Tahap Pengamatan Tindakan Pembelajaran Siklus II a.

Gambar 4.8 Aktivitas Membuat Pertanyaan Hal tersebut juga berpengaruh pada penggunaan media yang dilakukan pada siklus II ini. Media yang digunakan pada siklus II ini selain teks bacaan guru juga menggunakan media gambar, agar siswa lebih terfokus dan aktif. Siswa sangat percaya diri membacakan hasil tugasnya. siswa lain memperhatikan dan menanggapi. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.9 Aktivitas Ricite Hal ini berbeda dengan siklus I, sebagian besar siswa dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien. Mereka dapat menyelesaikan kegiatan berupa membuat pertanyaan, membaca dan mencatat jawaban dengan tepat waktu. Lebih jauh dapat dilihat dalam lampiran sepuluh dan sebelas yaitu hasil lembar observasi aktivitas siswa dan guru. 2 Data Hasil Tes Peneliti melaksanakan Siklus II pada pertemuan ketiga hari Selasa, tanggal 23 September 2014. Adapun siswa yang hadir saat itu sebanyak 36 siswa, hal ini berarti semua siswa kelas V MI Unwaanunnajah hadir mengikuti tes siklus II. Peneliti melakukan tes tersebut mulai pukul 07.30- 09.00 WIB. Dibawah ini merupakan hasil gambar pelaksanaan tes siklus II. Gambar 4.10. Melaksanakan Pos test Siklus II Berdasarkan analisis data tes evaluasi pada akhir siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Belajar Tes Akhir Siklus II No Nama Nilai KKM Nilai post test Keterangan 1 AS1 70 95 Tuntas 2 AS2 70 70 Tuntas 3 AS3 70 70 Tuntas 4 AS4 70 75 Tuntas 5 AS5 70 90 Tuntas 6 AS6 70 80 Tuntas 7 AS7 70 70 Tuntas 8 AS8 70 85 Tuntas 9 AS9 70 85 Tuntas 10 AS10 70 70 Tuntas 11 AS11 70 95 Tuntas 12 AS12 70 75 Tuntas 13 AS13 70 75 Tuntas 14 AS14 70 90 Tuntas 15 AS15 70 85 Tuntas 16 AS16 70 70 Tuntas 17 AS17 70 70 Tuntas 18 AS18 70 85 Tuntas 19 AS19 70 70 Tuntas 20 AS20 70 70 Tuntas 21 AS21 70 95 Tuntas No Nama Nilai KKM Nilai post test Keterangan 22 AS22 70 70 Tuntas 23 AS23 70 70 Tuntas 24 AS24 70 80 Tuntas 25 AS25 70 85 Tuntas 26 AS26 70 95 Tuntas 27 AS27 70 80 Tuntas 28 AS28 70 85 Tuntas 29 AS29 70 70 Tuntas 30 AS30 70 75 Tuntas 31 AS31 70 90 Tuntas 32 AS32 70 95 Tuntas 33 AS33 70 70 Tuntas 34 AS34 70 80 Tuntas 35 AS35 70 80 Tuntas 36 AS36 70 85 Tuntas Jumlah 2880 Rata-rata 80 Berdasarkan tabel penilaian hasil belajar siklus II di atas, diperoleh rata-rata nilai siswa 80. Selanjutnya akan dijelaskan pada grafik perolehan nilai siswa berikut ini. Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siswa Siklus II 70 75 80 85 90 95 12 4 5 7 3 5 20 40 60 80 100 1 2 3 4 5 6 Nilai Jumlah Orang Nilai Berdasarkan grafik perolehan nilai siswa di atas dapat dilihat bahwa dari 36 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II ada 12 orang siswa mendapat nilai 70, 4 orang siswa mendapat nilai 75, 5 orang siswa mendapat nilai 80, 7 orang siswa mendapat nilai 85, 3 orang siswa mendapat nilai 90, dan 5 orang siswa mendapat nilai 95. Tabel 4.6. Statistik Deskripsi Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Statistik Deskripsi Hasil Nilai Belajar Siklus I Siklus II Nilai tertinggi 85 95 Nilai terendah 30 70 Rata-rata nilai 69 80 Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 14 Jumlah siswa yang tuntas belajar 22 36 Persentase Ketuntasan 61 100 Nilai KKM 70 70 3 Catatan Lapangan Catatan lapangan siklus II ini dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung. Tahap pencatatan lapangan ini dilakukan pada setiap pertemuan oleh observer. Berdasarkan penilaian data lembar catatan lapangan pada akhir siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: a Pertemuan ke-1 Selasa, 16 September 2014 Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan, guru bersama siswa membaca Al- Qur’an Juz 30 selama setengah jam dimulai pukul 07.00- 07.30 WIB. Pada tahap kegiatan awal. Banyak siswa yang gaduh, namun guru segera memusatkan konsentrasi siswa dengan cukup baik. Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik dan antusias, seperti pada tahap Read, siswa membaca sambil menggarisbawahi isi atau kalimat bacaan yang menurut mereka penting. Guru memberikan penjelasan mengenai acuan dasar membuat pertanyaan. Kegiatan pembelajaran pun berjalan sesuai rencana. b Pertemua ke-2 Rabu, 17 September 2014 Pada tahap kegiatan awal, siswa belum siap menerima pelajaran dan guru menenangkan siswa dengan bernyanyi. Pada tahap inti, guru menunjukkan gambar berupa tanaman kepada siswa agar siswa lebih fokus, sehingga siswa dapat mengikuti arahan guru dengan baik dan pembelajaran pun sesuai rencana.

d. Tahap Refeleksi

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran metode yang digunakan guru pada setiap tindakan pembelajaran telah sesuai yaitu metode pembelajaran SQ3R. Dalam pembelajaran ini, semua tahapan dan langkah-langkahnya sudah sesuai dengan baik. Hal tersebut didasarkan pada pengamatan selama proses pembelajaran yang tercatat dalam lembar observasi terhadap penerapan metode pembelajaran SQ3R. Hasil tes belajar keterampilan membaca pemahaman siswa siklus II menunjukkan hasil yang lebih baik yaitu dalam rentang nilai 70-95.

B. Analisis Data dan Pembahasan

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber baik tes maupun non tes. Diantaranya sebagai berikut:

1. Data Hasil Observasi Pembelajaran

Indikator ketercapaian hasil belajar dalam penelitian ini adalah apabila lembar observasi aktifitas mengajar guru dan aktifitas belajar siswa selama dua siklus telah menunjukkan kategori baik pada setiap aspek yang diamati. Berikut penjelasan dan uraiannya.

a. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

Dalam lampiran sebelas, diperoleh gambaran mengenai penilaian terhadap peran aktif siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan metode SQ3R. Berikut adalah uraian penilaian secara lengkap. 1 Pada pertemuan pertama, siswa kurang mengerti tentang langkah-langkah pembelajaran melalui penerapan metode SQ3R, karena siswa belum terbiasa menerapkan metode SQ3R. Terutama dalam membuat pertanyaan, siswa selalu bertanya kepada guru mengenai langkah tersebut. Hal ini dapat dilihat pada lampiran sebelas nomor 7 dan 9. Sebagian siswa enggan mencatat jawaban pertanyaannya. Hal ini terlihat ketika guru melakukan penilaian pada tugas yang dikumpulkan. Dapat dilihat pada lampiran nomor 11. Pada tahap memeriksa ulang kesesuaian antara hal yang dipertanyakan dan jawaban dari teks bacaan mendapatkan kategori kurang baik. hal ini disebabkan karena siswa enggan memeriksa dan memperbaiki pertanyaan dan jawaban. Hal tersebut terlihat ketika guru melakukan penilaian tugas yang dikumpulkan. Sehingga masih banyak siswa yang tidak mendapatkan nilai yang cukup baik. 2 Pada pertemuan kedua, tidak semua siswa yang menjawab pertanyaan guru apersepsi, Siswa juga kurang memperhatikan dan mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut terjadi karena siswa masih terlihat belum siap menerima pelajaran. Disamping itu juga, masih banyak siswa yang tidak memberikan pendapatnya terhadap jawaban siswa lain. Hal ini berarti proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan metode SQ3R perlu ditingkatkan.

b. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

Berdasarkan lampiran tujuh, diperoleh gambaran mengenai penilaian terhadap proses keaktifan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan metode SQ3R. Berikut adalah uraian penilaian secara lengkap.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring dengan Media Komik pada Siswa Kelas III MI Hidayatul Mubtadi'aat Tahun Ajaran 2013-2014

1 39 83

Pengaruh Metode OK5R terhadap Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Cerpen pada Siswa Kelas VII 3 MTs Attaqwa Pusat Putra Bekasi Tahun Pelajaran 2012/2013

15 124 136

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Melalui Teknik Skimming Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd Al-Zahra Indonesia Pamulang Pada Tahun Pelajaran 2013/2014

1 6 140

Penerapan Metode Mind Map Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 17 177

Pengaruh Media Audio Visual (Kartun) terhadap Keterampilan Bercerita pada Siswa Kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat, Tahun Ajaran 2014/2015 M.

0 9 124

Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) pada siswa Kelas V MI Nurul Huda Kota Depok Tahun Pelajaran 2014/2015

0 6 0

Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Type Quiz Team Pada Siswa Kelas V C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014

0 13 0

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Peningkatan kemampuan berbicara melalui penerapan teknik bermain peran pada siswa Kelas V MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 170

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa melalui Metode Membaca Kritis pada Siswa Kelas V SD Negeri 18 Kampung Pansur Kecamatan Koto Xi Tarusan Tahun Pelajaran 2014/2015

1 1 8