a. Data terdistribusi normal dan homogen
Untuk data terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis dengan analisis tes statistik parametrik yaitu uji t. Secara matematis dirumuskan
sebagai berikut:
23
t = � − �
√ + dengan
Sg = √ −
+ −
+ −
Keterangan: t = hasil hitung distribusi
� = rata-rata data kelompok A � = rata-rata data kelompok B
Sg = nilai deviasi standar gabungan kedua data = jumlah data kelompok A
= jumlah data kelompok B = varian kelas x
1
= varian kelas x
2
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut: Jika
ℎ�
, maka diterima dan
ditolak. Jika
ℎ�
, maka diterima dan ditolak.
b. Data terdistribusi normal dan tidak homogen
Untuk data terdistribusi normal dan tidak homogen, maka pengujian hipotesisnya dengan analisis tes statistik nonparametrik. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:
24
t′ = � − �
√ +
keterangan: �
̅ = rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen �̅ = rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
23
Sujana, op.cit., h. 239.
24
Ibid., h. 241.
……………….…3.9
…………….…3.10
……………….…3.11
= jumlah sampel kelas eksperimen = jumlah sampel kelas kontrol
= varian kelas eksperimen = varian kelas kontrol
Penentuan kategori uji hipotesis berdasarkan uji t’ adalah sebagai berikut:
Jika
ℎ�
, maka diterima dan
ditolak Jika
ℎ�
, maka diterima dan
ditolak
c. Untuk data tidak berdistribusi normal
Untuk data tidak berdistribusi normal, pengujian hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney. Mann-Whitney adalah uji non-parametrik yang tergolong kuat
sebagai pengganti uji-t dengan asumsi normalitas dan homogenitas tidak diperlukan yang penting level pengukurannya minimal ordinal dan variabel kedua-duanya
kontinu.
25
Perhitungan statistik Mann-Whitney sebagai berikut: Pertama U =
. +
+
- Kedua U =
. +
+
- Nilai U ditentukan berdasarkan nilai terkecil dari kedua rumus tersebut. Untuk
memeriksa kebenaran hasil ini, dapat dicek dengan rumus:
�
= . -
. Penentuan kategori uji hipotesis berdasarkan uji Mann Whitney adalah sebagai
berikut:
26
J ika U ≤
� �
, maka di tolak.
Jika U
� �
, maka di terima.
d. Uji N-Gain
N-Gain Normalized Gain digunakan untuk mengetahui peningkatan masing-masing aspek kognitif siswa. Nilai N-Gain ini dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
27
25
Kadir, op.cit., h. 273.
26
Ibid.
27
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Jakarta, 2008, h.71.
……………….…3.12 ……………….…3.13
……………….…3.14
N-Gain =
S o Po −S o P
S o I a −S o P
Kategori perolehan N-Gain dapat dilihat pada tabel 3.15 di bawah ini:
Tabel 3.15 Kategori N-Gain Nilai N-Gain
Kategori
g 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ ,7
Sedang g 0,3
Rendah
J. Analisis Data Nontes
Analisis data instrumen nontes pada penelitian ini menggunakan angket respon siswa. Pernyataan dalam angket terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan
positif dan pernyataan negatif. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket bernilai 1 sampai dengan 5, peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif jawaban
sebagai berikut:
28
Tabel 3.16 Kategori Angket Siswa Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif Jawaban
Skor Jawaban
Skor
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sangat Tidak Setuju STS 5
Tidak Setuju TS 2
Tidak Setuju TS 4
Cukup C 3
Cukup C 3
Setuju S 4
Setuju S 2
Sangat Setuju SS 5
Sangat Setuju SS 1
Selanjutnya, data dari angket diolah secara kualitatif menggunakan rumus sebagai berikut:
P = F
N x Keterangan:
P = persentase F = frekuensi
N = jumlah
28
Arikunto, op.cit., h. 284-285.
………….…3.15
……………….…3.16