126 bisa sangat bernilai ekonomis tinggi dari aspek lingkungan, meskipun tidak
seluruhnya secara langsung dalam bentuk uang tunai. Meskipun demikian penggunaan langsung jasa lingkungan air, seperti pembangkit produksi listrik,
produksi budidaya ikan, dan pemanfaatan oleh industri bisa mendukung perlindungan dan pengelolaannya. Adanya penyisihan keuntungan produksi
listrik dan budidaya ikan secara sukarela dalam bentuk CSR diharapkan mampu mendukung program perlindungan sumberdaya air. Oleh karena itu, nilai
ekonomi jasa lingkungan sumberdaya air ini harus disosialisasikan dan didiseminasikan kepada seluruh stakeholder untuk meningkatkan pemahaman
tentang pentingnya nilai ekonomi sumberdaya air. Tabel 23 Hasil simulasi nilai total jasa lingkungan sumberdaya air
Sumber : hasil analisis, 2011 Sesuai dengan asumsi penyisihan dana perusahaan sebesar 2 dari dana
keuntungan bersih, maka dari produksi listrik dan budidaya ikan diperkirakan dapat menghasilkan dana CSR sebesar Rp 15 milyar per tahunnya. Dana ini bisa
digunakan untuk mendukung pengelolaan dan perlindungan sumberdaya air dalam berbagai program aksi. Program-program tersebut antara lain untuk konservasi
wilayah DAS hulu PLTA melalui penghijauan, sosialisasi konservasi, pemberdayaan masyarakat, penurunan beban pencemar dan lain sebagainya.
4.7.4 Skenario Pengelolaan Sumberdaya Air PLTA
Degradasi lahan akan terus berlangsung jika dibiarkan seperti kondisi yang ada saat ini. Jika program perlindungan dan pengelolaan lingkungan bisa
diimplementasikan, maka akan ada perbaikan lingkungan. Skenario disusun terhadap perbaikan penggunaan lahan sebagai hulu masalah dalam pengelolaan
sumberdaya air. Skenario dibuat terdiri dari skenario saat ini existing, skenario moderat, dan skenario optimis.
Time Nilai Guna Langsung Nilai Guna Tak-Langsung
Nilai Bukan Guna TEV
Jan 01, 2001 Jan 01, 2006
Jan 01, 2011 Jan 01, 2016
Jan 01, 2021 514,246,370,280
511,968,176,318 509,700,204,322
507,442,442,437 505,194,880,456
368,767,413,200 370,692,769,177
372,716,337,660 374,843,128,472
377,078,406,989 10,050,283,750
10,827,009,918 11,663,764,595
12,565,187,023 13,536,274,986
893,064,067,230 893,487,955,414
894,080,306,576 894,850,757,932
895,809,562,431
127 Skenario existing merupakan proyeksi kondisi aktual jika tidak dilakukan
intervensi. Skenario moderat merupakan proyeksi existing dengan pencapaian perbaikan kondisi lingkungan pada tingkat sedang. Sementara skenario optimis
dibangun dengan asumsi bisa terjadi pencapaian perbaikan lingkungan yang cukup baik.
Skenario disimulasikan terhadap sub-model lingkungan terutama pada aspek perubahan penggunaan lahan. Kondisi eksisting menunjukkan adanya penurunan
luas hutan sebesar 16,9 per tahun dan peningkatan luas lahan perkebunan sebesar 51,5 per tahunnya. Jika program reboisasi yang dapat menahan laju
penggundulan hutan sebesar 10 pada skenario moderat dan sebesar 15 pada skenario optimis, maka akan terjadi perbaikan kondisi lingkungan. Hasil simulasi
dengan asumsi tersebut disajikan pada Gambar 34 dan Tabel 24. Skenario dilakukan terutama terhadap perubahan penggunaan lahan hutan
dan perkebunan yang berdasarkan interpretasi spasial saling mempengaruhi. Hasil simulasi dengan beberapa skenario tersebut menunjukkan bahwa masih
terjadi laju pengurangan luas hutan, tetapi terjadi pengurangan secara signifikan pada skenario moderat dan lebih besar lagi pada skenario optimis. Hal ini juga
berimplikasi pada pengurangan laju pertumbuhan lahan perkebunan yang dibangun dari konversi lahan hutan.
Gambar 34 Hasil simulasi skenario penggunaan lahan.
Jan 01, 2001 Jan 01, 2006
Jan 01, 2011 Jan 01, 2016
Jan 01, 2021 10,000
20,000 30,000
Hutan Mod_Hutan
O pt_Hutan Perk ebunan
Mod_Perk ebunan O pt_ Perk ebunan
Tahun L
u a
s h
a
128 Jika bisa dilakukan pengurangan laju konversi hutan menjadi lahan
perkebunan sebesar 10 setiap tahunnya, maka laju pengurangan hutan akan berkurang menjadi sekitar 6,9 dari kondisi awal sebesar 16,9 setiap tahunnya.
Hal ini akan berimplikasi pada pengurangan laju pertumbuhan lahan perkebunan dari hasil konversi hutan.
Tabel 24 Hasil simulasi skenario perubahan penggunaan lahan
Kondisi eksisting saat ini diperkirakan akan mengurangi luas hutan dari 5.989 ha pada tahun 2011 menjadi hanya 940 ha pada tahun 2021. Skenario
moderat diprediksikan mampu mempertahankan hutan menjadi 2.615 ha hingga tahun 2021. Sementara skenario optimis diperkirakan mampu mempertahankan
hutan hingga 4.977 ha pada tahun 2021. Hal ini berimplikasi pada berkurangnya pertumbuhan luas perkebunan yang seharusnya mencapai 31.007 pada tahun 2021,
diprediksikan akan menjadi 29.522 ha pada skenario moderat dan menjadi 27.427 ha pada skenario optimis.
4.7.5 Validasi Model