Gingivitis Sirosis Hati Disentri

252 Buku Guru Kelas VIII SMPMTs Petunjuk Khusus Pada saat makan usahakan agar tidak makan terlalu banyak, makan sedikit dalam waktu beberapa kali dapat mengurangi risiko heartburn. Kemudian kurangi mengonsumsi makanan yang mengandung asam, berkafein, dan yang mengandung alkohol. Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi karena akan meningkatkan relux asam. Sebaiknya, pilihlah makanan yang mengandung karbohidarat kompleks seperti beras merah, pasta, roti yang mengandung banyak biji-bijian karena makanan yang memiliki karbohidrat kompleks akan membantu mengendalikan relux asam. Selain itu olahraga ringan seperti bersepeda, berjalan kaki, berlari kecil setiap hari juga dapat membantu mengontrol berat badan sehingga tidak terjadi obesitas.

3. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa merupakan kelainan pada usus halus yang tidak dapat memproduksi enzim laktase, sehingga penderitanya tidak dapat mencerna laktosa. Laktosa merupakan jenis gula yang ditemukan pada susu. Penderita kelainan ini tidak dapat mencerna produk-produk berbahan susu yang mengandung laktosa seperti keju, yoghurt, mentega. Apabila penderita mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa maka akan menyebabkan diare. Diare terjadi karena laktosa yang tidak tercerna menyebabkan penyimpanan cairan pada usus halus. Selain itu juga akan menimbulkan gas, kembung, dan nyeri perut karena bakteri memecah laktosa secara anaerob. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari makanan yang mengandung laktosa, atau dapat juga mengganti susu hewani dengan susu nabati seperti susu kedelai atau susu almond, dapat juga mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin D dan tinggi kalsium selain susu agar kebutuhan kalsium tubuh tetap terpenuhi.

4. Gingivitis

Gingivitis atau lebih dikenal dengan pembengkakan gusi, merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya kebersihan mulut.

5. Sirosis Hati

Sirosis hati merupakan penyakit hati kronis akibat rusaknya jaringan- jaringan pada hati, sehingga dalam jangka panjang hati tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Jaringan yang rusak akan menghambat aliran darah yang melewati hati, sehingga terjadi pembengkakan. Sirosis hati juga akan menghambat fungsi hati dalam proses nutrisi, penghasil hormon dan penawar racun serta produksi protein dan unsur lain dalam hati. Sirosis hati disebabkan oleh virus hepatitis B, virus hepatitis C, dan mengonsumsi minuman beralkohol. Jaringan hati yang rusak tidak dapat kembali pulih, 253 Ilmu Pengetahuan Alam oleh karena itu pengobatan penyakit sirosis ini hanya dapat dilakukan untuk memperlambat kerusakan jaringan hati dan menangani gejala komplikasi yang muncul akibat sirosis hati seperti mengonsumsi obat antivirus hepatitis C yang akan membantu mencegah sirosis bertambah parah.

6. Disentri

Disentri adalah penyakit radang usus dengan gejala buang air besar dengan tinja berdarah, demam, sakit bagian perut, buang air besar dengan tinja bercampur lendir, dan nyeri saat buang air besar. Ada dua tipe disentri, yaitu disentri baksiler dan disentri amebik. Disentri baksiler disebabkan oleh bakteri dari jenis Shigella, sedangkan disentri amebik disebabkan oleh protozoa jenis Amoeba misalnya Entamoeba histolytica .

E. Interaksi dengan Orangtua

Komunikasi dengan orang tua dapat menggunakan buku penghubung yang memfasilitasi komunikasi yang baik antara sekolahguru dengan orang tua peserta didik. Buku penghubung ini juga bermanfaat membangun kerjasama pihak sekolah dengan orang tua dalam membantu keberhasilan peserta didik. Buku penghubung ini memuat haritanggal, matapelajaran, pokok bahasansubpokok bahasan, bentuk tugas, tanda tangan orang tua. Contoh lembar monitoring orangtua dapat dilihat kembali pada bagian umum buku guru ini.

F. Kunci Jawaban Uji Kompetensi

1. Pilihan Ganda

1. D 2. D 3. B 4. B 5. B 6. C 7. D 8. B 9. B 10. B