23 Komitmen untuk memenuhi peraturan perundang-undangan lingkungan
yang berlaku dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi, bukan berarti organisasi wajib memenuhi seluruh regulasi dalam waktu bersamaan. Organisasi
disyaratkan untuk memiliki rencana atau cara untuk memastikan pemenuhan seluruh peraturan perundang-undangan yang ditetapkan tersebut termasuk yang
terdapat dalam perjanjian sukarela jika ada. Kebijakan lingkungan juga harus memberi kerangka untuk menetapkan dan
meninjau sasaran dan target lingkungan. Kebijakan lingkungan juga harus didokumentasikan, diimplementasikan, dipelihara dan dikomunikasikan kepada
seluruh pegawai. Implementasi dapat diperagakan melalui instruksi, sasaran dan target, rencana strategik, dan program lingkungan.
Hal penting lainnya, dalam kebijakan lingkungan harus tersedia bagi publik dan pihak yang berkepentingan. Kebijakan harus ditinjau untuk memastikan
kesesuaiannya dengan perubahan internal maupun eksternal yang mempengaruhi organisasi, misalnya adanya perubahan penggunaan sumberdaya, teknologi
produksi, ketentuan regulasi, budaya dan norma yang berlaku Gabel dan Folme 2000.
2.3.2 Tinjauan Lingkungan Awal
Tinjauan lingkungan awal TLA merupakan langkah awal sebelum perusahaan dapat merencanakan dan menerapkan kebijakan lingkungan.
Perusahaan melalukan tinjauan yang lengkap terkait isuaspek lingkungan perusahaan. TLA akan menghasilkan karakteritik baseline perusahaan dalam
mengelola isu lingkungan, yang dapat digunakan sebagai basis untuk mengidentifikasi deficiency atau area yang tidak sesuai noncompliance. Atas
dasar ini, perusahaan melakukan inisiatif untuk menghilangkan kesenjangan yang ada.
2.3.3 Perencanaan Kebijakan Lingkungan
Perencanaan yang baik memerlukan pengetahuan interaksi antara
perusahaan dengan lingkungan dan publik. Organisasi perlu memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kewajiban yang ada di dalamnya. Program
24 sebaiknya menetapkan target dan sasaran lingkungan secara spesifik dan jelas,
menetapkan cara dan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai hasil serta waktu pelaksanaannya.
Elemen penting dalam perencanaan sistem manajemen lingkungan yaitu identifikasi aspek lingkungan,
evaluasi resultansi dampak lingkungan, pertimbangan persyaratan perundang-undangan, penetapan sasaran dan target,
serta program lingkungan. Aspek lingkungan merupakan unsur kegiatan atau produk atau jasa
organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Dampak lingkungan adalah setiap perubahan pada lingkungan, baik yang merugikan atau bermanfaat,
keseluruhannya ataupun sebagian disebabkan oleh aspek lingkungan organisasi. Identifikasi aspek lingkungan dalam lingkup sistem manajemen lingkungan
dilakukan pada aspek yang dapat dikendalikan dan yang dapat dipengaruhi ISO 2004, BSN 2005.
Kriteria untuk mengevaluasi aspek lingkungan antara lain isu lingkungan dan peraturan perundang-undangan, tingkat pengendalian organisasi terhadap
aspek lingkungan; sifat sumberdaya alam yang digunakan terbaharui atau tidak; ketersediaan aturan dan praktek organisasi, dan pandangan para pihak yang
berkepentingan ISO 2004, Gilbert 1998. Persyaratan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan aspek
lingkungan organisasi perlu diidentifikasi dan ditentukan bagaimana persyaratan tersebut diterapkan. Persyaratan peraturan perundang-undangan dapat mencakup
skala nasional dan internasional; atau peraturan pemerintahan daerah Ritchie 1997. Tujuan dan sasaran lingkungan perlu mempertimbangkan persyaratan
perundang-undangan, aspek lingkungan penting, pilihan teknologi, keuangan, persyaratan operasional dan bisnis; serta pandangan pihak yang berkepentingan.
Program manajemen lingkungan merupakan peta lintasan roadmap perusahaan yang akan diikuti menuju pencapaian tujuan dan target lingkungan.
Program memuat memuat langkah aksi, jadwal, sumberdaya, tanggungjawab yang diperlukan, dan jangka waktu untuk mencapai tujuan, sasaran dan kebijakan
lingkungan.
25
2.3.4 Implementasi Kebijakan Lingkungan