Tahapan Pembelajaran Berbasis Inkuiri

53 Ilmu Pengetahuan Alam jika tugas terlalu sulit, peserta didik akan menjadi frustrasi. Senada dengan pendapat Ciardello 2003, peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar dengan memicu rasa ingin tahu mereka. Jadi dengan menghadapkan peserta didik dengan konlik kognitif, peserta didik diminta untuk mencari jawaban dari pertanyaan dengan disertai bukti yang mendukung. Peserta didik juga termotivasi ketika mereka dapat melihat kegunaan dan relevansi apa yang dipelajari dengan kehidupan sehari hari Bransford, dkk, 2003. 2 Pengembangan Intelektual Penelitian telah menunjukkan bahwa peserta didik yang terlibat aktif dalam proses inkuiri mampu mengonstruksi pengetahuan sehingga menjadi miliknya, meningkatkan melek huruf dan meningkatkan keterampilan. Brickman, dkk. 2009 dalam penelitiannya menemukan peserta didik yang difasilitasi pembelajaran berbasis inkuiri menunjukkan peningkatan melek ilmu lebih besar dibanding peserta didik yang difasilitasi dengan pembelajaran secara tradisional. Selain itu dalam melakukan keterampilan ilmiah peserta didik yang difasilitasi pembelajaran inkuiri lebih percaya diri dibanding pembelajaran tradisional. Berbagai temuan dari 138 penelitian yang dianalisis menunjukkan, tren positif mendukung pembelajaran yang menekankan peserta didik aktif khususnya pembelajaran berbasis inkuiri, berpikir dan menarik kesimpulan dari data. Pengajaran yang secara aktif melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran melalui penyelidikan ilmiah lebih meningkatkan pemahaman konseptual daripada strategi yang mengandalkan pada teknik pasif Minner, 2009.

4. Tahapan Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Pembelajaran inkuiri memiliki urut-urutan yang disusun sebagai panduan bagi guru dan peserta didik yang akan menerapkannya di kelas. Bruner 1965 menyampaikan langkah-langkah pada pembelajaran berbasis inkuiri sebagai berikut. Peserta didik mengidentiikasi masalah, curah pendapat untuk memecahkan masalah, merumuskan pertanyaan, melakukan penyelidikan, menganalisis dan menginterpretasikan hasil, berdiskusi, melakukan releksi, dan membuat kesimpulan. Tahap-tahap sintaks pembelajaran inkuiri diyakini membantu peserta didik melakukan proses inkuiri. Sintaks inkuiri berikut diusulkan oleh Ong dan Boorich 2006 merupakan model umum yang digunakan oleh guru dalam merancang pembelajaran berbasis inkuiri, yaitu ask merumuskan pertanyaan atau hipotesis, investigate merencanakan penyelidikan dan mengumpulkan data, create menganalisis data dan menginterpretasikan hasil, discuss mendiskusikan temuan penyelidikan dan membuat kesimpulan, relect melakukan releksi dan membuat hubungan antarkonsep. Sintaks umum inkuiri tertera pada Gambar 3.1. 54 Buku Guru Kelas VIII SMPMTs Petunjuk Umum Ask Investigate Relect Create Discuss Sumber: Ong dan Boorich, 2006 Gambar 3.1 Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri Tahapan sintaks yang digunakan oleh guru dalam merancang pembelajaran berbasis inkuiri menurut Joyce dan Weil 2000 sebagai berikut. 1 Identiikasi dan Penetapan Ruang Lingkup Masalah Tahap ini adalah tahap pengembangan konsep, yaitu menghubungkan fenomena dengan apa yang sudah diketahui peserta didik dan memotivasinya untuk mengajukan pertanyaan sendiri untuk fenomena tersebut. Misalnya, guru melakukan apersepsi dengan bertanya “Apakah kalian pernah bertanya mengapa permen semakin kecil saat kalian mengunyahnya?” Guru mengajukan pertanyaan tersebut bertujuan untuk menarik perhatian peserta didik dalam topik dan melakukan eksplorasi pengetahuan awal peserta didik. Guru memberikan permen karet pada setiap peserta didik, agar peserta didik memiliki pengetahuan yang konkret dan mengalami fenomena tersebut. Dalam kegiatan kelas, para peserta didik melakukan percobaan awal menguji hipotesis dengan dibimbing guru. Guru mengajukan masalah: “Saya telah memerhatikan bahwa ukuran gumpalan karet menurun jauh dalam 10 atau 15 menit pertama mengunyah.” Guru mengatakan kepada peserta didik bahwa perubahan dalam volume ini disebabkan oleh hilangnya gula. Setelah menganalisis hasil percobaan awal, peserta didik mengajukan pertanyaan sendiri tentang permen, banyak yang dapat dijawab dengan percobaan serupa. Hal ini berarti, ketika peserta didik mengajukan pertanyaan sendiri sebenarnya peserta didik menjadi pembelajar yang diberdayakan. 55 Ilmu Pengetahuan Alam 2 Merencanakan dan Memprediksi Hasil Setelah peserta didik mengeksplorasi ide-ide melalui pengalaman bereksperimen, peserta didik merumuskan pertanyaan dan membuat rencana untuk menyelidiki pertanyaan yang mereka ajukan. Selanjutnya peserta didik juga memprediksi dan memikirkan apa yang akan dihasilkan. Hal ini membutuhkan waktu dan latihan sebelum peserta didik belajar bagaimana merumuskan pertanyaan. Penting pada proses ini guru memberi contoh bagaimana mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat diselidiki dan membuang pertanyaan-pertanyaan peserta didik yang tidak dapat diselidiki. Dalam contoh ini, pertanyaan-pertanyaan peserta didik yang berkembang meliputi: “Bagaimana akan kerugian berat dibandingkan dalam permen manis dibandingkan permen karet tanpa gula?” Dan “Apakah jumlah massa yang hilang tergantung pada berapa lama Anda mengunyah permen karet?” Bekerja dalam kelompok pembelajaran kooperatif, peserta didik membuat rencana tindakan untuk menyelidiki pertanyaan-pertanyaan mereka dan memprediksi hasilnya. 3 Penyelidikan untuk Pengumpulan Data Pada tahap ini peserta didik terlibat dalam penyelidikan dan mengumpulkan data. Sangat penting untuk memberi waktu yang cukup pada peserta didik untuk menyelesaikan penyelidikannya. Peserta didik dalam skenario ini memulai investigasi dengan menimbang sepotong permen karet. Selanjutnya permen karet dikunyah selama 15 menit, biarkan kering selama 48 jam, dan timbang lagi. 4 Interpretasi Data dan Mengembangkan Kesimpulan Pada tahap ini peserta didik menyusun argumen untuk mendukung data dan menguji hipotesis. Peserta didik membuat hubungan generalisasi untuk mengembangkan kesimpulan. Dengan kata lain, peserta didik menganalisis data untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat menjawab masalah yang disajikan. Selanjutnya peserta didik mengomunikasikan temuannya presentasi dengan berbagai cara. Cara apapun yang digunakan dalam presentasi, peserta didik menyatakan kembali pertanyaan dan prediksi, menggambarkan penyelidikan, dan menginterpretasikan hasil. Masing- masing kelompok diberi kesempatan untuk mengomunikasikan temuannya yaitu membandingkan kadar gula permen karet sebelum dan sesudah dikunyah. 56 Buku Guru Kelas VIII SMPMTs Petunjuk Umum 5 Melakukan Releksi Pada tahap releksi, peserta didik dapat mengulang fenomena dan merencanakan penyelidikan lebih lanjut. Sebagai hasil releksi mungkin muncul pertanyaan baru untuk proses penyelidikan berikutnya. Sebagai contoh, peserta didik mereleksikan temuannya dari investigasi permen karet, pertanyaan baru muncul: “Apakah permen karet dengan rasa yang berbeda dari merek yang sama mengandung kadar gula yang berbeda?” Dan “Apakah permen karet yang dikunyah dalam air liur kehilangan massa lebih banyak daripada permen karet yang dikunyah di air? Peserta didik, melakukan proses penyelidikan sekali lagi dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan baru sebagai dasar penyelidikan berikutnya.

5. Kegiatan Guru dan Peserta Didik pada Beberapa Tingkat Inkuiri