Tabel 23. Efisiensi teknis siklus bahan baku
Parameter Nilai
Input ton 39726,35
Output ton 37.962,82
Efisiensi 95,56
Hasil perhitungan efisiensi absolut teknis siklus bahan baku adalah sebesar 95,56 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki efisiensi siklus bahan baku yang secara teknis sudah baik karena mendekati nilai 100 persen.
2 Efisiensi ekonomis siklus bahan baku Output ekonomis untuk perhitungan efisiensi ekonomis siklus
bahan baku adalah biaya tambahan bahan baku ditambah biaya untuk meng-upgrade bahan baku yang tidak digunakan dalam
proses. Input ekonomisnya terdiri dari nilai bahan baku yang termasuk dalam produk ditambah dengan nilai bahan baku yang
terkandung dalam produk samping. • Biaya tambahan untuk bahan baku karena tingkat konversi
aktual = biaya total bahan baku x tingkat bahan baku yang tidak digunakan.
• Biaya untuk meng-upgrade bahan baku yang tidak digunakan dalam proses.
• Nilai bahan baku yang termasuk dalam produk = biaya total bahan baku x jumlah gula kristal yang diproduksi. Biaya total
bahan baku terdiri dari biaya pemeliharaan tanaman menghasilkan, biaya panen dan pengangkutan dan biaya
pembelian hasil tanaman. • Nilai bahan baku yang terkandung dalam produk samping =
jumlah produk samping yang dihasilkan x nilai produk samping dari bahan baku yang dikandung.
Bahan baku yang berupa tebu seluruhnya digunakan dalam proses produksi, sehingga tidak ada biaya tambahan untuk meng-
up-grade bahan baku. Dengan demikian, nilai efisiensi ekonomis
yang didapatkan adalah 100 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa pengalokasian biaya dalam proses pengolahan bahan baku
di perusahaan sudah baik.
b. Efisiensi Siklus Energi
1 Efisiensi teknis siklus energi Energi yang digunakan oleh perusahaan terdiri atas energi
listrik, bahan bakar solar, IDO International Diesel Oil dam ampas. Energi listrik digunakan untuk keperluan produksi,
perkantoran, administrasi, dan perumahan. Bahan bakar solar digunakan untuk generator, turbin dan keperluan transportasi,
sedangkan IDO digunakan untuk bahan bakar dari mesin pada proses.
Energi yang digunakan untuk proses produksi terdiri atas bahan bakar solar dan bahan bakar IDO, ditambah ampas untuk
bahan bakar boiler, sedangkan energi yang digunakan untuk kebutuhan perusahaan seperti untuk penerangan, administrasi, dan
lain-lain terdiri bahan bakar solar. Jenis-jenis sumber energi tersebut mempunyai satuan perhitungan yang berbeda, sehingga
diperlukan perhitungan konversi ke dalam satuan yang sama. Rincian data dan perhitungan secara lebih jelas dapat dilihat pada
Tabel 24, 25 dan 26. Tabel 24. Pemakaian energi untuk proses produksi
Output Solar kg
KIDO ton Ampas ton
Jumlah Energi 250 218.562
168.099,4 Jumlah Energi kcal
2.477.217,19 1.863.629.697,35 36.123.384,36 TEP kcal
1.902.230.298,90 Keterangan :
KLP = konsumsi listrik untuk proses produksi
KIDO = konsumsi IDO untuk proses produksi TEP
= total energi terpakai untuk proses produksi
Tabel 25. Pemakaian energi total perusahaan
Input KSP liter
KIDO ton Ampas ton
Jumlah Energi 311.851,95
218.562 168.099,4
Jumlah Energi kcal 2.681.926.778,11
1.863.629.697,35 36.123.384,36
TEPrsh kcal 4.581.679.859,83
Keterangan : KSP
= konsumsi solar perusahaan KIDO
= konsumsi IDO perusahaan Ampas = konsumsi
ampas TEP
= total konsumsi energi keseluruhan yang digunakan perusahaan Tabel 26. Efisiensi teknis siklus energi
Parameter Nilai
Input kcal 4.581.679.859,83
Output kcal 1.902.230.298,90
Efisiensi 41,52
Setelah di dapatkan nilai total pemakaian energi untuk proses produksi dan total pemakaian energi keseluruhan perusahaan,
maka di dapatkan nilai efisiensi teknis siklus energi. Hasil perhitungan efisiensi absolut teknis siklus energi adalah sebesar
41,52 persen atau jauh dari 100 persen. Hasil perhitungan efisiensi tersebut dapat memberikan gambaran bahwa penggunaan
sumberdaya energi di perusahaan belum efisien untuk keperluan proses produksi dibandingkan dengan alokasi sumberdaya energi
terutama bahan bakar solar untuk keperluan yang lain seperti perkantoran, administrasi, ataupun perumahan.
2 Efisiensi ekonomis siklus energi Data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan efisiensi
ekonomis siklus energi adalah nilai energi yang benar-benar digunakan dalam proses sebagai input ekonomis dan biaya
tambahan untuk energi karena nilai konversi aktual sebagai output ekonomis. Biaya total untuk energi proses produksi didapatkan
dari penjumlahan biaya bahan bakar IDO, solar, dan ampas.