lebih efektif dari produk yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum
fakta lapangan. Validasi desain dilakukan dengan cara pengisian angket oleh para pakar
atau ahli. Pakar atau tenaga ahli yang akan melakukan validasi produk ini adalah ahli media berbasis interaktif yaitu Bapak Surya Alfata, ahli materi dalam hal ini
adalah dosen bahasa Arab Universitas Negeri Semarang yaitu Ahmad Miftahuddin, M.A. dan guru bahasa Arab di MTs N 1 Semarang, yaitu Bapak
Sofwan, Bapak Abdul Wahab, dan Bapak Maftuh Abdul Aziz. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui
kelemahan dan kekuatannya.
3.2.5 Revisi Desain
Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan desain media pembelajaran berbasis E-Learning yang valid. Revisi dilakukan bilamana desain
belum mencapai tingakatan valid. Pihak yang berperan penting pada tahap ini adalah ahli materi dan ahli media yang menentukan apakah desain perlu direvisi
ataukah sudah sesuai. Produk yang sudah divalidasi akan diperbaiki dengan cara menambahkan atau mengurangi materi yang terdapat di dalam media E-Learning.
Revisi dapat berupa tampilan dan fungsi media E-Learning maupun kesesuaian antara materi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai. Perbaikan desain akan
dilakukan oleh peneliti yang sedang melakukan penelitian pengembangan produk ini.
3.2.6 Ujicoba Produk
Setelah produk dinilai layak oleh ahli materi dan ahli media maka selanjutnya dilakukan uji pengguna terbatas yaitu kepada siswa yang merupakan
pengguna dari produk yang dikembangkan. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk baru tersebut lebih efektif dan
efisien dibandingkan produk yang lama atau yang lain. Uji coba produk dapat dilakukan dengan cara eksperimen yaitu membandingkan dengan keadaan
sebelum dan sesudah memakai produk. Indikator efektivitas penggunaan produk baru adalah kecepatan peningkatan kemahiran membaca siswa pada pelajaran
lebih tinggi, siswa bertambah kreatif dan hasil belajar meningkat. Eksperimen dapat dilakukan dengan cara mebandingkan dengan keadaan
sebelum dan sesudah memakai produk baru before-after. Dengan demikian model eksperimen pertama dan kedua dapat digambarkan seperti gambar dibawah
ini Sugiyono 2014:415.
Gambar 3.2.Desain eksperimen before-after.
nilai sebelum treatment dan
nilai sesudah treatment
Berdasarkan gambar 3.2 tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil observasi
dan .