26 pandangan dan kepentingan semua pihak yang berkepentingan ISO 2004, BSN
2005. Dokumentasi SML mencakup kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan.
Dokumentasi perlu dikendalikan, termasuk kemutakhiran dan aksesibilitas dokumen tersebut. Penggunaan dokumen yang salah atau sudah tidak berlaku
dapat membawa ketidakefektifan penerapan SML. Pengendalian operasional perlu ditetapkan pada operasi yang terkait dengan aspek lingkungan penting yang telah
teridentifikasi. Evaluasi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa operasi berjalan dalam mengendalikan atau mengurangi dampak negatif lingkungan ISO 2004,
BSN 2005.
2.3.5 Pengukuran dan Evalusi
Kegiatan pengukuran dan pemeriksaan perlu dilakukan untuk mengetahui adanya defisiensi dan selanjutnya organisasi mengambil langkah untuk melakukan
tindakan perbaikan dan pencegahan yang dibutuhkan sehingga defisiensi ketidaksesuian tidak terulang kembali. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perbaikan berkelanjutan yang disyaratkan standar. Dalam melakukan kegiatan pemeriksaan, organisasi perlu memastikan
peralatan pemantauan dan peralatan pengukuran guna memperoleh data yang benar. Begitupun halnya dengan komitmen manajemen untuk menataati
persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku perlu dievaluasi penaatannya. Bila teridentifikasi adanya ketidaktaatan atau defisiensi maka
organisasi harus melaksanakan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan.
2.3.6 Audit dan Tinjauan Manajemen
Audit internal SML harus dilakukan organisasi untuk mengetahui tingkat efektifiktas penerapan SML pada jangka waktu yang direncanakan. Hasil audit
diinformasikan kepada manajemen. Manajemen puncak harus meninjau SML pada jangka waktu tertentu, untuk memelihara kesesuaian, kecukupan dan
efektivitas sistem yang berkelanjutan. Tinjauan manajemen harus mengkaji peluang perbaikan dan keperluan untuk melakukan perubahan sistem manajemen
lingkungan, kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran lingkungan. Keluaran
27 tinjauan manajemen harus memuat setiap keputusan dan tindakan yang diambil
untuk menindaklanjuti perubahan kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan serta unsur lain sistem manajemen lingkungan, sesuai dengan komitmen perbaikan
berkelanjutan
.
2.3.7 Komunikasi dan Pelaporan Lingkungan
Peran komunikasi lingkungan sangat penting, baik di lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Peran ini bertujuan menyampaikan maksud dan
kepentingan manajemen puncak mengenai keputusan yang dibuat. Komunikasi dan pelaporan merupakan elemen kunci dalam praktek sistem manajemen
lingkungan dan menjadi bukti sah bahwa perusahaan beroperasi secara berrtanggung jawab Cheremisinoff 2006.
Persyaratan ISO 14001 pada klausul 4.4.3 butir b mewajibkan perusahaan untuk melakukan komunikasi kepada stakeholder
yang terkait guna menyampaikan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan mereka.
Pemangku kepentingan sebagai kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.
Stakeholder sebaiknya mencakup shareholder, legislator dan regulator,
masayarakat setempat, pemasok, konsumen, kelompok lingkungan termasuk LSM, dan analis keuangan Bryson 2003..
Komunikasi dengan stakeholder sebaiknya dilakukan secara reguler dan memiliki tujuan yang jelas, sehingga dapat diperoleh kesepahaman untuk
melakukan tindakan bersama. Komunikasi harus menjadi strategi yang tidak sekedar menyampaikan laporan. Strategi komunikasi perlu memperhatikan
kepentingan stakeholder, mempercepat kerjasama, tercipta risk-sharing, dan memberikan penyelesaian yang saling menguntungkan Cheremisinoff 2006.
2.4 Sumberdaya Air dan Pemanfaatannya