Konsep Dasar Belajar Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran

Dimyati, dkk. 2009: 26 jenis perilaku dan kemampuan internal akibat belajar terdapat beberapa hal, diantaranya adalah Ranah kognitif Bloom, dkk. terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut: 1. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode. 2. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. 3. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip. 4. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian- bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil. 5. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program kerja. 6. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, kemampuan menilai hasil karangan. Ranah afektif Krathwoohl Bloom, dkk. terdiri dari lima perilaku- perilaku sebagai berikut: 1. Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. Misalnya, kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan. 2. Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan, dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. 3. Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya menerima suatu pendapat orang lain. 4. Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup. Misalnya, menempatkan nilai dalam suatu skala nilai dan dijadikan pedoman bertindak secara bertanggung jawab. 5. Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Misalnya kemampuan mempertimbangkan dan menunjukan tindakan disiplin. Ranah Psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku. 1. Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan mendeskriminasikan hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut. Misalnya, pemilihan warna, angka 6 enam dan 9 sembilan, huruf b dan d. 2. Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani. Misalnya, posisi star lomba lari. 3. Gerakan Terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya meniru gerak tari membentuk lingkaran diatas pola. 4. Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh. Misalnya, melakukan lompat tinggi dengan tepat. 5. Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efesien, dan tepat. Misalnya, bongkar-pasang peralatan secara tepat. 6. Penyesuaian Pola Gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya, keterampilan bertanding. 7. Kreatviitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru atas dasar prakarsa sendiri. misalnya, kemampuan membuat tari kreasi baru. Ada beberapa unsur dalam belajar menurut Hamalik 2011: 50 yaitu 1. Motivasi Peserta didik Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Motivasi yang timbul karena adanya kebutuhan dari dalam diri peserta didik dianggap lebih baik dibandingkan dengan motivasi yang disebabkan rangsangan dari luar. 2. Bahan Belajar Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat perhatian guru. Dengan bahan belajar yang ada peserta didik dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar. Dalam silabus dan GBPP telah dirumuskan secara rinci materi belajar yang ditentukan untuk dipelajari peserta didik, berupa topik-topik inti, topik buku inti, serta uraian diskripsi dan bahan kajian lainnya. Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar, sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efesien dan efektif. Alat bantu belajar disebut juga alat peraga atau media belajar, misalnya dalam bentuk bahan tercetak, alat-alat yang dapat dilihat media visual, alat yang dapat didengar media audio, dan alat-alat yang dapat didengar dan dilihat Audio-Visual serta sumber-sumber masyarakat yang dialami secara langsung. 3. Suasana Belajar Suasana belajar sangatlah penting untuk mendukung proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru dan peserta didik dituntut agar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas. 4. Kondisi Subjek Belajar Kondisi subjek belajar juga menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar. Peserta didik akan belajar dengan efesien dan efektif apabila berbadan sehat, memiliki intelegensi yang memadai, siap untuk melakukan kegiatan belajar mengajar begitupun sebaliknya jika peserta didik tidak berbadan sehat maka proses belajar pun akan terganggu.

b. Konsep Dasar Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan belajar dan mengajar yang harus direncanakan dan diaktualisasikan serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar Majid, 2013: 5. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran dilakukan secara terencana dengan memiliki tujuan baik. Dari pengertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sekitar, yang akan menimbulkan sebuah perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Pada sebuah pembelajaran yang dilakukan memiliki tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang baik pula. Jika diamati, ada beberapa komponen yang tidak lepas dari konsep pembelajaran yaitu silabus dan RPP yang merupakan bagian dari tahapan persiapan strategi pembelajaran dan metode pembelajaran yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang merupakan bagian dari hasil pembelajaran. Pembelajaran merupakan inti proses pendidikan, dan oleh sebab itu upaya peningkatan kualitas pendidikan perlu di fokuskan pada kualitas pembelajaran. Dalam suatu sistem pendidikan, subsistem pembelajaran memegang peran kunci. Subsistem pembelajaran meliputi beberapa komponen Komalasari, 2013: 232- 234 sebagai berikut: 1. Peserta didik Komponen peserta didik adalah salah satu komponen terpenting karena adanya kebutuhan peserta didik inilah yang memicu suatu proses pembelajaran. Peserta didik merupakan input suatu proses pendidikan yang harus ditransformasikan menjadi lulusan yang berpengetahuan luas, kompeten, berketerampilan tinggi, serta memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma di dalam masyarakat tempat mereka berada. 2. Guru Guru memiliki peran strategis dalam proses pembelajaran karena fungsinya sebagai narasumber danatau fasilitator dalam proses pembelajaran. Pada tingkat pendidikan usia dini dan dan pendidikan dasar, proses pembelajaran tergantung pada guru yang sering kali menjadi model peran bagi peserta didiknya. Kompetensi dan profesionalisme guru sangat penting dalam proses transformasi peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. 3. Materi dan Bahan Materi dan bahan ajar didasarkan pada tujuan pembelajaran dan kurikulum yang telah disepakati. Bahan pelajaran berperan penting dalam proses pendidikan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik, menumbuhkan sikap yang positif terhadap lingkungan dan dunia tempat tinggalnya, serta berperilaku sesuai dengan norma masyarakat. Materi dan bahan ajar disesuaikan dengan kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran tersebut. 4. Media Media berfungsi membantu peserta didik dan pengajar dalam menciptakan suatu proses pembelajaran yang efektif. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai kebutuhan peserta didik dan karakteristik materi yang diajarkan dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif. Dengan demikian, proses pembelajaran atau apapun hasilnya menjadi lebih berkualitas karena tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. 5. Sarana dan Prasarana Proses pembalajaran tidak akan dapat berlangsung dengan baik tanpa tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif. Sarana dan prasarana ini dapat berupa perangkat keras ataupun perangkat lunak. 6. Biaya Salah satu subsistem dalam pembelajaran adalah biaya. Ketersediaan biaya yang dapat menunjang kebutuhan setiap subsistem merupakan unsur penentu tercapainya kualitas pembelajaran. Rekrutmen dan pengorganisasian peserta didik, intensif guru yang berkeadilan, pengembangan dan penyediaan bahan ajar yang berkualitas, penyediaan dan penggunaan media yang tepat guna, dan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, seluruhnya membutuhkan biaya yang cukup. Namun ketersediaan dana pendidikan yang berlebihan sekalipun tidak menjamin terjadinya kualitas pendidikan bila dana tersebut tidak diarahkan dan tidak difokuskan pada kualitas pembelajaran. 7. Kurikulum Tersembunyi Dalam proses pembelajaran satu hal yang penting pula adalah adanya kurikulum tersembunyi. Pada dasarnya peserta didik tidak hanya belajar dari materi dan bahan ajar yang disampaikan oleh guru di kelas. Keseluruhan lingkungan sekolah, interaksi antar peserta didik dan antara guru dan peserta didik, budaya sekolah, bahkan lingkungan tempat tinggal peserta didik amat mempengaruhi proses pembelajaran.