34
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey explanatory yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien
perusahaan rawat inap di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan pada tahun 2014.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan selama 4 empat bulan, yang dimulai bulan April sampai
bulan Juli 2014.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien perusahaan yang dirawat inap lebih dari dua hari atau keluarganya di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum
Martha Friska Multatuli Medan tahun 2014 yang berjumlah 156 pasien diambil dari rata-rata pasien per bulan selama tahun 2013.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian survei ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin menurut Notoatmodjo 2005, yaitu:
34
Universitas Sumatera Utara
35
Keterangan: n = jumlah sampel
N = jumlah populasi d = persentase kelonggaran ketidaktelitian persisi karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir yaitu 10 1 = konstanta
Jumlah sampel yang diambil dari populasi penelitian ini adalah sebanyak:
Kriteria inklusi sampel sebagai berikut: a. Pasien telah mendapat perawatan lebih dari dua hari di ruang rawat inap atau
keluarganya. b. Pasien atau keluarganya bisa membaca dan menulis.
c. Umur pasien atau keluarga lebih dari 17 tahun. Kriteria eksklusi sampel, yaitu pasien atau keluarganya yang tidak bersedia menjadi
responden.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terkait analisa
Universitas Sumatera Utara
36
pengaruh mutu pelayanan rumah sakit terhadap kepuasan pasien perusahaan rawat inap di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan
tahun 2014. Data sekunder diperoleh melalui data dokumentasi dari Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan tahun 2014.
3.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner yang akan dipergunakan sebelum dilakukan pengumpulan data primer. Uji coba kuesioner
dilakukan kepada 30 pasien perusahaan rawat inap di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan diluar pasien yang akan dipilih sebagai sampel.
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana kuesioner yang digunakan dapat dijadikan sebagai alat ukur yang sahih atau dapat
diandalkan. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara item variabel melalui rumus korelasi Pearson Product Moment Corelation Coeficient r, dengan
ketentuan jika nilai r hitung r tabel maka dinyatakan valid, demikian juga sebaliknya Gozhali, 2005.
Hasil uji validitas variabel bebas dan terikat sebagai berikut : 1 Variabel Mutu Pelayanan
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment diketahui bahwa variabel mutu pelayanan dimensi bukti fisik, keandalan,
ketanggapan, empati, proses dan kebijakan mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan kualitas pelayanan valid
Lampiran 2.
Universitas Sumatera Utara
37
2 Variabel Kepuasan Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product
Moment diketahui bahwa variabel terikat kepuasan dimensi PendaftaranCustomer Service, Dokter Spesialis, Perawat, Laboratorium Radiologi, Gizi, Kebersihan,
Umum, mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kepuasan valid Lampiran 2
Uji reliabilitas data merupakan indeks gambaran sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan tepat sehingga dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan alat ukur dinyatakan reliabel bila
nilai hitung lebih dari r tabel. Nilai r tabel dalam penelitian ini menggunakan critical value of the product moment yang didapat pada taraf signifikan 95 Gozhali, 2005.
3.5 Definisi Operasional
Mutu pelayanan merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik dari suatu pelayanan yang menentukan sejauh mana pelayanan yang diterima dapat memenuhi
harapan dan kebutuhan pasien. Mutu pelayanan dinilai dari enam dimensi, yaitu: a. Bukti fisik didefinisikan sebagai hal nyata yang dapat dilihat pada sumber
daya rumah sakit seperti petugas, fasilitas, dan bangunan serta lingkungan rumah sakit, meliputi kemudahan akses mencapai rumah sakit, penampilan
petugas, kebersihan dan kenyamanan ruangan, serta kelengkapan alat yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
38
b. Keandalan didefinisikan sebagai kemampuan petugas rumah sakit dalam memberikan pelayanan dengan tepat dan memuaskan seperti tepat pelayanan,
pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam memberikan pelayanan serta kejelasan informasi yang diberikan petugas rumah sakit sehingga dapat
diandalkan. c. Ketanggapan didefinisikan sebagai kecepatan petugas rumah sakit dalam
memberikan tanggapan terhadap keluhan dan memenuhi kebutuhan pasien. d. Empati didefinisikan sebagai sikap sabar, ramah, pengertian, dan perhatian
petugas rumah sakit selama memberikan pelayanan. e. Proses didefinisikan sebagai hal atau kejadian yang berhubungan langsung
dengan pelayanan yang diberikan meliputi kemudahan pasien atau keluarga dalam melakukan komunikasi yang baik dengan petugas rumah sakit, cita rasa
makanan yang diberikan, serta ruangan rapi sehingga siap digunakan. f. Kebijakan didefinisikan sebagai ketetapan dalam pelayanan yang dibuat oleh
rumah sakit. Kepuasan pasien rawat inap didefinisikan sebagai tingkat perasaan pasien
yang dirawat inap lebih dari dua hari atau keluarganya setelah membandingkan pelayanan yang diterimanya dengan harapannya sebelum menerima pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
39
3.6 Metode Pengukuran