Penentuan Ranking untuk Setiap Elemen Kerja
Tabel 5.13. Pembentukan ... Lanjutan
Ranking Elemen
Kerja Pengecekan
Precedence Waktu
Elemen ti
CT-ti Keterangan
18 17
√ 33
154 Masuk
19 20
√ 5
149 Masuk
20 21
√ 2
147 Masuk
21 22
√ 6
141 Masuk
22 23
√ 74
67 Masuk
23 24
√ 1
66 Masuk
24 25
√ 13
53 Masuk
25 26
√ 6
47 Masuk
26 27
√ 13
34 Masuk
27 28
√ 241
-207 Keluar
WC V
27 28
√ 241
Masuk 28
29 √
13 -13
Keluar
WC VI
28 29
√ 13
228 Masuk
29 30
√ 20
208 Masuk
30 31
√ 7
201 Masuk
31 32
√ 19
182 Masuk
32 33
√ 2
180 Masuk
33 34
√ 5
175 Masuk
34 35
√ 12
163 Masuk
35 36
√ 76
87 Masuk
36 37
√ 19
68 Masuk
Dari hasil penentuan Work Centre WC, diperoleh elemen kerja pada tiap Work Center WC seperti yang disajikan pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14. Tabel Pembentukan Stasiun Kerja Berdasarkan Hegelson Bernie
Ranking Elemen
Kerja Waktu
Elemen ti
CT-ti Jumlah Waktu
Work Center menit
WC I
1 2
59 182
212 2
3 72
110 3
4 81
29
WC II
4 5
152 89
219 5
6 67
22
WC III
6 7
137 104
232 7
8 19
85 8
9 9
76 9
10 2
74 10
11 3
71 11
12 2
69 12
13 3
66 13
14 2
64 14
15 55
9
WC IV
15 16
12 229
207 16
18 7
222 17
19 35
187 18
17 33
154 19
20 5
149 20
21 2
147 21
22 6
141 22
23 74
67 23
24 1
66
Tabel 5.14. Tabel Pembentukan Stasiun Kerja ... Lanjutan
Ranking Elemen
Kerja Waktu
Elemen ti
CT-ti Jumlah Waktu
Work Center menit
24 25
13 53
25 26
6 47
26 27
13 34
WC V
27 28
241 241
WC VI
28 29
13 228
173 29
30 20
208 30
31 7
201 31
32 19
182 32
33 2
180 33
34 5
175 34
35 12
163 35
36 76
87 36
37 19
68
Susunan elemen kerja berdasarkan metode Hegelson Bernie dapat di lihat pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15. Susunan Elemen Kerja Berdasarkan Metode Hegelson Bernie Work
Center Elemen
Kerja Waktu
Elemen ti
Jumlah Waktu Work Center
menit Elemen Kerja
I
2 59
212 Pengukuran kayu dengan menggunakan
mistar ukur. 3
72 Pemotongan kayu dengan menggunakan
gergaji listrik,
4 81
Pembentukan kayu dengan gergaji selendang
II
5 152
219 Proses penggerindaan dengan
menggunakan mesin gerinda yang bertujuan untuk menghaluskan kayu
dari pola pattern yang akan dibentuk.
6 67
Hasil pengerindaan tersebut kemudian dirakit assembly dengan bantuan paku
dan lem.
III
7 137
232 Pola yang telah terbentuk dihaluskan
kembali dengan menggunakan dempul campuran dempul dan hardener.
8 19
Memeriksa kembali dimensi dan ukuran dari pola yang telah terbentuk dengan
menggunakan jangka sorong.
9 9
Persiapan cetakan dan pasir.
10 2
Rangka atas drag dan rangka bawah cup diisi dengan pasir cetak, kemudian
masukkan pola cetakan pattern ke dalam rangka bawah, pasir diisi hingga
penuh dengan sekop.
11 3
Pastikan bahwa seluruh bagian telah tertutup oleh pasir dan pasir tersebut
diratakan dengan menggunakan balok.
12 2
Setelah isi cetakan penuh, cetakan diisi dengan angin atau gas CO
2
yang bertujuan sebagai pengeras cetakan.
13 3
Rangka bawah dibalik dan dipasangkan dengan rangka bagian atas.