digunakan dalam pengujian keseragaman data untuk stop watch adalah sebagai berikut :
BKA =
X
+ k σ
BKB =
X
- k σ
Dengan :
X
= Nilai Rata-rata BKA = Batas Kontrol Atas
BKB = Batas Kontrol Bawah k
= Tingkat Keyakinan - jika X
min
BKB dan X
max
BKA maka data seragam - jika X
min
BKB dan X
max
BKA maka data tidak seragam Harga indeks untuk beberapa tingkat kepercayaan yang umumnya
digunakan adalah : Untuk tingkat kepercayaan 68 nilai k = 1
Untuk tingkat kepercayaan 95 nilai k = 2 Untuk tingkat kepercayaan 99 nilai k = 3
3.10.4. Kecukupan Data
Dalam proses pengukuran waktu kerja, diperlukan kegiatan pengujian terhadap data yang dikumpulkan. Kegiatan pengujian tersebut dimulai dari
analisis atas jumlah data yang seharusnya dikumpulkan sampai dengan analisis atas konsistensi kerja operator. Pengujian data yang pertama adalah uji kecukupan
data. Uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa data yang telah
dikumpulkan adalah cukup secara objektif. Idealnya pengukuran harus dilakukan dalam jumlah yang banyak, bahkan sampai jumlah yang tak terhingga agar data
hasil pengukuran layak untuk digunakan. Namun pengukuran dalam jumlah yang tak terhingga sulit dilakukan mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada, baik
dari segi tenaga, biaya, waktu, dan sebagainya. Test kecukupan data dapat digunakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
2 2
2
40
−
=
∑ ∑
∑
Xi Xi
Xi N
N Dengan :
N = Jumlah data pengamatan N’ = Jumlah data teoritis
Jika N’ N, maka data pengamatan cukup
13
Jika N’ N, maka data pengamatan kurang, dan perlu tambahan data. Nilai K untuk tingkat kepercayaan tertentu dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Tingkat Kepercayaan Tingkat Kepercayaan
Nilai K
≤
68 1
68 1-
α
≤
95 2
95 1-
α
≤
99 3
Nilai S untuk tingkat ketelitian tertentu dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Tingkat Ketelitian Tingkat Ketelitian
Nilai S 5
0,052 10
0.1
3.11. Kelonggaran
14
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat
dihindarkan. Oleh sebab itu kelonggaran perlu ditambahkan kepada waktu normal. Kelonggaran terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1. Kelonggaran untuk Kebutuhan Pribadi
Yang termasuk ke dalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal seperti minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke kamar kecil, bercakap-cakap
dengan teman sekerja, sekedar untuk menghilangkan ketegangan ataupun kejemuan dalam kerja.
2. Kelonggaran untuk Menghilangkan Rasa Fatique
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik jumlah maupun kualitas. Karenanya salah satu cara untuk menentukan
besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang hari kerja dan mencatat pada saat kapan hasil produksi menurun disebabkan
oleh timbulnya rasa fatique. 3.
Kelonggaran untuk Hambatan-Hambatan Tak Terhindarkan Beberapa contoh yang termasuk ke dalam hambatan tak terhindarkan adalah:
- Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas.
- Melakukan penyesuaian-penyesuaian mesin.
- Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong
yang patah, memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya.
14
Sutalaksana, op. cit., h. 149-153.
- Mengasah peralatan potong.
- Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1.Tempat dan Waktu Penelitian
Perusahaan yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah PT. Karya Deli Steelindo yang terletak di Jalan Pulau Tanah Masa No. 168 KIM II Medan,
dimana perusahaan ini bergerak di bidang industri pengecoran logam besi dan baja serta stainless steel. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan November
2010 hingga Juni 2011.
4.2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan proses penelitian. Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar
4.1. berikut ini.
4.2.1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh masukan mengenai objek yang akan diteliti. Malalui studi ini, diharapkan dapat diperoleh
informasi mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian dan variabel- variabel yang terkait dengan masalah tersebut.
Studi pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung di lapangan untuk mendapatkan data elemen-elemen kerja
dalam proses pembuatan lory wheel,waktu pengerjaan setiap elemen kerja tersebut
Rumusan Permasalahan dan Penetapan Tujuan Penelitian
Studi Pendahuluan Studi Kepustakaan
Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi Kebutuhan Data
Analisis Pemecahan Masalah
Kesimpulan dan Saran Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Gambar 4.1. Blok Diagram Rancangan Penelitian.
dan lintasan kerja awal perusahaan. Selain itu dilakukan wawancara dengan pihak perusahaan sehingga dapat melihat permasalahan dengan lebih jelas.
4.2.2. Studi Pustaka
Studi pustaka sangat berguna dalam penelitian sebab dapat dimanfaatkan sebagai landasan logika berpikir dalam penyelesaian masalah secara ilmiah. Pada
dasarnya bobot atau nilai suatu penelitian ditentukan oleh seberapa cermat landasan teori yang dipakai oleh peneliti.
Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yang hendak dicapai. Studi pustaka
yang dilakukan meliputi pemahaman lanjut mengenai metode penyeimbangan lintasan dalam pengoptimuman susunan elemen kerja sehingga memberikan solusi
agar tidak terjadi keterlambatan order release.
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diteliti adalah data elemen-elemen kerja dalam proses pembuatan lory wheel, waktu pengerjaan setiap elemen kerja tersebut, job
kualifikasi dan lintasan kerja awal perusahaan.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ditentukan atas dasar studi pendahuluan terhadap objek studi dan studi kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
Sesuai dengan objek penelitian dan metode yang akan digunakan, variabel-variabel penelitian yang akan diamati terdiri dari 2 unsur utama, yaitu :
1. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel penelitian yang mempengaruhi dan menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.
Variabel bebas dari penelitian ini ialah : lintasan produksi, elemen kerja pada proses pembuatan lorry wheel dan waktu kerja.
2. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Variable terikat dari penelitian ini ialah
precedence diagram pembuatan Lorry Wheel.
4.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera untuk mendokumentasikan proses produksi pembuatan lory wheel, dan stopwatch
untuk mengukur waktu pengerjaan setiap elemen kerja.
4.6.Pelaksanaan Penelitian Pada penelitian ini pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah :
1. Teknik observasi, yakni melakukan pengamatan langsung di setiap elemen
kerja pembuatan lory wheel untuk mengetahui data waktu elemen kerja, urutan kerja serta susunan work center awal di PT. Karya Deli
Steelindo. 2.
Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
guna pencapaian tujuan penelitian. 3.
Teknik kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan metode penyeimbangan lintasan dalam pengoptimuman susunan
elemen kerja sehingga memberikan solusi agar tidak terjadi keterlambatan order release.