Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana pelaksanaan pembelajaran, sebagai produk program pembelajaran jangka pendek,
yang mencakup komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program. Komponen program mencakup kompetensi dasar, materi standar,
metode, dan teknik, media dan sumber belajar dan daya dukung lainnya. Seorang guru baik secara praktis maupun teoritis harus mampu dan ahli
dalam membuat RPP, karena hal itu merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru. Ada dua fungsi RPP dalam KTSP. Kedua fungsi tersebut adalah fungsi
perencanaan dan fungsi pelaksanaan Mulyasa, 2009: 217. 1. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran bertujuan agar mampu membuat guru lebih siap dalam melakukan
kegiatan pembelajaran dengan persiapan yang maksimal. Maka dari itu seorang guru hendaknya melakukan persiapan ketika hendak mengajar baik itu tertulis
maupun tidak tertulis. Ada beberapa komponen yang harus dipahami guru dalam pengembangan
KTSP antara lain: kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar, indikator hasil belajar, penilaian, dan prosedur pembelajaran. Beberapa komponen tersebut
seharusnya memang harus dipahami terlebih dahulu oleh seorang guru, hal ini agar dalam proses pembelajaran guru tidak kesulitan dalam mengajar. Jika
seorang guru sudah mampu paham terhadap hal-hal tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh dengan hasil belajar yang dicapai peserta didik.
2. Fungsi Pelaksanaan Pada dasarnya rencana pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara
sistemik dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan penyesuaian dengan kemungkinan-kemungkinan dalam situasi pembelajaran yang aktual. Pada
dasarnya rencana pelaksanaan pembelajaran berfungsi sebagai pengefektifan proses pembelajaran agar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Rencana
pelaksanaan pembelajaran berisi garis besar outline apa yang akan dikerjakan oleh guru dan peserta didik selama proses pembelajaran, baik untuk satu kali
pertemuan maupun meliputi beberapa kali pertemuan. Dalam pelaksanaan pembelajaran biasanya mencakup tiga kegiatan, yakni
pembukaan, pembentukan kompetensi, dan penutup Mulyasa, 2013:181. 1. Pembukaan
Pembukaan adalah kegiatan awal yang harus dilakukan guru untuk memulai atau membuka pembelajaran. Membuka pembelajaran merupakan suatu
kegiatan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya untuk belajar. Untuk
kepentingan tersebut, guru dapat melakukan upaya-upaya sebagai yang berikut. a Menghubungkan kompetensi yang telah dimiliki peserta didik dengan materi
yang akan disajikan. b Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan garis besar materi yang akan
dipelajari. c Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan tugas-tugas yang
harus diselesaikan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
d Mendayagunakan media dan sumber belajar yang bervariasi sesuai dengan materi yang disajikan.
e Mengajukan pertanyaan, baik untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran yang telah lalu maupun untuk menjajagi kemapuan
awal berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari. Selain upaya-upaya diatas, masih banyak cara untuk guru memulai
membuka pembelajaran diantaranya adalah melalui pembinaan keakraban dan pretes. Hal tersebut bisa dilakukan jika benar-benar perlu dilakukan. Pembinaan
keakraban dilakukan jika guru dan peserta didik tersebut baru pertama kali bertemu.
2. Pembentukan kompetensi Pembentukan kompetensi peserta didik merupakan kegiatan inti
pembelajaran, antara lain mencakup penyampaian informasi tentang materi pokok atau materi standar, membahas materi standar untuk membentuk kompetensi
peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman dan pendapat dalam membahas materi standar atau memecahkan masalah yang dihadapi bersama. Hal ini
dilakukan dengan tenang dan menyenangkan. Hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.
Pembentukan kompetensi mencakup berbagai langkah yang perlu ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai fasilitator untuk mewujudkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini ditempuh melalui berbagai cara tergantung kepada situasi, kondisi, kebutuhan, serta kemampuan peserta didik.
Prosedur yang ditempuh dalam pembentukan kompetensi adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, guru menjelaskan standar
kompetensi minimal SKM yang harus dicapai peserta didik dan cara belajar untuk mencapai kompetensi tersebut.
b. Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis, materi pokok dikemukakan dengan jelas atau ditulis di papan tulis. Memberi kesempatan
peserta didik untuk bertanya sampai materi standar tersebut benar-benar dapat dikuasai.
c. Membagikan materi standar atau sumber belajar sebagai hand out dan foto kopi beberapa bahan yang akan dipelajari.
d. Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik. Lembaran kegiatan tesebut berisi tugas tentang materi standar yang telah dijelaskan oleh
guru dan dipelajari oleh peserta didik. e. Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam mengerjakan
lembar kegiatan, sekaligus memberikan bantuan dan arahan bagi mereka yang menghadapi kesulitan belajar.
f. Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan cara menukar pekerjaan
dengan teman lain, lalu guru menjelaskan setiap jawabannya. g. Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik. Jika ada
yang kurang jelas, guru memberikan kesempatan bertanya, tugas, atau kegiatan mana yang perlu penjelasan lebih lanjut.
Majid 2013: 42 menyatakan bahwa ada beberapa persyaratan dalam pelaksanaan proses pembelajaran: 1 Rombongan belajar, jumlah maksimal
peserta didik dalam setiap rombongan belajar Sekolah Menegah Kejuruan SMK adalah 32 peserta didik; 2 Beban kerja minimal guru; 3 Buku teks pelajaran; 4
Pengelolaan kelas. Dari uraian sebelumnya, dalam pelaksanaan pembelajaran sebaiknya dapat dipenuhi, hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan
metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi Majid, 2013: 44.
a Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1 Peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topiktema
materi yang akan dipelajari; 2 Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain; 3 Memfasilitasi terjadinya interaksi antara sesama peserta didik dan antara
peserta didik dan peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
5 Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1 Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna; 2 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru, baik secara lisan maupun tulisan; 3 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut; 4 Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5 Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6 Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan, baik ilmu lisan maupun tulisan, secara individual maupun kelompok;
7 Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
8 Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
9 Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1 Memberikan umpan balik yang positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik; 2 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber; 3 Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan; 4 Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar yang berfungsi; 5 Sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik
yang menghadapi kesulitan, dangan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
6 Mambantu menyelesaikan masalah; 7 Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi; 8 Memberikan informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
9 Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Penutup Penutup merupakan kegiatan akhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri
pembelajaran. Dalam kegiatan penutup ini guru harus berupaya untuk mengetahui pembentukan kompetensi dan pencapaian tujuan pembelajaran, serta pemahaman
peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari, sekaligus mengakhiri kegiatan pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut, guru dapat melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut. a Manarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari kesimpulan bisa
dilakukan oleh guru, oleh peserta didik atas permintaan guru, atau peserta didik bersama guru.
b Mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c Menyapaikan bahan-bahan pendalaman yang harus dipelajari dan tugas-tugas yang harus dikerjakan baik tugas individual maupun tugas kelompok sesuai
dengan pokok bahasan yang telah dipelajari. d Memberikan postes baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan.