IMPLEMENTASI SISTEM PEMODELAN SISTEM
Tabel 13. Perangkat lunak pengembang SWEETCON.PROSION
Perangkat Lunak Kegunaan
Keterangan
Microsoft Visual Basic 6.0 Pengembang sistem dan
basis data Pengembang utama
Minitab 13.0 Statistical Process
Control Alat analisa utama
Expert Choice 2000 Pengembangan Analitical
Hierarchy Process Alat utama
Microsoft FrontPage Pembuatan tampilan dan
informasi sistem Alat Bantu
DEA for Windows Basis data dan
Pengembang sistem Alat utama
Installshield Express 4.0 Membuat file package
Pengembang utama
Pengembangan SWEETCON.PROSION diimplementasikan dalam sebuah perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0 yang menghasilkan sebuah
file proyek dengan ekstensi file.vbp. Dalam satu file ekstensi terdapat beberapa file form dengan ekstensi .frx. File proyek dapat dijalankan dengan
melakukan kompilasi sehingga terbentuk file bereksistensi .exe. File proyek yang telah dikompilasi bernama SWEETCON.exe.
Sistem ini memiliki beberapa fasilitas tambahan di luar sistem yaitu integrasi dengan program aplikasi Minitab 13.0, Expert Choice 2000 dan DEA
for Windows. Sistem manajemen basis data dibuat dengan menggunakan
Microsoft Excell yang diintegrasikan dengan Microsoft Visual Basic 6.0.
Sistem yang dirancang bersifat stand alone yaitu hanya dapat dibuka pada komputer yang telah memiliki instalasi Microsoft Visual Basic 6.0, Minitab
13.0, Expert Choice 2000 dan DEA for Windows. Sistem manajemen basis
data terintegrasi di dalam program Microsoft Visual Basic 6.0 dan disimpan dalam file berekstensi effabs, dan eatp.
SWEETCON.PROSION dirancang sebagai program aplikasi untuk Windows
versi 32 bit, artinya SWEETCON.PROSION diharapkan dapat dioperasikan pada sistem operasi Windows 98 hingga Windows 2000. Sistem
operasi Windows dipilih karena sistem operasi ini telah sangat luas pemakaiannya pada komputer PC dibandingkan dengan sistem operasi
lainnya, misalnya OS-2, Linux, UNIX dan sebagainya. Selama tahap pengembangan, SWEETCON.PROSION diimplementasikan pada komputer
PC dengan sistem operasi Windows XP Professional version 2002, processor
AMD Athlon dan memori 256 MbRAM.
SWEETCON.PROSION dapat digunakan dengan terlebih dahulu melakukan instalasi dengan menggunakan fasilitas SWEETCON.PROSION
package. Program instalasi dibuat dengan menggunakan Installshield Express 4.0
. Program SWEETCON.PROSION dimulai dengan munculnya splash screen
yang terlihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Tampilan Splash Screen SWEETCON.PROSION Setelah tampilan splash screen muncul, kemudian masuk ke form login
dimana sistem akan memeriksa identitas pengguna yaitu dengan cara mengisi user ID dan password seperti yang diilustrasikan pada Gambar 14. Password
harus diisi secara benar untuk dapat masuk ke dalam menu utama dan memiliki otoritas penuh terhadap perangkat lunak. Setelah login pada
pemeriksaan identitas utama akan muncul tampilan berupa pilihan tombol navigasi yang berisi menu-menu yang dapat diakses berupa menu informasi,
kemampuan proses, komponen kritis, efisiensi produksi, dan pengendalian proses.
Menu informasi dibangun dengan mengintegrasikan program Microsoft FrontPage
. Pada menu ini hanya berisikan informasi awal tentang menu-menu yang lain dan proses umum produksi gula. Menu kemampuan proses
merupakan model yang diintegrasikan dengan program Minitab 13.0 yang digunakan untuk memantau variabilitas dan penyimpangan proses, sehingga
nantinya didapat suatu kesimpulan apakah stasiun proses yang dinilai dalam keadaan terkendali atau tidak.
Gambar 14. Tampilan Form Login SWEETCON.PROSION Menu komponen kritis merupakan model yang diintegrasikan dengan
program Expert Choice 2000 untuk proses pembobotan awal, sehingga pada akhirnya model ini akan menampilkan nilai kritis masing-masing mesin dan
peralatan stasiun proses. Menu efisiensi diintegrasikan dengan program DEA for Windows
dimana apabila dimasukkan input dan output secara teknis dan akonomis akan dihasilkan nilai efisiensi sesuai dengan indikator yang akan
dinilai sehingga para pengambil keputusan dapat memutuskan input atau output mana yang perlu dikurangi atau ditambahkan untuk meningkatkan
efisiensi produksi. Menu yang terakhir adalah model pengendalian proses yaitu penyusunan hirarki berdasarkan faktor dan kriteria yang telah
dibobotkan sehingga didapatkan stasiun proses yang paling kritis adalah stasiun yang perlu mendapat perhatian lebih dan potensial untuk dikendalikan.