2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tihajar,
Dalam penelitian yang berjudul peningkatan keterampilan membaca melalui metode membaca SQ3R pada siswa kelas V MIS Al-Arqom Sukaraja Bogor
yang dilakukan melaui metode penelitian tindakan kelas PTK, menyatakan bahwa dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata 70.00
menjadi 72.80 sehingga ada penigkatan sebesar 2.80 dalam keterampilan membaca.
67
3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Syaeful Rahman,
Dalam penelitian yang berjudul peningkatan keterampilan membaca pemahaman cerpen dengan metode SQ3R pada siswa kelas IX A Madrasah
Tsanawiyah Mts Mathla’ul Anwar 2 kota bogor, menyatakan bahwa penggunaan metode SQ3R cukup efektif digunakan untuk pembelajaran
keterampilan membaca pemahaman cerpen disekolah dengan nilai rata-rata 52,88 menjadi 86, 35.
68
Adapun perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya adalah terdapat pada objek penelitian. Perbedaan lokasi yang menjadi
pilihan akan memberikan karakteristik tersendiri sebagai pembeda. Letak lokasi penelitian dipedesaan tentu berbeda dengan karakteristik dipinggiran kota,
terutama dalam budaya dan gaya hidup. Sekolah yang menjadi target penelitian ini memiliki ciri khas yang unik,
diantaranya yaitu letak lokasi yang dipinggiran kota, sebagian murid sekolah MI Unwaanunnajah merupakan pendatang dari berbagai macam daerah. Sehingga
banyak ragam dialek bahasa yang digunakan siswa yang menjadi tantangan tersendiri dalam pengajaran Bahasa Indonesia.
67
Tihajar, Peningkatan Keterampilan Membaca Melalui Metode Membaca SQ3R Pada Siswa Kelas V MIS Al-Arqom Sukaraja Bogor, skripsi, Jakarta: Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatulloh Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan.
68
Ahmad Saeful Rahman, Peningkatan Keterempilan Membaca Pemahaman Cerpen dengan etode SQ R Pada Siswa Kelas IX A Madrasah Tsa awiyah Mts Mathla’ul A war
Bogor,skripsi, Jakarta: Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, 2011, tidak dipublikasikan.
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Unwaanunnajah yang selama ini dilakukan oleh guru lebih dominan menggunakan metode konvesional yaitu
ceramah. Kemudian kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian LKS setelah siswa menerima penjelasan. Hal tersebut terlihat kurang bervariasi dan
monoton sehingga membuka kemungkinan membuat siswa menjadi kurang bersemangat dan menjadi jenuh.
Metode pembelajaran yang digunakan guru ternyata kurang optimal untuk meningkatkan hasil belajar. Hal ini terbukti dengan masih cukup banyak siswa
yang mendapat nilai dibawah target. Mereka kesulitan memahami teks bacaan dan kesulitan mengenai apa yang menjadi inti atau gagasan utama dari bacaan yang
dibaca siswa. Hal ini disebabkan siswa tidak atau belum dilatih bagaimana memahami bacaan dan menemukan gagasan utama atau inti bacaan. Siswa tidak
mandiri dalam memahami bacaan, siswa cenderung hanya menerima penjelasan dan jawaban dari guru sehingga guru menjadi sumber satu-satunya bagi siswa.
Berdasarkan hal tersebut, Peneliti menggunakan metode SQ3R Survey, Question, Read, Recite, Review, sebagai suatu tindakan dengan harapan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan menarik minat untuk aktif mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga mempengaruhi keberhasilan siswa
untuk mencapai target diatas nilai KKM dan pembelajaran akan berlangsung lebih efektif.
Peneliti bekerja sama dengan guru untuk merumuskan bentuk pembelajaran yang lebih efektif, menyenangkan dan menimbulkan minat siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam kemampuan memahami bacaan. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas V MI Unwaanunnajah dengan
pertimbangan materi yang ada di kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Adapun penjelasan di atas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka berfikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan bahwa:
“Penerapan metode SQ3R Survey, Question, Read, Recite, Review dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V MI
Unwaanunnajah Pondok Aren tahun ajaran 20142015”.
Metode mengajar guru yang monoton konvensional
Kondisi awal kelas sebelum
tindakan Hasil belajar yang rendah, dibawah
nilai ketuntasan KKM Kesulitan siswa memahami teks
bacaan, bersikap pasif, merasa bosan dan tidak tertarik dalam mengikuti
Tindakan yang akan dilakukan
oleh guru dan peneliti
Menerapkan metode SQ3R dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia
Siswa lebih tertarik dan aktif dalam pembelajaran
Hasil belajar siswa meningkat dan diatas nilai KKM yang telah
ditentukan Kondisi akhir
yang diharapkan setelah tindakan
Proses pembelajaran berjalan aktif, dan kreatif.