28 yang tinggal di desa ini, pada umumnya adalah warga pendatang yang disebabkan
oleh beberapa faktor. Keberadaan marga lain disebabkan karena proses perkawinan dan
pekerjaan. Misalnya: laki-laki marga lain yang memperistri anak perempuan desa ini, dimana mereka tinggal menetap di desa ini yang sering disebut dengan sonduk
hela. Artinya: laki-laki dari kelompok kerabat lain menikahi anak perempuan dari Desa Pollung, kemudian si perempuan tidak tinggal di kelompok kerabat laki-laki
melainkan si laki-lakilah yang tinggal di kelompok kerabat perempuan dan menetap di desa ini.
Selain karena faktor perkawinan ada juga karena faktor pekerjaan. Marga lain yang tinggal di desa Pollung karena faktor pekerjaan adalah karena dia
seorang guru atau berprofesi dibagian kesehatan. Warga yang ditempatkan menjadi tenaga pengajar di desa ini, harus tinggal dan hidup di desa ini juga dan
terhitung sebagai anggota masyarakat desa ini selama waktu yang telah ditentukan. Sebagai contoh: bapak W. Sinaga. Mereka tinggal di desa Pollung
karena ditugaskan sebagai tenaga pengajar, tetapi setelah tiba waktu pekerjaannya selesai maka mereka akan pindah dari desa ini.
2.3.4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
Penduduk Desa Pollung secara keseluruhan adalah beragama Kristen yaitu: Kristen Protestan dan Kristen Khatolik. Di desa ini terdapat 1 buah
bangunan gereja Khatolik dan 3 buah bangunan gereja Protestan yaitu: gereja HKBP Huria Kristen Batak Protestan, gereja GKPI Gereja Kristen Protestan
Indonesia dan gereja HKI Huria Kristen Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
29 Komposisi penduduk Desa Pollung berdasarkan agama yang dianut secara
terperinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
No. Jenis Agama
Jumlah Persentase
1 Agama Kristen Protestan
1351 82
2 Agama Kristen Khatolik
296 18
Jumlah 1647
100
Sumber: Kantor Kepala Desa Pollung Tahun 2006
Berdasarkan tabel 2.4 di atas, dapat dilihat bahwa penduduk Desa Pollung hanya menganut agama Kristen Protestan dan agama Kristen Khatolik. Dapat
dilihat pada tabel, bahwa sebagian besar penduduk Desa Pollung menganut agama Kristen Protestan dengan jumlah 1351 jiwa yaitu 82 , sedangkan penduduk yang
menganut agama Kristen Khatolik adalah 296 jiwa yaitu 18 .
2.3.5. komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
pendidikan merupakan hal yang paling penting pada masa sekarang ini. Pendidikan dijadikan faktor yang sangat penting bagi kehidupan dimasa depan.
Berdasarkan pendidikan seseorang dapat menjadi sukses. Dulunya masyarakat desa Pollung tidak begitu mementingkan pendidikan. Pendidikan hanya ditujukan
pada anak laki-laki saja. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya tingkat penghasilan masyarakat Pollung. Sekarang terlihat adanya perubahan cara memperlakukan
anak perempuan dalam pendidikan. Anak perempuan dengan anak laki-laki mendapat perlakuan yang sama dalam pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
30 Adapun komposisi penduduk Desa Pollung berdasarkan tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan
Jumlah Persentase
1 Tidak Sekolah
46 3,1
2 Tidak Tamat SD
147 9,9
3 Tamat SD
268 18
4 Tidak Tamat SLTP
143 9,6
5 Tamat SLTP
255 17,1
6 Tidak Tamat SLTA
105 7,1
7 Tamat SLTA
256 17,2
8 D1-D3
215 14,4
9 Sarjana
54 3,6
Jumlah 1489
100
Sumber: Kantor Kepala Desa Pollung Tahun 2006
Berdasarkan tabel 2.5 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Pollung terbesar adalah tamat Sekolah Dasar SD dengan jumlah 268 jiwa yaitu
sebesar 18 . Mereka yang masuk dalam jumlah ini adalah kebanyakan para orang tua yang berumur 46 tahun ke atas. Pnyebab hal ini adalah karena pada saat
itu biaya tidak memungkinkan untuk mendapat pendidikan. Pada masa ini hanya anak laki-laki yang diusahakan untuk sekolah, sedangkan anak perempuan
kebanyakan tidak tamat SD dan membantu orang tua bahkan tidak sekolah sama sekali. Berdasarkan tabel diatas juga dapat dilihat jumlah penduduk Desa Pollung
terkecil mengecap pendidikan adalah pada jenjang pendidikan sarjana dimana, hanya terdapat 54 jiwa yaitu sebesar 3,6 .
Universitas Sumatera Utara
31 Pendidikan di desa ini sudah cukup baik pada saat ini. Di tingkat Sekolah
Dasar tiap kelas diajar oleh satu orang guru, namun khusus untuk Bahasa Inggris belum ada. Katanya sudah sempat diterapkan pelajaran Bahasa Inggris lama
kelamaan tidak diterapkan lagi. Sedangkan untuk anak sekolah SLTP sudah memiliki satu orang guru dalam setiap bidang studi, bahkan ada yang dua orang
dalam satu bidang studi. Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa masyarakat
Desa Pollung sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan masa depan. Penduduk Desa Pollung telah banyak yang menduduki
bangku perkuliahan walaupun masyarakatnya masih hidup sederhana. Penduduk Desa Pollung telah menunjukkan ungkapan orang Batak yaitu: anakkonki do
hamoraon di au anakku merupakan kekayaan bagi hidupku. Orang tua akan berjuang untuk pendidikan anak-anaknya walaupun keadaan orang tua adalah
sederhana.
2.3.6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian