Uraian Proses Produksi Proses Produksi
- Pasir baru yang didatangkan dari supplier di bawa ke bak pencucian pasir
untuk dicuci dibersihkan dari kotoran. -
Setelah itu, pasir dicuci dengan air di bak pencucian. -
Kemudian pasir dibawa oleh konveyor ke mesin sand dryer untuk dikeringkan.
- Pasir silika dikeringkan dalam mesin sand dryer sampai kadar airnya
mencapai 0,1 – 0,2 . -
Kemudian pasir yang telah dikeringkan tersebut diayak atau dipisahkan dari batu-batu atau gumpalan-gumpalan pasir agar pasir yang dihasilkan menjadi
lebih halus dengan ayakan 40 mesh. -
Pasir yang telah diayak tersebut, kemudian dicampur dengan waterglass sekitar 3,5 dan diaduk di dalam mixer sehingga homogen dan kemudian
dapat digunakan sebagai pasir cetakan Untuk pasir bekas pakai masih dapat dipergunakan kembali, dimana
proses pengolahannya adalah sebagai berikut: -
Pasir bekas sisa pembongkaran yang masih dalam bentuk gumpalan dibawa oleh konveyor ke mesin penghancur pasir.
- Kemudian pasir tersebut diayak atau dipisahkan dari batu-batu atau gumpalan-
gumpalan pasir agar pasir yang dihasilkan menjadi lebih halus dengan ayakan 30 mesh.
- Daur ulang yang sudah dibersihkan merupakan hasil dari kegiatan sand
separation dengan air 2 dan waterglass 3,3 dan juga diaduk dalam mixer
sehingga homogen dan dapat digunakan bersama-sama pasir silika yang baru digunakan sebagai pasir cetakan.
b. Core Making Merupakan proses pembuatan inti yang selanjutnya akan menjadi tempat
penuangan cairan logam ke dalam cetakan pasir. 4. Coating dan Floating
Coating dan Floating merupakan proses pengecatan cetakan dengan cat khusus berwarna biru. Hal ini bertujuan untuk lebih memperhalus cetakan
sehingga tidak ada lagi pasir yang lengket dan produk akhirnya memiliki permukaan yang halus.
Coating dilakukan dengan cara mengecat kedua sisi cetakan dalam keadaan terbuka, sehingga mendapatkan permukaan yang halus dari kedua sisi.
5. Drying Drying merupakan proses pengeringan cetakan yang telah dicat coating
pada proses sebelumnya. Setelah dilakukan pengecatan pada seluruh permukaan cetakan, maka dilakukan proses pengeringan cetakan dengan cara membakar
cetakan yang baru saja dilumerin cat yang masih basah dengan menggunakan gas LPG.
6. Mould Assembling Setelah bagian atas dan bawah serta inti dari cetakan selesai dikerjakan,
maka semua cetakan akan disatukan dan ditempatkan teratur menunggu cetakan yang lainnya selesai hingga jumlah cetakan cukup untuk dilakukan kegiatan sekali
penuangan.
7. Pouring Pouring adalah kegiatan penuangan cairan logam ke dalam cetakan yang
telah selesai. Tetapi sebelumnya akan dilakukan proses peleburan melting terlebih dahulu. Peleburan logam dilakukan di dapur tanur induksi induction
furnace berkapasitas 500 kg dan bertaraf medium frekuensi. Bahan-bahan yang akan dilebur terdiri dari bongkahan-bongkahan besi, alloy logam paduan dan
bahan lainnya. Berikut adalah proses peleburan yang dilakukan di dapur tanur induksi.
- Bongkahan-bongkahan material besi dimasukkan ke dalam dapur induksi.
- Kemudian dimasukkan alloy logam paduan seperti silikon 0,4, mangan
0,3 – 0,6 dan alluminium sekitar 0,4 yang berfungsi untuk menghilangkan oksigen di dalam cairan logam.
- Jaga suhunya hingga ± 1670
o
c dengan menggunakan termokopel. -
Logam dan bongkahan besi yang sudah matang kemudian dicampur dengan slag remover yang berfungsi untuk menghilangkan slag kotoran yang
mengandung karat maupun pasir sambil tetap diaduk. -
Kotoran atau terak yang naik ke permukaan tersebut diangkat atau dibuang. -
Setelah itu cairan tersebut dituang ke dalam wadah sampel untuk diperiksa di laboratorium dengan mesin spectrometer sesuai dengan persyaratan yang
diinginkan. -
Jika telah sesuai, cairan tersebut dituang ke dalam ladle gayung penuang untuk dituang ke masing-masing cetakan.
Sebelum dan sesudah proses peleburan tetap dilakukan kegiatan inspeksi dengan spectrometer ataupun perlakuan logam meliputi pelunakan soft
annealing, pengerasan hardening, penormalan normalizing dan tempering terhadap logam.
8. Shake out of moulds Setelah proses penuangan, selanjutnya menunggu proses pengeringan
sekitar 3 jam, jika sudah beku maka cetakan dibongkar dengan menggunakan palu. Pasir cetakan dipisahkan dari produk jadi. Produk jadi akan dibawa ke
proses shot blasting sedangkan pasir yang masih dapat digunakan akan direcycle kembali dan untuk pasir yang tidak dapat dipergunakan akan dijadikan limbah
yang bermanfaat yakni dijual kembali karena pasir cetak tersebut mengandung waterglass yang sangat baik untuk pembuatan jalan, pondasi rumah, dan
sebagainya. 9. Shot Blasting
Shot blasting adalah kegiatan memisahkan antara produk asli dengan inti ataupun sisa pasir yang menempelterbentuk pada proses penuangan. Proses ini
dilakukan dengan menggunakan snapper, yang prinsip kerjanya seperti mengebor untuk memisahkan produk asli dengan inti, pasir maupun bongkahan logam lain
yang tidak diperlukan. Setelah produk terpisah dari bongkahan pasir, produk tersebut kemudian
dipotong sistem saluran potongnya dengan menggunakan gerinda potong. Sisa potongan sistem saluran tersebut dibawa kembali ke bagian peleburan untuk
dilebur kembali.
10. Cleaning Merupakan kegiatan pembersihan produk dimana dilakukan proses
pencucian sehingga produk yang dihasilkan benar-benar bersih dari pasir ataupun kotoran-kotoran lainnya. Produk dimasukkan ke dalam mesin sand blasting,
dimana di dalam mesin ini terdapat mimis baja yang berfungsi membersihkan produk dari pasir-pasir yang masih melekat.
Kemudian dilakukan proses inspeksi, jika produk yang telah dibersihkan tersebut mengalami kecacatan, maka dilakukan perbaikan repair ulang. Tetapi
jika tidak bisa dilakukan perbaikan repair maka produk tersebut akan menjadi bahan baku untuk peleburan.
Proses inspeksi juga termasuk penimbangan terhadap produk jadi dan sistem saluran potong, dimana jumlah timbangan harus sesuai dengan jumlah
logam yang dilebur. 11. Finishing
Adalah kegiatan finishing produk yang terdiri dari proses pengecatan terhadap produk jadi sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Biasanya menggunakan
cat khusus sehingga hasilnya menjadi lebih baik. 12. Inspection of Casting
Setelah semua proses di atas selesai, tetap dilakukan kegiatan inspeksi untuk mengecek apakah produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
13. Rough Machining Apabila spesifikasinya telah sesuai selanjutnya dilakukan finishing
awalkasar yakni dengan menggunakan mesin bubut, mesin bor, mesin press, mesin gerinda dan sebagainya. Ada jenis produk yang membutuhkan
penyempurnaan dengan mesin bubut, mesin bor, mesin press, mesin gerinda dan sebagainya sesuai dengan spesifikasi produk yang diinginkan oleh konsumen. Jika
produk masih belum sesuai maka dilakukan proses finishing ulang hingga ukuran atau dimensi produk tersebut sesuai dengan yang diinginkan.
14. Intermediate Quality of Inspection Setelah penyelesaian awalkasar tersebut, kemudian dilakukan
pemeriksaan terhadap hasil produk tersebut, dimana hal yang perlu diperhatikan adalah dimensi dari produk tersebut dan kualitas produk secara visual.
15. Final Machining Merupakan penyelesaian akhir yang dilakukan dengan mesin-mesin seperti
mesin bubut, las, gerinda dan sebagainya. Apabila produk telah sesuai dengan yang diinginkan maka produk tersebut dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
16. Packing Yaitu kegiatan pengepakan barang yang telah sesuai dengan kebutuhan
konsumen, jika produk tidak langsung dijual maka disimpan sebagai stok store for finishing goods.
17. Delivery
Apabila barang memang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara langsung, dilakukan proses pengiriman.
Gambar blok diagram tahapan proses produksi lorry wheel dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Pelebur an Melt ing
Char ging Chemical
Analysis by Spect r omet er
Per siapan Bahan Kayu
Pembuat an Mal Cet akan
Pemer iksaan Pat t er n Inspect ion
Per akit an Assembly
Pembuat an Cet akan Pasir Molding
Pembuat an Int i Cor e Making
Pr oses CO
2
Pengecat an Coat ing Penger ingan
Dr ying Per akit an Cet akan
Mould Assembling Penuangan
Pour ing Pembongkar an Cet akan
Shake Out of Moulds Pemisahan Pr oduk dar i
Pasir yang Menempel Shot Blast ing
Pember sihan Cleaning
Pengepakan Packing
Pengir iman Bar ang deliver y
Penyelesaian Finishing
Pemer iksaan Inspect ion of Cast ing
Penyelesaian Kasar dengan Mesin Rough Machining
Pemer iksaan Kualit as Int er mediat e Qualit y
Inspect ion Penyelesaian Akhir
Final Machining St or e f or
Finished Goods
Bahan Pasir
Gambar 2.2. Blok Diagram Tahapan Proses Produksi Lorry Wheel