Kepemilikan Rumah Sakit Hak Pasien

12 memberikan minimal dua pelayanan medik spesialis dasar Peraturan Menteri Kesehatan No. 340MENKESPERIII2010.

2.1.3 Kepemilikan Rumah Sakit

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 147MENKESPER2010, status kepemilikan rumah sakit dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu pemerintah, pemerintah daerah dan swasta. Rumah sakit pemerintah dikelola kementerian kesehatan atau kementerian lainnya, rumah sakit pemerintah daerah dikelola oleh pemerintah daerah, sedangkan rumah sakit swasta dikelola oleh pihak swasta yang berbentuk badan hukum yang hanya bergerak di usaha perumahsakitan. Badan hukum dapat berbentuk yayasan, perseroan, perseroan terbatas, perkumpulan, dan perusahaan umum. 2.2 Pasien 2.2.1 Definisi Pasien Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di rumah sakit Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009.

2.2.2 Hak Pasien

Pada hakikatnya, hak pasien adalah hak dasar yang dimiliki manusia, yaitu mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 4 sampai 8 menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas kesehatan, akses atas sumber daya, pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan Universitas Sumatera Utara 13 terjangkau, hak dalam menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan, lingkungan yang sehat, informasi dan edukasi kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab, serta informasi tentang data kesehatan dirinya. Pasien sebagai konsumen jasa pelayanan kesehatan juga mendapatkan hak konsumen yang diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yaitu: a. Pasien berhak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi jasa pelayanan. b. Pasien berhak memilih dan mendapat jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. c. Pasien berhak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan jasa pelayanan kesehatan. d. Pasien memiliki hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas jasa yang diterima. e. Pasien berhak mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. f. Pasien berhak mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen. g. Pasien berhak diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. h. Pasien berhak mendapat kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian bila jasa yang diterima tidak sebagaimana mestinya. Universitas Sumatera Utara 14

2.2.3 Kewajiban Pasien