85
Berdasarkan diagram kartesius pelayanan umum dapat disimpulkan bahwa pasien perusahaan rawat inap yang mengharapkan kenyamanan ruangan sudah sesuai
dengan harapan. Aspek kemudahan akses dinilai sangat penting oleh pasien namun respons yang diberikan pelayanan umum belum memuaskan bagi pasien. Sedangkan
fasilitas penunjang seperti kantin, ATM, tempat parkir luas, minimarket dirasakan kurang penting oleh pasien perusahaan.
Hasil pengukuran kepuasan kemudian dikategorikan. Kepuasan pada kategori tidak puas sebanyak 49 orang 80,3. Distribusi berdasarkan kategori kepuasan
disajikan pada Tabel 4.36.
Tabel 4.36 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kepuasan No
Kategori Kepuasan Jumlah
orang Persentase
1 Tidak Puas
49 80,3
2 Puas
12 19,7
Jumlah 61
100.0
4.5 Analisis Bivariat 4.5.1 Hubungan Mutu Pelayanan dengan Kepuasan
Hubungan masing-masing indikator variabel mutu pelayanan bukti fisik, keandalan, ketanggapan, proses, empati, dan kebijakan dengan kepuasan dilakukan
menggunakan uji statistik Pearson correlation. Hasil uji masing-masing indikator disajikan pada Tabel 4.37.
Universitas Sumatera Utara
86
a. Hubungan Bukti Fisik dengan Kepuasan
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi Pearson diperoleh nilai r=0,638; p=0,001p=0,05, menunjukkan hubungan signifikan antara bukti fisik dengan
kepuasan pasien perusahaan rawat inap di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan. Hal ini memberikan makna bahwa mutu pelayanan dimensi bukti
fisik memiliki kuat hubungan sebesar 63,8 dengan kepuasan.
b. Hubungan Keandalan dengan Kepuasan
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi Pearson diperoleh nilai r=0,712; p=0,001p=0,05, menunjukkan hubungan signifikan antara keandalan dengan
kepuasan pasien perusahaan rawat inap di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan. Hal ini memberikan makna bahwa mutu pelayanan dimensi
keandalan memiliki kuat hubungan sebesar 71,3 dengan kepuasan
c. Hubungan Ketanggapan dengan Kepuasan
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi Pearson diperoleh nilai r=0,713; p=0,001p=0,05, menunjukkan hubungan signifikan antara ketanggapan dengan
kepuasan pasien perusahaan rawat inap di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan. Hal ini memberikan makna bahwa mutu pelayanan dimensi
ketanggapan memiliki kuat hubungan sebesar 71,3 dengan kepuasan
d. Hubungan Proses dengan Kepuasan
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi Pearson diperoleh nilai r=0,705; p=0,001p=0,05, menunjukkan hubungan signifikan antara proses dengan kepuasan
Universitas Sumatera Utara
87
pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan. Hal ini memberikan makna bahwa mutu pelayanan dimensi proses memiliki kuat hubungan
sebesar 70,5 dengan kepuasan e. Hubungan Empati dengan Kepuasan
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi Pearson diperoleh nilai r=0,733; p=0,001p=0,05, menunjukkan hubungan signifikan antara empati dengan kepuasan
pasien perusahaan rawat inap di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan. Hal ini memberikan makna bahwa mutu pelayanan dimensi empati memiliki kuat
hubungan sebesar 73,3 dengan kepuasan e. Hubungan Kebijakan dengan Kepuasan
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi Pearson diperoleh nilai r=0,227; p=0,078p=0,05, menunjukkan hubungan tidak signifikan antara kebijakan dengan
kepuasan pasien perusahaan rawat inap di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan. Hal ini memberikan makna bahwa mutu pelayanan dimensi
kebijakan memiliki kuat hubungan sebesar 22,7 dengan kepuasan. . Tabel 4.37 Hubungan Mutu Pelayanan dengan Kepuasan
No
Dimensi
r p
1 Bukti fisik
0,638 0,001
2 Keandalan
0,712 0,001
3 Ketanggapan
0,713 0,001
4 Proses
0,705 0,001
5 Empati
0,733 0,001
6 Kebijakan
0,227 0,078
Universitas Sumatera Utara
88
4.6 Analisis Multivariat