Jenis-jenis Model Pembelajaran Inkuiri

dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertindak secara aktif mencari jawaban dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Adapun menurut Massialas inkuiri terbimbing merupakan metode pengajaran yang dapat membuat siswa bergerak identifikasi masalah, berhipotesis, merumuskan hipotesis, pengumpulan data, verifikasi hasil dan menarik kesimpulan. 21 Model ini merupakan jenis model yang menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas untuk membantu siswa. Siswa dituntut untuk mengembangkan cara kerja dalam mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru. 22 Kuhlthau, Maniotes, dan Caspari menyatakan bahwa inkuiri terbimbing adalah inkuiri yang dibimbing oleh guru agar siswa mendapat pemahaman yang mendalam dan pandangan pribadi melalui berbagai sumber informasi. 23 Selain itu inkuiri terbimbing adalah pembelajaran yang direncanakan dengan hati-hati, diawasi dan ditargetkan dari tim pustakawan sekolah dan guru kepada siswa, dipandu kurikulum berbasis unit penyelidikan yang mendalam dan pemahaman yang mendalam dari topik mereka. 24 Pada inkuiri terbimbing peran guru diubah menjadi pemandu, mereka bekerja sama dengan siswa dalam mendefinisikan pertanyaan permasalahan dan memberikan nasehat mengenai prosedur dan pelaksanaan. Siswa harus memiliki pengalaman sebelumnya untuk dapat bekerja secara independen 25 Pembelajaran inkuiri terbimbing menjadikan guru seorang fasilitator yang menentukan permasalahan, menyediakan segala sesuatu, fakta-fakta dan meminta siswa untuk menentukan prosedur kerja, membuat generalisasi dan melaporkan 21 Bakke M. Matthew, dkk., A Study On The Effects of Guided Inquiry Teaching Method On Students Achievement in Logic, International Researchers, Vol. 2 1, 2013, 136. 22 Jufri, op.cit., h.98. 23 Carol C. Kuhlthau, “Guide Inquiry: School Libraries in the 21 th Century”, School Libraries Worldwide, Vol. 16 1, h. 23. 24 Ross J. Tood, et. All., A toolkit and Handbook For Tracking and Assessing Student Learning Outcomes of Guide Inquiry Through The School Library. Rutgers University: Institute for Museum and Library Service, 2005, h. 8. 25 Josef Trna, dkk., Implementation of Inquiry-Based Scince Education in Science Teacher Training, Journal of Education and Instructional Studies in the World, 2012, p. 201. hasil. 26 Adapun komponen-komponen inkuiri terbimbing menurut Igelsurd dan Leonard terdapat empat macam yaitu pengenalan, bahan, prosedur dan diskusi. 27 Keingintahuan akan mengarahkan siswa pada proses inkuiri karena dapat memunculkan pertanyaan atau masalah serta usaha untuk menemukan jawaban dari pertanyaan permasalahan. Bertanya adalah cara untuk menciptakan rasa ingin tahu pada siswa. Oleh karena itu pendidik harus mampu menjadi penanya yang baik dan bukan sekedar penjawab pertanyaan. Selain itu mereka dapat memfasilitasi siswa dalam proses pencarian dan perumusan jawaban atas pertanyaaan yang diberikan. Peranan aktif dari siswa sangat diperlukan agar dapat terpenuhi tujuan dari pembelajaran tersebut. Aktivitas jasmani dan mental dapat mendukung siswa dalam belajar. Aktivitas siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa hal seperti berikut ini: 28 a. Aktivitas visual, seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen dan demonstrasi. b. Aktivitas lisan seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi dan menyanyi. c. Aktivitas mendengarkan, seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah dan pengarahan. d. Aktivitas gerak, seperti praktikum, melukis dan menari. e. Aktivitas menulis, seperti mengarang, membuat makalah, dan menulis hipotesis. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa inkuiri terbimbing merupakan pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan untuk berperan aktif dalam mengontruk pemahamannya sendiri, memecahkan masalah dan menentukan proses penyelesaiannya sendiri yang didapat dari beberapa sumber informasi. Dimana guru hanya memilih topik atau bahasan, pertanyaan dan menyediakan materi. 26 Jufri, op. cit., h. 97. 27 Irinoye, dkk. Relative Effectiveness of Guided Inquiry and Demontration Methods on Students Performance in Practical Chemistry in Secondary Schools in Osun State, Nigeria. Advances in Social Science Reaserch Journal, Vol. 2 2. 2014. p. 22. 28 Usman, op.cit., h. 22.

a. Tahapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Berikut tahapan pembelajaran inkuiri berdasarkan kemampuan yang dinyatakan oleh Eggen dan Kauchak, sebagai berikut: 29 1 Mengajukan pertanyaan Kegiatan inkuiri dimulai dari permasalahan yang diajukan. Pada tahap ini guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan mengelompokan siswa. Guru memberikan suatu fenomena dan mengajukan permasalahan. 2 Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk memberi pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. 3 Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan. 4 Melakukan percobaan Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan. 5 Mengumpulkan dan menganalisis data Guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul. 6 Membuat Kesimpulan Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh.

4. Media Pembelajaran

Istilah media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk 29 Trianto, op.cit., h.172.