Profil Petani Kelapa Sawit Rakyat

V. DAYASAING DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT

5.1. Keragaan Umum Perkebunan Kelapa Sawit

5.1.1. Profil Petani Kelapa Sawit Rakyat

Petani sebagai pelaku utama kegiatan usahatani dalam mengelola usahanya dipengaruhi oleh beberapa faktor baik fisik maupun sosial ekonomi. Faktor-faktor tersebut meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani, dan jumlah anggota keluarga. Berdasarkan hasil survei di Kabupaten Siak, profil sampel petani perkebunan kelapa sawit rakyat dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Profil Sampel Petani Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Siak Tahun 2006 Petani Plasma Petani Swadaya Uraian Minimum Maksimum Rata-rata Minimum Maksimum Rata-Rata Umur tahun 28 52 42 30 75 48 Pendidikan tahun 6 12 9 6 15 8 Pengalaman tahun 8 21 13 2 18 8 Anggota Keluarga orang 3 8 5 2 8 4 Umur petani kelapa sawit petani plasma bervariasi antara 28-52 tahun dengan rata-rata 42 tahun. Sementara itu umur petani kelapa sawit petani swadaya berkisar antara 30-75 tahun dengan rata-rata 48 tahun. Dengan menggunakan standar bahwa pekerja berumur 15-55 tahun merupakan pekerja yang tergolong produktif, maka dapat dinyatakan bahwa petani plasma merupakan petani yang berada pada usia produktif. Untuk petani swadaya sebanyak 10 persen dari sampel yang tergolong pada usia tidak produktif 55 tahun. Dengan demikian, petani kelapa sawit di Kabupaten Siak secara keseluruhan berada pada usia produktif 118 sehingga memiliki potensi besar baik fisik maupun mental dan naluri untuk maju dalam usaha pengembangan usahatani kelapa sawit. Dari aspek pendidikan, petani sampel swadaya hanya tamat sekolah dasar dengan rata-rata lama pendidikan 8 tahun, dan petani sampel swadaya hanya sampai tamat SLTP dengan rata-rata lama pendidikan 9 tahun. Seluruh petani sampel yang diamati pernah menduduki pendidikan formal, paling rendah selama 6 tahun. Rendahnya pendidikan petani mengakibatkan kualitas sumberdaya petani menjadi rendah pula. Hal ini terlihat dari wawasan dan prilaku mereka dalam mengusahakan tanaman kelapa sawit. Pengusahaan tanaman kelapa sawit diusahakan dengan apa adanya khususnya petani swadaya tanpa perencanaan yang baik. Disamping itu, keterbatasan pengetahuan karena rendahnya pendidikan diperlihatkan dari keterbatasan pengetahuan tentang teknologi budidaya kelapa sawit, terutama yang terkait dengan penanaman jarak tanaman yang sesuai, pemupukan, serta pengendalian gulma dan hama penyakit tanaman. Pengalaman petani dalam mengusahakan tanaman kelapa sawit sudah cukup lama. Dengan demikian mereka sudah terlibat sejak masih dalam tanggungan keluarga. Adapun pengalaman petani dalam mengusahakan tanaman kelapa sawit untuk petani plasma berkisar antara 8-21 tahun dengan rata-rata 13 tahun. Dan pengalaman usahatani petani swadaya berkisar antara 2-18 tahun dengan rata-rata 8 tahun. Pengalaman berusahatani kelapa sawit yang cukup lama merupakan modal dasar untuk pengembangan usahatani kelapa sawit di wilayah Kabupaten Siak pada masa mendatang. Dari hasil pengkajian dapat dijelaskan pula bahwa jumlah tanggungan keluarga petani plasma berkisar antara 3-8 orang untuk petani plasma dengan rata- 119 rata 5 orang. Adapun jumlah tanggungan keluarga petani swadaya berkisar antara 2-8 orang dengaran rata-rata 4 orang. Hal ini berarti setiap kepala keluarga menanggung kebutuhan hidup anggota keluarganya sebanyak 4 jiwa untuk petani plasma, dan 3 jiwa untuk petani swadaya. Sebanyak 80 persen anggota keluarga petani tersebut tergolong anak-anak berumur kurang dari 15 tahun, baik pria maupun wanita.

5.1.2. Kelembagaan Petani Kelapa Sawit Rakyat