4 Data AJMP IPB 2007 dan mahasiswa 2009 terbanyak adalah mahasiswa Fakultas MIPA sebesar 19,9 Data AJMP IPB 2009. Keterangan lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 8. No Semester Tahun 2007 Tahun 2009 n n 1 3 311 51,8 43 24,4 2 5 94 15,7 42 23,9 3 7 149 24,8 23 13,1 4 9 20 3,3 34 19,3 5 9 2 0,3 4 2,3 6 Lulus 24 4,0 30 17,0 Total 600 100 176 100 Keterangan: a = mahasiswa 2007; b = mahasiswa 2009 Gambar 8. Sebaran mahasiswa berdasarkan Fakultas

4.2.4 Asal Wilayah

IPB menerapkan perekrutan mahasiswa baru dengan menjaring calon- calon mahasiswa terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Mahasiswa 2007 mayoritas berasal dari Jawa 53 dan berasal dari Jabodetabek 30. Mahasiswa 2009 mayoritas berasal dari Jawa 52 dan berasal dari Jabodetabek sebesar 29. Sisanya berasal dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa tenggara, Maluku, dan Papua Gambar 11. Karena lokasi IPB yang terletak di daerah Bogor-Jawa Barat maka banyak mahasiswa dari Jabodetabek dan Jawa memilih IPB sebagai tempat kuliah. Hal ini disebabkan agar tidak jauh dari tempat tinggal dan dapat menekan biaya yang akan dikeluarkan. Keterangan: a = mahasiswa 2007; b = mahasiswa 2009 Gambar 9. Sebaran mahasiswa berdasarkan asal wilayah 23 3 9 11 10 13 11 4 16 Fakultas a Pertanian Kedokteran Hewan Perikanan Peternakan Kehutanan Teknologi Pertanian MIPA Ekonomi Manajemen Ekologi Manusia 14 6 11 7 11 13 19 12 7 Fakultas b Pertanian Kedokteran Hewan Perikanan Peternakan Kehutanan Teknologi Pertanian MIPA Ekonomi Manajemen Ekologi Manusia 30 53 14 3 Asal Wilayah a Jabodetabek Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi NTT lainnya 28 52 17 3 Asal Wilayah b Jabodetabek Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi NTT

4.3 Analisis Kepuasan Mahasiswa terhadap Penyelenggaraan Akademik

Penyenyelenggaraan akademik dibagi menjadi tiga tahap yaitu: input, proses, dan output. Dimensi yang termasuk dalam tahap input adalah kurikulum dan sistem penerimaan mahasiswa baru. Pada tahap proses mencangkup dimensi dosen, administrasi belajar mengajar, pembimbingan akademik PA, fasilitas ruang kuliah dan praktikum, perpustakaan, evaluasi hasil belajar, layanan administrasi pendidikan, proses belajar mengajar dan dimensi penyelesaian studi. Output mencangkup output setelah lulus dari IPB. Secara umum, mahasiswa 2007 dan mahasiswa 2009 masih merasa belum puas terhadap penyelenggaraan akademik di IPB. Namun apabila dibandingkan pada keduanya, terjadi peningkatan kepuasan terlihat bahwa nilai gap total atau kesenjangan yang terjadi pada penelitian ini adalah mahasiswa 2007 sebesar -1,494 dan mahasiswa 2009 sebesar -1,084 Lampiran 9.

4.3.1 Dimensi Kurikulum

Kurikulum program sarjana IPB adalah kurikulum pendidikan tinggi yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di IPB. Pada dimensi ini, mahasiswa 2007 dan mahasiswa 2009 menilai bahwa atribut kesesuaian kurikulum dengan kompetensi yang diharapkan adalah sangat penting dengan persentase terbesar yaitu 59 dan 62 Tabel 4. Hal ini disebabkan oleh perubahan orientasi kurikulum yaitu dari sebelumnya berfokus pada isi keilmuan IPTEKS menjadi berorientasi pada rumusan kompetensi yang harus dicapai atau dimilki oleh lulusan perguruan tinggi yang sesuai atau mendekati kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dan masyarakat. Tabel 4. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi kurikulum No Atribut Dimensi Kurikulum Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TP KP CP P SP TP KP CP P SP 1 Kesesuaian dengan mandat departemen 1 4 48 47 1 4 43 52 2 Kesesuaian dengan kompetensi yang diharapkan 4 37 59 1 6 31 62 3 Buku panduan sarjana 3 4 51 43 1 5 8 30 56 Keterangan: TP= Tidak Peting, KP= Kurang Penting, CP= Cukup Penting, P= Penting, SP= Sangat Penting Pada penilaian kinerja, persentase terbesar 43 mahasiswa 2007 menyatakan bahwa kinerja atribut kesesuaian kurikulum dengan mandat departemen dan kesesuaian kurikulum dengan kompetensi yang diharapkan cukup baik. Sedangkan, Mahasiswa 2009 persentase terbesar 52 menyatakan cukup baik terhadap atribut kesesuaian kurikulum dengan kompetensi yang diharapkan Tabel 5. Tabel 5. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi kurikulum No Atribut Dimensi Kurikulum Mahasiswa 2007 Mahasiswa2009 TB KB CB B SB TB KB CB B SB 1 Kesesuaian dengan mandat departemen 2 18 43 34 2 3 49 44 4 2 Kesesuaian dengan kompetensi yang diharapkan 4 21 43 31 2 5 52 39 4 3 Buku panduan sarjana 3 20 42 31 3 1 10 23 52 14 Keterangan: TB= Tidak Baik, KB= Kurang Baik, CB= Cukup Baik, B= Baik, SB= Sangat Baik Pada dimensi kurikulum semua atribut memiliki kesenjangan negatif Tabel 6. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa 2007 dan mahasiswa 2009 menilai kinerja semua atribut dimensi kurikulum lebih rendah dibandingkan dengan harapan mereka. Bila dibandingkan pada keduanya, gap atau kesenjangan yang terjadi ini semakin berkurang yaitu mahasiswa 2007 sebesar -1,316 dan mahasiswa 2009 sebesar -0,932, ini menunjukan telah ada peningkatan kepuasan mahasiswa. Persentase terbesar mahasiswa 2007 86 dan mahasiswa 2009 78 menyatakan tidak puas terhadap atribut kesesuaian kurikulum dengan kompetensi yang diharapkan. Hal ini dikarenakan mahasiswa menilai bahwa kurikulum masih terlalu luas dan kurang pendalaman kompetensi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang sesuai atau mendekati kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dan masyarakat. Tabel 6. Hasil analisis gap dan tingkat kepuasan mahasiswa pada atribut dimensi kurikulum Keterangan: RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata kinerja; P = Puas; TP = Tidak Puas Gambar 10. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap dimensi kurikulum

4.3.2 Dimensi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru

Sistem penerimaan mahasiswa baru program sarjana di IPB dilakukan dengan lima jalur, yaitu: 1 Undangan Seleksi Masuk IPB USMI, 2 Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru SPMB; 3 Undangan Khusus bagi lulusan SLTA yang mempunyai prestasi nasional maupun internasional; 4 Seleksi Penerimaan Mahasiswa Beasiswa Utusan Daerah BUD; 5 Ujian Talenta Mandiri UTM. Pada dimensi ini, persentase terbesar mahasiswa 2007 66 dan mahasiswa 2009 61 menyatakan sangat penting terhadap atribut informasi sistem penerimaan mahasiswa baru oleh IPB Tabel 7. 20 40 60 80 100 Mahasiswa 2007 Tidak Puas Mahasiswa 2009 Tidak Puas 80 74 86 78 78 59 Dimensi Kurikulum Kesesuaian kurikulum dengan mandat departemen Kesesuaian kurikulim dengan kompetensi yang diharapkan Buku panduan sarjana No. Dimensi Kurikulum Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 RH RK Gap P TP RH RK Gap P TP 1 Kesesuaian kurikulum dengan mandat departemen 4,410 3,156 -0,124 20 80 4,455 3,494 -0,961 26 74 2 Kesesuaian kurikulum dengan kompetensi yang diharapkan 4,550 3,069 -1,481 14 86 4,557 3,415 -1,142 22 78 3 Buku panduan sarjana 4,332 3,119 -1,213 22 78 4,358 3,665 -0,693 42 58 Rata-Rata 4,431 3,115 -1,316 4,457 3,525 -0,932 Tabel 7. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi sistem penerimaan mahasiswa baru No Atribut Dimensi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Mahasiswa 2007 Mahasiswa2009 TP KP CP P SP TP KP CP P SP 1 Informasi oleh IPB 2 32 66 7 32 61 2 Informasi oleh departemen 2 34 63 1 1 7 42 49 3 Sistem penerimaan USMI, SPMB, BUD 2 3 41 54 8 43 49 Keterangan: TP= Tidak Peting, KP= Kurang Penting, CP= Cukup Penting, P= Penting, SP= Sangat Penting Berdasarkan kinerja atribut pada dimensi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru, persentase terbesar mahasiswa 2007 44 menyatakan cukup baik terhadap atribut sistem penerimaan mahasiswa USMI, SPMB, BUD. Pada mahasiswa 2009 sebanyak 51 menyatakan cukup baik terhadap atribut informasi penerimaan mahasiswa baru oleh departemen Tabel 8. Tabel 8. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi sistem penerimaan mahasiswa baru No Atribut Dimensi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TB KB CB B SB TB KB CB B SB 1 Informasi oleh IPB 7 29 38 24 1 2 9 43 41 5 2 Informasi oleh departemen 6 29 39 23 2 1 14 51 32 2 3 Sistem penerimaan USMI, SPMB, BUD 4 17 44 31 4 7 35 46 12 Keterangan: TB= Tidak Baik, KB= Kurang Baik, CB= Cukup Baik, B= Baik, SB= Sangat Baik Pada dimensi sistem penerimaan mahasiswa baru Tabel 9 semua atribut memiliki kesenjangan negatif. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa 2007 dan 2009 menilai kinerja semua atribut lebih rendah dibandingkan dengan harapan mereka. Bila dibandingkan pada keduanya, gap atau kesenjangan yang terjadi ini semakin berkurang yaitu mahasiswa 2007 sebesar -1,617 dan mahasiswa 2009 sebesar -1,040, ini menunjukan telah ada peningkatan kepuasan mahasiswa. Persentase terbesar mahasiswa 2007 92 menyatakan tidak puas terhadap atribut informasi penerimaan mahasiswa baru oleh IPB dan mahasiswa 2009 74 menyatakan tidak puas terhadap atribut Informasi penerimaan mahasiswa baru oleh departemen. Tabel 9. Hasil analisis gap dan tingkat kepuasan mahasiswa pada dimensi sistem penerimaan mahasiswa baru No. Dimensi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 RH RK Gap P TP RH RK Gap P TP 1 Informasi penerimaan mahasiswa baru oleh IPB 4,634 2,836 -1,798 8 92 4,540 3,398 -1,142 27 73 2 Informasi penerimaan mahasiswa baru oleh departemen 4,603 2,867 -1,736 10 90 4,386 3,193 -1,193 26 74 3 Sistem penerimaan mahasiswa baru USMI, SPMB, BUD 4,466 3,149 -1,317 20 80 4,403 3,619 -0,784 40 60 Rata-Rata 4,568 2,951 -1,617 4,443 3,403 -1,040 Keterangan: RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata kinerja; P = Puas; TP = Tidak Puas Gambar 11. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap dimensi sistem penerimaan Mahasiswa baru

4.3.3 Dimensi Dosen

Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa persentase terbesar mahasiswa 2007 68 menyatakan bahwa atribut upaya dosen untuk menghidupkan suasana proses pembelajaran dinilai sangat penting karena mampu membuat mahasiswa yang belajar tidak merasa bosan mengikuti pelajaran dan dapat menyerap bahan ajar dengan baik. Sementara itu, mahasiswa 2009 69 menyatakan bahwa atribut penggunaan peralatan audio-visual dinilai sangat penting. 20 40 60 80 100 Mahasiswa 2007 Tidak Puas Mahasiswa 2009 Tidak Puas 92 73 90 74 80 60 Dimensi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Informasi penerimaan mahasiswa baru oleh IPB Informasi penerimaan mahasiswa baru oleh departemen Sistem penerimaan mahasiswa baru USMI, SPMB, BUD Tabel 10. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dosen No Atribut Dimensi Dosen Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TP KP CP P SP TP KP CP P SP 1 Kesesuaian materi kuliah dengan rencana yang ditentukan dosen 2 47 51 7 48 45 2 Kesesuaian materi kuliah dengan situasi masa kini 3 38 59 5 32 63 3 Cakupan dan materi kuliah yang diberikan oleh dosen 2 44 53 1 5 42 52 4 Contoh-contoh yang digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah 1 38 60 1 6 37 56 5 Kontribusi tugas-tugas terhadap pemahaman materi 1 7 56 36 1 8 45 46 6 Ketetapan waktu mulai dan berakhirnya setiap kuliah 1 4 49 46 1 5 39 55 7 Cara pencapaian materi kuliah secara lisan 1 3 43 53 1 4 39 56 8 Penggunaan peralatan audio-visual 1 1 36 62 1 5 26 69 9 Upaya dosen untuk menghidupkan suasana proses pembelajaran 2 30 68 6 34 60 10 Kemudahan anda membuat catatan dan memahami materi kuliah 2 1 37 60 5 40 55 11 Kesempatan mahasiswa mengajukan pertanyaan 1 1 2 49 48 4 44 52 12 Tingkat pendidikan dosen 3 4 43 49 1 1 7 37 54 13 Rasio dosen dengan mahasiswa jumlah dosen 1 3 8 43 45 9 36 55 Keterangan: TP= Tidak Peting, KP= Kurang Penting, CP= Cukup Penting, P= Penting, SP= Sangat Penting Tabel 11. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dosen No Atribut Dimensi Dosen Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TB KB CB B SB TB KB CB B SB 1 Kesesuaian materi kuliah dengan rencana yang ditentukan dosen 2 16 47 32 2 6 50 40 4 2 Kesesuaian materi kuliah dengan situasi masa kini 3 19 47 27 4 2 7 49 37 5 3 Cakupan dan materi kuliah yang diberikan oleh dosen 2 14 50 32 2 6 46 46 2 4 Contoh-contoh yang digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah 2 18 50 28 2 10 47 38 5 5 Kontribusi tugas-tugas terhadap pemahaman materi 2 18 52 27 2 1 10 48 37 4 6 Ketepatan waktu mulai dan berakhirnya setiap kuliah 5 30 44 19 2 1 17 50 28 4 7 Cara pencapaian materi kuliah secara lisan 3 19 49 28 2 1 7 47 42 3 8 Penggunaan peralatan audio-visual 7 19 40 30 4 2 15 47 31 5 9 Upaya dosen untuk menghidupkan suasana proses pembelajaran 5 28 51 15 1 1 15 50 31 3 10 Kemudahan anda membuat catatan dan memahami materi kuliah 4 23 53 18 2 2 12 50 34 2 11 Kesempatan mahasiswa mengajukan pertanyaan 1 7 42 42 8 1 2 36 51 10 12 Tingkat pendidikan dosen 1 5 30 49 16 21 59 20 13 Rasio dosen dengan mahasiswa jumlah dosen 2 16 47 32 2 1 11 40 45 3 Keterangan: TB= Tidak Baik, KB= Kurang Baik, CB= Cukup Baik, B= Baik, SB= Sangat Baik Berdasarkan kinerja atribut pada dimensi ini Tabel 11, persentase terbesar 53 mahasiswa 2007 menyatakan cukup baik terhadap atribut kemudahan dalam membuat catatan dan memahami materi kuliah. Mahasiswa 2009 50 menyatakan cukup baik terhadap empat atribut yaitu atribut kesesuaian materi kuliah dengan rencana yang ditentukan dosen, ketepatan waktu mulai dan berakhirnya setiap kuliah, upaya dosen untuk menghidupkan proses pembelajaran, dan kemudahan membuat catatan dan memahami materi kuliah. Pada dimensi dosen semua atribut memiliki kesenjangan negatif. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa 2007 dan mahasiswa 2009 menilai kinerja semua atribut lebih rendah dibandingkan dengan harapan mereka. Bila dibandingkan pada keduanya, gap atau kesenjangan yang terjadi ini semakin berkurang yaitu mahasiswa 2007 sebesar -1,402 dan mahasiswa 2009 sebesar -1,082, ini menunjukan telah ada peningkatan kepuasan mahasiswa Tabel 12. Tabel 12. Hasil analisis gap dan tingkat kepuasan mahasiswa pada atribut dimensi dosen No. Dimensi Dosen Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 RH RK Gap P TP RH RK Gap P TP 1 Kesesuaian materi kuliah dengan rencana yang ditentukan dosen 4,489 3,155 -1,334 17 83 4,369 3,426 -0,943 31 69 2 Kesesuaian materi kuliah dengan situasi masa kini 4,562 3,086 -1,476 16 84 4,585 3,352 -1,233 22 78 3 Cangkupan dan materi kuliah yang diberikan oleh dosen 4,497 3,171 -1,326 15 85 4,460 3,449 -1,011 26 74 4 Contoh-contoh yang digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah 4,589 3,094 -1,495 14 86 4,494 3,375 -1,119 25 75 5 Kontribusi tugas-tugasterhadap pemahaman materi kuliah 4,261 3,087 -1,174 25 75 4,369 3,335 -1,034 30 70 6 Ketepatan waktu mulai dan berakhirnya setiap kuliah 4,298 2,827 -1,471 16 84 4,472 3,188 -1,284 25 75 7 Cara penyampaian materi kuliah secara lisan oleh dosen 4,476 3,065 -1,411 16 84 4,500 3,392 -1,108 24 76 8 Penggunaan peralatan audio- visual 4,594 3,057 -1,537 16 84 4,619 3,210 -1,409 19 81 9 Upaya dosen dalam menghidupkan suasana proses pembelajaran 4,654 2,087 -2,567 8 92 4,540 3,222 -1,318 21 79 10 Kemudahan anda dalam membuat catatan dan memahami materi kuliah 4,549 2,926 -1,623 12 88 4,500 3,227 -1,273 22 78 11 Kesempatan mengajukan pertanyaan 4,435 3,479 -0,956 31 69 4,483 3,676 -0,807 38 62 12 Tingkat pendidikan dosen 4,386 3,726 -0,660 42 58 4,443 3,989 -0,454 54 46 13 Rasio jumlah dosen dengan mahasiswa 4,294 3,095 -1,199 29 71 4,455 3,386 -1,069 32 68 Rata-Rata 4,468 3,066 -1,402 4,484 3,402 -1.082 Keterangan: RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata kinerja; P = Puas; TP = Tidak Puas Gambar 12. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap dimensi dosen Berdasarkan Gambar 12. persentase terbesar mahasiswa 2007 92 menyatakan tidak puas terhadap atribut upaya dosen dalam menghidupkan suasana proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan kadangkala terdapat kecenderungan dosen dalam proses belajar mengajar hanya melakukan transfer ilmu pengetahuan. Sementara itu, mahasiswa 2009 81 menyatakan tidak puas terhadap atribut penggunaan peralatan audio-visual karena peralatan audio-visual yang ada sebagian telah rusak. 4.3.4 Dimensi Administrasi Belajar Mengajar Persentase terbesar 51 mahasiswa 2007 menyatakan bahwa atribut kontrak perkuliahan, berita acara, dan evaluasi belajar mengajar dinilai penting. Persentase terbesar mahasiswa 2009 50 menyatakan sangat penting terhadap atribut pelaksanaan evaluasi belajar mengajar Tabel 13. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Mahasiswa 2007 Tidak Puas Mahasiswa 2009 Tidak Puas 83 69 84 78 85 74 86 75 75 70 84 75 84 76 84 81 92 79 88 78 69 62 58 46 71 68 Dimensi Dosen Kesesuaian materi kuliah dengan rencana yang ditentukan dosen Kesesuaian materi kuliah dengan situasi masa kini Cangkupan dan materi kuliah yang diberikan oleh dosen Contoh-contoh yang digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah Kontribusi tugas-tugasterhadap pemahaman materi kuliah Ketepatan waktu mulai dan berakhirnya setiap kuliah Cara penyampaian materi kuliah secara lisan oleh dosen Penggunaan peralatan audio-visual Upaya dosen dalam menghidupkan suasana proses pembelajaran Kemudahan anda dalam membuat catatan dan memahami materi kuliah Kesempatan mengajukan pertanyaan Tingkat pendidikan dosen Rasio jumlah dosen dengan mahasiswa Tabel 13. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi administrasi belajar mengajar No Atribut Dimensi Administrasi Belajar Mengajar Mahasiswa 2007 Nahasiswa 2009 TP KP CP P SP TP KP CP P SP 1 Kontrak perkuliahan 1 3 4 51 41 1 2 11 40 46 2 Berita acara 1 8 15 51 26 1 3 22 43 31 3 Daftar hadir 3 6 7 46 37 2 4 8 39 47 4 Pelaksanaan evaluasi belajar mengajar 1 3 4 51 41 1 10 39 50 Keterangan: TP= Tidak Peting, KP= Kurang Penting, CP= Cukup Penting, P= Penting, SP= Sangat Penting Berdasarkan kinerja atribut pada dimensi ini, persentase terbesar 51 mahasiswa 2007 menyatakan cukup baik terhadap atribut berita acara. Mahasiswa 2009 sebesar 45 menyatakan cukup baik terhadap atribut pelaksanaan evaluasi belajar mengajar Tabel 14. Tabel 14. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi administrasi belajar mengajar No Atribut Dimensi Administrasi Belajar Mengajar Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TB KB CB B SB TB KB CB B SB 1 Kontrak perkuliahan 3 13 49 33 2 1 14 41 37 7 2 Berita acara 3 20 51 25 1 1 3 22 43 31 3 Daftar hadir 4 13 46 32 5 3 15 33 40 9 4 Pelaksanaan evaluasi belajar mengajar 5 21 50 21 3 2 19 45 31 3 Keterangan: TB= Tidak Baik, KB= Kurang Baik, CB= Cukup Baik, B= Baik, SB= Sangat Baik Pada dimensi administrasi belajar mengajar, menunjukan semua atribut memiliki kesenjangan negatif. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa 2007 dan 2009 menilai kinerja semua atribut lebih rendah dibandingkan dengan harapan mereka. Bila dibandingkan pada keduanya, gap atau kesenjangan yang terjadi ini semakin berkurang yaitu mahasiswa 2007 sebesar -1,116 dan mahasiswa 2009 sebesar -0,972, ini menunjukan telah ada peningkatan kepuasan mahasiswa Tabel 15. Persentase terbesar mahasiswa 2007 81 dan mahasiswa 2009 75 menyatakan tidak puas terhadap pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan pelaksanaan evaluasi belajar mengajar masih belum sesuai dengan yang diharapkan mahasiswa. Tabel 15. Hasil analisis gap dan tingkat kepuasan mahasiswa pada atribut dimensi administrasi belajar mengajar Keterangan: RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata kinerja; P = Puas; TP = Tidak Puas Gambar 13. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap dimensi administrasi Belajar mengajar

4.3.5 Dimensi Pembimbing Akademik PA

Pada dimensi pembimbing akademik PA persentase terbesar 67 mahasiswa 2007 menyatakan sangat penting terhadap atribut peran pembimbing akademik dibidang akademik. Berbeda dengan mahasiswa 2009 58 menyatakan sangat penting terhadap atribut komunikasi dengan pembimbing akademik Tabel 16. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Mahasiswa 2007 Tidak Puas Mahasiswa 2009 Tidak Puas 76 66 69 63 68 58 81 75 Dimensi Administrasi Belajar Mengajar Kontrak perkuliahan Berita acara Daftar hadir Pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar No. Dimensi Administrasi Belajar Mengajar Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 RH RK Gap P TP RH RK Gap P TP 1 Kontrak perkuliahan 4,282 3,176 -1,106 24 76 4,295 3,347 -0,948 34 66 2 Berita acara 3,927 3,002 -0,925 31 69 4,000 3,148 -0,852 38 62 3 Daftar hadir 4,075 3,029 -1,046 32 68 4,239 3,369 -0,870 42 58 4 Pelaksanaan evaluasi proses belajar mengajar 4,304 2,917 -1,387 19 81 4,375 3,159 -1,216 25 75 Rata-Rata 4,147 3,031 -1,116 4,227 3,256 -0,972 Tabel 16. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi pembimbing akademik No Atribut Dimensi Pembimbing Akademik Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TP KP CP P SP TP KP CP P SP 1 Peran PA dibidang akademik 2 3 28 67 1 10 34 55 2 Komunikasi dengan PA 1 3 31 64 1 8 33 58 3 Peran PA diluar bidang akademik 1 4 11 42 42 3 16 39 42 Keterangan: TP= Tidak Peting, KP= Kurang Penting, CP= Cukup Penting, P= Penting, SP= Sangat Penting Berdasarkan kinerja atribut pada dimensi ini, mahasiswa 2007 menyatakan 36 cukup baik terhadap atribut peran pembimbing akademik dibidang akademik. Mahasiswa 2009 48 menyatakan cukup baik terhadap atribut peran pembimbing akademik dibidang akademik dan diluar akademik Tabel 17. Tabel 17. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi pembimbing akademik No Atribut Dimensi Pembimbing Akademik Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TB KB CB B SB TB KB CB B SB 1 Peran PA dibidang akademik 7 25 36 27 5 1 12 48 32 7 2 Komunikasi dengan PA 9 31 33 22 4 1 17 43 32 7 3 Peran PA diluar bidang akademik 14 33 33 18 3 3 21 48 23 5 Keterangan: TB= Tidak Baik, KB= Kurang Baik, CB= Cukup Baik, B= Baik, SB= Sangat Baik Pada dimensi pembimbing akademik semua atribut memiliki kesenjangan negatif Tabel 18. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa 2007 dan mahasiswa 2009 menilai kinerja semua atribut lebih rendah dibandingkan dengan harapan mereka. Bila dibandingkan pada keduanya, gap atau kesenjangan yang terjadi ini semakin berkurang yaitu mahasiswa 2007 sebesar -1,656 dan mahasiswa 2009 sebesar -1,139, ini menunjukan telah ada peningkatan kepuasan mahasiswa. Persentase terbesar mahasiswa 2007 88 menyatakan tidak puas terhadap atribut peran Pembimbing Akademik dibidang Akademik dan atribut komunikasi dengan pembimbing akademik. Sementara itu, mahasiswa 2009 72 menyatakan tidak puas terhadap atribut komunikasi dengan pembimbing akademik. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakpuasan mahasiswa dalam berkonsultasi dengan pembimbing akademik dalam permasalahan akademik. Tabel 18. Hasil analisis gap dan tingkat kepuasan mahasiswa pada atribut dimensi dosen pembimbing akademik Keterangan: RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata kinerja; P = Puas; TP = Tidak Puas Gambar 14. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap dimensi pembimbing Akademik

4.3.6 Dimensi Fasilitas Ruang Kuliah

Ruang kuliah terdiri dari auditorium, kelas besar, ruang seminar atau kelas kecil. Ruang aula dan kelas besar dapat menampung sebanyak 150 mahasiswa, sedangkan kelas-kelas kecil umumnya digunakan untuk kelas reponsi dengan kapasitas 50-60 mahasiswa. Tabel 19. Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Harapan Pada Atribut Fasilitas Ruang Kuliah No Atribut Dimensi Kurikulum Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TP KP CP P SP TP KP CP P SP 1 Kenyamanan 1 1 21 77 1 2 20 77 2 Kebersihan 1 23 76 1 3 18 78 3 Kesesuaian dengan jumlah kursi 1 1 25 72 1 4 31 64 4 Kelengkapan sarana pengajar White Board, OHP, Wireless 1 1 21 77 3 20 77 5 Kemudahan dijangkau 1 2 33 65 2 8 36 54 Keterangan: TP= Tidak Peting, KP= Kurang Penting, CP= Cukup Penting, P= Penting, SP= Sangat Penting 20 40 60 80 100 Mahasiswa 2007 Tidak Puas Mahasiswa 2009 Tidak Puas 88 69 88 72 84 70 Dimensi Pembimbing Akademik Peran PA di bidang akademik Komunikasi dengan PA Peran PA diluar bidang akademik No. Dimensi Pembimbing Akademik Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 RH RK Gap P TP RH RK Gap P TP 1 Peran PA di bidang akademik 4,600 2,983 -1,617 12 88 4,438 3,341 -1,097 31 69 2 Komunikasi dengan PA 4,585 2,818 -1,767 12 88 4,483 3,278 -1,205 28 72 3 Peran PA diluar bidang akademik 4,211 2,628 -1,583 16 84 4,188 3,074 -1,114 30 70 Rata-Rata 4,465 2,810 -1,656 4,370 3,231 -1,139 Pada Tabel 19 sebanyak 77 mahasiswa 2007 menyatakan sangat penting terhadap atribut kenyamanan ruang kuliah karena materi belajar yang disampaikan akan mudah diserap jika didukung oleh ruang kuliah yang nyaman dan kondusif. Mahasiswa 2009 78 menyatakan sangat penting terhadap atribut kebersihan ruang kuliah karena ruang kuliah yang rapih dan bersih dapat meningkatkan konsentrasi dan rasa nyaman selama kegiatan belajar dan mengajar. Berdasarkan Tabel 20 Persentase terbesar 47 mahasiswa 2007 menyatakan cukup baik terhadap atribut kemudahan ruang kuliah dijangkau. Mahasiswa 2009 sebesar 43 menyatakan cukup baik terhadap atribut kelengkapan sarana pengajaran White Board, OHP, Wireless. Tabel 20. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut fasilitas ruang kuliah No. Atribut Dimensi Fasilitas Ruang Kuliah Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TB KB CB B SB TB KB CB B SB 1. Kenyamanan 11 36 39 13 1 4 32 42 19 3 2. Kebersihan 12 36 38 14 1 6 40 32 19 3 3. Kesesuaian dengan jumlah kursi 14 30 38 16 2 3 29 38 27 3 4. Kelengkapan sarana pengajar White Board, OHP, Wireless 10 27 40 20 3 2 15 43 35 5 5. Kemudahan dijangkau 8 23 47 20 3 3 22 39 31 5 Keterangan: TB= Tidak Baik, KB= Kurang Baik, CB= Cukup Baik, B= Baik, SB= Sangat Baik Pada dimensi fasilitas ruang kuliah, menunjukan semua atribut memiliki kesenjangan negatif Tabel 21. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa 2007 dan mahasiswa 2009 menilai kinerja semua atribut lebih rendah dibandingkan dengan harapan mereka. Bila dibandingkan pada keduanya, gap atau kesenjangan yang terjadi ini semakin berkurang yaitu mahasiswa 2007 sebesar -2,027 dan mahasiswa 2009 sebesar -1,653, ini menunjukan telah ada peningkatan kepuasan mahasiswa. Persentase terbesar mahasiswa 2007 96 menyatakan tidak puas terhadap atribut kenyamanan fasilitas ruang kuliah dan mahasiswa 2009 91 menyatakan tidak puas terhadap atribut kebersihan fasilitas ruang kuliah. Tabel 21. Hasil analisis gap dan tingkat kepuasan mahasiswa pada atribut dimensi fasilitas ruang kuliah Keterangan: RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata kinerja; P = Puas; TP = Tidak Puas Gambar 15. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap dimensi fasilitas ruang Kuliah

4.3.7 Dimensi Fasilitas Praktikum

Dimensi fasilitas praktikum dibagi menjadi dua, yaitu fasilitas laboratorium dan fasilitas lapangan Tabel 22. Sebagian besar mahasiswa 2007 dan mahasiswa 2009 76 menyatakan sangat penting terhadap atribut kesesuaian jumlah alat dengan jumlah mahasiswa pada fasilitas laboratorium. Selanjutnya 59 mahasiswa 2007 dan 63 mahasiswa 2009 menyatakan sangat penting terhadap atribut sarana pada fasilitas lapangan. 20 40 60 80 100 Mahasiswa 2007 Tidak Puas Mahasiswa 2009 Tidak Puas 96 88 95 91 92 84 92 86 89 73 Dimensi Fasilitas Ruang Kuliah Kenyamanan fasilitas ruang kuliah Kebersihan fasilitas ruang kuliah Kesesuaian ruang kuliah dengan jumlah kursi Kelengkapan sarana pengajar White board, OHP, Wireless, LCD Kemudahan ruang kuliah dijangkau No. Dimensi Fasilitas Ruang Kuliah Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 RH RK Gap P TP RH RK Gap P TP 1 Kenyamanan fasilitas ruang kuliah 4,757 2,580 -2,177 4 96 4,739 2,852 -1,887 12 88 2 Kebersihan fasilitas ruang kuliah 4,735 2,555 -2,180 5 95 4,744 2,739 -2,005 9 91 3 Kesesuaian ruang kuliah dengan jumlah kursi 4,697 2,622 -2,075 8 92 4,580 2,977 -1,603 16 84 4 Kelengkapan sarana pengajar White board, OHP, Wireless, LCD 4,750 2,788 -1,962 8 92 4,733 3,250 -1,483 14 86 5 Kemudahan ruang kuliah dijangkau 4,607 2,868 -1,739 11 89 4,420 3,131 -1,289 27 73 Rata-Rata 4,709 2,683 -2,027 4,643 2,990 -1,653 Tabel 22. Sebaran mahasiswa berdasarkan harapan pada atribut dimensi fasilitas praktikum No. Atribut Dimensi Fasilitas Praktikum Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TP KP CP P SP TP KP CP P SP

a. Laboratorium

1. Kenyamanan 27 72 1 6 23 70 2. Kebersihan 1 1 25 74 1 6 20 73 3. Kesesuaian jumlah alat dengan jumlah mahasiswa 1 1 23 76 1 3 20 76 4. Kemudahan dijangkau 2 34 63 2 10 34 54

b. Lapangan

1. Kesesuaian luasan dengan jumlah mahasiswa 1 2 5 40 52 10 32 58 2. Sarana dan prasarana 2 2 37 59 1 7 29 63 3. Kemudahan dijangkau 2 4 44 50 2 16 35 47 Keterangan: TP= Tidak Peting, KP= Kurang Penting, CP= Cukup Penting, P= Penting, SP= Sangat Penting Berdasarkan Tabel 23 kinerja atribut pada fasilitas praktikum di laboratorium 49 mahasiswa 2007 dan 50 mahasiswa 2009 menyatakan cukup baik terhadap atribut kemudahan laboratorium di jangkau. Pada fasilitas praktikum di lapangan 52 cukup baik terhadap atribut kemudahan lapangan praktikum dijangkau. Sementara itu, mahasiswa 2009 56 menyatakan cukup baik terhadap atribut kesesuaian luasan lapangan dengan jumlah mahasiswa, atribut sarana dan prasarana dilapangan, serta kemudahan lapangan praktikum dijangkau. Tabel 23. Sebaran mahasiswa berdasarkan kinerja pada atribut dimensi fasilitas praktikum No. Atribut Dimensi Fasilitas Praktikum Mahasiswa 2007 Mahasiswa 2009 TB KB CB B SB TB KB CB B SB

a. Laboratorium

1. Kenyamanan 7 26 47 18 2 2 23 47 24 4 2. Kebersihan 8 23 48 19 2 2 22 46 27 3 3. Kesesuaian jumlah alat dengan jumlah mahasiswa 18 39 30 11 2 8 43 33 13 3 4. Kemudahan dijangkau 7 24 49 18 2 2 11 50 30 7

b. Lapangan

1. Kesesuaian luasan dengan jumlah mahasiswa 5 20 51 22 3 2 15 56 24 3 2. Sarana dan prasarana 8 28 46 17 1 1 18 56 23 2 3. Kemudahan dijangkau 6 24 52 16 2 18 56 23 3 Keterangan: TB= Tidak Baik, KB= Kurang Baik, CB= Cukup Baik, B= Baik, SB= Sangat Baik Tabel 24. Hasil analisis gap dan tingkat kepuasan mahasiswa pada atribut dimensi fasilitas praktikum Keterangan: RH = Rata-rata Harapan; RK = Rata-rata kinerja; P = Puas; TP = Tidak Puas Gambar 16. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap dimensi fasilitas Praktikum Pada subdimensi laboratorium Tabel 24 persentase terbesar mahasiswa 2007 94 dan mahasiswa 2009 90 menyatakan tidak puas terhadap atribut kesesuaian jumlah alat dengan jumlah mahasiswa. Hal ini dikarenakan jumlah alat masih terbatas sehingga tidak semua mahasiswa dapat menggunakan peralatan tersebut. Pada subdimensi praktikum di lapangan persentase terbesar mahasiswa 2007 88 dan mahasiswa 2009 82 menyatakan tidak puas terhadap atribut sarana dan prasarana di lapangan. 20 40 60 80 100 Mahasiswa 2007 Tidak Puas Mahasiswa 2009 Tidak Puas 92 82 92 84 94 90 89 70 81 76 88 82 85 72 Dimensi Fasilitas Praktikum Kenyamanan fasilitas praktikum Kebersihan fasilitas praktikum Kesesuaian jumlah alat dengan jumlah mahasiswa Kemudahan Laboratorium dijangkau