290
Buku Guru Kelas VIII SMPMTs Petunjuk Khusus
f. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas dan mendiskusikannya dengan teman sekelas. Jika terdapat materi atau
hasil percobaan yang belum dimengerti oleh peserta didik, guru dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. Guru
memberikan konirmasi terhadap hasil diskusi kelas dan materi yang belum dipahami oleh peserta didik.
g. Peserta didik mempelajari karakteristik dan fungsi masing-masing komponen penyusun darah. Selain itu, peserta didik juga mempelajari
itur “Tahukah Kamu?” yang berisi tentang sistem penggolongan darah ABO.
h. Peserta didik dibimbing untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada itur “Ayo, Kita Diskusikan”. Sebelum menjawab pertanyaan yang
terdapat pada itur ini, guru sebaiknya mengingatkan peserta didik untuk bekerja sama bersama teman satu kelompoknya.
Alternatif Jawaban: Ayo, Kita Diskusikan
Beberapa macam fungsi darah adalah sebagai berikut.
1. Fungsi pengangkutan transportasi
Darah mengandung berbagai macam zat organik, zat anorganik, dan gas. Zat-zat tersebut berada dalam darah hanya sementara dan harus
disampaikan ke jaringan atau organ-organ yang memerlukan. Oleh karena itu, fungsi darah yang berkaitan dengan pengangkutan yaitu mengangkut
berbagai macam zat-zat makanan, oksigen, sisa-sisa metabolisme, hormon, enzim-enzim, dan antibodi.
2. Fungsi perlindungan proteksi
Fungsi perlindungan darah dilakukan terutama oleh trombosit pada proses pembekuan darah dan menutup luka. Selain itu dilakukan oleh
leukosit fagositik atau memakan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh dan untuk produksi antibodi.
3. Pengaturan
Pengaturan homeostasis merupakan usaha tubuh untuk mencapai keadaan yang seimbang antara kondisi tubuh dengan kondisi lingkungan.
Berikut ini akan dipaparkan berlangsungnya proses pengaturan tersebut. Pengaturan kandungan air jaringan
Air yang berada dalam cairan intraseluler maupun intertisial sebenarnya berasal dari darah. Tekanan hidrostatis darah menyebabkan
terjadinya iltrasi zat-zat dari dalam kapiler, sedangkan protein yang berukuran besar yang tetap tinggal dalam darah menyebabkan
291
Ilmu Pengetahuan Alam
berlangsungnya pengembalian secara osmotik dari cairan intertisial ke dalam kapiler. Oleh karena itu, perubahan pasif dan pengaturan regulasi,
sebagian besar bergantung pada komposisi darah.
Pengaturan suhu tubuh termoregulasi Plasma darah tersusun atas 91,5 air H
2
O dan 8,5 zat-zat terlarut, terutama protein. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa sebagian
besar komponen penyusun plasma adalah air. Air adalah zat yang dapat menyerap banyak panas dengan sedikit mengalami perubahan suhu. Air
yang berada pada plasma darah akan menyerap kelebihan panas yang dihasilkan oleh metabolisme tubuh. Panas ini selanjutnya akan diangkut
ke kulit dan paru-paru untuk dibuang.
Pengaturan keasaman pH Keasaman darah pH darah harus dijaga dalam rentangan tertentu
untuk menunjang fungsi darah secara maksimal. Proses pengaturan pH darah dilakukan oleh garam anorganik, protein plasma dan sel-sel.
i. Setelah peserta didik selesai mempelajari semua materi, selanjutnya peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
j. Pada akhir kegiatan pembelajaran guru dapat menugaskan peserta didik untuk membaca materi tentang jantung dan pembuluh darah. Materi
ini akan dipelajari oleh peserta didik pada pertemuan yang akan datang.
Pertemuan 2, Materi: Jantung dan Pembuluh Darah
a. Guru dapat mengawali kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini dengan mengajak peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat
pada itur “Ayo, Kita Pikirkan”.
Alternatif Jawaban: Ayo, Kita Pikirkan
Apabila kita memegang bagian dada maka tangan kita akan dapat merasakan ada bagian yang berdenyut di bagian dalam dada. Bagian
tersebut adalah jantung. Gambar 6.5 adalah gambar jantung beserta bagian-bagiannya.
292
Buku Guru Kelas VIII SMPMTs Petunjuk Khusus
Serambi kiri Katup
bikuspidalis
Bilik kiri Dinding
jantung Serambi
kanan Katup
trikuspidalis
Bilik kanan Vena kava
Aorta Arteri
pulmonalis
Sumber: Reece et al. 2012
Gambar 6.5 Bagian-bagian Jantung
Jantung merupakan organ berongga, berbentuk kerucut, memiliki pompa berupa otot. Terletak pada mediastinum dari dada dan letaknya
menyentuh diafragma. Ukuran jantung bervariasi dengan ukuran tubuh. Jantung orang dewasa rata-rata memiliki panjang sekitar 14 sentimeter
dan lebar 9 cm. Jantung berbatasan lateral dengan paru-paru, posterior dengan kolom tulang belakang, dan anterior oleh sternum. Dasar
jantung, yang melekat pada beberapa pembuluh darah besar, terletak di bawah tulang rusuk kedua. Ujung distal jantung memanjang ke bawah
dan ke kiri, berakhir sebagai apeks yang mengarah pada tingkat ruang interkostal sehingga kita dapat mengetahui detak jantung apikal dengan
merasakan atau mendengarkan pada dada di antara rusuk kelima dan keenam, sekitar 7,5 cm di sebelah kiri garis tengah.
b. Selanjutnya, peserta didik dibimbing untuk mempelajari bagian-bagian jantung dan cara kerja jantung. Agar peserta didik dapat dengan mudah
memahami bagian-bagian jantung, guru dapat mengarahkan peserta didik untuk mencermati Gambar 6.6 bagian-bagian jantung yang
terdapat di Buku Siswa. Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa jantung terdiri atas 4 ruangan, yaitu serambi atrium kiri dan
serambi atrium kanan serta bilik ventrikel kiri dan bilik ventrikel kanan. Serambi jantung terletak pada bagian atas, sedangkan bilik
jantung terletak di sebelah bawah. Di antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup trikuspidalis sedangkan di antara serambi kiri
dan bilik kiri terdapat katup bikuspidalis. Katup ini berfungsi agar darah tidak dapat kembali ke serambi.
293
Ilmu Pengetahuan Alam
c. Peserta didik selanjutnya mempelajari materi tentang pembuluh darah, peredaran darah pada manusia dan frekuensi denyut jantung. Guru
memotivasi peserta didik untuk bertanya tentang pembuluh darah, peredaran darah, dan frekuensi denyut jantung. Agar dapat menstimulasi
keterampilan menanya peserta didik, guru dapat memberikan beberapa pertanyaan terlebih dahulu.
d. Setelah mempelajari materi-materi tersebut, peserta didik melakukan Aktivitas 6.2 menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi
denyut jantung yang terdapat pada itur “Ayo, Kita Lakukan”. Sebelum menyelesaikan tugas yang terdapat pada itur ini, hendaknya peserta
didik diingatkan untuk bekerja sama dengan teman satu kelompok, terutama dalam melakukan pembagian tugas. Setelah peserta didik
selesai melakukan kegiatan I-III dan mendapatkan hasilnya, peserta didik mendapatkan tugas untuk membuat artikel tentang hasil kegiatan
yang telah dilakukan, yaitu tentang faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut jantung. Setelah artikel tersebut selesai disusun, guru
dapat meminta peserta didik untuk menempelkan hasilnya di majalah dinding kelas.
Aktivitas 6.2 Menyelidiki Faktor-faktor yang Memengaruhi
Frekuensi Denyut Jantung
Alternatif Jawaban: Ayo, Kita Lakukan
Alternatif Jawaban Diskusi:
1. Nadi merupakan pembuluh arteri. Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Apabila bagian ventrikel
bilik berkontraksi untuk mendorong darah keluar dari jantung, maka akan menyebabkan pembuluh arteri mengembung merentang.
Penggembungan dinding-dinding arteri ini sejalan dengan setiap detak jantung. Adanya penggembungan pada dinding arteri ini
menyebabkan kita dapat merasakan denyut nadi. Oleh karena itu kita dapat menghitung denyut jantung dengan cara menghitung denyut
nadi.
2. Pada umumnya perempuan memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi daripada laki-laki. Pada kondisi normal, denyut jantung
perempuan berkisar antara 72-80 denyutanmenit, sedangkan denyut jantung laki-laki berkisar antara 64-72 denyutanmenit.
3. Orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak sumber energi berupa glukosa dan oksigen dibandingkan dengan orang yang
tidak melakukan aktivitas seperti duduk santai atau tiduran. Agar
294
Buku Guru Kelas VIII SMPMTs Petunjuk Khusus
dapat memenuhi kebutuhan sumber energi dan oksigen tersebut, jantung harus memompa darah lebih cepat. Untuk mempercepat
denyut jantung, kelenjar adrenal medula menghasilkan hormon adrenalin epineprin. Hormon tersebut akan ditangkap oleh reseptor
tertentu yang memicu frekuensi jantung meningkat. Oleh karena itu, semakin berat aktivitas tubuh yang dilakukan oleh seseorang, maka
semakin tinggi pula frekuensi denyut jantungnya.
4. Di antara kegiatan berlari selama 1 menit dan berlari selama 2 menit yang menyebabkan frekuensi denyut jantung lebih tinggi adalah
berlari selama 2 menit. Hal ini karena semakin lama aktivitas yang dilakukan oleh seseorang maka akan semakin banyak pula sumber
energi berupa glukosa dan oksigen yang diperlukan. Agar dapat memenuhi kebutuhan sumber energi dan oksigen tersebut, maka
jantung harus memompa darah lebih cepat, sehingga frekuensi denyut jantung meningkat.
5. Iya, jenis kelamin, jenis aktivitas, dan intensitas dalam beraktivitas memengaruhi frekuensi denyut jantung.
e. Setelah menyelesaikan Aktivitas 6.2, peserta didik mempelajari faktor -faktor yang memengaruhi frekuensi denyut jantung.
f. Selanjutnya, peserta didik menyelesaikan soal yang terdapat pada itur
“Ayo, Kita Diskusikan” tentang denyut jantung.
Alternatif Jawaban: Ayo, Kita Diskusikan
Rata-rata maksimum detak jantung seseorang berkaitan dengan usianya. Rata-rata maksimum detak jantung seseorang berkaitan dengan
usianya. Jika diketahui a = usia, maka:
Formula lama: Maksimum rata-rata denyut jantung: 220 – a
Direkomendasikan denyut jantung maksimal = 220 – a.
Formula baru: Direkomendasikan denyut jantung maksimal = 208 – 0,7 × a.
Penggunaan kedua rumus tidak ada perbedaan sama sekali sebagai berikut.
220 – a = 208 – 0,7a 220 – 208 = a – 0.7a
12 = 0,3a a = 40
295
Ilmu Pengetahuan Alam
Jadi, penggunaan kedua rumus menghasilkan perhitungan sama tidak ada perbedaan sama sekali adalah pada usia 40 tahun.
g. Pada akhir kegiatan pembelajaran, peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan materi yang dipelajari pada hari ini.
h. Guru dapat memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca subbab gangguan pada sistem peredaran darah dan upaya untuk
mencegah dan menanggulanginya. i. Pada akhir pertemuan, guru dapat menjelaskan tentang tugas proyek
tentang membuat model sistem peredaran darah kepada peserta didik, yang meliputi perencanaan yang harus dilakukan peserta didik, tahap
pelaksanaan, waktu pengumpulan tugas proyek serta sistem penilaian yang diterapkan terhadap proses dan hasil kerja proyek.
Pertemuan 3, Materi: Gangguan dan Kelainan pada Sistem Peredaran Darah dan Upaya untuk Mencegah serta
Menanggulanginya
a. Pada bagian ini peserta didik akan mempelajari tentang berbagai macam gangguan dan kelainan yang terjadi pada sistem peredaran darah serta
upaya untuk mencegah dan mengatasi gangguan dan kelainan tersebut. b.
Guru dapat mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik dengan pertanyaan sebagai berikut.
“Pernahkah kamu mendengar ada seseorang yang terkena serangan jantung atau penyakit stroke? Bagaimanakah gejala atau tanda-
tanda dari penyakit tersebut? Upaya apa yang dapat kamu lakukan untuk menghindari terjadinya gangguan tersebut? Usaha apa yang
dapat kamu lakukan jika kamu menjumpai ada orang yang tiba-tiba mengalami serangan jantung atau penyakit stroke?
c. Agar peserta didik dapat dengan mudah memahami materi ini, guru dapat memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca materi
ini kemudian peserta didik diminta untuk membuat rangkuman atau peta konsep atau mind map dari materi ini. Tugas ini dapat diselesaikan
secara berkelompok, dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 2-3 anak. Selanjutnya, secara bergantian peserta didik diminta untuk
mempersentasikan hasilnya di depan kelas atau menempelkan hasil pekerjaannya di majalah dinding kelas.
296
Buku Guru Kelas VIII SMPMTs Petunjuk Khusus
C. Penilaian dan Kisi-kisi Pencapaian Kompetensi