F. Ruang Lingkup
Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi deskriptif dengan desain studi kasus melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif mixed
methods . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan
alasan patient delay pada kasus TB BTA + di wilayah kerja PKC Kramat Jati Jakarta Timur tahun 2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Desember 2014 sampai bulan Juli 2015. Responden pada penelitian ini adalah 17 patient delay tahun 2014
di wilayah kerja PKC Kramat Jati, sedangkan 9 di antaranya merupakan informan penelitian ditambah dengan 9 informan pendukung lainnya yang
berasal dari kader TB, petugas TB, dokter dan juga petugas PKPU. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari TB
03, TB 01 dan rekam medisregister PAL, sedangkan data primer berasal dari wawancara terstruktur, plotting dan wawancara mendalam. Selain itu,
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis spasial distance matrix
dan content analysis.
16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi TB
TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri dari orang ke orang lain melalui droplet orang yang terinfeksi TB WHO,
2014a; Kemenkes 2011. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis the tubercle bacillus
yang memiliki hubungan spesies terdekat dengan Mycobacterium bovis, Mycobacterium
africanum, Mycobacterium
microti, Mycobacterium
caprae, Mycobacterium pinnipedii, Mycobacterium canetti
dan Mycobacterium mungi
Enarson, 2003; CDC, 2014. Sebagian besar bakteri tersebut menyerang paru yang biasa disebut TB paru, tetapi dapat menyerang organ
tubuh lainnya yang disebut TB ekstra paru, seperti tulang belakang, ginjal dan otak CDC, 2009; CDC 2012.
B. Klasifikasi TB
TB dibedakan menjadi penyakit TBaktif TB dan infeksi laten TB. Klasifikasi ini dikarenakan tidak setiap orang yang terinfeksi bakteri TB
menjadi sakit TB. Penyakit TB terjadi ketika bakteri TB aktif berkembang biak di dalam tubuh yang tidak dapat dikendalikan oleh sistem imun,
sehingga orang dengan imunitas rendah lebih berisiko tinggi dibandingkan dengan sistem imunitas normal. Orang dengan kondisi ini diklasifikasikan