alternatif kebijakan prioritas, maupun model hasil analisis sistem dinamik. a. Alternatif desain kebijakan perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air
PLTA berbasis sukarela yang menjadi prioritas saat ini adalah insentif dan disinsentif. Tekanan pemerintah masih menjadi faktor yang paling
berpengaruh dalam implementasi kebijakan perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air berbasis sukarela. Pencapaian tujuan berupa kontinuitas
PLTA, pengakuan publik dan liabilitas lingkungan memerlukan penguatan infrastruktur kelembagaan dan institusional.
b. Model dinamik perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air berbasis sukarela di PLTA bisa didesain berdasarkan basis data dan basis knowledge
pengetahuan. Pemodelan kinerja sumberdaya air PLTA didasarkan data perubahan penggunaan lahan dan kualitas air, serta nilai guna jasa
lingkungan. Pemilihan kebijakan prioritas menggunakan AHP, hasil analisis stakeholder dan perhitungan nilai bukan guna jasa lingkungan
menjadi basis knowledge pemodelan. Model dinamik mampu
memperlihatkan proyeksi pilihan-pilihan kondisi di masa depan yang bisa dijadikan penunjang penetapan kebijakan dalam
perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air PLTA berbasis sukarela.
c. Berdasarkan sistem input-output dalam pengelolaan sumberdaya air, terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu kepentingan lingkungan
hidup, kepentingan ekonomi, dan kepentingan sosial. Selain itu diperlukan aspek operasional sebagai langkah awal dalam mendorong kebijakan pada
ketiga aspek lainnya. Salah satu mekanisme yang bisa digunakan untuk mendukung optimalisasi perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air bisa
melalui mekanisme subsidi perusahaan Corporate Sosial Responsibility – CSR, maupun skema pengelolaan nilai jasa lingkungan lainnya berdasarkan
kesadaran dan partisipasi semua pihak.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pengelolaan sumberdaya air PLTA berbasis sukarela, maka disusun rekomendasi
sebagai berikut:
1. Perlu segera ditetapkan kebijakan strategis hingga operasional untuk mengendalikan perubahan penggunaan lahan pada DAS Citarum dan Tondano
guna mengurangi laju degradasi sumberdaya alam. Hal ini diharapkan akan meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sumberdaya air sekaligus
mendukung kinerja PLTA Cirata dan Saguling, serta PLTA Tanggari I dan II. Stakeholder kunci pada tataran operasional PLTA dan strategis Kemenhut
diharapkan mampu melakukan implementasi dan mendorong stakeholder lainnya dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air PLTA
berbasis sukarela di lapangan. Guna menghasilkan implikasi yang efektif, stakeholder diharapkan mampu mengidentifikasi secara detail permasalahan
dan kebutuhan yang harus diselesaikan guna mendukung pencapaian tujuan perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air berbasis sukarela.
2. Komunikasi dan koordinasi antar seluruh stakeholder terkait perlu dilakukan untuk mendorong keberhasilan tujuan perlindungan dan pengelolaan
sumberdaya air berbasis sukarela di PLTA. Implementasi konsep sukarela voluntary perlu terus disosialisasikan dan didiseminasikan kepada semua
pihak sebagai bagian komplemen pelengkap regulasi yang ada guna mendorong keberhasilan tujuan perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air
PLTA berbasis sukarela. 3. Perlu peningkatan pemahaman semua pihak tentang arti penting nilai ekonomi
jasa lingkungan sumberdaya air PLTA melalui komunikasi eksternal yang intensif. Beberapa nilai pendekatan dalam penentuan nilai ekonomi total dalam
perhitungan mendatang bisa menggunakan data yang lebih akurat sesuai dengan standar yang telah disepakati secara umum, seperti harga karbon sesuai
skema kesepakatan internasional. Berbagai nilai jasa lingkungan terkait sumberdaya air di luar penelitian ini, diharapkan bisa diteliti lebih lanjut,
contohnya nilai serapan karbon dari vegetasi air dan nilai ekologisnya sebagai penyerap pencemaran.
4. Penetapan kebijakan masa kini dan masa mendatang perlu dilakukan dengan memperhatikan sistem penunjang keputusan yang dibuat berdasarkan model
dinamik dan model konseptual perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air PLTA berbasis sukarela. Implementasi mekanisme insentif dan disinsentif
diperlukan untuk mendukung tercapainya tujuan perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air berbasis sukarela.
144
DAFTAR PUSTAKA
Afsah S, Laptante, Wheeler. 1996. Controlling Industrial Pollution: a New Paradigm.
http:www.worldbank.orgniprnewappr.htm. [2 Januari 2005].
Afandi AN.2010. Operasi Sistem Tenaga Listrik Berbasis EDSA. Yogyakarta : Penerbit Gava Media.
[APEC] Asia-Pacific Economic Cooperation. 2005. The Role of Voluntary Initiatives in Sustainable Production, Trade and Consumption in the APEC
Region. APEC Workshop. Santiago. 26-27 September 2005. Arimura TH, Akira H, Hajima K. 2007. Is A Voluntary Approach an Effective
Environmental Policy Instrument? A Case for Environmetal Management System. Washington : Resource for the Future.
Asdak C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Manada University Press.
Azo´car, G. et al. 2007. Urbanization Patterns Their Impacts on Social Restructuring of Urban Space in Chilean Mid-cities. Land Use Policy 24:
199–211. Barde NP. 2000. Environmental Policy and Policy Instruments. in Foliner H and
Gabel HLl . editors. Principles of Environmental and Resource Economics A Guide for Students and Decicion Makers. 2
nd
Ed. USA : Edwars Elgar Publishing.
Barlas Y. 1998. A Behavior Validity Testing Software BTS. http:www.ie. boun.edu.trlabssesdyn.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat. 2010. Kabupaten Bandung Barat Dalam Angka 2010.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta. 2010. Kabupaten Purwakarta Dalam Angka 2010.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa Utara. 2010. Kabupaten Minahasa Utara Dalam Angka 2010.
Brown K, Tompkins E, Adger WN. 2001. Trade-Off Analysis forParticipatory Coastal Zone Decision Making. ODG DEA.Csserge.UEA Norwich.
Bryson JM. 2003. What to Do When Stakeholers Matter A guide to Stakeholder Identificatication and Analysis Technique. Washington DC:The Georgetown
University Public Policy Institute. [BSN] Badan Standardisasi Nasional.2005. SNI 19-14001-2005 Sistem
manajemen lingkungan – Persyaratan dan panduan penggunaannya. Jakarta: BSN.
Cascio J, Woodside, Mitchell. 1996. ISO 14000 Guide The New International Environmental Management Standards. New York: Mc.Graw-Hill.
145 Chereminisoff NP, Motasem BH. 2006. Beyond Compliance The Refinery
Manager’s Guide to ISO 14001 Implementation. Houston: Gulf Publishing Company.
Cunningham B, Nigel B, Walter W, Catriona F. 2003. A Sustainability Assessment of a Biolubricant. J.Industrial Ecology 7 3-4 : 179-192.
Dasgupta S, Hettige H, Wheeler D. 2000. Who Improves Environmental Performance? Evidence from Mexican Industry. J Env Econ Mng. 30:39-
66. deLeon P, Jorge ER, editor. 2010. Voluntary Environmental Programs A Policy
Perspective. United Kingdom: Lexington Books. Delmas M. 2001. Stakeholders and Competitive Advantage: The case of ISO
14001. J.Production and Operations Management 10 3 : 343 - 358. Demirag, Istem. Editor. 2005. Corporate Social Responsibility, Accountability
and Governance: Global Perspectives. Sheffield UK : Greenleaf Publishing. Djogo T, Sunaryo, Suharjito D, Sirait M. 2003. Kelembagaan dan Kebijakan
Dalam Pengembangan Agroforestri. Bogor: World Agroforestry Centre ICRAF.
DPE [Departemen Pertambangan dan Energi] .1992. Studi Evaluasi Lingkungan PLTA Tonsea Lama Tanggari : Laporan Akhir. Jakarta: Departemen
Pertambangan dan Energi-Perusahaan Umum Listrik Negara. Dunn W. 2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjahmada Press.
Dye TR. 1992. Understanding Public Policy. New Jersey: Prentice Hall. Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem; Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen.
Bogor: IPB Press. Eriyatno, Sofyar F.2007. Riset Kebijakan: Metode Penelitian untuk Pascasarjana.
Bogor: IPB Press. Esty DC, Chertaw MR. editor.1997. Thinking Ecologically : An Introduction. The
Next Generation of Environmental Policy. Yele University Press. New Haven.
Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Fletcher A, Guthrie J, Steane P, Roos G, Pike S. 2003. Mapping stakeholder perceptions for the a third sector organization. J. Intellectual Capital. 44:
505-527. Ginting P.2008. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri. Jakarta:
Penerbit Yrama Widya. Hapsari A. 2010. Dampak kegiatan Keramba Jaring Apung terhadap Kualitas Air
Waduk Cirata yang dapat Mempengaruhi Keandalan Unit Pembangkit. Hart S, Gautain A. 1996. Does it pay to be green? An Empirical Examination of
the Relationship between Emission Reduction Firm Performance. Business Strategy and Environment. hlm.30-37
146 Hartrisari. 2007. Sistem dinamik: Konsep Sistem dan Pemodelan untuk Industri
dan Lingkungan. Bogor: Seameo Biotrop. Hermawan TT, Affianto, Susanti A, Soraya E, Wardhana W dan Riyanto S. 2005.
Pemanfaatan Ruang dan Lahan di Taman Nasional Gunung Ciremai: Suatu Rancangan Model. Bogor: Pustaka Latin.
Higley CJ, Francois C, editor.2001. Environmental Voluntary Approaches : Research Insights for Policymakers. The International Policy Workshop on
the Use of Voluntary Approaches; Brussels, 1 Februari 2001. Paris: Centre d’economie industrielle. 2001. hlm. 1-78.
Hicks JR. 1939. Value and Capital : An Inquiry into Some Fundamental Principle of Economic Theory. Oxport: Clarendon Press.
Hogwood BW, Gunn LA. 1984. Policy Analysis for the Real World. New York: Oxford Univ Press.
Hufschmidt 1987. Lingkungan Sistem Alami dan Pengembangan : Pedoman Penilaian Ekonomis. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
[ISO] International Organization for Standardization. 2004. ISO 14001:2004 Environmental Management Systems - Requirements with Guidance for
Use. Geneva: ISO. Indarto.2010. Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi.
Jakarta : Grafika Offset Indriyanto. 2008. Pengantar Budidaya Hutan. Jakarta:Bumi Aksara.
Jaya INS.2002. Penginderaan Jauh Satelit untuk Kehutanan Laboratorium Inventarisasi
Hutan Bogor. Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
Kamer, Pearl M. 2005. Placing an Economic Value on the Services of Public Library in Suffolk Country. New York.
http:sels.suffolk lib.ny.uspdf
library study. Pdf. 29 Juni 2007 Khana M.2001. Non-mandatory Approaches to Environmental Protection. J.
Economic Surveys 15:291-324. Kismartini. 2010. Analisis Trade-Off Sebagai Alat Analisis Kebijakan Publik
didownload dari internet Kodoatie RJ, Roestam S. 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Krismono, Didik WHT, Atmadja H, Siti N, Chairulwan Umar. 1987. Penelitian Limno Biologis Waduk Saguling pada Tahap Post-inundasi. Bull. Penelitian
Perikanan Darat. 63:1-31. Kurniawan R.2010. Sistem Pengolahan Kawasan Kards Maros Pangkep Provinsi
Sulawesi Selatan Secara Berkelanjutan. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.
Lessem R. 1989. Global management principle. UK: Prentice Hall International. Lyon TP, John WM. 1998. Voluntary Approaches to Environmental Regulation :
A Survey . Kelly School of Business. Bloomington : Indiana University.
147 Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Marimin. 2005. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial.
Bogor: IPB Press. Maulana R. 2010. Kajian Status Tropik dan Daya Dukung Perairan bagi
Kegiatan Budidaya Keramba Jaring Apung di Waduk Saguling, Jawa Barat [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.
Meadows D, Randers J. Meadows. 1972. Limits to Growth. New York : Universe Books.
Mitchell RK, Agie BR, Wood DJ.1997. Toward Theory of Stakeholder Identification and Salience: Defining the Principle of Who and What Really
Counts. J. Academy of Management Review 224:853-888. Muhammadi, Aminullah E, Soesilo B. 2001. Analisis Sistem Dinamis:
Lingkungan Hidup, Sosial, Ekonomi, Manajemen. Jakarta: UMJ Press. Munasinghe M. 1993. Environmental Economic and Sustainable Development .
World Bank Paper No.3. The World Bank. Washington DC. Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar ekologi. Ed ke-3. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. [OECD] Organisation for Economic Co-operation and Development. 2003.
Voluntary Approaches for Environmental Policy: Effectiveness, Effeciency and Usage in Policy Mixes. Paris : OECD Publication Services.
[PJB] Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata. 2010. Data Air Masuk PLTA Cirata tahun 1988-2010 dokumen arsip PLTA Cirata. Kabupaten
Purwakarta. [PJB] Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata. 2011. Database
Kualitas Air PLTA Cirata dokumen arsip PLTA Cirata. Kabupaten Purwakarta.
[PJB] Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Cirata. 2011. Penanaman Penghijauan di Kawasan PLTA Cirata dokumen arsip PLTA Cirata.
Kabupaten Purwakarta. [PLTA] Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling. 2010. Data Air Masuk UBP
PLTA Saguling 1986 -2010 dokumen arsip PLTA Saguling. Kabupaten Bandung Barat.
[PLTA] Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling. 2011. Database Kualitas Air UBP Saguling dokumen arsip PLTA Saguling. Kabupaten Bandung Barat.
[PLTA] Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling. 2011. Road map Penghijauan di PLTA Saguling dokumen arsip PLTA Saguling.Kabupaten Bandung
Barat. [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 1989. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan RKL RPL PLTA Saguling. Jakarta: PLN.
148 [PLN] Perusahaan Listrik Negara. 2010. Statistik Listrik PLN 2005-2009. Jakarta:
PLN. [PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2005. Laporan RKL dan
RPL Pengoperasian PLTA Tanggari I Tahun 2005. Kabupaten Minahasa Utara.
[PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2006. Laporan RKL dan RPL Pengoperasian PLTA Tanggari I Tahun 2006. Kabupaten Minahasa
Utara. [PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2007. Laporan RKL dan
RPL Pengoperasian PLTA Tanggari I Tahun 2007. Kabupaten Minahasa Utara.
[PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2008. Laporan RKL dan RPL Pengoperasian PLTA Tanggari I Tahun 2008. Kabupaten Minahasa
Utara. [PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2009. Laporan RKL dan
RPL Pengoperasian PLTA Tanggari I Tahun 2009. Kabupaten Minahasa Utara.
[PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2010. Laporan RKL dan RPL Pengoperasian PLTA Tanggari I Tahun 2010. Kabupaten Minahasa
Utara. [PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2005. Laporan RKL dan
RPL Pengoperasian PLTA Tanggari II Tahun 2005. Kabupaten Minahasa Utara.
[PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2006. Laporan RKL dan RPL Pengoperasian PLTA Tanggari II Tahun 2006. Kabupaten Minahasa
Utara. [PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2007. Laporan RKL dan
RPL Pengoperasian PLTA Tanggari II Tahun 2007. Kabupaten Minahasa Utara.
[PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2008. Laporan RKL dan RPL Pengoperasian PLTA Tanggari II Tahun 2008. Kabupaten Minahasa
Utara. [PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2009. Laporan RKL dan
RPL Pengoperasian PLTA Tanggari II Tahun 2009. Kabupaten Minahasa Utara.
[PLN] Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo. 2010. Laporan RKL dan RPL Pengoperasian PLTA Tanggari II Tahun 2010. Kabupaten Minahasa
Utara. PPSDAL UNPAD 2008. Laporan Kajian Erosi dan Sedimentasi Waduk Saguling.
Bandung: PPSDAL UNPAD Pearce D, Markandya, A, Barbier, E. 1989. Blueprint for a Green Economy.
Earthscan. London.
149 Pearce D, Moran. 1994. The Economic Value of Biodiversity. IUCN- The World
Conservation Union. London. UK. Pigou. 1920. The Economics of Welfare. London: Macmillan and Co.
Praharsa E.2005. Sistem Informasi Geografis. Bandung : CV Informatika Bandung.
Prakash A, Potoski. 2006. Racing to the bottom?: trade, environmental governance, and ISO 14001. Am J Pol Sci.50:2.
Rianse U.2010. Agroforestri Solusi Sosial dan Ekonomi Pengelolaan Sumber Daya Hutan. Bandung : Alfabeta, CV
[RNMISD] The Research Network on Market Based Instruments for Sustainable Development. 1998. Environmental Policy Research Brief. Number 1.
Voluntary Approach for the Improvement of Environmental Performance.
Russo MV, 2002. Institutional Change and Theories of Organizational Strategy: ISO 14001 and Toxic Emissions in the Electronics Industry. Academy of
Management Proceedings.
Sanim B. 2011. Sumberdaya Air dan Kesejahteraan Publik Suatu Tinjauan Teoritis dan Kajian Praktis. Bogor: IPB Press.
Sargent RG. 1998. Validation and Verification of Simulation Models. Dalam : Mdeiros DJ, Watson EF, Carson JF, Manivannan MS, editor. Proceeding
Soft the 1998 Winter Simulation Conference; Washington, 13-16 Dec 1998. SanDiego : IEEE, ACM, Soc Comp Sim Int. hlm 121-130.
Segerson K ,Thamas JM. 1998. Voluntary Environmental Agreements : Good or Bad News for Environmental Protection?. J Env Econ Mng. 36: 109-130.
Siregar S. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian. Jakarta :Grasindo. Soebarsono AG. 2008. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Soemarwoto O. 2001. Peluang Berbisnis Lingkungan Hidup di Pasar Global
untuk Pembangunan Berkelanjutan. Makalah Seminar untuk Kebijakan Perlindungan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan di Era
Reformasi dalam Menghadapi KTT Rio +10. Jakarta.8 Februari 2001.
Suharto ES. 2008. Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sundawati S, Sanudin. 2009. Analisis pemangku kepentingan dalam upaya pemulihan ekosistem tangkapan air danau toba. JMHT XV3 : 102-108
Suripin 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : Andi offset Sushil. 1993. System dynamics: A Practical Approach for Managerial Problems.
New Delhi: Wiley Eastern Ltd. Sutopo MF.2011. Pengembangan Kebijakan Pembayaran Jasa Lingkungan
dalam Pengelolaan Air Minum Studi Kasus DAS Cisadane Hulu. Disertasi. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
150 Thomas, K.L. 2003. An Evaluation of Valuntary Instruments for Environemntal
Management : Comparing the Regulation of Toxic Substancec in Canada and the United States. Disertation in Political Science. McMaster
University
.
Tietenberg T, Wheeler D. 1998. Empowering the Community Information Strategies for Pollution Control.
http:www.worldbank.orgniprnewappr. html. [ 2
Januari 2005]. Tjokrokusumo SW. 2000. Biomonitoring Lahan Perairan untuk Pengelolaan dan
Pemanfaatan Danau dan Waduk Serbaguna secara Berkelanjutan. Prosiding semiloka nasional pengelolaan dan pemanfaatan danau dan
waduk. Universitas Padjajaran. Bandung.
Turner BL, Meyer WB, Skole DL. 1994. Global land useland cover change: towards an integrated study. Ambio 231:91-95.
Uchida T. 2004. Voluntary Approaches to Environmental Protection. A Discussion Submitted in Partial Fulfillment of the Requirements for the
Degree of Doctor Philosophy in the Andrew Young School of Policy Studies of Georgia State University. United States: Georgia State
University.
Weimer DL, Vining AR. 1989. Policy Analysis: Concept and Practice. New York: Prentice-Hall Int.
Yakin A. 1997. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan; Teori dan Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta : Akademi Pressindo.
Yusoff H, Glen L. 2010. International Differences on Corporate Environmental Disclosure Practices : A Comparison Between Malaysia and Australia.
School of Commerce University of South Australia. Weng, Q. 2002. Land use change analysis in the Zhujiang Delta of China using
satellite remote sensing, GIS and stochastic modelling. J Env Mng. 64:273– 284.
[WCED] World Commission on Environmental Development. 1987. Our Common Future. World Conference on Environment and Development.
Oxford : Oxford University Press. Widada. 2004. Nilai Manfaat Ekonomi dan Pemanfaatan Taman Nasional
Gunung Halimun bagi Masyarakat. Disertasi. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Wu, Bing Xu, Le Mang. 2006. Monitoring and predicting land use change in Beijing using remote sensing and GIS. Landscape and Urban Planning
78:322–333. _____.2010. Seri Perundang tentang Lingkungan Hidup. Jakarta :Pustaka
Yustisia. _____.2009. Undang-undang Pemerintah Daerah. Jakarta : Asa Mandiri.
_____.2010. Kumpulan Peraturan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2010. Jakarta : Harvasindo.
151 _____.2010. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air.
Bandung : Citra Umbara.
L A M P I R A N
Lampiran 1. Kualitas Air Rata-rata Median inlet dan outlet di PLTA Saguling Tahun 2005 -2010
Parameter Satuan
Tahun ke - Baku Mutu
Kelas IV PP
No.822001 2005
2006 2007
2008 2009
2010 INLET
Suhu C
27,3 27,2
26,5 26,6
27,2 27,3
Deviasi 5 TDS
mgL 267
168 187,5
160 100,97
142,2 2000
TSS mgL
10,5 10,5
15 4
6 8,7
400 Fe
mgL 0.13
0,09 0,07
0,18 0,46
- COD
mgL 19,60
17,23 29,67
18,75 20,19
16,47 100
BOD mgL
8,75 9.46
10,60 9,72
12,73 8,92
12 DO
mgL 2,6
3,85 4,32
3,3 H
2
S mgL
0,077 0,154
0,003 0,002
0.01 -
pH -
7,6 7,4
7,6 7,9
8,3 7,7
5 -9 NO
3 -
mgL 1,4
1,99 0,64
1,15 2,61
2,65 20
PO4
-3
_ mgL
0,21 0,21
0,14 0,16
0,23 0,20
5 OUTLET
Suhu C
26.85 26.6
26.05 26.6
26.5 26.7
Deviasi 5 TDS
mgL 227
197 204
174 115
17.5 2000
TSS mgL
9 14
14.5 3
47 26
400 Fe
mgL 0.1
0.15 0.13
0.02 0.20
0.93 -
COD mgL
16.98 17.44
18.43 14.58
15.25 20.42
100 BOD
mgL 7.85
9.79 12.25
6.37 12.63
11.72 12
DO mgL
1.93 3.2
1.5 2.1
H
2
S mgL
0.285 0.009
0.176 0.078
- pH
- 7.2
7.3 7.4
7.1 7.1
7.2 5 -9
NO
3 -2
mgL 1.81
2.14 0.75
0.69 4.72
2.42 20
PO4
-3
mgL 0.25
0.19 0.11
0.22 0.30
0.24 5
Keterangan : : melewati baku mutu; - : tidak ada dipersyaratkan; -:tidak ada data
Sumber : diolah dari laporan PLTA Saguling Tahun 2005 -2010
Lampiran 2. Kualitas Air Rata-rata Median inlet dan outlet di PLTA Cirata Tahun 2005 -2010
Parameter Satuan
Tahun ke - Baku Mutu
Kelas IV PP
No. 822001 2005
2006 2007
2008 2009
2010 INLET
Suhu C
27,9 27,5
27,9 28,2
28,3 27,7
Deviasi 5 TDS
mgL 160
146 15,7
123 75
112 2000
TSS mgL
17,2 15,8
7,2 3,6
7,4 3,6
400 Fe
mgL 0,34
0,23 0,2
0,07 0,04
0,27 -
COD mgL
18,84 23,60
16,3 17,42
14.22 16,83
100 BOD
mgL 10,44
14,36 8,5
8,82 8,85
10,94 12
DO mgL
5,65 5,17
3,50 3,72
3.77 3,77
H
2
S mgL
- -
- 0,009
0,005 0,057
- pH
- 7,7
7,2 7,5
7,6 7,7
7,6 5 -9
NO
3 -2
mgL 0.03
0,04 0,6
1,23 2,03
1,53 20
PO4
-3
mgL 0,35
0,32 0,20
0,32 0,23
0,27 5
OUTLET Suhu
C 25,8
28 27,5
28,3 27,3
27,5 Deviasi 5
TDS mgL
129 142
167 141
101 150
2000 TSS
mgL 70,3
14 11,6
4 12,1
2,4 400
Fe mgL
4,36 0,38
0,20 0,06
0,33 0,05
- COD
mgL 18,04
23,44 13,70
15,57 10,72
13,66 100
BOD mgL
9,49 15,85
6,70 8,97
6,28 8,08
12 DO
mgL 7,2
5,5 3.1
4,6 2,1
2 H
2
S mgL
0,002 -
pH -
7,4 7,4
7,4 7,3
7,4 7
5 -9 NO
3 -2
mgL 0,52
0,17 0,60
1,61 1,38
3,45 20
PO4
-3
mgL 0,02
0,11 0,3
0,35 0,26
0,26 5
Keterangan : : melewati baku mutu; - : tidak ada dipersyaratkan; -:tidak ada data
Sumber : diolah dari laporan PLTA Cirata Tahun 2005 -2010
Lampiran 3. Kualitas Air Rata-rata Median inlet dan outlet di PLTA Tanggari I Tahun 2005 -2010
Parameter Satuan
Tahun ke - Baku Mutu
Kelas IV 2005
2006 2007
2008 2009
2010 PP
No.822001 INLET TANGGARI I
Suhu C
24.0 26.0
29.8 28.5
28.1 27.4
Deviasi 5 TDS
mgL 128
121 214
301 299
62 2000
TSS mgL
12.4 12.2
8.4 18.0
24.9 51.6
400 Fe
mgL 0.28
0.24 0.46
0.01 2.65
0.02 -
COD mgL
18.01 19.90
7.15 9.41
10.40 -
100 BOD
mgL 6.01
6.60 1.00
2.37 2.95
- 12
DO mgL
- -
- -
- -
H
2
S mgL
- -
- 0.002
- -
pH -
6.7 6.9
6.7 7.5
7.0 7.2
5 -9 NO
3 -2
mgL 1.06
0.50 3.74
3.51 5.50
0.92 20
PO4
-3
_ mgL
0.00 0.00
- -
- 0.13
5 OUTLET TANGGARI I
Suhu C
24.5 26.0
30.0 29.3
28.6 27.3
Deviasi 5 TDS
mgL 132
122 159
368 312
63 2000
TSS mgL
11.1 11.8
18.8 28.5
26.4 69.6
400 Fe
mgL 0.36
0.30 0.16
0.00 3.40
0.02 -
COD mgL
18.45 20.25
15.45 11.26
11.35 -
100 BOD
mgL 5.93
7.00 2.55
2.72 2.74
- 12
DO mgL
- -
- -
- -
H
2
S mgL
- -
- -
0.002 -
- pH
-
6.7 6.9
7.2 7.2
6.9 7.3
5 -9 NO
3 -2
mgL 0.86
0.61 4.12
4.41 5.42
1.10 20
PO4
-3
mgL 0.00
0.00 -
- -
0.14 5
Keterangan : : melewati baku mutu; - : tidak ada dipersyaratkan; -: tidak ada data
Sumber : diolah dari laporan PLTA TANGGARI I Tahun 2005 -2010
Lampiran 4. Kualitas Air Rata-rata Median inlet dan outlet di PLTA Tanggari II Tahun 2005 -2010
Parameter Satuan
Tahun ke - Baku Mutu
Kelas IV PP
No.822001 2005
2006 2007
2008 2009
2010
PLTA TANGGARI II
Suhu C
29.8 25.4
29.7 29.4
29.3 27.6
Deviasi 5 TDS
mgL 115
121 182
317 203
123 2000
TSS mgL
12.4 12.9
6.2 20.9
18.9 16.0
400 Fe
mgL 0.00
0.32 0.14
- 2.70
0.02 -
COD mgL
15.60 22.50
6.10 11.00
0.00 -
100 BOD
mgL 3.33
8.45 2.30
2.25 0.00
- 12
DO mgL
- -
- -
- -
H
2
S mgL
- -
0.001 -
0.0015 -
- pH
-
6.9 6.9