Pengertian berpikir kritis Indikator berpikir kritis

Kesimpulan di atas bahwa belajar dipengaruhi dari dalam diri sendiri internal dan keluarga, sekolah, dan masyarakat eksternal.

3. Berpikir Kritis

a. Pengertian berpikir kritis

Johnson 2007:183 berpendapat bahwa berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah. Anggelo dalam Achmad, 2007 juga menjelaskan bahwa berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi. Sedangkan menurut Ennis dalam Wowo, 20129 juga mendifinisikan bahwa berpikir kritis merupakan berpikir wajar dan reflektif yang fokus dalam menentukan apa yang harus dipercaya atau dilakukan. Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah berpikir wajar dan reflektif serta terarah dan jelas yang bertujuan untuk memecahkan, mengambil keputusan, membujuk dan menganalisis asumsi dalam menentukan apa yang harus dipercaya atau dilakukan. b. Tujuan berpikir kritis Tujuan berpikir kritis Johnson, 2007:185 adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Pemahaman membuat kita mengerti maksud di balik ide yang mengarahkan hidup kita stiap hari. Pemahaman mengungkapkan makna dibalik suatu kejadian.

c. Indikator berpikir kritis

Angelo dalam Achmad, 2007 mengidentifikasi lima indikator yang sistematis dalam berpikir kritis, yaitu sebagai berikut : 1. Keterampilan Menganalisis Keterampilan menganalisis merupakan keterampilan menguraikan sebuah struktur ke dalam komponen-komponen agar mengetahui pengorganisasian struktur tersebut. Kata-kata operasional yang mengindikasikan keterampilan berpikir kritis, diantaranya: memerinci, menyusun diagram, membedakan, mengidentifikasi, mengilustrasikan, menyimpulkan, menunjukkan, menghubungkan, memilih, memisahkan, dan membagi Arikunto, 2010: 138. 2. Keterampilan Mensintesis Keterampilan mensintesis adalah keterampilan menggabungkan bagian- bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru. Pertanyaan sintesis menuntut pembaca untuk menyatupadankan semua informasi yang diperoleh dari materi bacaannya, sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang tidak dinyatakan secara eksplisit didalam bacaannya. Kata-kata operasional yang mengindikasikan keterampilan berpikir sintesis, diantaranya:mengategorikan, mengombinasikan, mengarang, menciptakan, menjelaskan, mengorganisasikan, menyusun, menghubungkan, merevisi, menuliskan kembali dan menceritakan Arikunto,2010:138. 3. Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada beberapa pengertian baru. Keterampilan ini menuntut pembaca untuk memahami bacaan dengan kritis sehingga setelah kegiatan membaca selesai siswa mampu menangkap beberapa pikiran pokok bacaan, sehingga mampu mempola sebuah konsep. Tujuan keterampilan ini adalah agar pembaca mampu memahami dan menerapkan konsep-konsep ke dalam permasalahan. Kata-kata operasional yang mengindikasikan keterampilan mengenal dan memecahkan masalah diantaranya: mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, mengoperasikan, meramalkan, menyiapkan, menghasilkan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan dan menggunakan. 4. Keterampilan Menyimpulkan Keterampilan menyimpulkan menuntut pembaca untuk mampu menguraikan dan memahami bebagai aspek secara bertahap agar sampai kepada suatu formula baru, yaitu sebuah kesimpulan. Proses pemikiran manusia itu sendiri dapat menempuh dua cara, yaitu: deduksi dan induksi. Jadi, kesimpulan merupakan sebuah proses berpikir yang memberdayakan pengetahuannya sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah pemikiran atau pengetahuan yang baru. Kata-kata operasional yang mengindikasikan kemampuan menyimpulkan adalah : menjelaskan, memerinci, menghubungkan, mengategorikan, memisah dan menceritakan. 5. Keterampilan mengevaluasi atau menilai Keterampilan ini menuntut pemikiran yang matang dalam menentukan nilai sesuatu dengan berbagai kriteria yang ada. Keterampilan menilai menghendaki pembaca agar memberikan penilaian tentang nilai yang diukur dengan menggunakan standar tertentu. Dalam taksonomi Bloom, keterampilan mengevaluasi merupakan tahap berpikir kognitif yang paling tinggi. Pada tahap ini siswa dituntut agar ia mampu mensinergikan aspek-aspek kognitif lainnya dalam menilai sebuah fakta atau konsep. Kata-kata operasional yang mengindikasikan kemampuan mengevaluasi atau menilai adalah: menilai, membandingkan, menyimpulkan, mengkritik, mendiskrisikan, menafsirkan, menerangkan, memutuskan Arikunto, 2010:138. Wowo 2012: 198 menjelaskan berpikir kritis menjadi beberapa indikator sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi fokus masalah, pertanyaan, dan kesimpulan. 2. Menganalisis argumen 3. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi atau tantangan. 4. Mengidentifikasi istilah keputusan dan menangani sesuai alasan. 5. Mengamati dan menilai laporan observasi. 6. Menyimpulkan dan menilai keputusan. 7. Mempertimbangkan alasan tanpa membiarkan ketidaksepakatan atau keraguan yang mengganggu pemikiran berpikir yang disangka benar. 8. Mengintegrasikan kemampuan lain dan disposisi dalam membuat dan mempertahankan keputusan. Menurut Ennis dalam Riyadi, Usman: 2008 terdapat 12 indikator berpikir kritis yang terangkum dalam 5 kelompok keterampilan berpikir, yaitu memberikan penjelasan sederhana elementary clarification, membangun keterampilan dasar basic support, menyimpulkan interfence, membuat penjelasan lebih lanjut advance clarification, serta strategi dan taktik strategy PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI and tactics . Kemudian 12 indikator tersebut dijabarkan dalam beberapa sub indikator seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 2.1 Keterampilan Berpikir Kritis Keterampilan berpikir kritis Sub Keterampilan berpikir kritis Memberikan penjelasan sederhana elementary clarification 1. Memfokuskan pertanyaan. 2. Menganalisis argumen 3. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang Membangun Keterampilan dasar basic support . 4. Mempertimbangkan kredibilitas kriteria suatu sumber. 5. Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi. Menyimpulkan inference 6. Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi 7. Membuat induksi dan mempertimbangkan induksi. 8. Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan. Membuat penjelasan lebih lanjut advanced clarification 9. Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi 10. Mengidentifikasi asumsi. Strategi dan taktik strategies and tactics . 11. Memutuskan suatu tindakan. 12. Berinteraksi dengan orang lain Berdasarkan indikator dari tiga ahli, peneliti menuliskannya ke dalam tabel untuk melihat kesamaan yang nantinya akan diambil sebagai indikator dalam penelitian. Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Berpikir kritis Angelo Wowo Ennis Keterampilan menganalisis Mengidentifikasi fokus masalah, pertanyaan, dan kesimpulan. Memfokuskan pertanyaan. Keterampilan mensintesis Menganalisis argument Menganalisis argumen Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi atau tantangan. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang Keterampilan menyimpulkan Mengidentifikasi istilah keputusan dan menangani sesuai alasan. Mempertimbangkan kredibilitas kriteria suatu sumber. Keterampilan mengevaluasi dan menilai Mengamati dan menilai laporan observasi. Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi ikut terlibat dalam menyimpulkan Menyimpulkan dan menilai keputusan. Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi Mempertimbangkan alasan tanpa membiarkan ketidaksepakatan atau keraguan yang mengganggu pemikiran berpikir yang disangka benar. Membuat induksi dan mempertimbangkan induksi. Mengintegrasikan kemampuan lain dan disposisi dalam membuat dan mempertahankan keputusan. Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan. Mendefinisikan istilah,mempertimbangkan definisi Mengidentifikasi asumsi. Memutuskan suatu tindakan mendefinisikan masalah Berinteraksi dengan orang lain Berdasarkan indikator berpikir kritis menurut pendapat 3 ahli, digunakan 6 indikator sebagai fokus penelitian yaitu: 1 Menganalisis argumen, 2 Mampu bertanya, 3 Mampu menjawab pertanyaan, 4 Memecahkan masalah, 5 Membuat kesimpulan, 6 Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan.

4. Matematika

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG CAMPURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Campuran Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Make A Match Pada Siswa Kelas IV SDN Trimulyo 02 Juwana Pati Tahun Pelajaran 20

0 3 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI PEMBELAJARAN SNOW BALLING Peningkatan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Campuran Melalui Pembelajaran Snow Balling Siswa Kelas IV SD Negeri Cawan Kecamatan Jatinom Tahun Pelajaran

0 1 15

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359