reliabilitasnya berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas secara statistik. Uji tersebut dilakukan pada 30 pasien TB PKC
Kramat Jati tahun 2015. Pada tingkat kemaknaan 5 dengan R tabel 0,3610 menunjukkan bahwa hasil uji validitas dan
reliabilitas pada kuesioner tersebut valid R hasilR tabel dan reliabel R alpha 0,881R tabel.
b. Kualitatif
1 Panduan wawancara digunakan saat wawancara mendalam pada
informasi mengenai alasan delay, pengetahuan tentang TB dan juga dukungan kader TB.
2 Peneliti sebagai instrumen untuk mengembangkan pertanyaan
saat dilakukan wawancara mendalam. 3
Perekam suara digunakan untuk merekam suara saat dilakukan wawancara mendalam agar memudahkan saat pengolahan data.
F. Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
1. Kuantitatif
Pengolahan data pendekatan kuantitatif pada data sekunder didahului dengan pembuatan baseline data dengan mencatat nama, jenis kelamin,
umur, alamat, No. HP, kategori OAT yang diberikan, klasifikasi, tipe pasien dan hasil pemeriksaan dahak sebelum pengobatan pasien TB yang
menjalani pengobatan di PKL Kampung Tengah, PKL Batu Ampar, PKL Balekambang dan PKC Kramat Jati Jakarta Timur tahun 2014 melalui
TB.03 dan TB.01.
Setelah baseline data selesai, dilakukan telaah rekam medisPAL.01 pasien sesuai baseline data. Telaah dilakukan dengan mencatat tanggal
pertama kali pasien memeriksakan gejala batuknya ke Puskesmas sebelum didiagnosis TB. Pada tanggal tersebut, kemudian peneliti
mencatat hasil anamnesis dokter yang menunjukkan lama keluhan batuk pasien saat dilakukan anamnesis informasi onset batuk. Setelah itu,
dilakukan analisis dengan mengkategorikan pasien terlambat patient delay
dan tidak terlambat no delay datang ke Puskesmas setelah onset. Dengan demikian, didapatkan patient delay yang merupakan sampel pada
penelitian ini. Pengolahan data pada kuesioner dilakukan dengan:
a. Memberikan kode pada kuesioner yang digunakan saat pengumpulan
data. Pengkodean berupa penomoran identitas responden dan penomoran jawaban setiap pertanyaan pada kuesioner.
b. Memeriksa kuesioner setelah pengisian di lapangan, baik
kelengkapan maupun kebenarannya. Jika masih terdapat jawaban yang belum lengkap dan atau belum benar, peneliti melakukan
perbaikan dan pendataan ulang kepada responden terkait. c.
Mengkode ulang pada kuesioner sebelum dimasukkan ke dalam software
pengolah data, sehingga mengurangi kesalahan akibat human error.
d. Memasukkan data kuesioner ke dalam komputer dengan
menggunakan software pengolah data.