Materi Pengayaan PETUNJUK KHUSUS

174 Buku Guru Kelas VIII SMPMTs Petunjuk Khusus Indikator Butir Soal Ranah Kognitif No Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 Mengidentiikasi jenis-jenis gerak pada tumbuhan A4 A5 B2 Mendeskripsikan cara gerak hewan pada masing-masing habitat A6 Menerapkan konsep hubungan jarak, kecepatan, dan waktu A7 Menyelidiki sifat kelembaman suatu benda A8 B4 Mengidentiikasi pasangan gaya aksi dan reaksi B3 Mendeskripsikan cara gerak hewan pada masing-masing habitat B3 Mendeskripsikan besar gaya aksi reaksi B5

D. Materi Pengayaan

1.Osteoporosis Osteoporosis berasal dari bahasa Yunani, osteon=tulang dan porosis= penuh dengan lubang. Osteoporosis adalah penyakit tulang keropos yang meningkatkan risiko patah tulang di usia tua. Osteoporosis adalah kelainan rangka, ditandai dengan kekuatan tulang yang mengkhawatirkan dan dipengaruhi oleh meningkatnya risiko patah tulang. Secara singkat mekanisme terjadinya osteoporosis yaitu jumlah kalsium yang sedikit dalam plasma akan memacu terjadinya absorpsi kalsium pada tulang yang akan mengakibatkan kerapuhan pada tulang. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa dan orang tua. Namun ada juga kasus osteoporosis yang ditemukan pada anak dan remaja. Osteoporosis pada orang tua biasanya disebabkan oleh terbentuknya hormon lebih sedikit, sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif, dan massa tulang pun jadi berkurang. Selain itu tingkat pembuatan sel tulang baru lebih rendah dari tingkat kehilangankerusakan sel tulang. Bila hal itu terjadi, tulang akan kehilangan mineral, massa, dan struktur sehingga membuatnya lemah dan mudah patah. Jenis-Jenis dan Penyebab Osteoporosis 1. Osteoporosis postmenopausal, yaitu osteoporosis yang terjadi pasca wanita menopause, hal ini dikarenakan adanya kekurangan estrogen hormon utama pada wanita, yang membantu mengatur pengangkutan 175 Ilmu Pengetahuan Alam kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi dapat mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal. Wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam. 2. Osteoporosis senilis, merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia di atas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal. 3. Osteoporosis sekunder, dialami kurang dari 5 penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit osteoporosis dapat disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal terutama tiroid, paratiroid dan adrenal dan obat- obatan misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan. Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok dapat memperburuk keadaan osteoporosis. 4. Osteoporosis juvenil idiopatik, merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya belum diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang. Diagnosis Osteoporosis didiagnosis melalui pengukuran kerapatan tulang Bone Mineral Density. Hasil pengukuran dikenal dengan nama T-score, yaitu jumlah standar variasi di atas atau di bawah rata-rata BMD priawanita sehat usia 30 tahun. World Health Organization WHO memberikan klasiikasi BMD sebagai berikut. Tabel 1.12 Klasiikasi Bone Mineral Density Nilai Contoh Kategori BMD -1 ke atas 1.0 0.5 -0.5 -1.0 Normal -1 s.d. -2.5 -1.5 -2.0 Osteopenia 176 Buku Guru Kelas VIII SMPMTs Petunjuk Khusus Nilai Contoh Kategori BMD -2.5 ke bawah -2.5 -3.0 -3.5 -4.0 Osteoporosis T-score di atas -1 adalah normal. Bila seseorang memiliki T-score antara -1.0 dan -2.5, maka dapat dikatakan ia mengidap osteopenia kerapatan tulang rendah, tetapi belum dianggap rawan. Seseorang disebut terkena Osteoporosis bila T-score nya -2.5 atau lebih rendah. Siapa yang berisiko? Baik perempuan maupun laki-laki sama-sama rentan terkena osteoporosis bila mereka gagal mendapatkan kerapatan tulang maksimal di usia 30 tahun. Peak BMD BMD saat usia 30 tahun diketahui memiliki pengaruh terbesar terhadap perkembangan osteoporosis. Kenaikan peak BMD sebesar 10, misalnya, dapat menangguhkan osteoporosis hingga 13 tahun. Perempuan lebih berisiko terkena dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan perempuan memiliki peak BMD lebih rendah dan karena kecepatan kehilangan massa tulang meningkat akibat perubahan hormonal pasca menopause. Namun mengingat bahwa anak-anak dapat juga terkena penyakit ini, maka dianjurkan untuk mendeteksi keadaan tulang sejak dini. Pencegahan dan Perawatan Osteoporosis dapat dicegah dan dihambat dengan konsumsi makanan yang berkadar kalsium dan vitamin D tinggi, olahraga yang menahan beban tubuh berjalan, berlari, push-up atau beban lain angkat barbel, dan lain- lain dan gaya hidup sehat menghentikan rokok, minuman beralkohol dan berkafein. Merokok dan meminum minuman yang mengandung kafein dapat meningkatkan sekresi kalsium di dalam urine sehingga mempercepat pengeroposan tulang. Alkohol dapat mengganggu fungsi hatiginjal dalam proses metabolisme kalsium. Obat-obatan sejenis kalsitonin, alendronat dan risedronat dapat menghambat osteoporosis, tetapi harus dikonsumsi dengan resep dokter. Dokter akan memberikannya setelah mempertimbangkan tingkat kesehatan dan risiko seseorang terkena patah tulang di masa mendatang.

E. Interaksi dengan Orangtua