Sub-model Ekonomi Model Dinamik Pengelolaan Sumberdaya Air PLTA

123 Tabel 20 Hasil simulasi perubahan penggunaan lahan. Sumber : hasil analisis, 2011 Hasil simulasi penggunaan lahan tersebut juga akan mempengaruhi kondisi sumberdaya air yang terkonservasi pada lahan tersebut. Perubahan penggunaan lahan akan mengubah karakteristik air permukaan dan bawah permukaan. Perubahan karakteristik sumberdaya air juga akan mempengaruhi nilai jasa lingkungan yang dihasilkannya. Hal ini disebabkan jasa lingkungan sumberdaya air dipengaruhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas air yang dimanfaatkan.

4.7.3 Sub-model Ekonomi

Sub model ekonomi direpresentasikan oleh nilai ekonomi jasa lingkungan sumber daya air PLTA berbasis sukarela. Nilai total jasa lingkungan terbagi atas nilai guna langsung direct use value, nilai guna tidak langsung indirect use value dan nilai bukan guna non-use value. Nilai guna langsung jasa lingkungan terdiri dari nilai keuntungan produksi listrik dan budidaya ikan, dan nilai ekowisata. Nilai guna tidak langsung terdiri dari nilai serapan karbon, nilai cadangan air tanah, dan nilai cadangan air waduksungai. Sementara nilai bukan guna jasa lingkungan terdiri dari nilai pilihan dan nilai kelestarian. Hasil simulasi nilai guna jasa lingkungan sumberdaya air disajikan pada Gambar 32. Nilai keuntungan dari produksi listrik, produksi budidaya ikan dan ekowisata diperkirakan cenderung menurun dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan terjadinya degradasi sumberdaya alam yang berakibat pada kerusakan sumberdaya air secara langsung. Menurunnya kuantitas, kualitas, dan kontinuitas sumberdaya air akan menurunkan nilai produksi listrik dan budidaya ikan secara langsung. Selain itu, kerusakan sumberdaya alam secara keseluruhan juga akan mengurangi nilai ekowisata di sekitar kawasan PLTA. Secara ekonomis, hal ini akan menurunkan nilai guna langsung dari jasa lingkungan sumberdaya air dari Rp 511 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 505 miliar pada tahun 2021. Time Hutan Permukiman Sawah Semak Lahan Terbuka Pertanian Lahan Kering Perkebunan Jan 01, 2001 Jan 01, 2006 Jan 01, 2011 Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 38,139.80 15,114.14 5,989.47 2,373.52 940.59 39,782.58 40,762.82 41,767.22 42,796.36 43,850.86 64,940.11 64,998.58 65,057.10 65,115.67 65,174.29 1,060.72 17,409.69 108,141.82 110,670.05 110,989.86 8,452.20 14,993.78 0.00 0.00 0.00 66,280.20 49,240.84 40,694.02 37,307.06 35,964.87 2,300.00 18,435.76 26,529.34 29,736.68 31,007.70 124 Gambar 32 Hasil simulasi nilai guna jasa lingkungan sumberdaya air. Sementara nilai guna tak langsung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun meskipun pada kisaran pertumbuhan yang relatif kecil. Hal ini disebabkan nilai cadangan air tanah dan cadangan air waduk dihitung secara rata-rata per tahun, sehingga tidak mengalami peningkatan nilai dari tahun ke tahun. Hal yang mendorong pertumbuhan hanya berasal dari peningkatan nilai serapan karbon yang bergantung dari peningkatan harga karbon dari tahun ke tahun. Secara keseluruhan. Nilai guna setiap jasa lingkungan disajikan secara lengkap pada dan Tabel 21. Tabel 21 Hasil simulasi nilai guna langsung a dan tidak langsung b jasa lingkungan sumberdaya air a b Sumber: hasil analisis, 2011 Hasil simulasi nilai bukan guna jasa lingkungan sumberdaya air disajikan Jan 01, 2001 Jan 01, 2006 Ja n 01, 2011 Ja n 01, 2016 Ja n 01, 2021 100,000,000,000 200,000,000,000 300,000,000,000 400,000,000,000 500,000,000,000 Be ne fit Listrik Be ne fit Ik a n Nila i Ek o wisa ta Nila i Guna La ngsung Nila i Se ra pa n Ka rbo n Nila i Air Ta na h Nila i Air W a duk Nila i Guna Ta k -Langsung Tahun N il a i E k o n o m i R p Time Benefit Listrik Benefit Ikan Nilai Ekowisata Nilai Guna Langsung Jan 01, 2001 Jan 01, 2006 Jan 01, 2011 Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 280,948,440,280.44 279,763,437,467.97 278,583,432,838.31 277,408,405,309.80 276,238,333,889.69 233,080,390,000.00 231,976,102,124.16 230,876,471,986.35 229,781,479,940.88 228,691,106,424.89 217,540,000.00 228,636,726.30 240,299,497.16 252,557,186.55 265,440,141.29 514,246,370,280.44 511,968,176,318.42 509,700,204,321.82 507,442,442,437.23 505,194,880,455.87 Time Nilai Serapan Karbon Nilai Air Tanah Nilai Air Waduk Nilai Guna Tak-Langsung Jan 01, 2001 Jan 01, 2006 Jan 01, 2011 Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 35,577,531,494.40 37,392,343,158.36 39,299,728,456.23 41,304,409,573.70 43,411,349,575.40 330,174,373,200.00 330,174,373,200.00 330,174,373,200.00 330,174,373,200.00 330,174,373,200.00 848,400,000.00 848,400,000.00 848,400,000.00 848,400,000.00 848,400,000.00 366,600,304,694.40 368,415,116,358.36 370,322,501,656.23 372,327,182,773.70 374,434,122,775.40 125 pada Gambar 33. Nilai bukan guna jasa lingkungan cenderung akan terus meningkat dari Rp 11 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 13 miliar pada tahun 2021. Hal ini disebabkan nilai jasa lingkungan pilihan dan kelestarian juga cenderung meningkat terus. Nilai bukan guna setiap jasa lingkungan disajikan secara lengkap pada dan Tabel 22. Gambar 33 Hasil simulasi nilai bukan guna jasa lingkungan sumberdaya air. Tabel 22 Hasil simulasi nilai bukan guna jasa lingkungan sumberdaya air Sumber : hasil analisis, 2011 Secara keseluruhan nilai total ekonomi total economic value – TEV tetap meningkat karena adanya peningkatan nilai guna dan nilai bukan guna. TEV diperkirakan akan meningkat dari Rp 894 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 895 miliar pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ekonomi total sebagian besar disumbang oleh nilai guna jasa lingkungan sumberdaya air. Hasil simulasi nilai guna, nilai bukan guna, dan nilai ekonomi total jasa lingkungan sumberdaya air disajikan pada Tabel 23. Hasil simulasi nilai jasa lingkungan sumberdaya air menunjukkan bahwa air Ja n 01, 2001 Ja n 01, 2006 Ja n 01, 2011 Jan 01, 2016 Ja n 01, 2021 5,000,000,000 10,000,000,000 Nila i P ilihan Nila i Ke lesta ria n Nila i Buk a n Guna Tahun N il a i E k o n o m i R p Time Nilai Pilihan Nilai Kelestarian Nilai Bukan Guna Jan 01, 2001 Jan 01, 2006 Jan 01, 2011 Jan 01, 2016 Jan 01, 2021 7,730,987,500.00 8,328,469,167.98 8,972,126,611.51 9,665,528,479.40 10,412,519,219.95 2,319,296,250.00 2,498,540,750.39 2,691,637,983.45 2,899,658,543.82 3,123,755,765.99 10,050,283,750.00 10,827,009,918.37 11,663,764,594.96 12,565,187,023.23 13,536,274,985.94 126 bisa sangat bernilai ekonomis tinggi dari aspek lingkungan, meskipun tidak seluruhnya secara langsung dalam bentuk uang tunai. Meskipun demikian penggunaan langsung jasa lingkungan air, seperti pembangkit produksi listrik, produksi budidaya ikan, dan pemanfaatan oleh industri bisa mendukung perlindungan dan pengelolaannya. Adanya penyisihan keuntungan produksi listrik dan budidaya ikan secara sukarela dalam bentuk CSR diharapkan mampu mendukung program perlindungan sumberdaya air. Oleh karena itu, nilai ekonomi jasa lingkungan sumberdaya air ini harus disosialisasikan dan didiseminasikan kepada seluruh stakeholder untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya nilai ekonomi sumberdaya air. Tabel 23 Hasil simulasi nilai total jasa lingkungan sumberdaya air Sumber : hasil analisis, 2011 Sesuai dengan asumsi penyisihan dana perusahaan sebesar 2 dari dana keuntungan bersih, maka dari produksi listrik dan budidaya ikan diperkirakan dapat menghasilkan dana CSR sebesar Rp 15 milyar per tahunnya. Dana ini bisa digunakan untuk mendukung pengelolaan dan perlindungan sumberdaya air dalam berbagai program aksi. Program-program tersebut antara lain untuk konservasi wilayah DAS hulu PLTA melalui penghijauan, sosialisasi konservasi, pemberdayaan masyarakat, penurunan beban pencemar dan lain sebagainya.

4.7.4 Skenario Pengelolaan Sumberdaya Air PLTA