Penyelenggaraan Akademik Kebijakan Mutu dan Sistem Jaminan Mutu Pendidikan IPB

penyediaan suku cadang pengganti, penindaklanjutan kontak dengan pelanggan, informasi berkala dari perusahaan, klub atau organisasi pemakai produk, pemantauan dan penyesuaian untuk memenuhi perubahan kebutuhan pelanggan, dan lain-lain. 8 Technology infusion strategy Upaya menterjemehkan kebutuhan pelanggan dengan melibatkan pelanggan dalam proses pengembangan jasa dan produk sehingga perusahaan dapat mengutamakan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut, dan memperbaiki proses. Melalui hal ini diharapkan tercapainya efektifitas yang maksimum.

2.4 Penyelenggaraan Akademik

Penyelenggaraan akademik dimulai dengan input yang meliputi: standar akademik, yaitu kesesuaian tingkat mutu kuliah dengan tujuannya, keterbaruan kurikulum, serta sejauhmana pencapaian tujuan kurikulum. Selanjutnya, dalam proses penyelenggaraan akademik meliputi mutu pembelajaran merupakan mutu dan motivasi dosen, attractiveness dan relevansi mata kuliah, keefektifan metode pembelajaran, manajemen perkuliahan, tanggapan mahasiswa serta kemampuan mata kuliah dalam mengembangkan pengetahuan mahasiswa, pemahaman atau kompetensi yang diperlukan untuk tingkatan yang dibutuhkan. Mutu dukungan pelayanan kepada mahasiswa dan dosen yang dilaksanakan oleh unit layanan akademik dan prasarana administrasi. Output dari penyelenggaraan akademik ini, diantaranya adalah tingkat pencapaian mahasiswa yang merupakan hasil penilaian formal, tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kemajuan studi dan tingkat pencapaian lulusan alumni dalam memperoleh pekerjaan beserta penghargaannya. Mutu penelitian, konsultasi dan kegiatan akademik lain beserta relevansinya terhadap mata kuliah- mata kuliah yang ditawarkan dan yang terakhir menuju ke tingkat kepuasan pelanggan stakeholders IPB 2003.

2.5 Kebijakan Mutu dan Sistem Jaminan Mutu Pendidikan IPB

Kebijakan mutu pendidikan IPB adalah secara efisien menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan stakeholder. Upaya pemenuhan dinamika kepuasan stakeholder nasional dan global didukung oleh komitmen tinggi terhadap mutu oleh seluruh komponen yang terlibat dalam proses pendidikan IPB 2003. Mutu pendidikan tinggi adalah pencapaian tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh institusi pendidikan tinggi di dalam rencana strategisnya, atau kesesuaian dengan standar yang telah ditentukan. Jaminan mutu adalah keseluruhan aktivitas dalam berbagai bagian dari sistem untuk memastikan bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan selalu konsisten sesuai dengan yang direncanakandijanjikan. Data kebijakan mutu terkandung proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga seluruh stakeholders memperoleh kepuasan IPB 2006. 2.6 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai analisis dan strategi meningkatkan kepuasan mahasiswa IPB terhadap penyelenggaraan akademik oleh Amalia Khairati 2007. Penelitian ini menggunakan metode Importance-Performance Analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan mahasiswa menyatakan tidak puas terhadap seluruh penyelenggaraan akademik di IPB. Safaat 2007 melakukan penelitian mengenai analisis dan strategi meningkatkan kepuasan mahasiswa terhadap penyelenggaraan asrama Tingkat Persiapan Bersama TPB IPB dengan model Importance-Performance Analysis. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar contoh tidak puas terhadap penyelenggaraan asrama TPB-IPB. Atribut yang dianggap paling tidak memuaskan oleh contoh mahasiswa dan mahasiswi adalah atribut ketersediaan air, masuk asrama lepas sandal, jenis kegiatan, keberadaan SR, tempat pengaduan di BPA, penempatan sampah, keamanan dalam kamar, dan harga makanan kantin asrama. Mulyani 2009 penelitian mengenai hubungan penerapan kurikulum sistem mayor minor dengan prestasi belajar mahasiswa IPB dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Gambaran tentang penerapan mayor- minor di IPB diperoleh dengan analisis deskriptif, berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pelaksanaan kurikulum sistem mayor-minor di IPB dinilai positif oleh mahasiswa namun dalam penerapannya dirasakan masih perlu dilakukan perbaikan terutama pada aspek pengaturan jadwal, ketersediaan sarana, dan prasarana yang memadai. Hal ini berarti penerapan mayor minor oleh IPB baru dapat memfasilitasi mahasiswa secara optimal pada peningkatan pengetahuan dan belum optimal dalam memfasilitasi mahasiswa pada peningkatan sikap dan keterampilan yang sesuai dengan disiplin ilmu. III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran