Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

menjelaskan bahwa observasi adalah sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Peneliti menyimpulkan bahwa observasi adalah kegiatan mengamati suatu objek secara langsung untuk memperoleh data. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperkuat hasil kuesioner berpikir kritis yang dibagikan kepada siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sanjaya 2009: 84 adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Berdasarkan judul penelitian, penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti adalah panduan wawancara, lembar pedoman observasi, kuesioner dan soal evaluasi yang berupa essay. Berikut ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti. 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara disusun peneliti sebelum melakukan wawancara terhadap guru kelas dan para siswa IIIB SDN Perumnas Condongcatur. Pedoman wawancara disusun guna mempermudah peneliti dalam melakukan wawancara sehingga data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan peneliti. Pedoman wawancara yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.1. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Guru Mengenai Proses Pembelajaran No Garis Besar Pertanyaan Wawancara 1 Bagaimana proses pembelajaran mata pelajaran Matematika di kelas IIIB? 2 Apakah kendala yang dihadapi dalam mengajar Matematika di kelas IIIB? 3 Apakah selalu menggunakan media sebagai sarana pembelajaran Matematika? 4 Apakah siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan media yang digunakan pada saat pelajaran Matematika? 5 Apakah siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Matematika? 6 Apa yang membuat siswa merasa kesulitan dalam menerima pelajaran Matematika? 7 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika? 8 Apa yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran Matematika? 9 Bagaimana strategi pembelajaran Matematika yang digunakan untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa? 10 Apakah pernah menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran Matematika? Peneliti juga menggunakan pedoman untuk melakukan wawancara mengenai kemampuan berpikir kritis siswa yang ditujukan untuk guru kelas IIIB. Pedoman wawancara kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Guru Mengenai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No. Indikator Pedoman Wawancara 1. Memecahkan masalah Apakah siswa terus berusaha untuk menemukan jawaban yang benar ketika menemui kesulitan? Apakah siswa menggunakan cara atau alternatif lain untuk mengerjakan soal? Apakah siswa mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang sistematis? 2. Mampu bertanya Seperti apakah bentuk pertanyaan siswa ketika menemui kesulitan? 3. Membuat kesimpulan Apakah siswa mampu menceritakan materi yang sudah dipelajari? Apakah siswa mampu menceritakan proses dalam mencari jawaban? 4. Mengalisis Argumen Apakah siswa suka berdiskusi ketika bekerja dalam kelompok? 5. Menjawab pertanyaan Apakah siswa memikirkan kebenaran jawaban terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru? 6. Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Apakah siswa senang mengkoreksi di jawaban terlebih dahulu sebelum mengumpulkannya? Apakah siswa senang melakukan pembuktian jawaban dengan menggunakan media pembelajaran? Berdasarkan tabel 3.2 ada 6 indikator yang diambil dari tabel 2.2 indikator kemampuan berikir kritis sebagai dasar acuan untuk pedoman observasi. 2. Lembar Kuesioner Teknik pengumpulan data kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang nantinya akan diisi oleh setiap siswa. Kuesioner diberikan kepada siswa pada pra penelitian dan di akhir siklus 2. Kisi-kisi kuesioner kemampuan berpikir kritis yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis Aitem Pernyataan Jumlah Favorabel Unfavorabel 1 Menganalisis argument 2,3 7,10 4 2 Mampu bertanya 6 12 2 3 Mampu menjawab pertanyaan 1 9 2 4 Memecahkan masalah 4, 14,16 5,13,18 6 5 Membuat kesimpulan 11 17 2 6 Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. 8,20 15,19 4 Total 20 Berdasarkan tabel 3.3 ada 6 indikator yang diambil dari tabel 2.2 indikator kemampuan berikir kritis sebagai dasar acuan kisi-kisi kuesioner kemampuan berikir kritis. Pernyataan pada kuesioner terdiri dari pernyataan positif favorabel dan pernyataan negatif unfavorabel. Siswa memberikan checklist pada alternatif jawaban yang telah disediakan. Kuesioner yang sudah diisi oleh siswa kemudian dihitung dengan menggunakan skala likert 1-5. Skala ini disusun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukkan tingkatan Arikunto, 1989: 180. Peneliti menggunakan prinsip skala Likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif Widoyoko, 2013: 104. Dengan ketentuan bahwa pada pernyataan positif apabila menyatakan Sangat Setuju SS diberi skor 5, Setuju S diberi skor 4, Ragu-Ragu R diberi skor 3, Tidak Setuju TS diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif apabila menyatakan Sangat Setuju SS diberi skor 1, Setuju S diberi skor 2, Ragu- Ragu R diberi skor 3, Tidak Setuju TS diberi skor 4, dan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 5 Riduwan, 2013:13. 3. Observasi Observasi digunakan untuk memperoleh gambaran secara langsung mengenai kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan bantuan 2 mitra peneliti. Berikut adalah lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.4 Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No. Indikator Keterampilan Eksperimen Skala Skor 3 2 1 1 Menganalisis Argumen Sering menganalisis argumen ketika bekerja dalam kelompok. Jarang menganalisis argumen ketika bekerja dalam kelompok. Tidak pernah menganalisis argumen ketika bekerja dalam kelompok 2 Mampu bertanya Bentuk pertanyaan menunjukkan kemampuan berpikir kritis. Bentuk pertanyaan kurang menunjukkan kemampuan berpikir kritis. Tidak mengajukan pertanyaan. 3 Mampu menjawab pertanyaan Jawaban sesuai dengan pertanyaan dan disertai dengan langkah pengerjaan. Jawaban sesuai dengan pertanyaan, namun tanpa disertai dengan langkah pengerjaan, atau dengan langkah yang kurang tepat. Jawaban tidak sesuai. 4 Memecahkan masalah Memecahkan masalah dengan langkah yang sistematis tanpa bantuan guru. Memecahkan masalah dengan langkah yang sistematis dengan bantuan guru. Penyelesaian masalah tanpa menyertakan langkah yang sistematis. 5 Menuliskan kesimpulan Kesimpulan ditulis dengan benar sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Kesimpulan ditulis namun tidak sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Tidak menuliskan kesimpulan . 6 Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan. Sering mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan. Jarang mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan. Tidak melakukan mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan. Berdasarkan tabel 3.4 ada 6 indikator yang diambil dari tabel 2.2 indikator kemampuan berikir kritis sebagai dasar acuan untuk melaksanakan observasi. Lembar pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa, peneliti mengisi lembar observasi pengamatan sesuai dengan indikator dan menuliskan skor 1-3 yang didapatkan siswa berdasarkan indikator yang dicapai siswa. Lembar observasi yang digunakan oleh peneliti dengan menggunakan skala liker 1-3. 4. Tes Arikunto 2012: 47 menjelaskan bahwa tes adalah alat pengumpul informasi untuk mengukur kemampuan siswa dan keberhasilan program pengajaran. Teknik pengumpulan data hasil belajar matematika siswa pada penelitian ini menggunakan tes tertulis. Tes yang diberikan mempunyai tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada materi operasi hitung campuran. Tes tertulis ini berupa soal uraian sebanyak 5 butir disetiap evaluasi dan 5 butir soal uraian gabungan siklus 1 dan siklus 2. Berikut ini merupakan kisi-kisi soal evaluasi pada siklus 1 dan 2: Tabel 3.5 kisi-kisi soal evaluasi pada siklus 1 dan 2: No Evaluasi Kompetensi Dasar Indikator No Soal 1 1

1.4 Melakukan

operasi hitung campuran 1.4.1 Melakukan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan 1. Dino memiliki kelereng sebanyak 27 butir. Ketika main dia kalah 12 butir. Lalu Dino membeli lagi sebanyak 33 butir. Berapa jumlah kelereng Dino sekarang ? 2. Bu Siti membeli 23 buah apel pagi harinya. Siang harinya Bu Siti membeli buah apel lagi sebanyak 42 buah apel. Sore harinya Bu Siti memberikan buah apel kepada adiknya 14 buah apel. Berapa buah apel yang dimiliki Bu Siti ? 2

1.4 Melakukan

operasi hitung campuran 1.4.2 Melakukan operasi hitung campuran perkalian dan pembagian 3. Yadi membawa 4 kantong permen. Setiap kantong berisi 40 permen. Permen tersebut dibagikan kepada 8 orang temannya. Berapa permen yang diterima oleh masing-masing teman Yadi? 4. Ibu mempunyai 6 kaleng kerupuk. Tiap kaleng berisi 35 kerupuk. Ibu membagi kerupuk kepada 7 anak dengan bagian yang sama. Berapa banyak kerupuk yang diterima masing- masing anak? 5. Ayah membeli 7 ikat rambutan, tiap ikat berisi 28 buah rambutan. Rambutan itu dibagikan sama rata kepada 4 orang anaknya. Berapa buah rambutan yang diterima setiap anak? 3 2 1.4 Melakukan operasi hitung campuran 1.4.1 Melakukan operasi hitung campuran penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian 1. Joni membeli 8 pak buku tulis di toko buku. Setiap pak berisi 5 buku tulis. Di rumah masih ada 28 buku tulis. Berapa buku tulis yang dimiliki Joni sekarang ? 2. Pak Budi mempunyai 4 kolam ikan lele. Tiap kolam berisi 21 ekor lele setelah dihitung ternyata ada 6 ekor ikan lele yang mati. Berapa ekor ikan yang masih hidup? 3. Tono mempunyai 9 kandang kambing, setiap kandang berisi 8 kambing. Kemudian Tono pergi ke pasar membeli 34 kambing. Berapa jumlah kambing Tono sekarang ? 4. Pak Janu mempunyai 80 balon lalu dibagikan kepada 4 anaknya sama banyak. Kemudian setiap anak membeli lagi 25 balon. Berapakah jumlah balon yang dimiliki setiap anak tersebut? 5. Arif memiliki 35 kelereng. Kelereng tersebut dibagikan kepada 5 temannya. Kemudian setiap anak membeli lagi 25 kelereng. Berapakah jumlah kelereng yang dimiliki setiap anak tersebut? 1.4 Melakukan operasi hitung campuran 1.4.2 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan operasi hitung campuran penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan menggunakan soal cerita 5 3

1.4 Melakukan

operasi hitung campuran 1.4.1 Melakukan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan 1. Pak Kelik membeli batu bata di toko bangunan. Pembelian pertama 115 buah. Pembelian kedua 45 buah. Batu bata tersebut dipakai untuk membangun kolam ikan nila sebanyak 95 buah. Berapakah batu bata yang tersisa? 6 1.4 Melakukan operasi hitung campuran 1.4.2 Melakukan operasi hitung campuran perkalian dan pembagian 2. Ayah membeli 4 kardus jeruk , masing-masing kardus berisi 22 buah jeruk, kemudian jeruk tersebut akan dibagikan kepada 8 anaknya. Berapa bagian jeruk yang diterima masing-masing anak? 7

1.4 Melakukan

operasi hitung campuran 1.4.3 Melakukan operasi hitung campuran penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian 3. Cahyo mempunyai 6 keranjang berisi pepaya. Setiap keranjang berisi 15 buah pepaya. Ternyata ada 16 buah pepaya yang busuk. Berapa buah yang tidak busuk? 4. Aldo memiliki 7 kardus yang berisi roti. Setiap kardus berisi 12 roti. Kemudian kakaknya memberi 25 roti. Berapa jumlah roti yang dimiliki Aldo sekarang ? 5. Ibu mempunyai 72 pensil lalu dibagikan kepada 3 anaknya. Kemudian setiap anak membeli 20 pensil. Berapakah jumlah pensil yang dimiliki setiap anak tersebut? 8 1.4 Melakukan operasi hitung campuran 1.4.4 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan operasi hitung campuran penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan menggunakan soal cerita Tabel 3.5 kisi-kisi soal evaluasi siswa menuliskan jawaban dengan menggunakan langkah-langkah dan proses pengerjaannya. Langkah pengerjaan soal cerita tersebut adalah dengan menuliskan diketahui, ditanyakan, jawab, dan jadi pada lembar jawab. Tes tertulis tersebut dibuat berdasarkan kompetensi dasar, indikator, dan disertai dengan rubrik penilaian yang telah ditentukan.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG CAMPURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Campuran Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Make A Match Pada Siswa Kelas IV SDN Trimulyo 02 Juwana Pati Tahun Pelajaran 20

0 3 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI PEMBELAJARAN SNOW BALLING Peningkatan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Campuran Melalui Pembelajaran Snow Balling Siswa Kelas IV SD Negeri Cawan Kecamatan Jatinom Tahun Pelajaran

0 1 15

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359