Analitycal Hierarchy Process AHP
2 Penyusunan hirarki. Dalam penyusunan hirarki atau struktur keputusan dilakukan dengan mengelompokkan elemen-elemen sistem
yang diperoleh berdasarkan studi pustaka dan dipadukan dengan kondisi nyata di lapangan ke dalam suatu abstraksi sistem hirarki
keputusan. 3 Komparasi berpasangan. Mengembangkan pengaruh relatif setiap
elemen yang relevan terhadap masing-masing tujuan pada setiap level hirarki. Penilaian dilakukan dengan menggunakan teknik komparasi
berpasangan pairwise comparison dengan memberikan bobot numerik serta membandingkan elemen satu dengan lainnya. Dalam
menentukan tingkat kepentingan bobot, penilaian pendapat judgement dilakukan dengan menggunakan fungsi berfikir yang
dikombinasikan dengan intuisi, perasaan dan penginderaan. Adapun nilai dan definisi skala komparasi tersebut seperti tercantum pada
Tabel 10. Tabel 10. Skala Komparasi Saaty,1993
Intensitas Kepentingan
Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya
Sumbangan dua elemen sama besar pada sifat itu
3 Elemen yang satu sedikit lebih
penting dibanding yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan
sedikit menyokong satu elemen atas yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih esensial
atau bersifat lebih penting, menonjol dibanding elemen
lainnya Pengalaman dan pertimbangan
dengan kuat menyokong satu elemen atas yang lainnya
7 Satu elemen jelas lebih penting
dari elemen lainnya menunjukkan sifat sangat penting yang
menonjol Satu elemen dengan kuat
menyokong, dominasinya tampak dalam kenyataan
9 Satu elemen mutlak lebih penting
dibanding dengan lainnya Bukti yang menyokong elemen
yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan
tertinggi yang mungkin menguatkan
2; 4; 6; 8 Nilai-nilai antara di antara dua
pertimbangan yang berdekatan Kompromi diperlukan antara dua
pertimbangan Nilai Kebalikan
Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan
dengan nilai i.
Jika C
1
, C
2
, ..., C
n
merupakan elemen- elemen suatu level dalam hirarki, maka apabila C
1
dibandingkan dengan C
j
didefinisikan sebagai nilai yang mengidentifikasikan besarnya kepentingan
kekuatan C
1
terhadap C
j
. Nilai a
ij
=1a
ij
merupakan perbandingan kebalikannya. Nilai-nilai diatas akan membentuk matriks segi n A
untuk i,j = 1, 2, 3, ..., n. Matriks tersebut adalah sebagai berikut:
A = a
ij
=
4 Matriks Pendapat Gabungan. Merupakan susunan matriks beru yang elemen-elemennya g
ij
berasal dari rata-rata geometrik elemen matriks pendapat individu a
ij
yang rasio konsistensinya CR memenuhi syarat. Formulasi rata-rata geometrik:
G
ij
= m π a
ij
k Dimana:
m = jumlah responden g
ij
= elemen matriks pendapat gabungan individu pada baris ke-i, kolom ke-j
a
ij
k = elemen matriks pendapat individu pada baris ke-i,
kolom ke-j untuk matriks pendapat individu dengan CR yang memenuhi persyaratan ke-k
k = 1,2, ..., n
n = jumlah matriks pendapat individu responden dengan CR memenuhi syarat
5 Pengolahan Horisontal, digunakan untuk menyusun prioritas elemen- elemen keputusan pada setiap tingkat hirarki keputusan. Pengolahan
horisontal dapat dilakukan dalam lima tahap: C
1
C
2
... C
n
C
1
1 a
12
... a
1n
C
2
1 a
12
1 ...
A
2a
... ... ... ... ... C
n
1 a
1n
1a
2n
... 1
a. perkalian baris z dengan menggunakan rumus:
VE – Z
4
= n
π a
ij
ij = 1...n
b. perhitungan vektor prioritas atau vektor cirri eigen vector dengan
rumus: VPI = VEI
∑VE dimana VPI adalah elemen vektor prioritas ke-I; I = 1,2, ..., n c. perhitungan nilai eigen maksimum
λ
max
dengan rumus
VA =
a
ij
x VP, dengan VA = VA
I
VB = VA VP dengan VB = VP
j
λ
max
= 1n ∑VB untuk I = 1,2, ..., n
VA = VB = vektor antara
d. perhitungan indeks konsistensi CI dengan rumus:
CI = λ
max
– n N - 1
e. perhitungan rasio konsistensi CR dengan rumus:
CR = CI RI dimana RI = Random Indeks Indeks Acak
Nilai rasio konsistensi CR 0,1 merupakan nilai dengan tingkat konsistensi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.