Hasil Pretest Hasil Posttest

Berdasarkan Tabel 4.2, terlihat bahwa nilai terendah dan tertinggi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama yaitu 64 dan 88. Median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas kontrol sebesar 76,77 sementara kelas eksperimen sebesar 85,06. Adapun nilai yang sering muncul atau modus kelas kontrol yaitu 75 sedangkan modus di kelas eksperimen 78,17. Nilai rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 74,02 sedangkan rata-rata kelas eksperimen sebesar 78,01. Standar deviasi yang diperoleh dari hasil perhitungan untuk kelas kontrol sebesar 6,10 sementara untuk kelas eksperimen sebesar 6,54.

3. Rekapitulasi Hasil Belajar

a. Data Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan posttest kelas kontrol dan eksperimen, diperoleh rekapitulasi data pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pemusatan dan Penyebaran Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretest Posttest Pretest Posttest Nilai Terendah 20 64 20 64 Nilai tertinggi 48 88 44 88 Mean 30,02 74,02 29,24 78,01 Modus 22,83 75 23,78 78,17 Median 29,95 76,77 28 85,06 Standar deviasi 7,21 6,1 6,65 6,54 Sebelum melakukan penelitian dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pretest didapatkan rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar dan rata-rata kelas kontrol yaitu 29,24 dan 30,02. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan awal yang hampir sama sebelum diberikan perlakuan. Setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen berupa pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, data diatas memberikan gambaran bahwa terjadi perubahan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perubahan terbesar terjadi pada rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yaitu 29,24 menjadi 78,01. Pada kelas kontrol perubahan rata-rata hasil belajar yaitu 30,02 menjadi 74,02. Hasil ini menunjukan bahwa pebelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video memiliki peningkatan hasil belajar lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang diberi perlakuan berupa pembelajaran konvensional.

b. Kemampuan Kognitif Siswa

Hasil belajar siswa untuk setiap ranah kognitif pada konsep Hukum gravitasi Newton dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini: Gambar 4.3 Grafik Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada Jenjang Kognitif Pengolahan data nilai rata-rata jenjang kognitif pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran 3 F. Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen mengalami peningkatan dari hasil pretest. Pada saat pretest kemampuan kelas kontrol dalam mengingat C 1 sebesar 49, memahami C 2 sebesar 36, menerapkan C 3 sebesar 39, dan menganalisis C 4 sebesar 22. Pada saat posttest kemampuan kelas kontrol dalam mengingat C 1 sebesar 81, memahami C 2 sebesar 79, menerapkan C 3 sebesar 79, dan menganalisis C 4 sebesar 69. Sementara kemampuan kelas eksperimen pada saat pretest dalam hal mengingat C 1 sebesar 39, memahami C 2 sebesar 33, menerapkan C 3 sebesar 38, dan menganalisis C 4 sebesar 23. Pada saat 49 36 39 22 39 33 38 23 81 79 79 69 82 75 79 77 10 20 30 40 50 60 70 80 90 C1 C2 C3 C4 P er sen tase Jenjang Kognitif Pretest Kontrol Pretest Eksperimen Posttest Kontrol Posttest Eksperimen posttest kemampuan kelas eksperimen dalam mengingat C 1 sebesar 82, memahami C 2 sebesar 75, menerapkan C 3 sebesar 79, dan menganalisis C 4 sebesar 77. Adapun peningkatan jenjang kognitif hasil peningkatan dari masing-masing ranah dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut: Gambar 4.4 Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pengolahan data peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada lampiran 3 G. Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa perolehan peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dalam kemampuan memahami, sedangkan kelas kontrol unggul dalam kemampuan memahami dan menerapkan, perolehan N-Gain kelas kontrol pada kemampuan mengingat C 1 sebesar 0,64, memahami C 2 sebesar 0,64, menerapkan C3 sebesar 0,65 dan menganalisis C 4 sebesar 0,60. Sementara peningkatan hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen dengan perolehan N-Gain pada kemampuan mengingat C 1 sebesar 0,70, memahami sebesar C 2 0,64, menerapkan C3 0,66 dan menganalisis C 4 sebesar 0,70. Jika dilihat dari segi peningkatan hasil belajar, kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol pada jenjang C1, C3, dan C4. Sedangkan kelas kontrol lebih unggul pada jenjang kognitif C2. 0.64 0.64 0.65 0.6 0.7 0.63 0.66 0.7 0.54 0.56 0.58 0.6 0.62 0.64 0.66 0.68 0.7 0.72 C1 C2 C3 C4 N -Gain Jenjang Kognitif N-Gain kontrol N-Gain eksperimen

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan terhadap data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan software SPSS 22 uji kai kuadrat chi square. Rekapitulasi hasil pengolahan data sebagai berikut: Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Statistik Pretest Posttest Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Asymp. Sig. 0,007 0,385 0,085 0,078 Taraf Signifikan � 0,05 Keputusan Data tidak terdistribusi normal Data terdistribusi normal Data terdistribusi normal Data terdistribusi normal Pengolahan uji normalitas data pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran 2 D dan 3 C. Keputusan uji normalitas diambil berdasarkan ketentuan pengujian uji chi square dengan menggunakan software SPSS, yaitu jika Asymp. Sig. lebih besar dari �, maka H diterima berdistribusi normal. Taraf signifikan yang digunakan sebesar 5. Berdasarkan pengolahan normalitas didapatkan nilai Asymp. Sig. data pretest kelas kontrol sebesar 0,007 dan kelas eksperimen sebesar 0,385. Sementara data posttest didapatkan nilai Asymp. Sig. kelas kontrol sebesar 0,085 dan kelas eksperimen sebesar 0,078. Pengolahan uji normalitas menunjukan bahwa hasil Asymp. Sig. nilai pretest kelas kontrol lebih kecil dibandingkan taraf signifikan dan kelas eksperimen lebih besar dibandingkan taraf signifikan. Sedangkan Asymp. Sig. hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen lebih besar dibandingkan taraf signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest kelas kontrol terdistribusi tidak normal sedangkan kelas eksperimen terdistribusi normal. Selain itu data hasil posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen terdistribusi normal.