pendapat pakar harus dimasukkan lagi pada submenu ECR keseluruhan dan untuk masing-masing proses.
Pada model efisiensi juga masih terdapat ketidaksempurnaan, yaitu data- data yang diperlukan untuk menyusun input atau output teknis dan ekonomis
harus diolah terlebih dahulu secara manual, baru setelah didapat input dan output teknis dimasukkan dalam program akan dihasilkan keluaran berupa
tingkat efisiensi untuk masing-masing indikator. Selain itu data harus di masukkan sebanyak dua kali masing-masing untuk perhitungan efisiensi
produksi secara absolut dan efisiensi produksi secara relatif karena submenu efisiensi absolut belum terintegrasi dengan submenu efisiensi relatif.
Validasi terhadap sistem dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan suatu alat ukur instrumen untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur dimana ukuran tersebut memprediksikan kriteria yang relevan secara andal apakah kriteria tersebut sudah jelas. Dalam melakukan validasi atau
yang biasa disebut pengukuran validitas juga perlu memperhatikan bahwa pengujian tersebut dilakukan secara cukup tepat dan tidak ragu-ragu apa yang
akan diamati harus ada definisi operasional mengenai variable yang diukur. Validasi pada SWEETCON.PROSION bertujuan untuk mengetahui
apakah sistem dan model-model yang terdapat di dalamnya dapat dikatakan sahih atau layak dipergunakan oleh user sasaran. Pengujian validitas
SWEETCON.PROSION terhadap model-model didapatkan bahwa dengan meng-input data-data yang diperlukan pada tiap model akan didapat keluaran
yang sesuai dengan yang dimaksud. Validasi model kemampuan proses dilakukan dengan menginput data
produksi akan didapatkan keluaran yaitu besarnya variasi proses dan besarnya penyimpangan yang terjadi pada tiap proses sehingga dapat diputuskan apakah
proses tersebut berada dalam keadaan terkendali atau tidak terkendali. Model komponen kritis memberikan keluaran bobot dan nilai kekritisan komponen
yang sebelumnya telah dibobotkan secara perbandingan berpasangan oleh pada pakar dengan rentang bobot antara 0 sampai dengan 1, sehingga keluaran
nilai kritis yang didapatkan harus sesuai dengan teori yaitu dengan nilai terkecil 0 dan terbesar adalah 100.
Model efisiensi memberikan keluaran berupa besar tingkat efisiensi produksi secara absolut dan relatif dengan nilai efisiensi antara 0 persen
hingga 100 persen; dan model pengendalian proses divalidasi dengan memasukkan bobot yang telah diberikan oleh para pakar sehingga
keluarannya berupa konsistensi hasil perbadingan berpasangan dan terbentuknya hirarki pembobotan faktor dan alternatif pengendalian proses.
Dengan demikian, model SWEETCON.PROSION dapat dikatakan valid karena dapat digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan masing-masing
model.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
PENGUKURAN KEMAMPUAN KINERJA PROSES PRODUKSI
Menurut Adiyatna dan Marimin 2001, sebagai sistem terbuka kegiatan agroindustri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi sumber daya manusia SDM, mesin, peralatan, teknologi, aset dan modal perusahaan, sedangkan faktor eksternal antara lain meliputi pasar,
pemasok, pemerintah, lembaga keuangan, pesaing, dan investor. Kinerja suatu sistem atau suatu perusahaan dapat ditinjau dari dimensi
luaran sistem yang meliputi efektifitas, efisiensi, dan kepuasan. Efektifitas berkaitan dengan kinerja dalam pencapaian tujuan, efisiensi berkaitan dengan
penggunaan sumber dan kepuasan berkaitan dengan penghargaan atas jerih payah partisipasi anggota organisasi Kast, 1985.
Setiap tahap pengolahan ini harus selalu dikendalikan supaya benar, karena setiap tahap pengolahan ini berperan dalam menentukan mutu dan
keamanan produk yang dihasilkan. Proses produksi gula perlu dikendalikan untuk menghasilkan produk berupa gula kristal yang bermutu dan aman
dikonsumsi. Kapabilitas proses didefinisikan sebagai kemampuan proses untuk
memproduksi atau menyerahkan output sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Process Capability
merupakan suatu ukuran kinerja kritis yang menunjukkan proses mampu menghasilkan sesuai dengan spesifikasi produk yang
ditetapkan oleh manajemen berdasarkan kebutuhan pelanggan http:groups.yahoo.comgroupkasma1.
Pengukuran kemampuan proses merupakan salah satu bagian dari tahapan pengendalian produksi yang dilakukan oleh setiap operator dan
bagian analisa. Pengendalian proses produksi ini dilakukan pada beberapa titik di setiap lini produksi. Analisa kemampuan atau kinerja proses ini dilakukan
dengan bantuan program komputer Minitab 13.0 yaitu dengan melihat keragaman data selama proses sesuai batas-batas dan standar deviasi yang
berlaku.
Teknik analisis yang digunakan untuk memantau proses adalah dengan melihat variasi data selama proses menggunakan batas kendali x dan s serta
diagram kapabilitas, sedangkan untuk mengukur besarnya penyimpangan proses dari spesifikasi yang telah ditentukan oleh perusahaan adalah dengan
menggunakan teknik akurasi. Pembuatan digram kendali dan kapabilitas menggunakan sub grup sebesar 15 karena melihat dalam satu periode giling
terdiri dari 15 hari. Analisis dimulai pada level parameter dan kemudian level stasiun proses. Nilai toleransi penyimpangan maksimum yang digunakan
adalah sebesar 10 persen. Jika besar penyimpangan deviasi suatu parameter proses terhadap standar lebih kecil atau sama dengan ±10 persen maka kinerja
parameter proses tersebut berada dalam keadaan “TERKENDALI”, dan sebaliknya jika besar penyimpangan deviasi suatu parameter proses terhadap
standar lebih besar dari 10 persen maka kinerja parameter tersebut berada dalam keadaan “TIDAK TERKENDALI”. Apabila proses menunjukkan
keadaan terkendali maka para pengambil keputusan dapat tetap melanjutkan proses menuju ke stasiun yang selanjutnya, sebaliknya apabila proses
menunjukkan keadaan tidak terkendali maka para pengambil keputusan harus mengambil tindakan dengan melakukan evaluasi lebih mendalam pada stasiun
proses karena terdapat ketidakefisienan dalam proses karena kondisi tidak terkendali pada salah satu stasiun proses akan menyebabkan proses
selanjutnya juga mengalami kondisi tak terkendali.
1 Stasiun Gilingan
Gambar 15. adalah tampilan model Kemampuan Proses pada aplikasi program SWEETCON.PROSION dimana bila dipilih salah satu indikator
yang akan dinilai, akan langsung terintegrasi dengan program Minitab 13.0
yang dapat menganalisa data kemampuan proses tersebut. Kinerja stasiun gilingan secara umum menunjukkan bahwa stasiun
gilingan berada dalam keadaan terkendali dengan besar deviasi 1,53 persen maka tingkat efisiensinya sebesar 98,47 persen. Tabel 14.
menunjukkan bahwa semua parameter proses memenuhi standar spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan, tetapi bila dilihat dari deviasi
menurut rata-rata proses terdapat parameter yang menyimpang jauh dari