27
memandang belajar sebagai fungsi. Ketiga cara itu diperlukan oleh seorang guru, karena tugas guru adalah membinamembimbing dan mengarahkan kegiatan
belajar siswa, agar memperoleh hasil yang telah dirancang sebelumnya. Gagne, seperti dikutip oleh Sudjana mengemukakan bahwa ada lima
kategori tipe hasil belajar, yakni a verbal informationbintelektual skill, c cognitife strategi d Attitude, e motoric skill. Sementara itu Benyamin Bloom
berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang hendak kita capai digolongkan atau dibedakan menjadi 3 bidang yakni: a bidang kognitif, b bidang afektif, c
bidang psikomotorik.
15
Walaupun sistem pendidikan di negara kita Indonesia menganut teori yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom, namun ada baiknya dikemukakan pendapat
Gagne sebagai bahan perbandingan, sekaligus dapat menambah pengetahuan pembaca.
Berikut ini adalah macam-macam tipe belajar
1. Tipe Hasil Belajar kognitif
a. Tipe belajar pengetahuan hafalan knowledge
Pengetahuan hafalan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge. Cakupan dalam pengetahuan hafalan akan termasuk
pula pengetahuan dan sifat faktual. b.
Tipe belajar pemahaman Comprehension Tipe hasil belajar ini setingkat lebih tinggi dari tipe hasil belajar
pengetahuan, hafalan, dan pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep.
c. Tipe hasil belajar penerapan application
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstrakkan suatu konsep,ide,rumus,hukum dalam situasi yang baru.
d. Tipe belajar analisis
Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai,suatu integritas
15
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004 h. 45
28
e. Tipe belajar hasil sintesis dan evaluasi
Tipe belajar sisntesis terjadi apabila ada tekanan pada kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi bagian yang bermakna.
Sedangkan evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai berdasarkan jugdmen yang dimilikinya.
2. Tipe belajar afektif
Ada beberapa tingkatan dalam bidang afektif: a.
Receivingattending, yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar dalam diri siswa.
b. Responding atau jawaban, yaitu reaksi yang diberikan seseorang
terhadap stimulus yang datang dari luar. c.
Valuing atau penilaian, yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala stimulus tadi.
d. Organization atau organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam
suatu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan suatu nilai dengan yang lain.
e. Internalisasi atau karakteristik nilai, yakni keterpaduan dari semua
nilai dengan nilai yang lain.
3. Tipe hasil belajar psikomotorik
a. Gerakan refleks keterampilan pada gerakan tidak sadar
b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
c. Kemampuan perceptual termasuk didalamnya membedakan visual,
audio motorik dan lain-lain. d.
Kemampuan dibidang fisik e.
Gerakan-gerakan skill f.
Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
Jadi, setiap peserta didik pasti memiliki tipe belajar yang berbada satu dengan yang lainnya. Kalau tipe belajar kognitif adalah lebih kepada pengetahuan
yang bersifat hafalan, pehaman, penerapan, analisis dan sintesis evaluasi.