40
Jakarta terhadap sastra melayu klasik, maka penulis menggunakan rumus Alpa Cronbach
6
: α = K
K-1 = 1- Σa
Keterangan: α = Koefisien Alpa
K = Banyaknya butit pertanyaan Σα
2-
= Varias total α
2
= Varias Total Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap terhadap koefisien
relibialitas pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: Apabila α sama dengan atau lebih besar dari pada 0,70 maka instrumen
yang sedang diuji relibilitasnya dinayatakan telah memiliki relibilitas yang tinggi reliabel. Akan tetapi apabila α lebih kecil dari 0,07 maka instrumen yang sedang
diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi unreliabel.
G. Teknik Pengolahan Data
Setelah semua data selesai dikumpulkan dengan lengkap, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut: 1.
Editing, semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian sehingga terhindar dari kekeliruan atau
kesalahan. 2.
Skoring, setelah melalui tahap editing,maka selanjutnya adalah memberikan skor terhadap item-item pernyataan yang terdapat pada
angket dalam bentuk pilihan ganda. Untuk memudahkan perhitungan masing-masing diberi bobot nilai dari empat sampai satu sesuai dengan
kualitas jawabannya yang dapat dijabarkan sebagai berikut: a.
Alternatif jawaban A, dengan bobot nilai 4 b.
Alternatif jawaban B, dengan bobot nilai 3
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. 13, h. 196.
41
c. Alternatif jawaban C, dengan bobot nilai 2
d. Alternatif jawaban D, dengan bobot nilai 1
3. Tabulating yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan ke
dalam bentuk tabel selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan prosentase.
4. Menentukan tingkat kriteria.
H. Teknik Analisis Data
1. Mencari Angka Korelasi
Dalam mencari angka korelasi antara persepsi siswa terhadap sastra melayu klasik X dengan hasil belajar siswa kelas X1 tahun ajaran 2012-2013 di
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Syahid Jakarta Y, peneliti menggunakan Correlational Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
√
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara variebel X dan Variabel Y N = Jumlah sampel
ΣX = Jumlah skor item variabel X ΣX
2
= Jumlah kuadrat skor item variabel X ΣY = Jumlah skor item variebel Y
ΣY
2
= Jumlah kuadrat skor item variabel Y ΣXY = Jumlah perkalian antara skor item variabel X dan Variabel Y dan
skor total Analisis Product Moment dimaksud untuk mencari titik nilai korelasi
antara variabel X dan Variabel Y apakah memiliki hubungan yang sangat kuat,kuat,cukup,lemah, atau sangat lemah.
Setelah nilai r
xy
diketahui maka penulis akan memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment. Setelah diketahui
42
hubungannya, kemudian diadakan interpretasi data dengan dua cara sebagai berikut.
a. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r’ product
moment secara sederhana dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Terhadap Angka Indeks Korelasi “r”
Product Moment
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang sangat kuat atau sangat tinggi 0,70-0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang sedang atau cukup 0,20-0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah
0,00- 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat
korelasi, akan tetapi korelasi tersebut diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan
variabel Y
b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product
moment, dengan jalan berkolerasi pada tabel nilai “r” product momen. Apabila cara kedua ini yang digunakan, maka prosedurnya secara
berturut-turut sebagai berikut: 1.
Merumuskan hipotesis alternatif H
a
dan hipotesis nol H
o
- H
a
= Terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y -
H
o
= Tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y