Pendekatan Sistem TINJAUAN PUSTAKA

45 dituangkan dalam bentuk pertanyaan. Nilai kelestarian waduk dihitung berdasarkan nilai kelestarian WTP dikalikan dengan jumlah kepala keluarga di wilayah penelitian.

D. Nilai Ekonomi Total TEV

Nilai ekonomi total perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air di PLTA merupakan jumlah dari keseluruhan nilai guna langsung dan nilai guna tidak langsung dengan rumus seperti di bawah ini. TEV = [NPL+NPTL] NT = [{NProd.Listrik + NEP.ikan + NEEkowisata + NEPenghijaua + NC Air Tanah + NC Air Waduk } + {NP el +NP il }] Keterangan: TEV = Total Economic Value NPL = Nilai Penggunaan Langsung NPTL = Nilai Penggunaan Tak Langsung N E P.Ikan = Nilai Ekonomi Produksi Ikan Keramba Jaring Apung NE Ekowisata = Nilai Ekonomi Ekowisata NE Penghijauan = Nilai Ekonomi Pengijauan serapan karbon NC Air tanah = Nilai Cadangan Air Tanah NC Air Waduk = Nilai Cadangan Air Waduk NP el = Nilai Pelestarian NP il = Nilai Pilihan

2.5 Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masalah yang kompleks dan bersifat antar disiplin sebagai bagian dari sistem. Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan analisa organisatoris yang menggunakan ciri-ciri sistem sebagai titik tolak analisa Marimin 2005. Sementara sistem sendiri adalah suatu gugus dari elemen yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari 46 tujuan-tujuan Manetsch Park 1979 dalam Eriyatno 1999. Pendekatan sistem memiliki dua hal umum sebagai tandanya, yaitu 1 dalam semua faktor penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah; dan 2 dibuat suatu model kuantitatif untuk membentuk keputusan secara rasional Marimin 2005. Sistem yang diberi abstrak dan deskripsi yang disederhanakan memudahkan penggunaan model untuk menentukan usaha-usaha penelitian atau menguraikan garis besar suatu masalah untuk pengkajian yang lebih mendetail Odum 1993. Representasi umum berbagai kaitan tersebut bisa digambarkan dalam sebuah diagram input-output. Diagram tersebut merepresentasikan input lingkungan, input terkendali dan tak terkendali, output dikehendaki dan tak dikehendaki, serta manajemen pengendalian. Sedangkan parameter rancangan sistem dipresentasikan sebagai kotak gelap black box pada tengah diagram, yang menunjukkan terjadinya proses transformasi input menjadi output Gambar 7. Gambar 7 Diagram input-output model perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air berbasis sukarela. Analisis terhadap cara berfikir sistemik bisa dilakukan dengan analisis 47 sistem dinamik. Dalam analisis sistem dinamik, gambaran keadaan dunia nyata real world disimplifikasi dalam sebuah model. Model tersebut dapat disimulasikan untuk menggambarkan prilaku sistem Kurniawan 2010. Hal ini bisa digunakan untuk mencari berbagai kombinasi yang bisa memenuhi tujuan perlindungan dan pengelolaan lingkungan PLTA berbasis sukarela.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PLTA yang telah memperoleh sertifikat ISO 14001 yaitu PLTA Cirata dan PLTA Saguling yang berada di Provinsi Jawa Barat, PLTA Tanggari I dan PLTA Tanggari II yang berada di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian dilaksanakan selama 14 empat belas bulan. Objek penelitian di Provinsi Jawa Barat terdiri dari PLTA Saguling dan PLTA Cirata. Sehingga lokasi wilayah penelitian yang dikaji terhadap DAS daerah aliran sungai Waduk Saguling dan DAS Waduk Cirata Gambar 8. Sementara objek penelitian di Provinsi Sulawesi Utara terdiri dari PLTA Tanggari I dan PLTA Tanggari II. Lokasi wilayah penelitian disajikan pada Gambar 9 yang merupakan wilayah DAS Tondano yang melingkupi DAS PLTA Tanggari I dan II. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan desain model kebijakan dan strategi perlindungan dan pengelolaan sumberdaya air berbasis sukarela di PLTA. Tidak semua PLTA di Indonesia menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001, sehingga teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Dari 55 PLTA yang ada di Indonesia, berdasarkan data yang diperoleh dari Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional KAN, Januari 2011, terdapat 6 PLTA yang telah disertifikasi berdasarkan ISO 14001 telah diadopsi Indonesia menjadi SNI ISO 14001. Kemudian dari 6 PLTA tersertifikasi ISO 14001, peneliti mengambil PLTA yang memanfaatkan sumberdaya air yang berasal dari aliran sungai yang mengikuti pola kaskade. Dari 6 PLTA ada sebanyak 4 PLTA yang memenuhi yaitu air dari daerah aliran sungai yaitu PLTA Saguling, PLTA Cirata, PLTA Tanggari I dan PLTA Tanggari II. Sehingga penelitian dilakukan terhadap 4 PLTA tersebut.