SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI GULA KRISTAL PUTIH
harus dinetralkan dengan basa. Selain itu penambahan kapur dimaksudkan untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel
kotoran, karena sifatnya mengabsorbsi kotoran tersebut. Penambahan kapur dalam bentuk emulsi CaOH2 dengan kekentalan 7
o
Be Baume Hugot, 1986.
Tabel 12. Persyaratan kapur tohor Analisa berdasarkan berat kering
Komposisi Tidak larut dalam HCl
2 Asam Silikat
2 Oksida besi dan aluminium
2 Kalsium Oksida
85 – 90 Magnesium Oksida
2 Sulfat SO42-
2 Sumber: BP3G Badan Penelitian Perusahaan Perkebunan Gula
• Belerang Belerang digunakan sebagai zat pembantu pada stasiun pemurnian
dan penguapan. Syarat-syarat belerang yang baik adalah kadar abu maksimal 0.1 , kadar lengas 0.5 , kadar arsen 0.05 , kadar
bituminus 0.1 dan kadar belerang 99.5 . Belerang sebelum digunakan, terlebih dahulu diproses dalam bentuk gas SO2.
Sp + O2 g SO2g Pada proses pemurnian, gas SO2 ini dibutuhkan untuk menetralkan
kebasaan nira setelah ditambahkan susu kapur, dari pH 9.5 menjadi 7.2. sedangkan pada proses penguapan ditambahkan SO2 untuk
memucatkan warna nira kental dan merubah pH dari 7.2 menjadi 5.5. • Flokulan
Flokulan merupakan zat pembantu pengendapan nira, dimana flokulan tersebut menarik kotoran-kotoran yang ada dalam nira,
menjadi bentuk flok-flok kotoran. Flokulan yang digunakan di pabrik gula salah satunya adalah super flok AP 110.
• Phospat Phospat digunakan untuk membantu proses pemurnian nira, serta
untuk melunakan kerak yang mungkin terbentuk pada badan penguapan. Phospat P2O5 yang digunakan yaitu dari TSP dan asam
phospat. Phospat P2O5 dalam TSP akan diikat oleh unsur logam Al, Mn dan Fe yang terdapat dalam batang tebu. Zat ini akan terus terbawa
walaupun telah digiling dan terus terkandung dalam nira c.
Sarana Penunjang
Sarana penunjang dalam proses produksi adalah fasilitas yang diperlukan untuk memperlancar jalannya proses produksi. PG. Jatitujuh
memiliki beberapa sarana penunjang yang sangat mendukung dalam proses produksi, antara lain:
• Stasiun Boiler Stasiun boiler merupakan sumber energi uap yang akan digunakan
untuk menggerakkan mesin-mesin pabrik. PG. Jatitujuh terdapat 3 unit boiler, 2 unit buatan Fives Cail Babcock FBC Perancis, dan satu unit
yang lain buatan Hitachi, Jepang. Kapasitas uap yang dihasilkan tiap boiler adalah 55 tonjam.
Sumber panas pada boiler berasal dari tungku, bahan bakar dari tungku ada 2 jenis, yaitu bahan bakar minyak BBM atau bagase
ampas tebu. BBM digunakan hanya pada saat tidak ada bagase karena dirasa cukup mahal. BBM yang digunakan adalah jenis IDO
International Diesel Oil. Bila ampas telah tersedia maka bahan bakar yang digunakan adalah bagase, hal ini bertujuan untuk mengurangi
biaya operasional. Uap yang dihasilkan oleh boiler kemudian disalurkan ke stasiun penggilingan, turbin uap penghasil energi listrik, unigrator,
dan lain-lain. • Stasiun Water Treatment
o Bagian Penyedia Air untuk Proses
Kebutuhan air dipenuhi dari sumber air sungai Cimanuk. Air dari sungai Cimanuk disedot dengan memakai 4 buah pompa dengan
debit 3 m
3
menit tiap pompa. Air yang dihasilkan sebagian besar 93–95 digunakan dalam proses produksi, memenuhi kebutuhan
karyawan dan kantor. Sedangkan sisanya dilairkan ke bejana softener yang ditambah dengan resin, kemudian digunakan sebagai air pengisi
boiler. Penambahan resin bertujuan untuk menghilangkan kesadahan yang dapat menimbulkan kerak pada boiler.
o Bagian Daur Ulang Air Jatuhan
Daur ulang air ini bertujuan untuk menurunkan suhu air. Air jatuhan adalah air hasil pengembunan dari kondensor, evaporator,
dan masakan. Air ini tidak mengandung gula dan bersuhu 46
o
C. air ini dipompa melalui pipa air jatuhan ke cooling tower bangunan
pendingin yang memiliki 6 buah kipas raksasa penghembus udara, yang berfungsi untuk mendinginkan air. Kemudian air dijatuhkan
seperti air terjun , melewati hembusan udara dari kipas-kipas itu. Air yang telah didinginkan bersuhu 39
o
C kemudian dipompa oleh pompa injeksi menuju stasiun masakan, pemurnian dan evaporator
sebagai air injeksi. • Stasiun Instrument Listrik
Stasiun ini merupakan stasiun penyedia energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap. PG. Jatitujuh
memiliki 2 buah generator pembangkit listrik dengan tegangan 6000 voltgenerator. Uap kering yang digunakan untuk menggerakan
generator berasal dari stasiun boiler. Energi listrik yang dihasilkan digunakan untuk menggerakan pompa, motor listrik, penerangan, dan
lain-lain. Pembangkit listrik tenaga uap ini digunakan selama musim giling, sedangkan pada waktu tidak giling menggunakan pembangkit
listrik tenaga diesel. Energi listrik dari pembangkit diesel ini digunakan untuk penerangan pabrik dan perumahan karyawan.
• Stasiun Besali Stasiun ini berfungsi untuk memperbaiki alat-alat, pompa, dan
mesin-mesin pabrik yang mengalami kerusakan agar proses produksi berjalan dengan lancar. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan adalah
pemotongan, pelubangan, pengelasan, dan membentuk besi dengan spesifikasi alat yang diharapkan.