121 Tampilan menu model pengelolaan sumber daya air PLTA berbasis sukarela
dibuat guna memudahkan alur simulasi yang akan dilakukan. Menu model tersebut menampilkan judul dengan hyperlink pada setiap sub-menu yang akan
ditampilkan dalam simulasi.
4.7.1 Sub-model Sosial
Sub-model sosial dibangun berdasarkan pertumbuhan penduduk yang terjadi di sekitar PLTA. Selain itu sub-model ini terkait dengan sub-model ekonomi,
khususnya penyisihan dana CSR oleh perusahaan yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat. Dinamika pendanaan CSR tersebut diprediksi akan
mempengaruhi indeks pemberdayaan masyarakat. Hasil simulasi model terhadap komponen sosial menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan jumlah penduduk. Penduduk sekitar PLTA berjumlah sekitar 717.770 jiwa pada tahun 2011 dan akan meningkat terus hingga mencapai jumlah
sekitar 833.001 jiwa pada tahun 2021 Gambar 30. Peningkatan jumlah penduduk tersebut akan memberikan tekanan terhadap
penggunaan sumberdaya alam yang ada di sekitar PLTA. Salah satunya adalah meningkatnya kebutuhan lahan untuk pemenuhan kehidupan penduduk.
Kebutuhan tersebut antara lain lahan untuk permukiman yang terus meningkat seiiring meningkatnya jumlah penduduk. Penggunaan lahan untuk permukiman
ini akan mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di sekitar PLTA.
Gambar 30 Hasil simulasi jumlah penduduk.
Ja n 01, 2001 Ja n 01, 2006
Jan 01, 2011 Ja n 01, 2016
Jan 01, 2021 300,000
600,000
Tahun P
e n
d u
d u
k
122
Hasil simulasi dinamika pendanaan CSR corporate social responsibility dan indeks pemberdayaan masyarakat menunjukkan kaitan yang sangat signifikan.
Penurunan nilai CSR secara langsung akan menekan indeks pemberdayaan masyarakat.
4.7.2 Sub-model Lingkungan
Sub-model lingkungan terutama direpresentasikan oleh aspek penggunaan lahan pada DAS hulu PLTA. Hasil simulasi penggunaan lahan menunjukkan luas
lahan semak belukar meningkat secara pesat dari 1.060 ha pada tahun 2001 menjadi seluas 108.141
ha pada tahun 2011, tetapi akan melambat pertumbuhannya hingga mencapai luas sekitar 110.989 ha pada tahun 2021. Hal
ini merupakan konversi terhadap berbagai penggunaan lahan lainnya, terutama lahan terbuka dan pertanian lahan kering. Peningkatan luas perkebunan juga
berkembang pesat dari 2.300 ha pada tahun 2001 menjadi seluas 31.007 ha pada tahun 2021. Peningkatan luas perkebunan ini terutama menurunkan luasan hutan
secara signifikan. Semula lahan terbuka meningkat pada tahun 2001 hingga tahun 2006, tetapi menurun drastis hingga diperkirakan habis menjadi lahan terbangun
pada tahun 2011. Penggunaan lahan yang relatif kecil perubahannya adalah sawah dan permukiman. Hasil simulasi perubahan penggunaan lahan secara
lengkap disajikan pada Gambar 31 dan Tabel 20.
Gambar 31 Hasil simulasi perubahan penggunaan lahan.
Jan 01, 2001 Jan 01, 2006
Jan 01, 2011 Jan 01, 2016
Jan 01, 2021 50,000
100,000 Hutan
Perm ukim an Pertanian Lahan Kering
Sa wah Lahan Terbuka
Se m ak Perkebunan
Tahun
L u
a s
h a
123 Tabel 20 Hasil simulasi perubahan penggunaan lahan.
Sumber : hasil analisis, 2011 Hasil simulasi penggunaan lahan tersebut juga akan mempengaruhi kondisi
sumberdaya air yang terkonservasi pada lahan tersebut. Perubahan penggunaan lahan akan mengubah karakteristik air permukaan dan bawah permukaan.
Perubahan karakteristik sumberdaya air juga akan mempengaruhi nilai jasa lingkungan yang dihasilkannya. Hal ini disebabkan jasa lingkungan sumberdaya
air dipengaruhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas air yang dimanfaatkan.
4.7.3 Sub-model Ekonomi