22 Setelah diadakannya pemekaran wilayah pada tanggal 28 Juli 2003, desa
Pollung mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut dapat dilihat dari dipindahkannya Ibukota Kecamatan Pollung ke desa Hutapaung. Desa ini juga
dulunya mempunyai sebuah pasar untuk berbelanja yang dilaksanakan setiap sekali dalam satu minggu. Nama pasar ini disebut oleh masayarakat dengan
sebutan Onan Pollung. Sekarang lokasi pasar tersebut telah pindah ke kota Dolok Sanggul. Perubahan dalam bentuk administrasi desa juga ada, dimana desa ini
menjadi mandiri dan dapat mengatur sendiri kegiatan serta sistem administrasinya.
Desa Pollung dulunya memiliki 4 dusun. Atas keputusan bersama yaitu antara warga dengan kepala desa, maka desa ini menjadi 3 dusun. Pusat
pemerintahannya berada di dusun 1 yaitu Lumban Siantar. Sementara satu dusun yang yang telah dipisahkan dari ketiga dusun ini telah menjadi sebuah desa baru
yang dipimpin oleh seorang kepala desa baru.
2.2. Letak Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Pollung
Desa Pollung merupakan daerah yang berada di wilayah Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Propinsi Sumatera Utara. Desa
Pollung adalah salah satu dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Pollung. Desa Pollung ini memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
-Sebelah Utara berbatasan dengan desa Ria-ria -Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Sipituhuta
-Sebelah Barat berbatasan dengan desa Hutapaung -Sebelah Timur berbatasan dengan desa Parsingguran I.
Universitas Sumatera Utara
23 Secara administratif Desa Pollung dibagi atas 3 dusun. Dusun I terdiri
dari: Lumban Siantar, Sosor Panambohan, Lumban Tonga, Huta Baringin, Sosor Nagugun, Pangkirapan, Tapian Nauli, Lumban Sinaga, Sitabo-tabo. Dusun II
terdiri dari: Huta Godang, Huta Bolon, Sosor Dolok-dolok, Toga Dalan Nauli. Dusun III terdiri dari: Tornauli, Lumban Dolok, Sosor Sahala, Sosor mangulahi.
Setiap Dusun dikepalai oleh seorang kepala dusun yang dipilih oleh kepala desa atas persetujuan warga desa.
Sebelum dilaksanakannya pemekaran wilayah pada tanggal 28 Juli 2003, kondisi jalan sangat buruk sekali. Pada musim panas jalan penuh dengan debu,
yang membuat para pejalan kaki kotor karena debu. Sementara pada musim hujan, jalan itu berlumpur. Saat jalan berlumpur, maka sangat susah dilewati oleh
angkot serta membuat para pejalan kaki kotor. Setelah pemekaran, desa Pollung mengalami banyak perubahan.
Perubahan yang terjadi juga termasuk salah satunya pada jalan. Jalan menuju desa Pollung sudah beraspal. Angkotpun sudah berjalan dengan lancar. Para
pejalan kaki tidak pernah mengeluh lagi seperti waktu jalan dalam keadaan rusak. Desa Pollung merupakan daerah dataran rendah. Desa Pollung juga masih
banyak dijumpai rawa, sehingga sangat cocok dijadikan untuk tempat bercocok tanam seperti: tanaman padi, tanaman kopi dan sebagainya. Potensi sumber daya
alam berdasarkan iklim yang dimiliki desa Pollung adalah iklim tropis, sama dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Wilayah Desa Pollung memiliki curah
hujan rata-rata 2500 Mm, sehingga dalam setahun musim hujan terjadi selama 4 bulan. Suhu rata-rata harian yang dimiliki desa Pollung adalah ± 18
C. Desa
Universitas Sumatera Utara
24 Pollung ini terletak di atas tanah yang memiliki ketinggian ± 1450 m dari
permukaan laut. Areal desa Pollung adalah seluas ± 350.5 Ha. Areal ini dimanfaatkan
sebaik mungkin oleh warga desa untuk kepentingan hidup mereka. Areal ini memberikan banyak manfaat, sesuai fungsi areal yang cocok untuk digunakan.
Pemanfaatan areal ini dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Pemanfaatan Areal Tanah Desa Pollung
No. Pemanfaatan Tanah
Luas Ha Persentase
01 Sawah
125 35,6
02 Perkebunan Rakyat
75 21,3
03 Perkuburan
1 0,3
04 Tanah Wakaf
3 0,8
05 Ladang
75 21,4
-6 Tegalan
10 2,9
07 Rawa
5 1,5
08 Jalan
1,5 0,5
09 Bangunan
5 1,5
10 Pemukiman
48 13,6
11 Lain-lain
2 0,6
Jumlah 350,5
100
Sumber: Kantor Kepala Desa Pollung Tahun 2006
Berdasarkan Tabel 2.1 di atas, menunjukkan bahwa wilayah Desa Pollung ini sebagian besar adalah terdiri dari persawahan yaitu: 125 Ha yakni 35,6 .
Pertanian merupakan sumber mata pencaharian yang utama masyarakat Desa Pollung. Masyarakat Desa Pollung pada umumnya hidup dari hasil pertanian yaitu
sawah, tanaman kopi serta palawija. Desa Pollung memiliki luas perkebunan 75
Universitas Sumatera Utara
25 Ha yaitu 21,3 , dimana areal tanah lebih luas digunakan untuk areal persawahan
dan perkebunan rakyat. Ada dua jalan untuk menuju Desa Pollung yaitu: lewat Berastagi dan lewat
Siantar. Penulis hanya lewat jalan Berastagi, kalau pergi ke Desa Pollung, dengan alasan dapat ditempuh dengan waktu yang lebih singkat dari pada lewat Siantar.
Menuju Desa Pollung dari kota Medan harus melewati: Berastagi, Kabanjahe dan Sumbul.
Jarak dari kota Medan ke Desa Pollung adalah sejauh 330 Km. Lama tempuh perjalanan dari kota Medan ke Desa Pollung ± 6 jam. Kondisi jalan
menuju Desa Pollung sudah beraspal. Alat transportasi khusus menuju Desa Pollung dari Medan tidak tersedia yang ada hanya Sampri dan Sanggulmas serta
BTN. Bus tersebut hanya sampai ke kota Dolok Sanggul. Besar ongkos dari Medan ke Dolok Sanggul adalah Rp. 35.000. Ongkos dari Dolok Sanggul ke Desa
Pollung sebanyak Rp. 5.000. Desa Pollung memiliki jarak 2 Km dari pusat pemerintahan Kecamatan, sedangkan dari ibukota Kabupaten berjarak 12 Km.
2.3. Komposisi Penduduk Desa Pollung