Belajar dan Pembelajaran Landasan Teori
bertahan selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian, belajar pada dasarnya dapat dipandang sebagai suatu proses perubahan positif-kualitatif
yang terjadi pada tingkah laku peserta didik sebagai subyek didik akibat adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi,
kemampuan berpikir logis dan kritis, kemampuan interaktif, dan kreativitas yang telah dicapainya. Konsep belajar demikian menempatkan manusia yang
belajar tidak hanya pada proses teknis, tetapi juga sekaligus pada proses normatif. Hal ini amat penting agar perkembangan kepribadian dan
kemampuan belajar peserta didik, mahasiswa, peserta pelatihan terjadi secara harmonis dan optimal. Depdiknas, 2003:4
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dan lingkungannya Arsyad, 2002:1. Sementara itu, agar proses belajar berlangsung efektif, semua faktor internal dari dalam
diri peserta didik dan faktor eksternal dari luar diri peserta didik harus diperhatikan oleh setiap guru. Faktor-faktor internal meliputi antara lain
bakat, kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, minat, motivasi, sikap, dan latar belakang sosial ekonomi dan budaya. Adapun faktor-faktor
eksternal meliputi antara lain tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaranalat peraga, pengorganisasian
kelas, reinforcement penguatan yang digunakan guru, iklim sosial dalam kelas, waktu yang tersedia, sistem dan teknik evaluasi, pandangan dan sikap
guru terhadap peserta didik, dan upaya guru untuk menangani kesulitan
belajar peserta didik. Interaksi antarfaktor tersebut akan berpengaruh pada kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
Pembelajaran adalah istilah yang kadang-kadang mengundang kontroversi baik di kalangan para ahli maupun di lapangan, terutama di antara
guru-guru di sekolah. Perbedaan pendapat itu terlihat misalnya, sementara orang mengatakan bahwa istilah pembelajaran sesungguhnya hanya berlaku di
lingkungan pendidikan masyarakat atau pendidikan luar sekolah, bukan di lingkungan pendidikan sekolah. Sebaliknya, pihak lain menegaskan, justru
istilah tersebut sangat relevan dalam sistem persekolahan, yakni untuk membelajarkan peserta didikmahasiswa. Suyitno 2004 berpendapat
pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam
agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik.
Ada pula yang berpendapat bahwa pembelajaran merupakan padanan kata dari istilah instruction, yang artinya lebih luas dari pengajaran Sardiman,
1988. Sebaliknya, Belkin and Gray 1978 menyatakan bahwa istilah teaching mencakup konsep instruction dan kegiatan-kegiatan lain yang
bersifat psikologis, sosial, dan pribadi. Hal ini berarti bahwa instruction merupakan bagian dari konsep teaching.
Tanpa mengurangi penghargaan terhadap perbedaan pendapat tersebut, dalam skripsi ini istilah pembelajaran akan diartikan secara luas
sehingga keberadaannya tidak hanya dalam jalur pendidikan luar sekolah, tetapi juga dalam jalur pendidikan sekolah.