Puisi Puisi Lama Legenda

23

c. Pantun

Adalah sajak yang terdiri atas empat baris dalam satu baitnya. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan yang ketiga dan keempat adalah isi. Pantun menggunakan rima a-b-a-b. Mengenai isinya, larik pertama dua baris pertama tidak berhubungan dengan larik kedua, tetapi keduanya saling mengisi dalam kesamaan rima. Baris pertama dan ketiga menggunakan rima a dan baris kedua dan keempat menggunakan rima b. Untuk lebih mudahnya perhatikan contoh berikut: Pantun Berkasih-kasihan Kalau tuan mandi ke hulu Ambilah saya bunga kamboja Kalau tuan matilah dulu Nantikan saya di pintu surga

d. Talibun

Talibun dapat dikategorikan dengan pantun, tetapi talibun memiliki perbedaan dalam bentuk yang berlainan dengan pantun. Jika pantun hanya terdiri dari empat baris, maka talibun hanya memiliki lebih dari empat baris. Jumlah barisnya pun bervariasi mulai dari enam baris dan seterusnya. Contoh talibun enam baris: Selasih di rimba jambi Putus akarnya di jerami Merajut asa daun meranti Kasih pun baru dimulai Tuan bawa berjalan jauh Itu menghina hati kami

e. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang isi dan temanya sebenarnya tak berbeda dengan pantun, karena kebanyakan berisi nasihat dan mendidik. Namun yang membedakannya adalah jumlah baris pada setiap baitnya. Gurindam hanya memiliki dua baris pada setiap 24 baitnya. Gurindam memiliki rima a-a pada setiap baitnya. Karena gurindam hanya memilki dua baris pada setiap baitnya, sampiran dan isinya masing-masing hanya terdiri dari satu baris yaitu, sampiran pada baris pertama dan isi pada baris kedua. Gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Gurindam karya Raja Ali Haji ini memiliki dua belas baris, sesuai dengan judulnya, Gurindam Dua Belas. Jadi dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya, syair, karmina, pantun, talibun, gurindam, drama merupakan jenis- jenis dari puisi lama. Perbedaan yang terdapat di dalamnya, kalau syair sajaknya hanya terdiri dari empat baris dalam satu bait. Karmina sajak yang terdiri dari dua baris saja. Pantun sajaknya terdiri atas empat baris sedangkan talibun jumlah barisnya bervariasi. Untuk gurindam sendiri, hanya memiliki dua baris pada setiap baitnya.

16. Drama

Drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti dialog dalam bentuk puisi atau prosa. Padanan kata drama dalam bahasa Indonesia adalah sandiwara. Sandi berati „rahasia’ dan wara berarti „kabar’. Jadi, sandiwara dapat diartikan sebagai kabar yang dirahasiakan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa drama merupakan bagian dari sastra melayu yang merupakan sandiwara atau pertunjukan yang dimainkan oleh beberapa pelakonnya.

17. Unsur-Unsur Drama

a. Naskah lakon, berguna untuk menetapkan urutan adegan dan dialog yang ada dalam drama. b. Sutradara, yaitu orang yang mengatur dan mengonsep sebuah drama yang dimainkan. c. Pemain, yaitu orang yang memaikan perannya di panggung drama.