Efisiensi Siklus Energi Efisiensi Absolut Proses Produksi
Tabel 25. Pemakaian energi total perusahaan
Input KSP liter
KIDO ton Ampas ton
Jumlah Energi 311.851,95
218.562 168.099,4
Jumlah Energi kcal 2.681.926.778,11
1.863.629.697,35 36.123.384,36
TEPrsh kcal 4.581.679.859,83
Keterangan : KSP
= konsumsi solar perusahaan KIDO
= konsumsi IDO perusahaan Ampas = konsumsi
ampas TEP
= total konsumsi energi keseluruhan yang digunakan perusahaan Tabel 26. Efisiensi teknis siklus energi
Parameter Nilai
Input kcal 4.581.679.859,83
Output kcal 1.902.230.298,90
Efisiensi 41,52
Setelah di dapatkan nilai total pemakaian energi untuk proses produksi dan total pemakaian energi keseluruhan perusahaan,
maka di dapatkan nilai efisiensi teknis siklus energi. Hasil perhitungan efisiensi absolut teknis siklus energi adalah sebesar
41,52 persen atau jauh dari 100 persen. Hasil perhitungan efisiensi tersebut dapat memberikan gambaran bahwa penggunaan
sumberdaya energi di perusahaan belum efisien untuk keperluan proses produksi dibandingkan dengan alokasi sumberdaya energi
terutama bahan bakar solar untuk keperluan yang lain seperti perkantoran, administrasi, ataupun perumahan.
2 Efisiensi ekonomis siklus energi Data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan efisiensi
ekonomis siklus energi adalah nilai energi yang benar-benar digunakan dalam proses sebagai input ekonomis dan biaya
tambahan untuk energi karena nilai konversi aktual sebagai output ekonomis. Biaya total untuk energi proses produksi didapatkan
dari penjumlahan biaya bahan bakar IDO, solar, dan ampas.
Demikian juga dengan biaya energi keseluruhan yang dikeluarkan perusahaan merupakan penjumlahan dari biaya bahan bakar solar,
biaya bahan bakar IDO dan ampas. Rincian data dan perhitungan secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 27 hingga 31.
Tabel 27. Perhitungan biaya energi proses produksi
Jenis Biaya Nilai
Biaya Solar Rp 1.540.699
Biaya IDO Rp 999.846.000
Biaya Ampas Rp 58.069.000
Total Biaya Rp 1.059.455.699
Tabel 28. Perhitungan biaya total energi yang dipakai perusahaan
Jenis Biaya Nilai
Biaya Solar Rp 1.923.419.000
Biaya IDO Rp 999.846.000
Biaya Ampas Rp 58.069.000
Total Biaya Rp 2.981.334.000
Tabel 29. Tingkat energi yang tidak digunakan perusahaan
Parameter Nilai
TEP KWH 1.902.230.298,90
TEPrsh KWH 4.581.679.859,83
tedk 58,48
Keterangan : TEP
= total energi terpakai untuk proses produksi TEPrsh = total konsumsi energi keseluruhan yang digunakan
perusahaan tedk =
= tingkat energi yang tidak digunakan perusahaan
Dari perbandingan penggunaan energi untuk proses produksi dengan konsumsi energi total perusahaan didapatkan tingkat
energy yang tidak digunakan oleh perusahaan, yaitu sebesar 58,48 1 - TEP .
TEPrsh 1 - TEP_
TEPrsh
persen dari keseluruhan sumber energi yang telah dialokasikan oleh perusahaan. Kemudian dilakukan perhitungan untuk
mengetahui besar biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya nilai konversi aktual seperti pada Tabel
30. Tabel 30. Biaya tambahan untuk energi karena nilai konversi aktual
Parameter Nilai
Biaya total energi perusahaan Rp 2.981.334.000,00
tedk 58,48
BTEKA Rp 1.743.538.248,34
Keterangan : tedk
= tingkat energi yang tidak digunakan perusahaan BTEKA = biaya tambahan untuk energi karena nilai konversi
aktual Tabel 31. Efisiensi ekonomis siklus energi
Parameter Nilai
Input Rp 2.981.334.000 x 41,52
Output Rp 1.743.538.248,34
Inefisiensi 1,41
Setelah didapatkan besarnya biaya tambahan, baru dapat dihitung besarnya efisiensi ekonomis perusahaan dalam indikator
siklus energi dengan membandingkan antara biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan karena nilai konversi aktual dengan
biaya untuk memenuhi kebutuhan energi pada proses produksi. Dari hasil perhitungan efisiensi ekonomis, didapatkan nilai
inefisiensi sebesar 1,41 persen yang berarti tingkat efisiensinya sebesar 99,59 persen. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
pengeluaran perusahaan dari segi ekonomis untuk memenuhi kebutuhan energi proses produksi sudah efisien karena sebagian
besar finansial dialokasikan untuk keperluan proses produksi.