pemdidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, system evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajaran tertentu,
dan lain-lain. Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah desain
produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya. Dalam pembuatan produk media pembelajaran berbasis E-Learning ini digunakan program Lectora Inspire.
Proses perancangan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis E-Learning ini meliputi pembuatan:
a. Tujuan
Tujuan pengembangan media pembelajaran berbasis E-Learning adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa Arab kelas VIII MTs
b. Isikurikulum
Isi media disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku untuk mata pelajaran bahasa Arab MTs kelas VIII.
c. Storyboard
Storyboard merupakan gambaran sketsa desain tampilan yang akan dibuat pada media serta fungsi-fungsi di dalamnya.
d. Interface
Interface dalam hal ini adalah antar muka atau tampilan media pembelajaran berbasis E-Learning yang dikembangkan.
3.2.4 Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini penggunaan produk baru secara rasional akan
lebih efektif dari produk yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum
fakta lapangan. Validasi desain dilakukan dengan cara pengisian angket oleh para pakar
atau ahli. Pakar atau tenaga ahli yang akan melakukan validasi produk ini adalah ahli media berbasis interaktif yaitu Bapak Surya Alfata, ahli materi dalam hal ini
adalah dosen bahasa Arab Universitas Negeri Semarang yaitu Ahmad Miftahuddin, M.A. dan guru bahasa Arab di MTs N 1 Semarang, yaitu Bapak
Sofwan, Bapak Abdul Wahab, dan Bapak Maftuh Abdul Aziz. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui
kelemahan dan kekuatannya.
3.2.5 Revisi Desain
Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan desain media pembelajaran berbasis E-Learning yang valid. Revisi dilakukan bilamana desain
belum mencapai tingakatan valid. Pihak yang berperan penting pada tahap ini adalah ahli materi dan ahli media yang menentukan apakah desain perlu direvisi
ataukah sudah sesuai. Produk yang sudah divalidasi akan diperbaiki dengan cara menambahkan atau mengurangi materi yang terdapat di dalam media E-Learning.
Revisi dapat berupa tampilan dan fungsi media E-Learning maupun kesesuaian antara materi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai. Perbaikan desain akan
dilakukan oleh peneliti yang sedang melakukan penelitian pengembangan produk ini.