1. Hasil belajar
Peneliti menggunakan tes evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan bentuk soal uraian sebanyak 15 soal uraian. Sesudah
soal diujikan disetiap akhir siklus dan evaluasi akhir dengan menggabungkan siklus 1 dan siklus 2, hasil nilai setiap siswa dimasukkan ke dalam tabel dengan
kriteria penilaian sebagai berikut : a.
Menentukan penskoran. Tes evaluasi yang berupa soal uraian penskorannya dilakukan dengan
memberikan nilai disetiap nomornya. Setiap nomor mempunyai nilai yang berbeda dan disesuaikan dengan tingkat kesukaran soal.
b. Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus:
� � ℎ = �
�ℎ � �
ℎ �
�ℎ �
� ×
c. Menghitung rata-rata kelas dengan menggunakan rumus:
� � − � � � =
� �ℎ �
ℎ �
� �ℎ
�
d. Perhitungan persentase ketuntasan siswa dengan menggunakan rumus:
� � ℎ = �
�ℎ � � �
� �
�ℎ ℎ
� ×
e. Membandingkan persentase evaluasi pada kondisi awal dengan akhir siklus 1,
akhir siklus 1 dengan akhir siklus 2, dan akhir siklus 2 dengan evaluasi akhir yaitu gabungan siklus 1 dan siklus 2.
f. Menghitung kenaikan hasil belajar siswa antar siklus, apakah terjadi
peningkatan secara signifikan atau tidak dilihat dari persentase ketuntasan maupun rata-rata kelas.
2. Kuesioner Berpikir Kritis
Analisis data dalam kemampuan berpikir kritis meliputi 6 indikator sebagai fokus penelitian, yaitu: 1 menganalisis argumen, 2 mampu bertanya,
3 Mampu menjawab pertanyaan 4 Memecahkan masalah, 5 Membuat kesimpulan, dan 6 Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari
pengamatan. Dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis tersebut kemudian dibuat kuesioner berjumlah 20 butir pernyataan yang terdiri dari pernyataan
favorable atau pernyataan positif dan unfavorable atau pernyataan negatif.
Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis matematika. Peneliti akan menentukan kriteria
kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan PAP tipe 1 sebagai dasar acuan Masidjo 1995:153, dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.12 PAP Tipe 1
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90 - 100 Sangat Kritis
80 - 89 Kritis
65 - 79 Cukup Kritis
55 - 79 Tidak Kritis
Di bawah 55 Sangat Tidak Kritis
a. Menghitung skor kriteria berpikir kritis
b. Menghitung skor rata-rata
c. Rata-rata yang telah diperoleh dikonversikan menjadi nilai kemampuan
berpikir kritis, dengan cara:
jumlah pernyataan kuesioner setiap indikator x 5 skala kuesioner d.
Jumlah siswa yang minimal cukup kritis CK
e. Menghitung persentase jumlah siswa minimal cukup kritis CK
Jumlah siswa yang minimal cukup kritis CK : Jumlah siswa
– siswa yang tidak termasuk kriteria CK
Persentase =
�ℎ �� �� � � �
�ℎ � ℎ ��
� � − � � = �ℎ
� �ℎ
�
� = � � − � �
� �
� � = �
� � �
�
1 Indikator 1
Indikator 1 terdiri dari 4 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 4 x 5 =
20 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}.
Tabel 3.13 Kriteria Indikator 1
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 18
– 20 Sangat Kritis
80 – 89
16 - 17,8 Kritis
65 – 79
13 - 15,8 Cukup kritis
55 – 64
11 - 12,8 Tidak kritis
55 4 - 10,8
Sangat tidak kritis
2 Indikator 2
Indikator 2 terdiri dari 2 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 =
10 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}.
Tabel 3.14 Kriteria Indikator 2
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 9 - 10
Sangat Kritis 80
– 89 8 - 8,9
Kritis 65
– 79 6,5 - 7,9
Cukup kritis 55
– 64 5,5 - 6,4
Tidak kritis 55
2 - 5,4 Sangat tidak kritis
3 Indikator 3
Indikator 3 terdiri dari 2 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 =
10 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.15 Kriteria Indikator 3
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 9 - 10
Sangat Kritis 80
– 89 8 - 8,9
Kritis 65
– 79 6,5 - 7,9
Cukup kritis 55
– 64 5,5 - 6,4
Tidak kritis 55
2 - 5,4 Sangat tidak kritis
4 Indikator 4
Indikator 4 terdiri dari 6 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 30. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 6 x 5 =
30 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}.
Tabel 3.16 Kriteria Indikator 4
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 27 - 30
Sangat Kritis 80
– 89 24 - 26,7
Kritis 65
– 79 19,5 - 23,7
Cukup kritis 55
– 64 16,5 - 19,2
Tidak kritis 55
6 - 16,2 Sangat tidak kritis
5 Indikator 5
Indikator 5 terdiri dari 2 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 =
10 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}.
Tabel 3.17 Kriteria Indikator 5
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 9 - 10
Sangat Kritis 80
– 89 8 - 8,9
Kritis 65
– 79 6,5 - 7,9
Cukup kritis 55
– 64 5,5 - 6,4
Tidak kritis 55
2 - 5,4 Sangat tidak kritis
6 Indikator 6
Indikator 6 terdiri dari 4 pernyataan, sehingga didapatkan skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 4 x 5 =
20 {jumlah Pernyataan dikali 5 jumlah respon}.
Tabel 3.18 Kriteria Indikator 6
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 18
– 20 Sangat Kritis
80 – 89
16 - 17,8 Kritis
65 – 79
13 - 15,8 Cukup kritis
55 – 64
11 - 12,8 Tidak kritis
55 4 - 10,8
Sangat tidak kritis
7 Keseluruhan Indikator
Menghitung jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis minimal cukup kritis.
Mencari persentase jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis minimal cukup kritis, dengan cara:
Tabel 3.19 Kriteria Rata-Rata Kuesioner Secara Keseluruhan
Tabel Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90 - 100 90
– 100 Sangat kritis
80 - 89 80
– 89 Kritis
65 - 79 65
– 79 Cukup kritis
55 - 64 55
– 64 Tidak kritis
Dibawah 55 Dibawah 55
Sangat tidak kritis �
� = �
�ℎ � � �
� �
�ℎ ℎ
� �
3. Lembar Observasi