Hubungan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan Hubungan Retaling Mix dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas

Pengecer memakai unsur-unsur bauran eceran Retailing mix untuk mencapai tujuan perusahaan berkaitan dengan orientasi perusahaan dan asumsinya mengenai perilaku konsumen serta bagaimana konsumen melakukan suatu keputusan pembelian. Dengan demikian strategi yang dapat digunakan oleh pengecer adalah unsur-unsur bauran eceran Retailingmix. Dengan memahami perilaku konsumen serta bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian maka pengkombinasian unsur-unsur bauran eceran Retailing mix yang tepat oleh pengecer diharapkan akan dapat menarik pasar sasaran melalui pembelian oleh konsumen karena semakin tinggi kepuasan pelanggan merupakan indikator terbaik bagi keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Rettob 2013 melakukan penelitian dengan judul “Retail Mix dan Kualitas Layanan Berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan dan Behavioral Intentions Supermarket”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Retail Mix dan Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap variabel kepuasan pelanggan dan behavioral intentions Tan 2012 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor-Faktor Retailing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Berbelanja di Swalayan Surya Baru Pati”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua faktor dari variabel Retailing Mix mempengaruhi Variabel Kepuasan Konsumen. Faktor yang paling dominan adalah Pelayanan.

2.1.7 Hubungan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan

Dalam suatu proses konsumsi, pelanggan tidak akan berhenti hanya samapai pada proses konsumsi. Pelanggan akan melakukan proses evaluasi terhadap Universitas Sumatera Utara konsumsi yang telah dilakukannya. Inilah yang disebut sebagai evaluasi alternative pasca konsumsi Sinaga, 2010. Hasil dari proses evaluasi pasca konsumsi adalah pelanggan merasa puas satisfaction atau tidak puas dissatisfaction terhadap konsumsi produk atau jasa yang sudah dilakukannya. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sebaliknya perasaan tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian kembali atau mengkonsumsi produk tersebut. Kepuasan adalah salah satu di antara beberapa penyebab terbentuknya loyalitas Dharmayanti, 2006, dalam Sinaga, 2010. Kandampully dan Suhartanto 2000, menyatakan bahwa apabila pelanggan puas terhadap barang atau pelayanan yang diterima, maka akan menimbulkan kesetiaan loyalitas konsumen. Artha 2013 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Retailing Mix terhadap Kepuasan Pelanggan dan Dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan pada Giant Supermarket Kota Malang”. Hasil penelitian ini menunjukkan secara bersama-sama dan parsial variabel Retailing Mix berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Variabel yang paling dominan adalah Retailing Mix. Saraswati 2012 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Kepuasan Konsumen dan Orientasi Berbelanja Pada Distro Hube Denpasar”. Penelitian ini menunjukkan secara bersama-sama dan parsial Variabel Bauran Pemasaran Ritel berpengaruh positif dan Signifikan terhadap Kepuasan Konsumen dan Orientasi Berbelanja. Universitas Sumatera Utara

2.1.8 Hubungan Retaling Mix dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas

Pelanggan Kepuasan pelanggan harus disertai loyalitas pelanggan. Pelanggan yang benar – benar loyal bukan saja potensial menjadi word of mouth advertisers, namun juga kemungkinan besar loyal pada produk dan jasa perusahaan untuk jangka waktu yang lama. Memiliki pelanggan yang loyal adalah impian bagi setiap perusahaan. Dengan semakin banyak pelanggan yang dapat dipertahankan, kepala bagian marketing atau penjualan sukses memenuhi target tahunan maka perusahaan akan terus bisa eksis dan terus tumbuh semakin kokoh karena loyalitas pelanggan adalah puncak pencapain pelaku bisnis Purnama 2001. Perusahaan selayaknya memberikan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap konsumennya, sebab konsumen yang mendapatkan kepuasan yang cukup hanya akan bertahan sementara waktu dan dapat beralih pada perusahaanproduk sejenis yang lain yang memberikan penawaran yang lebih baik. Pelanggan yang tidak mendapat kepuasan akan kabur bahkan tidak akan pernah kembali. Menurut Schnaars dalam Pratiwi, 2010, terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, terciptanya loyalitas pelanggan terhadap suatu produk tertentu dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan. Arokiasamy 2012 melakukan penelitian dengan judul “The Effect of Retaling Mix and Customer Perception on Brand Loyalty”. Hasil penelitian ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan Ada pengaruh positif yang signifikan antara Retaling Mix and Customer Perception on Brand Loyalty. Putra 2012 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Retail Marketing Mix terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan konsumen sebagai moderasi”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bauran pemasaran Ritel berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, yaitu harga,pelayanan,promosi dan atmosfer. Selang 2013 melakukan penelitian dengan judul “Bauran pemasaran Marketing Mix pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen pada Fresh Mart Bahu Mall Manado”. Penelitian ini menunjukkan secara simultan produk,harga,promosi dan tempat berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Tahir dan Abdullah 2013 melakukan penelitian dengan judul “The Impact of Customer Satisfaction on Word of Mouth”. Hasil temuan dari dalam penelitian tersebut menyatakan Kepuasan pelanggan menjadi kekuatan yang paling dominan timbulnya word of mouth dari pelanggan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Teknik Analisis Data Hasil Artha 2013 Analisis Pengaruh Retailing Mix terhadap Kepuasan Pelanggan