Pengertian Celebrity Endorser Celebrity Endorser
Selebriti efektif sebagai pendukung produk tertentu dalam suatu iklan harus memiliki hubungan yang berarti meaningful relationship atau
kecocokan match-up antara selebriti dengan produk yang diiklankan. Hal ini membuat penggunaan selebriti sebagai bintang iklan dilakukan melalui
berbagai macam pertimbangan, seperti menjatuhkan pilihan pada selebriti yang sedang naik daun dan dengan berdasarkan pertimbangan keuangan
perusahaan. Kedua pertimbangan tersebut dapat membantu perusahaan untuk mengambil keputusan menggunakan seorang selebriti yang berperan dalam
iklan produk perusahaan. Penggunaan celebrity endorser adalah hal yang kritikal bagi para
pemasar, karena apabila diputuskan secara tepat akan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap tingkat penjualan produk.
Selebriti secara tidak langsung dapat membangun proses citra diri pada konsumen.
Pada saat konsumen membeli produk biasanya akan mengaitkan pencitraan dirinya, misalnya ketika membeli produk kecantikan, konsumen akan
berharap dirinya terlihat cantik seperti sosok selebriti yang menjadi bintang iklan dari produk tersebut.
Penggunaan celebrity endorser yang memiliki karakteristik akan memengaruhi sikap attitudes atau kesan konsumen secara positif terhadap
merek yang didukungnya, sehingga konsumen akan mempertimbangkannya dalam proses pembelian dan diharapkan secara langsung memengaruhi
perilaku melalui alam tak sadar mereka, hal ini membuat konsumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipengaruhi untuk membeli tanpa ada paksaan Shimp dalam Ardiyanto, 2013:33. Setelah terpengaruh secara sukarela, merasa ingin dan senang
kepada produk, maka apabila konsumen mempunyai kemampuan untuk membeli pada akhirnya akan melakukan pembelian terhadap produk yang
diinginkan di masa yang akan datang. Perlu diingat bahwa, seorang konsumen memiliki keinginan terhadap suatu kategori produk terlebih dahulu sebelum
memutuskan untuk membeli produk tersebut. Hal inilah yang dimaksudkan para pemasar dengan membangkitkan niat intention akan suatu kategori,
yang juga disebut usaha permintaan primer primary demand Shimp dalam Ardiyanto, 2013:32.