dan pajak pertambahan nilai sebesar 10 persen. Sedangkan harga sosial fungisida cair dan fungisida padat didekati dengan harga rata-rata aktual dikurangi dengan tarif
impor sebesar 5 persen dan pajak pertambahan nilai sebesar 10 persen. Penentuan harga sosial suku bunga modal didekati dengan menggunakan suku
bunga aktual dikurangi dengan tingkat inflasi. Besarnya harga bayangan nilai tukar dihitung dari rata-rata nilai tengah Bank Indonesia pada tahun 2005 Rp 9751 per US
Dollar dikalikan dengan faktor konversi baku. Faktor konversi baku diperoleh dari nilai 1 + premium valuta asing.
Untuk harga sosial output TBS digunakan dengan menggunakan harga aktualnya. Sedangkan untuk output olahan CPO dan PKO harga sosialnya ditentukan
dengan digunakan harga FOB ditambahkan dengan biaya angkutan dari pelabuhan ke kota propinsi, dan biaya angkutan dari kota provinsi – kota kabupaten, kota
kapupaten – desalokasi kebun serta biaya penanganan bongkar muat.
4.4.2. Social Accounting Matrix Kabupaten Siak
Untuk mendapatkan gambaran tentang dampak pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Siak digunakan analisis Social Accounting Matrix
SAM. Selain mampu menjelaskan perilaku dari seluruh variabel makro dibagi atas empat blok neraca, model SAM dapat juga menggambarkan berbagai keterkaitan
langsung dan tidak langsung antara variabel satu dengan variabel lainnya yang dijabarkan dalam sebuah analisis yang disebut Structural Path Analysis SPA dan
Decomposition Analysis.
Oleh karena pada saat penelitian ini dilaksanakan masih belum tersedia Tabel Social Accounting Matrix SAM atau Tabel Sistem Neraca Sosial Ekonomi SNSE
Kabupaten Siak, maka langkah awal yang penting untuk dilakukan adalah membangun Tabel SAM Kabupaten Siak. Setelah Tabel SAM Kabupaten Siak
dibangun, baru kemudian dapat dilakukan analisis multiplier dan analisis simulasi dari aspek ekonomi regional.
Konstruksi Tabel SAM Kabupaten Siak dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, menggunakan data Tabel Input-Output Kabupaten Siak dan berbagai data
yang bersumber dari SUSENAS, SAKERNAS, SKTIR, dan data indikator ekonomi Kabupaten Siak tahun 2003, kemudian dilakukan pengisian sel-sel Tabel SAM
Kabupaten Siak yang akan di bangun, yakni matriks dengan ukuran 35 x 35. Kedua, Tabel SAM yang dihasilkan tidak seimbang, sehingga perlu dilakukan balancing
dengan menggunakan metode cross-entropy sehingga dihasilkan Tabel SAM Kabupaten Siak tahun 2002 yang seimbang Lampiran 3. Dan ketiga, melakukan
pengolahan data sesuai dengan keperluan dalam studi ini. Tabel SAM Kabupaten Siak yang akan dibangun dalam studi ini secara garis
besarnya terdiri atas dua neraca, yaitu endogen dan eksogen. Dalam neraca endogen terdapat tiga blok yakni blok faktor produksi, institusi dan aktifitas produksi. Setiap
blok akan didisagregasi menjadi beberapa neraca sesuai kerangka SAM Indonesia yang menjadi acuan didalam menyusun Tabel SAM Kabupaten Siak Tabel 7.
Tabel 7. Klasifikasi SAM Kabupaten Siak Tahun 2003
Uraian Kode
Tenaga Kerja 1
Faktor Produksi Modal 2
Buruh Tani 3
Pengusaha Tani 4
Rumah Tangga Desa Pendapatan Rendah 5
Rumah Tangga Desa Pendapatan Tinggi 6
Rumah Tangga Kota Pendapatan Rendah 7
Rumah Tangga Rumah Tangga Kota Pendapatan Tinggi
8 Perusahaan
9 Institusi
Institusi Lainnya Pemerintah
10 Pertanian Tanaman Pangan
11 Pertanian Tanaman Lainnya
12 Peternakan dan Hasil-Hasilnya
13 Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat
14 Perkebunan Kelapa Sawit Perusahaan Besar
15 Kehutanan dan Perburuan
16 Perikanan 17
Pertambangan Dan Penggalian 18
Industri Pengolahan Produk Kelapa Sawit 19
Industri Makanan, Minuman , Tembakau 20
Industri Pengolahan Lainnya 21
Listrik, Gas Air Minum 22
Perdagangan, Jasa Penunjang Angkutan Pergudangan 23
Konstruksi 24 Restoran Perhotelan
25 Transportasi 26
Bank Asuransi 27
Real Estate Dan Jasa Perusahaan 28
Pemerintahan, Pertahanan, Pendidikan, Kesehatan, Jasa Sosial Lainnya 29
Sek tor
Pro duk
si
Jasa Perseorangan, RT Jasa Lainnya 30
Kapital investasi dan tabungan 31
Pajak tidak Langsung minus subsidi 32
The Rest of The Indonesia 33
Eks oge
n The Rest of The World
34
Dari Tabel 7 tampak jelas bahwa SAM Kabupaten Siak pada studi kali ini dibangun berdasarkan 34 neraca yang terbagi atas neraca faktor produksi yaitu tenaga
kerja dan modal, neraca institusi yang terdiri atas buruh tani, pengusaha tani, rumah tangga desa pendapatan rendah, rumah tangga desa pendapatan tinggi, rumah tangga
kota pendapatan rendah, rumah tangga kota pendapatan tinggi, perusahaan, dan pemerintah daerah.
Kemudian neraca sektor produksi yang didisagregasi ke dalam 20 sektor produksi yakni: pertanian tanaman pangan, pertanian tanaman lainnya, peternakan
dan hasil-hasilnya, perkebunan kelapa sawit rakyat, perkebunan kelapa sawit perusahaan besar, perkebunan lainnya, kehutanan dan perburuan, perikanan,
pertambangan dan penggalian, industri pengolahan produk kelapa sawit, industri pengolahan lainnya, listrik, gas dan air minum, perdagangan, jasa penunjang
angkutan dan pergudangan, konstruksi, restoran, perhotelan, transportasi, bank dan asuransi, real estate dan jasa perusahaan, pemerintahan, pertahanan, pendidikan,
kesehatan, jasa sosial lainnya, jasa perseorangan, rumah tangga dan lainnya. Berdasarkan tabel SAM yang sudah dibangun akan dilakukan beberapa
analisis penting dalam perspektif SAM yaitu: analisis multiplier yang meliputi gross output multiplier, other linkage sector multiplier, government expenditur multplier,
value added multiplier, dan induced household income multiplier; selanjutnya analisis dekomposisi, analisis income redistribution dan simulasi.
4.5. Simulasi Kebijakan
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa dalam studi ini digunakan dua pendekatan, yakni pendekatan dari aspek mikroekonomi dan pendekatan dari aspek
ekonomi regional. Oleh karenanya, analisis simulasi kebijakan dilakukan atas dua pendekatan penelitian tersebut.